Anda di halaman 1dari 16

NAMA ANGGOTA :

1. Arnes J. F. Okoseray
2. Baraela E. Wijaya
3. Fahdil R. Trianggara
4. Gloria G. H. Yaas
5. Jonathan J. J. Yaas
6. Regina Ch. B. Hadjo

XII IPA 6
#23US
PLTN
( Pembangkit Listrik Tenaga Nuk
Pembangkit listrik adalah suatu alat yang
dapatmembangkitkan dan memproduksi
tegangan listrikdengan cara mengubah
suatu energi tertentumenjadi energi
listrik.

Nuklir berasal dari kata nukleus yang


berarti inti. Jadi, nuklir berarti sesuatu
yang berhubungan dengan inti atom.
JADI

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)


adalah stasiun pembangkit listrik thermal di
mana panas yang dihasilkan diperoleh dari
satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit
listrik.
Hingga saat ini, terdapat 442 PLTN
berlisensi di dunia dengan 441
diantaranya beroperasi di 31
negara yang berbeda.
PRINSIP KERJA
SEJARAH
Reaktor nuklir yang pertama kali
membangkitkan listrik adalah stasiun
pembangkit percobaan EBR-I pada 20
Desember 1951 di dekat Arco, Idaho,
Amerika Serikat. Pada 27 Juni 1954,
PLTN pertama dunia yang menghasilkan
listrik untuk jaringan listrik (power grid)
mulai beroperasi di Obninsk, Uni Soviet.
PLTN skala komersil pertama adalah
Calder Hall di Inggris yang dibuka pada
17 Oktober 1956.
PERKEMBANGAN GENERASI
PLTN
PLTN Generasi I
PLTN generasi pertama
dikembangkan pada rentang waktu
tahun 50-an hingga tahun 60-an.
PLTN generasi pertama ini
merupakan prototipe awal dari
reaktor pembangkit daya yang
bertujuan untuk membuktikan
bahwa energi nuklir dapat
dimanfaatkan dengan baik untuk
tujuan damai. Contoh PLTN generasi
pertama ini adalah Shippingport,
Dresden, Fermi I dan Magnox.
PLTN Generasi II
PLTN generasi kedua
dikembangkan setelah tahun 70-
an, PLTN ini merupakan suatu
pedoman klasifikasi desain dari
reaktor nuklir. PLTN generasi II
dijadikan sebagai reaktor daya
komersial acuan dalam
pembangunan PLTN hingga akhir
tahun 90-an. Prototipe reaktor
daya generasi II adalah PLTN tipe
PWR, CANDU, BWR, AGR dan
VVER.
PLTN generasi III
PLTN generasi III adalah reaktor daya
generasi lanjut (advanced) yang
dikembangkan pada akhir tahun 1990.
PLTN generasi ini mengalami perubahan
desain evolosioner (perubahan yang
tidak radikal) yang bertujuan untuk
meningkatkan faktor keselamatan dan
ekonomi PLTN. PLTN generasi III banyak
dibangun negara-negara Asia Timur.
Contoh dari PLTN generasi III adalah
ABWR, System80+.
Pengembangan PLTN generasi III terus
berlanjut dan bersamaan dengan itu
dilakukan perbaikan desain yang
evolusioner untuk meningkatkan faktor
ekonomi dengan cukup signifikan.
Perubahan terhadap PLTN generasi III
menghasilkan PLTN generasi III+ yang
lebih ekonomis dan segera dapat
dibangun dalam waktu dekat tanpa
harus menunggu periode R&D yang
lama. PLTN generasi III+ menjadi suatu
pilihan untuk pembangunan PLTN yang
akan dilakukan dari sekarang hingga
tahun 2030.
PLTN generasi IV
PLTN generasi IV adalah reaktor
daya hasil pengembangan inovatif
dari PLTN generasi sebelumnya.
PLTN generasi IV terdiri dari enam
tipe reaktor daya yang diseleksi dari
sekitar 100 buah desain. Kriteria
seleksi adalah aspek ekonomi yang
tinggi, tingkat keselamatan lanjut,
menghasilkan limbah dengan
kuantitas yang sangat rendah, dan
tahan terhadap aturan NPT.
PLTN generasi IV dirancang tidak hanya
berfungsi sebagai instalasi pemasok daya
listrik saja, tetapi dapat pula digunakan
untuk pemasok energi termal kepada
industri proses. Oleh karena itu PLTN
generasi IV tidak lagi disebut sebagai PLTN,
tetapi disebut sebagai Sistem Energi Nuklir
(SEN) atau Nuclear Energy System (NES).
Enam tipe dari reaktor daya generasi IV
adalah: Very High Temperature Reactor
(VHTR), Sodium-cooled Fast Reactor (SFR),
Gas-cooled Fast Reactor (GFR), Liquid
metal cooled Fast Reactor (LFR), Molten
Salt Reactor (MSR), dan SuperCritical
Water-cooled Reactor (SCWR).
KELEBIHAN : KEKURANGAN :

1. Tidak 1. Limbah nuklir


menghasilkan gas
2. Radiasi
rumah kaca
2. Polusi udara 3. Senjata nuklir
3. Bahan bakar
4. Menghasilkan
energi dalan
jumlah besar
5. Reliable ( fleksibel )

Anda mungkin juga menyukai