Anda di halaman 1dari 11

Kritik

Pengaruh Perubahan Lanskap Lahan

Deskriptif
Bercocok Tanam Masyarakat Tengger
HELLO
Wirawan Fawaza
13506050111
1

Tahap awal masyarakat


agraris Tengger
Masyarakat tengger melakukan becocok tanam makanan pokok
seperti jagung dan singkong untuk konsumsi sendiri berada di lereng
tengah.Sedangkan lereng atas ditanami jagung.
2

Kedatangan masyarakat
asing
VOC mengubah lereng bawah menjadi sentra perkebunan yang
menarik pendatang dari luar masyarakat Tengger.Setelah itu Jepang
datang dan mengganti sentra perkebunan kopi,cengkeh,dan kakao ini
menjadi tanaman jarak untuk kebutuhan perang.
3

Revolusi Hijau Orde


Baru
Tanaman pangan diganti tanaman komersial pada lereng atas berganti
menjadi kentang,kubis,bawang merah.Sedangkan lereng tengah
diganti kopi dan cengkeh.Lereng bawah digunakan tempat tinggal
masyarakat pendatang
4

Penetapan sebagai
Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru
(TNBTS)
Pada 14 Oktober 1982 kawasan ini diresmikan menjadi taman nasional
sehingga kawasan ini dibagi atas 3 zona yaitu tradisional,
pemanfaatan,inti yang mengurangi peluang masyarakat Tengger
meluaskan lahan bercocok tanamnya.
5

Meningkatnya wisata
dan peresmian
Otoritaria BTS
BTS berkembang menjadi lokasi wisata membuat perubahan tata
pencaharian masyarakat yang dulunya bercocok tanam menjadi
bercocok tanam dan pariwisata sebagai penyedia penginapan dan
penyewaan JEEP.Peresmian badan otoritaria BTS pada Juni 2016 yang
tujuannya mempermudah pengelolaan BTS sebagai lokasi wisata
utama.Terjadi banyak perubahan fungsi lahan dari bercocok tanam
menjadi pariwisata.
6

Dampak
Sistem bertani trasional berubah menjadi efektif akibat revolusi
hijau.Sistem tanam menggunakan sistem lajur yang efektif namun
berdampak buruk bagi lahan lereng.
Pengektifan lahan pekarangan rumah masyarakat yang ditanami
tanaman untuk konsumsi maupun ditukarkan ke pada masyarakat
sekitar
THANKS
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai