Anda di halaman 1dari 48

ANATOMY N

PHYSIOLOGY Of
Reproductive System

# FISTA (43) # FAJRI (52) # MEIKE (62) # MUHAI (81) #


INTEGRASI

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari


keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan
(kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi
kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu)
sesudah kuat itu lemah (kembali) dan
beruban. Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Kuasa (QS. Ar Ruum
Organ Genetalia Wanita

Eksternal Vulva: Internal


- Mons pubis/Mons veneris Vagina
- Labia mayora
- Labia minora
- Klitoris Uterus
- Vestibulum

Perineum Tuba fallopi / Tuba Uterina


/ Oviduk

Kelenjar Bartholini
Ovarium

Hymen
Organ Genetalia Eksterna VULVA
Disebut: gunung venus
Mons veneris Bagian yang menonjol di bagian depan simfisis, terdiri dari
jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat.

Kelanjutan dari mons venseris, berbentuk lonjong. Kedua


bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum
Labia mayora Bagian luar tertutup rambut, Bagian dalam tanpa
rambut

Lipatan di bagian dalam labia mayora, tanpa rambut.


Labia minora Labia minora ini mengelilingi orifisium vagina

Bersifat erektil, mengandung banyak pembuluh darah dan


Klitoris serat saraf sensoris
Analog dengan penis pada laki-laki

Dibatasi oleh kedua bibir kecil, bagian atas klitoris, dan

Vestibulum bagian belakang pertemuan kedua labia minora.


Terdapat muara uretra, dua lubang saluran kelenjar
Bartholini
Organ Genetalia Eksterna

Hymen

* Jaringan yang menutupi lubang vagina


* Bersifat rapuh dan mudah robek
* Hymen ini berlubang saluran dari lendir yang
dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi.

Kelenjar Bartholini
# Kelenjar yang penting di daerah vulva dan vagina
# Dapat mengeluarkan lendir pengeluaran lendir
meningkat saat hubungan seks
Organ Genetalia Interna
Liang senggama (vagina)

VAGINA Saluran yang menghubungkan vulva


dengan rahim
Letak : di antara saluran kemih dan liang dubur.
Bentuk dinding :
dalamnya berlipat-lipat RUGAE
di tengahnya ada bagian yang lebih keras KOLUMNA
RUGARUM
Dinding vagina terdiri dari
lapisan mukosa
lapisan otot
lapisan jaringan ikat
Fungsi penting :
saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan secret lain
dari rahim
alat untuk bersenggama dan jalan lahir pada waktu bersalin
(Mochtar, 1998)
Organ Genetalia Interna
UTERUS (RAHIM)

Letak di antara kandung kemih dan


rektum, di daerah panggul.
Uterus memiliki otot yang kuat dengan
ukuran panjang 7 cm, lebar 4 cm, dan
ketebalan 2,5 cm (Junquera, 2007).
Bentuk seperti buah avokad atau buah
pir dengan ukuran 7,5 x 5 x 2,5 cm.
Uterus terbagi menjadi dua bagian besar,
yaitu corpus uteri dan serviks uteri.
Organ Genetalia Interna

Perimetrium lapisan yang paling padat dan terdapat


berbagai macam ligamen
Miometrium lapisan otot paling tebal, terdiri atas serabut-
serabut otot polos, dapat berkontraksi dan berelaksasi.
Endometrium lapisan terdalam, terdiri atas epitel selapis
kubik, kelenjar-kelenjar dan stroma, pembuluh darah yang
Organ Genetalia Interna
Tuba Fallopi

Saluran telur (tuba falopii)


saluran yang keluar dari kornu
rahim kanan dan kiri
Bagialuarnya n diliputi oleh
peritoneum visceral yang
merupakan bagian dari
ligamentum latum.
Bagian dalam saluran dilapisi silia,
yaitu rambut getar yang berfungsi
untuk menyalurkan telur dan hasil
konsepsi.
Organ Genetalia Interna
Tuba Fallopi

Fungsi
Sebagai jalan transportasi ovum dari
Bagian ovarium sampai kavum uteri.
Menangkap ovum yang dilepaskan
Pars interstitialis (intramularis) di saat ovulasi.
antara otot rahim mulai dari osteum Saluran dari spermatozoa ovum dan
internum tuba. hasil konsepsi.
Pars istmika tubae bagian tuba yang Tempat terjadinya konsepsi
berada di luar uterus dan bagian yang
Tempat pertumbuahn dan
paling sempit.
perkembangan hasil konsepsi
Pars ampuralis tubae bagian tuba sampai mencapai bentuk blastula
yang paling luas dan berbentuk s. yang siap mengadakan implantasi
Pars infindibulo tubae bagian akhir
tubae yang memiliki lumbai yang
disebut fimbriae tubae.
Organ Genetalia Interna
Ovarium

Bentuknya seperti buah almon,


sebesar ibu jari tangan (jempol)
Letak kiri dan kanan uterus di
bawah tuba uterina dan terikat di
sebelah belakang oleh ligamentum
latum uterus
Posisinya ditunjang oleh mesovarium,
liga ovarika, dan liga
infundibulopelvikum.
Setiap bulan sebuah folikel
berkembang dan sebuah ovum
dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus
menstruasi.
Organ Genetalia Interna
Ovarium

Ketika dilahirkan, wanita


memiliki cadangan ovum
sebanyak 100.000 buah di
dalam ovariumnya, bila habis
menopause.
Organ Genetalia Interna
Ovarium

Struktur ovarium
Kulit (korteks) atau zona
parenkimatosa terdiri dari
tunika albuginea (epitel berbentuk
kubik)
jaringan ikat di sela-sela jaringan lain
stroma (folikel primordial dan folikel
de Graaf)
sel-sel Warthard.
Inti (medula) atau zona vaskulosa,
terdiri dari Fungsi
stroma berisi pembuluh darah
serabut saraf Memproduksi ovum,
Otot polos. Memproduksi hormon
estrogen
Memproduksi progesteron
PAYUDARA
Disebut glandula mammaria
merupakan alat reproduksi
tambahan.
Letak pada setiap sisi sternum,
ditopang oleh ligamentum
suspensorium sehingga tetap stabil
Berbentuk tonjolan setengah bola
dan mempunyai ekor (cauda) dari
jaringan yang meluas ke ketiak atau
axilla (cauda axillaris).
Ukuran payudara berbeda tiap
orang, bergantung pada stadium
perkembangan umur.
STRUKTUR PAYUDARA

Payudara terdiri dari dari


Alveoli mengandung sel-sel yang
mengekskresi air susu
Tubulus laktiferus saluran kecil yang
berhubugan dengan alveoli
Duktus laktiferus saluran yang
merupakan muara beberapa tubulus
latiferus.
Suplai darah ke payudara berasal dari arteria
mammaria interna, eksterna, dan arteri
intrcostalis superior, drainase vena melalui
pembuluh darah yang akan masuk ke dalam
vena mammaria interna dan vena aksilaris
STRUKTUR PAYUDARA

Bagian tengah terdapat puting susu yang di kelilingi oleh aerola mamae yang berwarna coklat. Dekat
dasar puting terdapat kelenjar montgomeri yang mengeluarkan zat lemak supaya puting tetap
lemas, putting mempunyai lubang + 15-20 buat tempat saluran kelenjar susu.
Struktur mamae terdiri dari bahan-bahan kelenjar susu (jaringan alveolar) tersusun atas lobus-lobus
yang saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak, setiap lobus bermuara ke dalam duktus
laktiferus.
Pembesaran payudara pada masa awal menstruasi disebabkan pengaruh hormon estrogen dan
progesteron yang disekresi oleh ovarium. Pada masa menopause lama-kelamaan ovarium terhenti
berfungsi dan jaringan buah dada mengkerut.
MENSTRUASI
Menstruasi perdarahan periodik dari uterus yang dimulai
sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat
terlepasnya lapisan endometrium uterus (Bobak, 2004).
Siklus menstruasi rangkaian peristiwa yang secara
kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara
simultan.
FISIOLOGI SIKLUS
MENSTRUASI
Fungsi menstruasi normal hasil interaksi antara hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium
OVARIUM BERPERAN PENTING
Bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik
maupun lama siklus menstruasi (Bobak, 2004).
Ovarium hormon steroid, terutama estrogen dan progesteron
FISIOLOGI SIKLUS
MENSTRUASI
Menstruasi disertai ovulasi terjadi selang beberapa bulan sampai 2-3 tahun
setelah menarche.
Umumnya berlangsung setiap 28 hari selama 7 hari.

Lama perdarahannya : 3-5 hari dengan jumlah darah yang hilang sekitar 30-40
cc.
Puncak pendarahannya hari ke-2 atau 3 hal ini dapat dilihat dari jumlah
pemakaian pembalut sekitar 2-3 buah. Diikuti fase proliferasi sekitar 6-8 hari
(Manuaba dkk, 2006)
Pengaruh Hormon
Menstruasi
Estrogen
Dihasilkan oleh folikel ovarium, yang mengandung ovum yang
sedang berkembang dan oleh sel-sel yang mengelilinginya.
Estrogen yang paling berpengaruh : ESTRADIOL.
Fungsi:
Perkembangan dan pemeliharaan organ-organ reproduktif
wanita dan karakteristik seksual sekunder yang berkaitan
dengan wanita dewasa seperti dalam perkembangan
payudara dan dalam perubahan siklus bulanan dalam uterus
Pengaruh Hormon
Menstruasi
Progesteron

Hormon yang paling penting untuk menyiapkan endometrium untuk


implantasi ovum yang telah dibuahi.
Jika terjadi kehamilan sekresi progesteron berperan penting
terhadap plasenta dan untuk mempertahankan kehamilan yang normal.
Endrogen
Juga dihasilkan oleh ovarium, tetapi hanya dalam jumlah kecil.

Hormon endrogen terlibat dalam perkembangan dini folikel dan juga mempengaruhi
libido wanita (Suzannec, 2001).
Pengaruh Hormon
Menstruasi
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi sel-sel basal hipofisis anterior sebagai respon terhadap Gonadotrophin
Releasing Hormone (GnRH) yang diproduksi di hipotalamus.
Jumlah tertinggi tepat sebelum ovulasi (pelepasan telur).
Fungsi : untuk membantu mengontrol siklus menstruasi serta produksi telur yang dilakukan
oleh indung telur
LH (Luteneizing Hormone)
Dikenal dengan nama lutropin atau luthophin yang merupakan salah satu hormon yang
dihasilkan oleh sel-sel gonadotropic di bagian kelenjar hipofisis anterior.
Hormon ini dapat menyebabkan ovulasi serta pengembangan korpus luteum
Apabila terjadi kenaikan akut atau yang dikenal dengan LH Surge
Bagian-bagian Siklus
Menstruasi

Siklus
Hipofisis- Siklus Siklus
Hipotalamus endometrium Ovulasi
Siklus Hipofisis-hipotalamus
Menjelang akhir siklus menstruasi yang
normal kadar estrogen dan
progesteron rendah menstimulasi
hipotalamus untuk mensekresi
gonadotropin realising hormone (Gn-
RH).
Gn-RH stimulasi hipofisis anterior
sekresi folliclelstimulating hormone
(FSH) dan LH
FSH perkembangan folikel de graaf
ovarium dan produksi estrogennya.

LH tidak
Apabila mencapai
terjadipuncak pada
fertilisasi dan sekitar
implantasi ovum pada masa ini, korpus
hari ke-13
luteum atau ke-14
menyusut, dari siklus
oleh karena 28 hari.
itu kadar estrogen dan progesteron menurun,
Siklus Endomentrium / Siklus Uterus
Fase menstruasi 2) Fase Proliferasi

Endometrium terlepas dari dinding Periode pertumbuhan cepat


uterus dengan disertai pendarahan yang berlangsung sejak sekitar
dan lapisan yang masih utuh hanya hari ke-5 sampai hari ke-14 dari
stratum basale. siklus haid, misalnya hari ke-10
Rata-rata 5 hari (rentang 3-6 hari) siklus 24 hari
Kadar estrogen, progesteron, LH Permukaan endometrium
(Lutenizing Hormon) menurun atau secara lengkap kembali normal
selama siklus dan kadar FSH (Follicle sekitar empat hari
Stimulating Hormon) baru mulai Endometrium tumbuh menjadi
meningkat. setebal 3,5 mm atau sekitar 8-
10 kali lipat dari semula, yang
akan berakhir saat ovulasi.
Fase proliferasi tergantung
pada stimulasi estrogen yang
berasal dari folikel ovarium.
Siklus Endomentrium / Siklus Uterus
Fase sekresi/luteal Fase iskemi/premenstrual

Berlangsung sejak hari ovulasi Implantasi atau nidasi ovum yang


sampai sekitar tiga hari sebelum dibuahi terjadi sekitar 7 sampai
periode menstruasi berikutnya. 10 hari setelah ovulasi.
Apabila tidak terjadi pembuahan
Pada akhir fase sekresi, dan implantasi, korpus luteum
endometrium sekretorius yang yang mensekresi estrogen dan
matang dengan sempurna progesteron menyusut.
mencapai ketebalan seperti Seiring penyusutan kadar
beludru yang tebal dan halus. estrogen dan progesteron yang
cepat, arteri spiral menjadi
spasme, sehingga suplai darah ke
Endometrium menjadi kaya
endometrium fungsional terhenti
dengan darah dan sekresi dan terjadi nekrosis.
kelenjar.
Lapisan fungsional terpisah dari
lapisan basal dan perdarahan
menstruasi dimulai.
SIKLUS OVULASI
Peningkatan kadar estrogen menghambat
pengeluaran FSH
Hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormone)

Peningkatan kadar LH pelepasan oosit sekunder dari


folikel. Folikel primer primitif berisi oosit yang tidak matur
(sel primordial).

Sebelum ovulasi, 1-30 folikel mulai matur didalam ovarium


di bawah pengaruh FSH dan estrogen. Lonjakan LH
sebelum terjadi ovulasi mempengaruhi folikel yang terpilih.

Di dalam folikel yang terpilih oosit matur dan terjadi


ovulasi, folikel yang kosong berformasi menjadi korpus
luteum.
Korpus luteum puncak aktivitas fungsional 8 hari setelah
ovulasi, dan mensekresi estrogen maupun progesteron.
Apabila tidak terjadi implantasi, korpus luteum berkurang
dan kadar hormon menurunlapisan fungsional
REGULASI HORMONAL
SIKLUS OVULASI
Faktor yang Berperan
dalam Siklus Menstruasi
Menurut Praworohardjo (1999) faktor yang memegang
peranan dalam siklus menstruasi antara lain:

FAKTOR ENZIM
Dalam fase proliferasi estrogen mempengaruhi tersimpannya
enzim-enzim hidrolitik dalam endometrium, serta merangsang
pembentukan glikogen dan asam-asam mukopolisakarida.

FAKTOR VASKULER
Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan
sistem vaskularisasi dalam lapisan
fungsional endometrium.

FAKTOR PROSTAGLANDIN
Endometrium mengandung banyak
prostaglandin E2 dan F2
Dysmenorrhea
Suzannec (2001) dysmenorrhea nyeri saat menstruasi
pada perut bagian bawah yang terasa seperti kram.
Menurut Manuaba dkk (2006) dysmenorrhea rasa sakit
yang menyertai menstruasi sehingga dapat menimbulkan
gangguan pekerjaan sehari-hari.

Dysmenorrhea terjadi pada saat fase pramenstruasi


(sekresi) peningkatan hormon prolaktin dan hormon
estrogen. Sesuai dengan sifatnya, prolaktin dapat
meningkatkan kontraksi uterus. Hormon yang juga terlibat
dalam dysmenorrhea adalah hormon prostaglandin.
Klasifikasi Dysmenorrhea
Nyeri haid tanpa kelainan anatomis genitalis yang dapat
diidentifikasi.
Timbul pada masa remaja, dan mencapai maksimal antara usia
Primer 15-25 tahun.
Namun, juga mengenai sekitar 50-70% wanita yang masih
menstruasi.
Dysmenorrhea primer diduga sebagai akibat dari pembentukan
prostaglandin yang berlebih

Nyeri haid sebelum menstruasi yang disertai kelainan anatomis


genitalis.
Terjadi pada wanita berusia 30-45 tahun dan jarang sekali terjadi
sebelum usia 25 tahun.
Nyeri dimulai 2 hari atau lebih sebelum menstruasi, dan nyerinya
Sekunder semakin hebat serta mencapai puncak pada akhir menstruasi
yang bisa berlangsung selama 2 hari atau lebih.
Penyebab endometriosis, adenomiosis, radang pelvis, sindrom
menoragia, fibroid dan polip dapat pula disertai dengan dispareuni,
kemandulan, dan perdarahan yang abnormal
MENOPAUSE

Kata menopause (Yunani) men yang berarti bulan


dan peuseis yang berarti penghentian sementara.
Secara lingustik menocease : berhentinya masa
menstruasi (Smart, 2010).

Menopause : masa setelah satu tahun berhentinya


menstruasi/haid yang disebabkan oleh menurunnya produksi
hormon estrogen dan progesteron di ovarium dan
berakhirnya masa reproduksi seorang wanita.
FISIOLOGI MENOPAUSE

Sejak lahir bayi wanita sudah mempunyai 770.000-an sel telur yang belum
berkembang.
Pada fase prapubertas (812 tahun), mulai timbul aktivitas ringan dari
fungsi endokrin reproduksi
Sekitar 1213 tahun umumnya MENARCHE (HAID PERTAMA KALI).
Masa ini disebut sebagai pubertas organ reproduksi wanita mulai berfungsi optimal
secara bertahap.
Ovarium mulai mengeluarkan sel-sel telur yang siap untuk dibuahi.
Masa selanjutnya fase reproduksi atau periode fertil (subur) sampai
usia sekitar 45 an
Pada masa ini wanita mengalami kehamilan dan melahirkan.
Fase terakhir kehidupan wanita setelah masa reproduksi berakhir
klimakterium
Masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non produktif.
Periode ini berlangsung antara 510 tahun sekitar menopause
FASE-FASE MENOPAUSE

Fase pra-menopause Fase pasca-


Fase menopause
(klimakterium) menopause (senium)

Wanita akan Berhentinya Pada usia di atas


mengalami menstruasi 60-65 tahun
kekacauan pola Perubahan dan Wanita beradaptasi
menstruasi keluhan psikologis terhadap perubahan
Terjadi perubahan fisik makin menonjol psikologis dan fisik
psikologis/kejiwaan Berlangsung sekitar Keluhan makin
dan perubahan fisik. 3-4 tahun 56-60 berkurang
Berlangsung sekitar tahun
4-5 tahun 48-55
tahun
FISIOLOGI MENOPAUSE
Kasdu (2004), mengatakan pada masa
PREMENOPAUSEhormon estrogen dan
progesteron masih tinggi, tetapi semakin
rendah ketika memasuki masa Sarwono (2002), menyebutkan
PERIMENOPAUSE DAN POSTMENOPAUSE. penurunan fungsi ovarium
Keadaan ini berhubungan dengan fungsi berkurangnya kemampuan untuk
ovarium yang terus menurun. menjawab rangsangan gonadotropin,
Semakin meningkat usia seorang wanita
keadaan ini akan mengakibatkan
semakin menurun jumlah sel-sel telur
pada kedua ovarium adanya ovulasi terganggunya interaksi antara
pada setiap siklus haid (20 hingga 1.000 hipotalamus-hipofisis.
sel telur tumbuh dan berkembang, tetapi Terjadi kegagalan fungsi korpus luteum Turunnya
hanya satu yang berkembang sampai produksi steroid ovarium menyebabkan
matang akan juga matii, juga karena berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap
proses atresia hipotalamus.
ATRESIA : proses awal pertumbuhan sel Keadaan ini meningkatkan produksi Follicle
telur yang segera berhenti dalam Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone
beberapa hari atau tidak berkembang. (LH).
Yg paling tinggi FSH Kadar FSH pada masa
menopause adalah 30-40 /ml.
GANGGUAN MENOPAUSE
1. Gangguan vasomotor hot flushes (gejolak panas) dan
keringat banyak pada malam hari (night sweats)
2. Gangguan psikis irritabilitas (mudah tersinggung), ansietas
(cemas), depresi, susah tidur, libido menurun dan pelupa.
3. Gangguan urogenital incontinence urine (berkemih tidak
tertahan), frequency (sering berkemih), dysuria (nyeri berkemih)
dan nocturia (berkemih malam hari) serta dyspareunia (nyeri
bersetubuh)
4. Perubahan pada alat-alat non genetalia, yaitu rambut rontok,
kulit mengalami atropi dan kering serta tampak keriput.
KELUHAN MENOPAUSE
SULIT TIDUR TIDAK DAPAT MENAHAN AIR SENI
- Dampak dari rasa semburan panas hot flusth - Atropi saluran kemih bagian bawah
dan banyak keringat di waktu malam. - Turunnya estrogen Hilangnya onus otot
- Gangguan tidur dapat juga ada hubungannya utetra gangguan penutupan uretra dan
dengan penurunan hormon estrogen perubahan pola aliran urine menjadi tidak normal
mempengaruhi produksi dari serotonin PERUBAHAN KULIT
VAGINA KERING - Turunnya kadar estrogen mempengaruhi
- Penurunan kadar estrogen vagina menjadi jaringan kolagen
atropi, kering, gatal. - Hilangnya kolagen menyebabkan kulit menjadi
- Dinding vagina tipis, elastisitasnya berkurang kering dan keriput, rambut terbelah-belah, rontok,
dan menjadi lebih pendek gigi mudah goyang dan gusi berdarah, sariawan,
- Atropi vagina terjadi 3-6 bulan setelah kuku rusak, serta timbulnya rasa sakit dan ngilu
menopause dan gejalanya dirasakan dalam 5 pada persendiaan
tahun menopause.
KELUHAN MENOPAUSE
OSTEOPOROSIS
Osteoporosis penyakit metabolik yang ditandai dengan menurunnya
massa tulang dan mikroarsitektur dari jaringan tulang akibat
berkurangnya hormon estrogen (Proverawati, 2009).
Estrogen juga membantu penyerapan kalsium ke dalam tulang,
sehingga wanita yang telah mengalami menopause mempunyai resiko
lebih mudah terkena osteoporosisi.
Kehilangan massa tulang merupakan fenomena universal yang dimulai
sekitar usia 40 tahun, dan meningkat pada wanita postmenopause, yaitu
rata-rata kehilangan massa tulang 2% tiap tahun.
Pada tahun-tahun awal setelah menopause, kehilangan massa tulang
berlangsung sangat cepat dan resiko jangka panjang untuk terjadinya
patah tulang meningkat (Kasdu, 2004).
PERUBAHAN FISIOLOGI
MENOPAUSE
PERUBAHAN PSIKOLOGIS:
Perubahan mood, irritabilitas, kecemasan, labilitas
emosi, merasa tidak berdaya, gangguan daya ingat,
konsentrasi berkurang, sulit mengambil keputusan,
dan merasa tidak berharga
Stress kehidupan setengah baya dapat memperburuk
menopause.
Menghadapi anak remaja, emptynest syndrome,
perpisahan atau ketidak harmonisan perkawinan,
sakit atau kematian teman atau keluarga, kurangnya
kepuasan pada pekerjaan, penambahan berat badan
atau kegemukan adalah beberapa bentuk stress yang
mengakibatkan resiko masalah emosional yang serius

Anda mungkin juga menyukai