Anda di halaman 1dari 15

SISTEM

PENGHANTARAN OBAT
NANOSUSPENSI
Anggota kelompok :
Epriza Yolanda 13 01 01 073
Lestya Dinisa 13 01 01 084
Lusi Andra Yanti 13 01 01 086
Misna Wati 13 01 01 092
Okta Setiawan 13 01 01 097
Tia Anggraini 13 01 01 108
Sistem Penghantaran Obat

Istilah Sistem Penghantaran Obat (SPO) atau Drug


Delivery System pada dasarnya adalah istilah yang
menggambarkan bagaimana suatu obat dapat sampai
ke tempat target aksinya. Drug delivery adalah metode
atau proses senyawa untuk mencapai efek terapeutik
pada manusia atau hewan.

Sediaan nanopartikel merupakan terobosan untuk


mengoptimalisasi sistem penghantaran obat. Dengan
pengolahan obat ke skala nano, maka obat-obat yang
sukar larut akan lebih bioavailable dan lebih aman.
Selain perbaikan kelarutan, obat-obatan yang berbasis
nanoteknologi memiliki kelebihan dibandingkan obat-
obatan lainnya.
Definisi Nanosuspensi
Nanosuspensi adalah sebuah sistem dua fase
yang terdiri dari partikel obat murni yang
didispersikan di dalam media cair dimana
diameter dari partikel tersuspensi ukurannya
lebih kecil dari 1m yang distabilkan oleh
surfaktan. Kelarutan merupakan faktor penting
untuk efektivitas obat, independen dari rute
administrasi.
Keuntungan
Suspensi:
Suspensi dapat
meningkatkan stabilitas
kimia obat tertentu.
Obat dalam suspensi
menunjukkan tingkat
yang lebih tinggi dari
bioavailabilitas dari
bentuk sediaan lain
Durasi dan onset kerja
dapat dikendalikan.
Suspensi dapat menutupi
menyenangkan / rasa
pahit obat.
kerugian
Suspensi:
Stabilitas fisik, sedimentasi dan
pemadatan dapat
menyebabkan masalah.
Memerlukan perhatian selama
penanganan dan transportasi.
Seragam dan dosis yang akurat
tidak dapat dicapai kecuali
suspensi dalam dosis yang
tepat.
Mudah didispersikan kembali
sehingga mudah untuk dituang
Sifat fisik, kimia dan
mikrobiologi kurang stabil.
Untuk parenteral suspensi
harus disterilisasi.
Penghantaran Nanosuspensi

1. Penghantaran Obat secara Oral


Penggunaan teknologi nanopartikel pada sediaan
suspensi dapat meningkatkan kelarutan obat
dalam cairan biologis tubuh serta meningkatkan
bioavailabilitas. Hal ini disebabkan nanopartikel
menempel pada mukosa, meningkatkan
kelarutan jenuh sehingga terjadi peningkatan
gradien konsentrasi antara lumen saluran
gastrointestinal dan darah serta meningkatkan
laju disolusi obat. Nanosuspensi yang aqueous
dapat digunakan secara langsung dalam sediaan
cair ataupun sediaan padat seperti tablet atau
kapsul gelatin keras dengan pellet.
2. Penghantaran Obat secara
Parenteral
Pada suspensi parenteral ukuran partikel harus dibawah
5m untuk menghindari timbulnya pengeblokan pada
kapiler pembuluh darah. Nanosuspensi untuk obat
parenteral memberikan beberapa kelebihan :
1. pemberian obat yang sukar larut dalam air tanpa
menggunakan kosolven yang bersifat toksik,
2. meningkatkan efek terapeutik obat yang tersedia secara
hayati dibandingkan dengan formulasi oral konvensional
dan
3. menargetkan obat pada makrofag dan mikroorganisme
patogen yang terdapat makrofag.

Contohnya :Obat injeksi tarazepide dapat mengatasi


keterbatasan dalam hal pelarutan obat secara konvensional
dengan menggunakan surfaktan atau siklodekstrin untuk
meningkatkan bioavailabilitas.
3. Penghantaran Obat secara
Pulmonar
Nanosuspensi yang bersifat aqueous dapat
dinebulasi dengan nebulizer mekanis atau
ultrasonik. Ukuran partikel yang kecil
menghasilkan ukuran partikel yang seragam yang
terdistribusi merata di paru-paru untuk setiap
droplet aerosol.
Selain itu, ukuran nanopartikel dapat
mempercepat difusi dan disolusi pada lokal aksi
obat. Adanya peningkatan adhesivitas partikel
obat pada permukaan mukosa dapat
meningkatkan masa kerja obat. Oleh karena itu,
waktu onset akan lebih cepat diikuti dengan
pelepasan terkendali dari zat aktif obat
4. Penghantaran Obat secara
Okular
Teknologi nanosuspensi untuk sediaan okular dapat
meningkatkan kelarutannnya pada cairan lakrimal.
Nanosuspensi dapat meningkatkan kelarutan jenuh
dari obat dan dapat digunakan untuk
menghantarkan obat yang bersifat hidrofobik dan
dan meningkatkan waktu kontak sehingga dapat
digunakan untuk sedia sustained release. Hal
tersebut dapat meningkatkan efektivitas dalam
pengobatan dan menghindari tonisitas yang besar
dari obat yang larut air.

contohnya Penggunaan nanosuspensi cloricromen


dengan Eudragit akan meningkatkan kelarutannya
pada cairan aqueous humour.
5. Targeted Drug Delivery
Dengan menginkorporasikan obat ke dalam
sistem mononuklear fagositik. Kelebihan dari
nanosuspensi untuk tergeted drug delivery
antara lain fleksibilitas, mudah untuk diproduksi
dalam skala besar.
Penggunaan nanosuspensi untuk targeted drug
delivery dapat dilakukan dengan penyalutan
permukaan untuk target aktif maupun pasif lokal
aksi obat.
6. Mukoadhesi Nanopartikel
Nanopartikel yang diberikan secara oral dapat
berdifusi dalam media cairan dan secara cepat
memasuki permukaan mukosa. Perlekatan
nanopartikel pada mukosa tidak hanya
meningkatkan bioavailabilitas, tetapi juga
menargetkan pada parasit terdapat pada saluran
cerna terdapat pada saluran cerna yang terdapat
pada saluran cerna.
7. Sediaan Topikal

Obat nanopartikel dapat digunakan untuk sediaan


krim dan salep yang tidak mengandung air sebab
nanopartikel dapat meningkatkan kelarutan jenuh
serta mingkatkan difusi obat ke dalam kulit.
TERIMAKA
SIH ATAS
PERHATIAN
NYA

Anda mungkin juga menyukai