Anda di halaman 1dari 12

Postpartum Depression

Depresi Pasca Melahirkan

Retha Arjadi, M. Psi., Psikolog.


retha.arjadi@gmail.com
+62 812 838 1020
Sumber: http://www.lactamilmama.com/lipstick/wp-content/uploads/2011/12/Lactamil2-2174-300x200.jpg

R. Arjadi 02/12/12
Sumber: http://www.kelahiranbayi.net/images/artikel/02/001/001/251/P

R. Arjadi 02/12/12
Postpartum depression
Postpartum depression atau Depresi pasca
melahirkan adalah depresi yang dialami seorang
ibu setelah melahirkan.

Postpartum depression muncul dalam diri ibu


setelah kelahiran bayi, dan dapat bertahan sampai
waktu yang tidak tertentu (minimal 2 minggu, dan
bisa mencapai 12 bulan).
Gejala kurang dari 2 minggu = baby blues syndrome
Gejala lebih dari 2 minggu = postpartum depression

R. Arjadi 02/12/12
Ciri-ciri Postpartum depression
Merasa cemas berlebihan
Merasa bersalah
Merasa kesepian
Emosi menjadi labil, mudah marah, tersinggung, menangis.
Menjadi malas makan atau justru makan secara berlebihan
Menjadi pasif, sulit berkonsentrasi, dan/atau malas berkegiatan
apapun (termasuk dalam hal mengurus bayinya)
Sering merasa sedih atau terlihat murung
Merasa lemas dan lesu; mudah lelah
Nafsu seksual menurun
Mengalami kesulitan tidur (walaupun bayinya sedang tidur)
Kasus ekstrim: berniat/ sudah melakukan percobaan bunuh diri
atau menyakiti bayinya
R. Arjadi 02/12/12
Faktor risiko Postpartum depression
Riwayat depresi yang pernah dialami oleh ibu
sebelumnya
Kurangnya dukungan sosial yang dimiliki ibu
Masalah dalam hubungan dengan pasangan atau tidak
memiliki pasangan
Usia ibu yang masih terlalu muda (terutama remaja)
Kurangnya kesiapan ibu mengalami perubahan peran
setelah melahirkan
Kondisi anak yang tidak sesuai harapan (misalnya terlahir
kurang sehat)
Kondisi sosial ekonomi yang kurang memadai

R. Arjadi 02/12/12
Dampak Postpartum depression
Keterikatan emosional antara ibu dengan bayinya
menjadi kurang positif

Pengasuhan ibu terhadap bayinya menjadi kurang


maksimal
Secara tidak langsung, berarti perkembangan emosi dan
kemampuan berpikir anak dapat menjadi ikut terhambat

Kondisi psikologis ibu dan bayi (serta orang-orang


di sekitar mereka) dapat terpengaruh menjadi
kurang sehat
R. Arjadi 02/12/12
Mencegah Postpartum depression
Ibu dapat menceritakan keluh kesah dan
kekhawatirannya kepada orang terdekat untuk
membantu meringankan beban psikologis dalam
dirinya.

Keluarga atau kerabat dapat membangun sistem


dukungan untuk ibu sejak sebelum melahirkan:
dukungan emosional (menanyakan kabar ibu, memberi
hiburan kepada ibu).
membantu ibu merawat bayinya setelah lahir secara
bergantian.

R. Arjadi 02/12/12
Menangani Postpartum depression
Ibu sangat disarankan mencari informasi mengenai
postpartum depression agar mendapat
pemahaman yang tepat, dan mengenali ciri-ciri
yang ada pada dirinya.

Ibu dan keluarga/ kerabat terdekat bersama-sama


memantau kemunduran dan kemajuan ibu
mengenai postpartum depression yang dialami ibu.
Sistem dukungan sosial tetap harus dipastikan
terbangun dengan baik.

R. Arjadi 02/12/12
Menangani Postpartum depression
Ibu dapat melakukan konseling/ terapi dengan
psikolog secara berkala.

Ibu dapat bergabung dalam kelompok dukungan


berisi sesama ibu yang mengalami masalah yang
sama, untuk mendapat efek saling menguatkan
dan saling mendukung.

R. Arjadi 02/12/12
PERHATIKAN!

Ciri-ciri postpartum depression yang


dialami oleh seorang ibu bisa jadi
berbeda-beda, tergantung pada
kekhasan kasus masing-masing!

R. Arjadi 02/12/12
SEKIAN

Retha Arjadi, M. Psi., Psikolog.


retha.arjadi@gmail.com
+62 812 838 1020

Anda mungkin juga menyukai