FARMAKOLOGI Modifikasi kortisol, suatu molekul dasar yang ditambah atau diubah dari grup fungsional pada posisi tertentu telah menyebabkan perubahan potensi dan efek samping Potensial klinik kortikosteroid topikal tergantung bukan saja pada potensial molekul tetapi juga pada faktor-faktor tertentu seperti vehikulum dan sifat alamiah kulit yang dioles Faktor vehikulum : mempengaruhi jumlah steroid yang dilepaskan pada periode yang ditetapkan Vehikulum yang oklusif seperti salep memberi kesan pada potensial glukokortikoid karena ia meningkatkan hidrasi stratum korneum dan permeabilitasnya Solubilitas glukokortikoid di dalam vehikulum juga memberi kesan terhadap penetrasi ke dalam epidermis Propilen glikol : agen yang sering digunakan untuk mengencerkan glukokortikoid di dalam vehikulum Penggunaan keratolitik atau pengencer lemak seperti aseton akan meningkatkan penetrasi dengan merusak struktur dinding epidermis. Mempertahankan aktivitas yang tinggi di dalam kulit setelah pemakaian topikal dan membentuk metabolit inaktif, mengurangi efek toksik sistemik dan beberapa kemungkinan efek toksik lokal PENGGUNAAN KLINIS
Efektivitas klinis penggunaan
glukokortiokoid berhubungan dengan empat prinsip dasar: Vasokonstriksi Efek antiproliferasi Imunosupresi Efek antiinflamasi Steroid topikal menyebabkan kapiler di lapisan dermis superfisialis mengecil: mengurangi eritem Efek antiproliferasi dari glukokortikoid ini dipengaruhi oleh inhibisi dari sintesis DNA dan mitosis Efektifitas glukokortikoid juga kemungkinan berhubungan dengan bahan imunosupresinya sendiri. Mekanismesulit dipahami Glukokortikoid dapat menyebabkan deplesi sel mast pada kulit urtikaria pigmentosa Glukokortikoid topikal menyebabkan inhibisi lokal dari kemotaksis neutrofil secara in vitro, dan menurunkan jumlah dari sel Langerhans secara in vivo Beberapa sitokin secara langsung dipengaruhi oleh glukokortikoid, termasuk interleukin (IL) -1. Tumor nekrosis faktor (TNF ), granulosit makrofag colony stimulating factor dan IL-8. Efek ini juga dapat merupakan hasil dari kerja steroid dan antigen presenting cell (APC) . Dipercaya bahwa glukokortikoid meninggikan efek poten anti- inflamasi dengan menghambat pembentukan prostaglandin dan derivat lainnya dari jalur asam arakhidonat Penyakit berdasarkan kepekaan dikategorikan dalam 3 bentuk: 1. Kepekaan tinggi 2. Kepekaan sedang 3. Kepekaan rendah Penyakit dengan kepekaan tinggi biasanya akan berespon terhadap sediaan steroid rendah, penyakit dengan kepekaan rendah membutuhkan steroid potensi sedang, penyakit dengan kepekaan paling rendah membutuhkan steroid topikal dengan potensi yang tinggi. Penetrasi glukokortikoid
Tergantung letak kulit, berhubungan
dengan ketebalan dari stratum korneum dan suplai vaskular ke area tersebut Kelopak mata dan skrotum 4 kali lebih besar daripada dahi, dan 36 kali lebih besar daripada telapak tangan dan telapak kaki pada kulit yang meradang, lembab dan tertutup Penggunaan pada anak- anak Golongan yang cukup rentan terhadap efek samping Memiliki daerah kulit tipis yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa terutama bayi yang prematur Memberikan efek yang lebih besar yang mungkin hampir sama apabila steroid diberikan secara sistemik pada orang dewasa, karena sulit memetabolisir glukokortikoid secara cepat Penghentian mendadak setelah penggunaan steroid jangka panjang dapat mengakibatkan Sindrom Addison dengan gejala klinik nausea, anoreksia, hipotensi postural dan kolaps pembuluh darah Supresi jangka panjang terhadap produksi kortisol dapat menyebabkan retardasi pertumbuhan Penggunaan pada orang tua Memiliki kulit tipis yang dapat menyebabkan penetrasi . Lapisan kulit mereka juga sudah memiliki atrofi Penggunaan ini pada orang usia lanjut sebaiknya diberikan dalam waktu yang singkat dengan pengawasan yang ketat Penggunaan pada wanita hamil Penelitian pada wanita hamil belum pernah dilakukan Pada binatang menyebabkan kelainan janin terutama bila diberikan dalam dosis besar, tanpa pengawasan, penggunaan jangka panjang, atau potensi yang kuat Tidak diketahui ekskresinya melalui air susu ibu sehingga penggunaan obat ini pada wanita menyusui sebaiknya dihindari DOSIS DAN FORMULASI Kebanyakan obat-obatan glukokortikoid menganjurkan pemakaian sebanyak 2 kali perhari Menurunkan resiko efek samping sebaiknya ditetapkan interval waktu pemakaian efektif untuk mengontrol penyakit. Dengan cara ini dapat mengontrol efek samping dan tachyphylaxis Sediaan: Salep adalah campuran tidak larut air yang terdiri dari minyak dan petrolatum. sediaan terbaik pada kondisi kulit yang kering karena dapat melembabkan Krim emollient yang baru mengandung jumlah petrolatum yang lebih banyak tetapi kurang berminyak dibandingkan salep dan beberapa pasien mendapatkan obat ini lebih menarik secara kosmetik Krim adalah suspensi minyak dalam air. Banyak pasien mendapati krim lebih merata pada kulit dan secara kosmetik lebih nyaman dibanding salep. Krim mengandung pengemulsi dan pengawet yang dapat menimbulkan alergi pada beberapa pasien Losion adalah suspensi minyak dalam air dan menyerupai krim Jel adalah komponen padat pada suhu ruangan tetapi meleleh bila bersentuhan dengan kulit Losion, solusi dan jel memiliki daya penetrasi kurang dibanding salep tetapi berguna dalam mengobati kulit berambut seperti kulit kepala dimana obat yang berminyak tidak nyaman bagi pasien Yang lebih baru, produk berbentuk busa,spray & koyo telah tersedia sebagai formulasi topikal EFEK SAMPING Efek samping yang paling sering terjadi atrofi dan striae terutama pada penggunaan jangka panjang dan sering terjadi pada daerah yang berkeringat, tertutup atau pada daerah yang penetrasinya tinggi seperti axilla atau lipat paha Penggunaan jangka panjang akan menyebabkan steroid acne yang ditandai dengan crops of dense dan pustula-pustula inflamasi dalam stadium yang sama Penggunaan steroid topikal juga akan menyebabkan supresi aksis pituitary- adrenal. Efek samping lain yang jarang terjadi adalah retardasi pertumbuhan dan Cushings syndrome Pasien yang diobati dengan glukokortikoid topikal dapat menjadi dermatitis kontak iritan INTERAKSI OBAT
Hanya sedikit yang diketahui
Pemakaian obat ini sering dicampur dengan obat topikal lainnya, seperti anti jamur dan antibiotik Pembuatan beberapa produk kombinasi yang baru, tidak disarankan bahkan ditolak oleh FDA KESIMPULAN Pada pemakaian kortikosteroid topikal, untuk mendapatkan khasiat optimal dengan efek samping minimal, perlu diperhatikan hal- hal sebagai berikut: 1. Indikasi harus tepat 2. Pemilihan kortikosteroid dan bahan pembawa yang tepat 3. Keadaan kulit dan cara pemakaian yang tepat 4. Tidak boleh ada kontraindikasi 5. Waspada terhadap efek samping TERIMA KASIH