Virus
- Enterovirus
- Arbovirus
- Herpesvirus
Fungi/jamur
- Aspergillus
- Cryptococcus
Klasifikasi
Berdasarkan eksudat yang dihasilkan:
Purulenta
- akibat peradangan bakteri
- menghasilkan eksudat berwarna kuning-kehijauan
netrofil berperan dalam menyerang mikroba, neutrofil
hancur menghasilkan eksudat
Serosa
- penyebabnya seperti Mycobacterium tuberculosa & virus
- terjadi pada infeksi kronis
- menghasilkan eksudat berwarna jernih peran limfosit
dan monosit dlm melawan mikroba dgn cara fagositosis,
sehingga tidak terjadi penghancuran
Manifestasi klinis
demam
Nyeri kepala
Kaku kuduk
Mual
Muntah
Lemah
Gangguan kesadaran
Kejang
Diagnosis
Anamnesis
Px fisik
- rangsang meningeal (+)
- adanya peningkatan suhu
Px penunjang
Px penunjang
- Elektrolit:
Untuk melihat ada/tidaknya gangg SSP yg disebabkan krn
kekacauan elektrolit
- Kultur darah/hidung/tenggorokan/urine:
Untuk mengindikasikan daerah infeksi/ mengindikasikan
tipe penyebab infeksi
- Px EEG
Akan menunjukan perlambatan yang
menyeluruh dikedua hemisfer dan derajatnya
sebanding dgn beratnya radang
Tatalaksana
Perawatan umum
- cairan diberikan scr infus dlm jumlah yg cukup dan
jangan berlebihan
- bila gelisah beri sedatif spt fenobarbital atau
penenang
- nyeri kepala analgetika
- demam kompres es dan paracetamol
- peningkatan TIK manitol
Kortikosteroid
deksametason
oral, dosis 0,5mg / parenteral, 4mg/mL
Antibiotik
Antibiotik
- gentamisin: menghambat sintesis protein sel
mikroba
- ampisilin, penisilin G: penisilin G memiliki
aktivitas terbaik terhadap kuman gram positif,
ampisilin untuk kuman meningokokus,
pneumokokus, gonokokus
- sulfadiazin: merupakan sulfonamid dengan
reabsorbsi dan eksresi cepat. Digunakan
untuk meningitis krn meningokokus
- kloramfenikol: bekerja menghambat sintesis
protein kuman
Komplikasi
Kejang
Hidrosefalus
Penurunan pendengaran
Defisit intelektual & gg memori