dan dalam penggunaannya menggunakan media udara Pengertian pesawat terbang juga dapat diartikan sebagai benda-benda yang dapat terbang, baik benda tersebut lebih ringan daripada udara ataupun yang lebih berat daripada udara kategori dalam pesawat udara Pesawat Udara ini terbagi dalam beberapa katagori yaitu: Pesawat Udara Aerodinamis
Yaitu pesawat udara yang lebih berat dari udara
Pesawat udara aerodinamis terdiri dari 2 kelompok yaitu pesawat bermotor dan tidak bermotor Yang bermotor terdiri dari bersayap tetap (fixed wing) dan sayap putar (rotary wing) Pesawat udara aerodinamis bermotor bersayap tetap terdiri dari pesawat terbang, kapal terbang dan amphibians Yang bersayap putar terdiri dari helicopter dan gyrocopter Pesawat udara aerodinamis tidak bermotor terdiri dari pesawat luncur , pesawat layang dan layang-layang kategori dalam pesawat udara Pesawat Udara Aerostatis Yaitupesawat udara yang lebih ringan dari udara Pesawat udara aerostatis terdiri dari kapal udara dan balon udara mekanisme pesawat untuk terbang
Ada beberapa macam gaya yang bekerja pada
benda-benda yang terbang di udara Gaya-gaya aerodinamika ini meliputi gaya angkat (lift), gaya dorong (thrust), gaya berat (weight), dan gaya hambat udara (drag) Gaya-gaya inilah yang mempengaruhi profil terbang semua benda-benda di udara Gaya hambat udara (drag) merupakan gaya yang disebabkan oleh molekul-molekul dan partikel-partikel di udara Gaya ini dialami oleh benda yang bergerak di udara Pada benda yang diam gaya hambat udara nol sementara ketika benda mulai bergerak, gaya hambat udara ini mulai muncul yang arahnya berlawanan dengan arah gerak dan bersifat menghambat gerakan Semakin cepat benda bergerak semakin besar gaya hambat udara ini Agar benda bisa terus bergerak maju saat terbang, diperlukan gaya yang bisa mengatasi hambatan udara tersebut, yaitu gaya dorong (thrust) yang dihasilkan oleh mesin Supaya tidak perlu menghasilkan thrust yang terlalu besar (sehingga tidak ekonomis) drag harus dikecilkan, dengan cara menggunakan desain yang streamline (ramping) Agar bisa terbang, kita perlu gaya yang bisa mengatasi gaya berat akibat tarikan gravitasi bumi Gaya ke atas (lift) ini harus bisa melawan tarikan gravitasi bumi sehingga benda bisa terangkat dan mempertahankan posisinya di angkasa Pergerakan Pesawat di Udara
Pada dasarnya pesawat terbang mempunyai 3 sumbu pergerakan (x,
y, dan z axis) seperti penjelasan dibawah ini: Roll: yaitu pergerakan pesawat terhadap sumbu horisontal depan belakang yang mengakibatkan pesawat berguling kiri kanan (badan pesawat diam, sayap kiri kanan yg turun naik) Yaw: yaitu pergerakan pesawat terhadap sumbu vertikal yg menyebabkan hidung pesawat berubah arah kiri kanan (pesawat akan berbelok kiri kanan) Pitch: yaitu pergerakan pesawat terhadap sumbu horisontal yg tegak lurus terhadap sumbu roll yang menyebabkan hidung pesawat akan turun atau naik sayap pada pesawat terbang
1. Pesawat terbang parasol
Letak sayap berada di atas badan pesawat (fuselage) yang ditopang dengan 2 penyangga Pesawat jenis ini dapat terbang dengan kecepatan yang sangat rendah sehingga sangat cocok untuk pilot dalam melakukan uji penerbangan Tetapi pesawat jenis ini membutuhkan penyangga yang menopang sayap pesawat sehingga struktur dari pesawat ini sendri sangat rentan mengalami kerusakan apabila terjadi kecelakaan 2. Pesawat terbang bersayap tinggi (high wing aircraft) Pemasangan sayap langsung di atas fuselage Jenis pesawat ini biasa digunakan untuk pesawat dengan letak propeler depan (tractor ) Hal ini disesuaikan agar aliran fliuda yang mengalir di fuselage akibat dorongan propeler tidak mengenai sayap Hal ini bertujuan untuk mengurangi gaya hambat 3. Pesawat terbang bersayap tengah (mid wing aircraft) Pemasangan sayap berada ditengah-tengah fuselage Pesawat jenis ini adalah jenis pesawat yang paling sering di jumpai Pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan rendah maupun tinggi Pesawat jenis ini sangat cocok untuk tipe pesawat glider 4. Pesawat terbang bersayap bawah (low wing aircraft) Pemasangan sayap berada dibawah fuselage Pesawat jenis ini dapat terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi Selain itu pesawat ini sangat cocok untuk melakukan manuver di udara karena konstruksi sayap yang sangat kuat Boeing The Boeing Company adalah perusahaan multinasional yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang, pesawat rotor, roket, dan satelit. Boeing adalah salah satuprodusen pesawat terbesar dunia. Jenis-jenis pesawat boeing 2. Boeing 707
Dimensi (PxLxT) : 66,61
m x 44,42 m x 12,93m Berat kosong : 66.406 Kg Berat maksimal take off : 151.315 Kg Kapasitas : 179 penumpang Kecepatan maksimal : 1009 Km/jam Terbang pertama :20 Desember 1957 2. Boeing 720
Dimensi (PxLxT) : 41,68
m x 39,88 m x 12,66 m Berat kosong : 51.203 Kg Berat maksimal take off : 106.140 Kg Kapasitas : 149 penumpang Kecepatan maksimal : 983 Km/jam Terbang pertama :23 November 1959 3. Boeing 727-200
Dimensi (PxLxT) : 46,69
m x 30,92 m x 10,36 m Berat kosong : 51.203 Kg Berat maksimal take off : 106.140 Kg Kapasitas : 189 penumpang Kecepatan maksimal : 953 Km/jam Terbang pertama :27 Juli 1967 4. Boeing 737-100
Dimensi (PxLxT) : 28,67 m
x 28,35 m x 11,29 m Berat kosong : 27.448Kg Berat maksimal take off : 52.390 Kg Kapasitas : 115 penumpang Kecepatan maksimal : 927 Km/jam Terbang pertama :9 April 1967 5. Boeing 737-300
Dimensi (PxLxT) : 36,45 m
x 28,88 m x 11,13 m Berat kosong : 34.564 Kg Berat maksimal take off : 62.820 Kg Kapasitas : 159 penumpang Kecepatan maksimal : 912 Km/jam Terbang pertama :19 Februari 1988 6. Boeing 737-800
Dimensi (PxLxT) : 39,47 m
x 34,31 m x 12,55 m Berat kosong : 41.145 Kg Berat maksimal take off : 70.535 Kg Kapasitas : 162 penumpang Kecepatan maksimal : 812 Km/jam Terbang pertama :31 Juli 1997 7. Boeing 737-900
Dimensi (PxLxT) : 42,11 m
x 34,31 m x 12,55 m Berat kosong : 42.493 Kg Berat maksimal take off : 74.840 Kg Kapasitas : 189 penumpang Kecepatan maksimal : 851 Km/jam Terbang pertama :3 Agustus 2000 8. Boeing 747-200
Dimensi (PxLxT) : 70,66 m x
59,64 m x 19,33 m Berat kosong : 169.960 Kg Berat maksimal take off : 377.840 Kg Kapasitas : 452 penumpang Kecepatan maksimal : 981 Km/jam Terbang pertama :9 Februari 1969 9. Boeing 747-300
Dimensi (PxLxT) : 70,66 m x
59,64 m x 19,33 m Berat kosong : 174.137 Kg Berat maksimal take off : 371.945 Kg Kapasitas : 470 penumpang Kecepatan maksimal : 939 Km/jam Terbang pertama :5 Oktober 1982 10. Boeing 747-400
Dimensi (PxLxT) : 70.67 m x
64,44 m x 19,41 m Berat kosong : 180.985 Kg Berat maksimal take off : 412.770 Kg Kapasitas : 568 penumpang Kecepatan maksimal : 939 Km/jam Terbang pertama :29 April 1988 11. Boeing 757-300
Dimensi (PxLxT) : 54,47 m
x 38,05 m x 13,56 m Berat kosong : 64.460 Kg Berat maksimal take off : 122.470 Kg Kapasitas : 240 penumpang Kecepatan maksimal : 890 Km/jam Terbang pertama :2 Agustus 1988 12. Boeing 767-400
Dimensi (PxLxT) : 61,37 m x
51,92 m x 18,87 m Berat kosong : 103.100 Kg Berat maksimal take off : 204.120 Kg Kapasitas : 245 penumpang Kecepatan maksimal : 885 Km/jam Terbang pertama : 9 Oktober 1999 13. Boeing 777-200
Dimensi (PxLxT) : 63,73 m x
60,93 m x 18,51 m Berat kosong : 139.025 Kg Berat maksimal take off : 286.897 Kg Kapasitas : 305 penumpang Kecepatan maksimal : 905 Km/jam Terbang pertama :12 Juni 1994 14. Boeing 777-300
Dimensi (PxLxT) : 73,86 m x
60,93 m x 18,51 m Berat kosong : 160.120 Kg Berat maksimal take off : 299.380 Kg Kapasitas : 400 atau 479 penumpang Kecepatan maksimal : 893 Km/jam Terbang pertama :16 Oktober 1997 15. Boeing 777x
Dimensi (PxL) : 71,1 m
x 64,8m Kapasitas : 350 penumpang ( 777-8x ) dan 400 ( 777-9x ) Terbang pertama :November 2013 Airbus Airbus S.A.S. adalah produsen pesawat komersial yang berbasis di Toulouse, Perancis. Perusahaan ini didirikan tahun 2001 di bawah hukum Perancis sebagai perusahaan join stok yang dipermudah or "S.A.S." (Société par Actions Simplifiée). 1. Airbus A310-200/300
- kecepatan max = 897km/h
- berat kosong = 80,142kg - berat max takeoff = 150,000kg - dimensi PxLxT = 46.66m x 43.89m x 15.80m - kapasitas = 192 economy class - First flight for the A300-600 was on July 8 1983 2. Airbus A300-600
- kecepatan max = 897km/h
- berat kosong = 91,040kg - berat max takeoff = 170,500kg - dimensi PxLxT = 54.08m x 44.84m x 16.62m - kapasitas = 240 economy class - The first flight of the A310 occurred on April 3 1982 3. Airbus A320-100/200
- kecepatan max = 903km/h
- berat kosong = 42,220kg - berat max takeoff = 73,500kg - dimensi PxLxT = 37.57m x 34.09m x 11.76m - kapasitas = 179 passengers - first flight occurred on February 22 1987 4. Airbus A330-200
- kecepatan max = 880km/h
- berat kosong = 120,150kg - berat max takeoff = 230,000kg - dimensi PxLxT = 59.00m x 60.30m x 16.83m - kapasitas = 293 in two classes - First flight was on August 13 1997 5. Airbus A330-300 - kecepatan max = 880km/h - berat kosong = 121,870kg - berat max takeoff = 217,000kg - dimensi PxLxT = 63.69m x 60.30m x 16.83m - kapasitas = 335 in two class - first flight after the A340, on November 2 1992 6. Airbus A340-200/300 - kecepatan max = 914km/h (4jet total) - berat kosong = 129,800kg - berat max takeoff = 260,000kg - dimensi PxLxT = 63.70m x 60.30m x 16.74m - kapasitas = 335 in two classes - A340′s first flight occurring on October 25 1991 7. Airbus A340-500 - kecepatan max = Mach 0.83 (4jet total) - berat kosong = 170,400kg - berat max takeoff = 365,000kg - dimensi PxLxT = 67.80m x 63.70m x 17.80m - kapasitas = 316 passengers (lega) - first flight on February 11, 2002 8. Airbus A340-600 (pesawat penumpang terpanjang di dunia) - kecepatan max = Mach 0.83 (4jet total) - berat kosong = 177,000kg - berat max takeoff = 365,000kg - dimensi PxLxT = 75.30m* x 63.70m x 17.80m - kapasitas = 372 passengers (lega) - First flight of the A340-600 was made on April 23, 2001 9. Airbbus A380-800 (pesawat penumpang terbesar dan terlebar di dunia) - kecepatan max = Mach 0.85 (4jet total) - berat kosong = 277,000kg - berat max takeoff = 560,000kg - dimensi PxLxT = 72,75m x 79.8m* x 24,08 m* - kapasitas = 555 passengers (super lega) 35% lebih besar dari Boeing747-400 - The first flight is scheduled for March 2005 Perbedaan boeing dan airbus Bentuk moncong Kedua pabrikan ini memiliki ciri khas masing-masing. - Boeing memiliki hidung yang runcing dan memiliki sudut-sudut tajam pada bingkai jendelanya sehingga menimbulkan kesan “agresif”. - Sedangkan Airbus memiliki hidung yang lebih bulat tanpa sudut, dan kaca pada bingkai jendelanya juga lebih “bersahabat”, secara kasat mata bisa dibilang Airbus lebih memiliki perawakan yang agak gendut dibandingkan dengan Boeing yang terlihat ramping. Ujung sayap - Boeing memiliki ujung yang melengkung ke atas. - Sedangkan Airbus memiliki ujung sayap yang runcing.
Namun, beberapa tahun
terakhir, Airbus mengubah bentuk ujung sayapnya menjadi melengkung ke atas mirip seperti milik Boeing dengan alasan menambah efesiensi pesawat. Lampu strobo Lampu ini dinyalakan ketika akan masuk runway. Selain berfungsi sebagai alat penanda keberadaan fisik pesawat di udara, lampu ini juga memiliki makna ketika menyala. - Pada Boeing, lampu akan berkedip satu kali dalam satu detik - sedangkan pada Airbus lampu berkedip dua kali dalam satu detik. Kokpit - Boeing menggunakan yoke yang mungkin kamu sering lihat, bentuknya seperti stir, terletak tepat di hadapan tempat duduk pilot. - Sedangkan pada Airbus, alat kemudi pesawat berada di sisi kiri dan kanan pilot, bernama sidestick, bentuknya seperti joystick game. Kabin bertekanan Kabin bertekanan digunakan dalam penerbangan dengan memompa udara bertekanan ke kabin pesawat terbang untuk menjaga kondisi lingkungan yang mana dan nyaman bagi Kru pesawat dan penumpang saat terbang di ketinggian.
kabin Tekanan adalah hal penting pada ketinggian di atas
10.000 feet (3.000 m) di atas permukaan laut untuk melindungi kru pesawat dan penumpang dari risiko beberapa masalah psikologis yang diakibatkan oleh tekanan udara yg rendah pada ketinggian tersebut, hal ini juga untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Masalah psikologis utama adalah sebagai berikut : Hypoksia Mabuk ketinggian Mabuk pengurangan tekanan Barotrauma Cara kerja tekanan kabin Tekanan dicapai dengan mendesain kabin kedap udara dan memompakan udara kedalamnya dengan kompresor sehingga tekanan udara dalam kabin akan bertambah, untuk mengatur tekanan di dalam kabin maka diperlukan alat sistem pengontrol lingungan atau Environmental control system (ECS) yang melibatkan Keran pelepas tekanan dan berbagai sensor yang diatur secara elektronis. Pengurangan tekanan yang tidak berencana
Kehilangan tekanan dalam kabin secara tidak
sengaja adalah hal yang jarang terjadi, tapi bila terjadi bisa mengakibatkan Kecelakaan fatal. Sistem oksigen mempunyai oksigen yang cukup untuk semua orang dipesawat dan memberi cukup waktu bagi pilot untuk turun ke ketinggian di bawah 8.000 ft (2.400 m). Tanpa oksigen darurat Hypoksia akan mengakibatkan kehilangan kesadaran dan kehilangan kendali pesawat. Pada saat tekanan udara turun, suhu dalam kabin kemungkinan juga akan turun mengikuti suhu di luar pesawat dan menghadapkan orang di dalam pesawat dengan risiko bahaya hypothermia atau membeku.