Anda di halaman 1dari 27

EKONOMI SUMBER DAYA ALAM

(ESDA)

Dra. Fatmah Dhafir, M.Si


ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang
bagaimana seseorang atau kelompok membuat
keputusan dalam mendistribusikan sumberdaya
yang dimiliki, baik sumberdaya alam maupun bukan
sumberdaya alam. Jadi tidak semata-mata studi
tentang pembuatan keputusan bisnis dalam
ekonomi kapitalism. Di samping itu juga
menyediakan suatu set alat analisis yang dapat
digunakan untuk mempelajari berbagai suatu
kondisi kelangkaan dimana di dalamnya terdapat
berbagai tujuan.
SUMBERDAYA ALAM
Secara umum sumberdaya diartikan sebagai
sesuatu yang dipandang memiliki nilai
ekonomi atau kemampuan untuk memenuhi
atau menangani sesuatu. Sumberdaya alam
adalah faktor produksi dari alam yang
digunakan untuk menyediakan barang dan
jasa dalam kegiatan ekonomi (Fauzi, 2004).
Pendekatan ekonomi untuk isu lingkungan kontras
dengan apakah mungkin dapat dikatakan moral
approach.
Degradasi sumberdaya lingkungan pada masa yang
akan datang merupakan hasil dari perilaku manusia
yang tak bermoral, dimana mempunyai tipe perilaku
yang merusak lingkungan.
Untuk itu penting untuk meningkatkan moral
masyarakat.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
ilmu ekonomi lingkungan adalah aplikasi dari
prinsip-prinsip ilmu ekonomi untuk mempelajari
bagaimana mengelola sumberdaya lingkungan
MATERI
Pendahuluan
Peranan Sumberdaya Alam Dalam Pembangunan
Pengertian Konservasi,Deplisi, Persediaan dan Kelangkaan
Klasifikasi SDA dan Hubungan Satu Sama Lain
Pengaruh Variabel Ekonomi terhadap Konservasi SDA
Kaitan Antara Kemiskinan, Industrialisasi dan Pengambilan
SDA
Pengelolaan SDA Renewable dan Non Renewable
Manajemen Tanah dan Lahan
Manajemen Pengelolaan Air
Milik Umum
Pengelolaan Barang Energi Minyak dan Laut
manajemen Hutan
Kebijakan Yang Bertanggungjawab dalam Pengelolaan SDA
Ekosistem, Lingkungan Hidup dan Manusia
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM

DEFINISI
Adalah salah satu cabang ilmu
ekonomi yang mencoba
menerapkan teori ekonomi
(khususnya teori ekonomi mikro)
dalam pengelolaan sumber daya
alam dan energi untuk memenuhi
kebutuhan manusia secara
optimal (efisien) dan efektif) dan
lestari
FUNGSI PRODUKSI

Pertumbuhan ekonomi agregat sering


diartikan sebagai kenaikan produksi
nasional.
Fungsi Produksi menunjukkan
hubungan antara keluaran (Output)
dengan jumlah masukan (input).
Secara sistematis dapat ditulis :
Y = f (L , K , R , T)
dimana
Y = jumlah produksi
L = jumlah tenaga kerja
K = kapital
T = Teknologi
R = jumlah barang sumberdaya alam
Dari fungsi produksi di atas sumberdaya alam
bersama-sama masukan lainnya menjadi
pendorong bagi pertumbuhan ekonomi
PENTINGNYA SUMBERDAYA ALAM
BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI
Sejarah menunjukkan masyarakat bisa mencapai
kemakmuran karena berhasil memanfaatkan
sumberdaya yang dimiliki.

Adam Smith : ABSOLUTE COMPARATIVE


ADVANTAGE dengan teori tersebut Adam Smith
menyarankan agar setiap masyarakat berproduksi
sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimiliki.
Jadi masyarakat yang kaya akan sumber daya akan
lebih banyak berproduksi.
ISU- ISU POKOK DALAM PENGELOLAAN
SUMBERDAYA ALAM
SDA terbatas tersedianya
Lokasi dari cadangan SDA terletak jauh dari yang memerlukan
Adanya pergeseran para pengguna dari yang semula memakai
SDA yang renewable menjadi non renewable
Pemanfaatan SDA yang tidak lagi bijaksana dan berpandangan
jangka pendek
belum adanya pertimbangan lingkungan
Semakin meningkatnya ketergantungan kita pada SDA kelas
rendah
Semakin terbatasnya kondisi lingkungan global
Peranan yang diberikan kepada pasar dan menentukan
pengelolaan SDA
FAKTOR-FAKTOR PENUNDA KELANGKAAN

Perubahan teknologi : dengan inovasi


dimungkinkan efisiensi dan pemanfaatan SDA
kelas rendah sehingga menjamin aliran SDA
Perdagangan internasional : dengan
perdagangan internasional dimungkinkan
dipakainya SDA internasional
Ex : LNG dari Indonesia
bauxit dari Yamaica
CADANGAN, TINGKAT PENGGUNAAN DAN
EKSPLORASI
Cadangan akan meningkat dengan
adanya penemuan hasill eksplorasi,
eksplorasi akan menghasilkan informasi
tambahan tentang SDA
Tujuan pengelolaan SDA untuk mencapai
tingkat penggunaan yang optimal dan
lestari dan tergantung pada pemanfaatan
SUMBERDAYA ALAM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumberdaya
dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan negatif antara
pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumberdaya alam yang ada di dalam
bumi. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi
dengan pembangunan pabrik akan meningkatkan pencemaran lingkungan.
Pertumbuh. SDA
Ekonomi(Y) Y1 Y=f(R) No

Y0 N1
N=f(Y)
0 0
Ro R1Brg SBDY Yo Y1 Pertumb(Y)
Hub Pertumb Ek dng brg sbdy HubPertumb ekdg persed SDA
Pencemaran P=f(Y)

P1
P2

0 Y1 Y2 Pertumb (Y)
Hub. Pertumb dg tk. pencemaran
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PENDUDUK,
PERTUMBUHAN EKONOMI, BARANG SUMBERDAYA DAN
LINGKUNGAN

Barang dan jasa

Pertumbuhan ek
Penduduk

Pencemaran Lingkungan

Menipisnya SDA
Dengan berkembangnya jumlah penduduk,
perekonomian harus lebih banyak
menyediakan barang dan jasa.
Peningkatan produksi barang dan jasa
menuntut lebih banyak produksi barang
SDA yang harus digali dan semakin
menipisnya SDA dan pencemaran lingkungan
semakin meningkat
MENGUKUR KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM

Total SDA
Diketahui Belum Diketahui

Ekonomi Persediaan SDA Hipotesis Tidak Dimengerti


/cadangan

Sub Ekonomi pertanian dll

Bahan/material Ambang Potensi Ekonomi


tidak ekonomis

Ambang Mineralogi Barang-barang


di bumi lainnya
Pengukuran ekonomi terhadap kelangkaan

Biaya Produksi
Teori Klasik (Ricardo) dan NeoKlasik (Jevons) : peningkatan biaya
produksi berhubungan dengan semakin berkurangnya persediaan SDA
Barnett dan Morse, SDA itu langka bila :
Biaya riil per satuan output naik terus selama periode
pengambilan
Biaya komoditi yang diambil relatif lebih tinggi dari biaya
produksi komoditi lain
Harga komoditi yang diambil relatif lebih tinggi dari harga
komoditi lain
SDA TIDAK MENJADI LANGKA KARENA :
Adanya barang substitusi
ex : plastik mengganti kulit
Adanya penemuan baru dengan metoda eksplorasi baru
Adanya peningkatan dalam impor mineral dan metal dari negara lain
Adanya peningkatan pengetahuan teknik
Adanya pemakaian ulang (recycle)
Harga Barang SDA
Kelangkaan dapat dilihat dari harga barang SDA yang semakin naik
maupun dilihat dari royalti atau rent. Rent adalah harga bayangan satu
satuan barang SDA dalam persediaan.
Bila seseorang tertarik pada kelangkaan maka rent lebih tepat, tetapi
bila ingin mengetahui banyaknya pengorbanan dalam memperoleh barang
SDA maka yang tepat adalah harga karena sudah mencakup biaya
produksi dan rent.

BROWN DAN FIELD MENYATAKAN :


Biaya rata-rata atau biaya persatuan untuk mengukur kelangkaan masih
meragukan karena :
teknologi berkembang terus yang berdampak pada biaya
biaya persatuan tidak memperhitungkan biaya pengambilan SDA di masa y.a.d
biaya persatuan tidak mencerminkan keadaan semakin berkurangnya SDA
harga barang SDAS relatif lebih baik dari biaya persediaan persatuan
karena :
harga riil lebih melihat ke depan dan mencerminkan adanya biaya yang
diharapkan di masa y.a.d
Kemajuan teknologi mengalihkan tanda-tanda kelangkaan SDA yang
ditunjukkan oleh harga riil barang SDA
harga riil tidak menunjukkan adanya kecenderungan semakin langkanya
SDA yang memiliki SDA pengganti
Harga riil SDA dapat meningkat atau menurun yang berarti menunjukkan
kelangkaan
Nilai sewa dari SDA atau nilai SDA di tempatnya
Nilai sewa lebih tepat dibanding harga dan biaya produksi, contoh :
kayu dimana nilai sewa meningkat tetapi biaya produksi dan harga
justru menurun.
Kelemahannya :
Sulit mendapat data nilai sewa ekonomis
Nilai sewa lebih memperkirakan kelangkaan SDA yang semakin naik
dalam arti ekonomi
Jadi kelangkaan bisa diukur secara fisik dan ekonomis. Secara fisik
mempunyai kelemahan tidak memiliki kepastian besarnya persediaan
sedang secara ekonomis memiliki kelemahan bila pasar tidak bekerja
secara sempurna
Fungsi produksi
Persamaan yang menjelaskan hubungan
antara produksi dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Mekanisme Pasar dalam Pengalokasian
Sumber Daya Alami
Teori ekonomi selama ini amat bersandar pada
paradigma kearifan pasar. Melalui mekanisme
pasar, alokasi sumberdaya alami tertentu akan
berlangsung mulus dan memberikan kepuasan
optimal kepada semua pihak. Dalam kenyataannya
kearifan pasar itu tidak selalu dapat diandalkan.
Adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan
serta musnahnya sumberdaya alami tertentu dari
tempat aslinya, kira-kira menjadi bukti dari adanya
kegagalan pasar.
Alasan Kegagalan pasar
Kegagalan pasar artinya ketidakmampuan
mekanisme pasar dengan kekuatan suplai-
deman-nya untuk mengendalikan
keberadaan dan kemanfaatan suatu
sumberdaya alami, sehingga SDA itu tersia-
sia bahkan terancam hancur.
Secara konsepsional mengimplikasikan 3 hal, yang pada
hakikatnya :
(1) pasar tidak sepenuhnya mampu memberi nilai
kemanfaatan yang pantas kepada setiap sumberdaya
alami,
(2)pasar tidak mampu mengerem eksternalitas yang tidak
sehat terjadi dalam kegiatan perekonomian, dan
eksternalitas itu secara nyata mengurangi nilai nominal
manfaat sumberdaya pembangunan.
(3)pasar tidak selamanya bijak, melainkan seringkali
terjebak kedalam perangkap bumerang struktural yang
diperankannya sendiri dan menghambat keberlanjutan
ekonomi. Karena itu tipe kegagalan pasar amat terkait
dengan sifat keberadaan dan kemanfaatan SDA.
Keberlanjutan fungsi pembangunan (
sasaran 3 ; lingkungan binaan )
keberlanjutan ekologis
keberlanjutan ekonomis
keberlanjutan sosial budaya
keberlanjutan sosial politik
keberlanjutan hankamnas ( pertahanan
keamanan nasional )
Tabel potensi manfaat suatu
Ekosistem Setempat dalam
(On-site) Pertimbangan
Sekitar (Off-site)
Manfaat Langsung Biasa diperhitungkan dalam Jarang diperhitungkan
Nilai Penuh
dan dapat analisis ekonomi (misalnya karena keberadaannya
dipasarkan (direct kayu, arang, madu, anggrek di luar lokasi sasaran
use) dan sebagainya) kajian (misalnya ikan
yang migrasi ke daerah
hilir)
Manfaat tak- Jarang dipertimbangkan Cenderung dilupakan
langsung & Tanpa- sebab bersifat sampingan karena tak kasat mata
pasar(indirect use) (misalnya, sumber kayu (misalnya, peran
bakar, lapangan pijah ikan pengatur siklus air,
dan udang, habitat satwa penahan abrasi pantai,
penjinak racun
perairan)
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan berwawasan lingkungan
adalah pembangunan berkelanjutan yang
mengoptimalkan manfaat sumber daya
alam dan sumber daya manusia dengan
cara menserasikan aktivitas manusia
dengan kemampuan sumber daya alam
untuk menopangnya.
Komisi dunia untuk lingkungan dan
pembangunan mendefinisikan
pembangunan berkelanjutan sebagai
pembangunan yang memenuhi
kebutuhan masa kini tanpa
mengorbankan hak pemenuhan
kebutuhan generasi mendatang

Anda mungkin juga menyukai