Anda di halaman 1dari 31

OBAT ANTI ALERGI /

HIPERSENSITIFITAS
OLEH

DRS.AZMI SYARIF,Apt
FARMAKOLOGI
Pharmacon Logos
( Obat ) ( ilmu )

FARMAKOLOGI
Ialah ilmu yang mempelajari inter aksi antara molekul Obat
dengan sistem biologis tubuh .
Interaksi itu dpt berupa pengaruh obat pada tubuh ( fungsi
fsiiologis dan biokimiawi ) dan pengaruh tubuh thd obat .
RUANG LINGKUP
1. FARMAKOGNOSI : ialah ilmu yang mempelajari pengetahuan dan
pengenalan tentang mikro & makroskopis dari
tumbuh tumbuhan / hewan penghasil obat .

2. FARMASI : ialah ilmu yang mempelajari cara membuat ,


mencampur dan Formulasi Obat .

3. BIOFARMASI : ialah ilmu yang menyelidiki pengaruh formulasi


obat terhadap efek terapeutik atau dengan kata
lain dalam bentuk kesediaan mana obat harus
dibuat agar menghasilkan efek yang optimal .

4. FARMAKOKINETIK : ialah ilmu yang mempelajari ADME obat


secara singkat : Pengaruh tubuh thd obat .
5. FARMAKODINAMIK :
ilmu yang mempelajari tentang cara kerja obat ,
efek obat terhadap fungsi berbagai organ serta
pengaruh obat terhadap reaksi biokimia & struk
tur organ .
Secara singkat : Pengaruh obat thd sel hidup .
6. FARMAKOTERAPI :
Penggunaan obat untuk pencegahan dan penyem
buhan penyakit ..

7. FARMAKOLOGI MEDIK :
Membahas ikhwal zat atau obat yang digunakan
dlm Kedokteran .

8. FARMAKOGENETIK :
Mempelajari pengaruh faktor genetik pada
efek obat .
9. FARMAKOLOGI KLINIK :
Membahas efek obat pada tubuh dan
sebaliknya , terutama yang terkaiat
dengan terapi .

10. FARMAKO EPIDEMIOLOGI :


Mempelajari efek obat tingkat populasi ,
variasi efek obat di dlm populasi dan
antar populasi .

11. FARMAKO EKONOMI :


Membahas aspek ekonomi dari penggunaan
obat .

12. TOKSIKOLOGI :
ialah ilmu yang mempelajari keracunan oleh
berbagai macam bahan kimia terutama obat .
PENGGOLONGAN OBAT OBATAN

Menurut sumbernya
Menurut pengolahannya
Menurut bentuknya
Berdasarkan cara pemakaian
Tujuan pemakaian
Berdasarkan efek terapi
Berdasarkan peraturan per undang undangan /
kebijakan pemerintah
Berdasarkan kelas terapi
Contoh Antialergi
Anti Mikroba
Analgetik
dll .
ANTIALERGI

Alergi adalah suatu reaksi imunologik dalam tubuh


yang bersifat spesifik dan menyebabkan terjadinya
suatu respons fisiologik

Dapat berupa asma, eksim, rhinitis, urtikaria


atau alergi terhadap makanan
Penyebabnya protein asing yang disebut alergen
(pollen, bulu dan serpih-serpihan kulit dari hewan,
obat dll)
TERJADI ALERGI
sistem imun tubuh tidak berfungsi dengan
sempurna

reaksi imun bertugas melindungi tubuh kita


terhadap alergen yang memasuki peredaran
darah yang melalui saluran nafas, saluran
cerna atau kulit

protein asing (alergen) tubuh akan


membentuk zat-zat anti (antibodi)
penggabungan alergen ( antigen ) dengan
antibodi reaksi alergi
Umumnya alergi lebih diartikan sbg
hipersensitivitas dengan kriteria sbb :

1. Gejala pasien sesuai dgn reaksi imunologi thd obat .


2. Pasien mendapatkan obat yg memang dpt
menimbulkan gejala alergi .
3. Terdapat hub terporal antara pemberian obat dengan
timbulnya reaksi alergi.
4. Tdk ada penyebab lain yang jelas .
5. Adanya data laboratorium sbg menunjang .
ALERGEN ( PEMICU ALERGI )

Inhalasi : debu, tepung sari bunga, serbuk kapuk,


serangga (tungau), produk hewan (bulu, serpihan kulit,
urin,saliva)
Ingesti : obat dan makanan(bumbu, bahan penyedap,
zat pengawet & pewarna)
Lain-lain : kosmetik, asap rokok, cuaca, dll.

Gejala
Rinitis alergi Konjungtivitas alergi
Urtikaria Eksim/dermatitis atopik
Asma bronkial Kaligata
TIPE ALERGI :
Tipe I (hipersensitivitas segera, mediator IgE)
- atopi, anafilaksis
Tipe II (sitotoksik, mediator antibodi)
- anemia hemolitik, Rh hemolitik
Tipe III (mediator komplek imun)
- inflamasi pada imunoterapi,serum sickness .
Tipe IV (hipersensitivitas lambat, mediator sel T)
- inflamasi dermal
Reaksi Tipe I (reaksi segera)

Berdasarkan reaksi antara alergen-antibodi (IgE) dan


degranulasi mast-cells, dan khusus terjadi pada orang yang
berbakat genetis.

Berlangsung disaluran nafas (rhinitis, asma) dan di kulit


(dermatitis atopis).

Jarang di saluran lambung-usus (alergi makanan) dan di


pembuluh (shock anafilaktis).

Mulai reaksinya cepat, dalam waktu 5 sampai 20 menit


setelah terkena alergen, maka sering disebut reaksi segera.
Gejalanya bertahan kurang dari satu jam.
Reaksi Tipe II (reaksi cytolitis)

Antigen yang terikat pada membran bereaksi dengan IgG


atau IgM dalam darah dan sel musnah.

Reaksi ini terutama terjadi dalam sel darah. Contohnya


adalah gangguan auto-imun, seperti anemia hemolitis
(akibat penisilin), agranulocytose (akibat sulfonamida)
dan SLE (systemic lupus erythematosus) akibat
hidralazin atau prokainamida.

Reaksi autoimun ini umumnya sembuh dalam waktu


beberapa bulan setelah penggunaan obat dihentikan.
Reaksi Tipe III

Pada peristiwa ini antigen dalam sirkulasi bergabung


terutama dengan IgG menjadi suatu komplek, yang
diendapkan pada suatu endotel pembuluh.

Ditempat ini terjadi peradangan sebagai respon, yang


disebut penyakit serum yang bercirikan urticaria,
demam dan nyeri otot serta sendi.

Obat-obat yang dapat menginduksi reaksi ini adalah


sulfonamida, penisilin dan iodida.
Tipe IV (reaksi lambat).

Dalam reaksi ini antibodi tidak terlibat, tapi diperentarai


oleh limfosit.

Antigen terdiri dari suatu komplek hapten + protein, yang


bereaksi dengan limfosit yang sudah disensitisasi.
Limfokin tertentu (cytokin dari limfosit) dibebaskan, yang
menarik makrofag dan netrofil, sehingga terjadi reaksi
peradangan. Proses penarikan ini disebut chemotaxis.

Mulai reaksinya setelah 24-48 jam dan bertahan


beberapa hari.
Contohnya adalah reaksi tuberculin dan dermatitis kontak.
SWAMEDIKASI
Tindakan umum
Dengan memperhatikan kebersihan
Keluarga yang alergis jangan memelihara
hewan piaraan
cukup sinar matahari dan ventilasi yang baik
Hiposensibilisasimenyuntikan ekstrak dari
alergen secara sub kutan
PengobatanZat-zat anti gatal,
Antihistamin,Kortikosteroid
TIGA KELOMPOK OBAT YANG
DIGUNAKAN
PADA REAKSI HIPERSENSITIVITAS

1.ANTIHISTAMIN ( AH )
2.HORMON
ADRENOKORTIKOSTEROID
3.OBAT ADRENERGIK
1. ANTI HISTAMIN

Cara kerja yaitu melawan efek Histamin dng jalan


menghambat reseptor Histamin .
Histamin mempunyai dua reseptor yaitu : H 1 & H 2 .
Penghambat H 1 disebut dengan AH 1
Penghambat H 2 disebut dengan AH 2

PENGHAMBAT H 1 ( AH 1 )

Menghambat efek Histamin pada : - pembuluh darah


- bronkus & otot
polos
- alergi /
hipersensitivitas
- permeabilitas
kapiler ,
edem & gatal
gatal .
Terhadap SSP bisa merangsang - Insomia
- Gelisah
- Eksitasi

menghambat ngantuk

Contoh : Difenhidramin
Klorfeniramin maleat .
Loratadin

PENGHAMBAT H 2 ( AH 2 )
Reseptor Histamin H 2 menyebabkan meningkatnya
sekresi cairan lambung .

Contoh Preparat : - Simetidin


- Burimamid
- Metiamid
EFEK SAMPING
Yang sering : depresi SSP
Mengantuk
Kewaspadaan berkurang
Waktu reaksi yang lambat

Lain lain : - vertigo -


Inkoordinasi
- Tinitus - Mata
kabur
- Lelah - Euforia
- dll
FARMAKOKINETIK
Pemberian Oral : absorbsi baik , efek timbul 15 30 men
setelah P.O maksimum 1 2 jam ,
lama kerja 4 6 jam
eksresi melalui urin setelah 24 jam dal
bentuk hasil metabolik .
PENGGOLONGAN OBAT ANTIHISTAMIN

1. Etanol Amin : - Dipenhidramin HCl


- Dimenhidrinat
- Karbinoksamin maleat

2. Etilendiamin : - Tripelenamin HCl


- Tripelenamin Sitrat
- Pirilamin maleat

3. Alkilamin : - Bromfeniramin maleat


- Klorfeniramin maleat
- Deksbromfeniramin
maleat

4. Piperazin : - Klorsiklizin HCl


- Siklizin HCl
- Meklizin HCl
5. Fenotiazin : - Prometazin HCl
- Meldikazin HCl

6. Piperion : - Terfenadin
- Astemizol
- Loratadin

7. Lain lain : - Azatadin


- Siproheptadin
- Mebhidrolin napadisilat

1,2,3,4,5 dan 7 AH 1 Sedatif(ketagihan)


6 AH 1 Non sedatif ( disebut juga denga
Antihistamin generasi kedua )
OBAT ANTIHISTAMIN DAN
PENGGUNAANNYA
2. Hormon Adrenokortikosteroid

1. Deltakortikoida
Prednison, metil prednisolon, budesonida, desonda
dan prednikarbat.

2. Fluorkortikoida
Betametason, deksametason, triamsinolon dan lain-
lain merupakan turunan fluor dari prednisolon.

Cara Kerja sbg Antialergi yaitu :

Melawan peradangan dan mengurangi


pembentukan mediator pemicu reaksi
Alergi .
3 ADRENERGIK

Obat Adrenergik adalah obat obat yang


menimbulkan efek yang sama dengan respon
yang ditimbulkan oleh rangsangan saraf
Simpatis .
Contoh :
EPINEFRIN
Merupakan Drugs of Choice melawan syok
anafilaktik terutama Yang disebabkan oleh obat
( mis Penisillin , Serum dll )

Farmakodinamik : Kontriksi pembuluh darah


Relaksasi otot Bronkus
Midriasis pada mata
Stimulasi glikogenolisis di hati
Peningkatan tekanan darah
dll
Farmakokinetik

Absorbsi :
Oral tidak dapat mencapai dosis terapi
Parenteral : - S.K
- I.M , absorbsi lebih cepat
Inhalasi Asma bronkiale
Biotransformasi : di hati
Ekskresi : melalui urin

Efek samping : perasaan takut, khawatir, gelisah , tegang


nyeri kepala , tremor , rasa lemah , pusing ,
pucat , sukar bernafas dan palpitasi .
Indikasi
Asma Bronkiale
Reaksi hypersensitivitas
Memperpanjang masa kerja Anastesi lokal .
Merangsang jantung pada waktu henti jantung
Menghentikan pendarahan kapiler

Preparat

- Suntikan epinefrin 1/1000 steril berupa epineprin HCl


dalam air ( Adrenalin ) .
- Untuk mengatasi syok anafilaktik dan reaksi Hiper
sensitif akut lainnya dosis dewasa 0,2 0,5 mg , IM
dan SK .
Suntikan S.K ( 0,3 0,5 mg ) dapat menghilangkan :

- Bronkospasme
- Rasa gatal
- Urtikaria
- Kongesti mukosa
- Udem glotis
- Angioudem , Kolap Kardiovaskuler
- Meningkatkan tekanan darah

Epinefrin mula kerjanya sangat cepat .


Kortikosteroid pada keadaan akut tidak bermamfaat
karena mula kerjanya lambat ( hanya sebagai terapi
tambahan .

Anda mungkin juga menyukai