Sella Antika Purboraras 145020307111031 Nensi Audika Butarbutar 145020307111037 SIFAT DAN CONTOH PIUTANG SAK menggolongkan piutang menurut sumber terjadinya dalam 2 kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain.
Contoh yang biasa digolongkan sebagai piutang
adalah piutang usaha, wesel tagih, piutang pegawai, piutang bunga, uang muka, uang jaminan, piutang lain- TUJUAN PEMERIKSAAN PIUTANG Untuk mengetahui apakah terdapat internal control yang baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan kas.
Untuk memeriksa validity dan authenticity dari piutang
Untuk memeriksa kemungkinan tertagihnya piutang dan
cukup tidaknya perkiraan penyisihan piutang tak tertagih
Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat yang
timbul karena pendiskontoan wesel tagih.
Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di laporan posisi
keuangan sesuai dengan SAK di Indonesia. 1. Untuk mengetahui apakah terdapat internal control yang baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Jika auditor dapat meyakinkan dirinya bahwa internal control atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas berjalan efektif maka luasnya pemeriksaan dalam melakukan substantive test bisa dipersempit.
Terdapat 10 ciri internal control yang baik atas piutang
dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas. 2. Untuk memeriksa validity dan authenticity dari piutang Validity maksudnya adalah apakah piutang tersebut sah, masih berlaku, dalam arti masih diakui oleh yang mempunyai utang.
Authenticity maksudnya adalah apakah piutang
tersebut didukung oleh bukti-bukti otentik seperti sales order, delivery order yang sudah ditandatangani oleh pelanggan sebagai bukti bahwa pelanggan telah menerima barang yang dipesan, dan faktur penjualan. 3. Untuk memeriksa kemungkinan tertagihnya piutang dan cukup tidaknya perkiraan penyisihan piutang tak tertagih Piutang yang sudah pasti tidak dapat ditagih diharuskan mendebitkan perkiraan penyisihan piutang / biaya penyisihan piutang dan mengkredit perkiraan piutang.
Auditor harus memeriksa cukup tidaknya Allowance for bad
debt karena:
Jika allowance yang dibuat terlalu besar maka akibatnya
piutang disajikan terlalu kecil dan biaya penyisihan piutang terlalu besar dan laba rugi terlalu kecil 4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat yang timbul karena pendiskontoan wesel tagih Jika perusahaan mempunyai wesel tagih didiskontokan ke bank sebelum tanggal jath temponya, maka pada tanggal laporan posisi keuangan harus diungkapkan adanya contingent liability yang berasal dari pendiskontoan wesel tagih tersebut. Karena jika pada tanggal jatuh tempo si penarik wesel tidak sanggup melunasi wesel tersebut, maka harus melunasi bunga tersebut. 5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di laporan posisi keuangan sesuai dengan SAK di Indonesia Menurut SAK: 1. Piutang usaha, wesel tagih, dan piutang lain-lain harus disajikan secara terpisah dengan identifikasi yang jelas 2. Piutang dinyatakan sebesar jumlah kotor tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih 3. Saldo kredit piutang individual jika jumlahnya material harus disajikan degan kelompok kewajiban 4. Jumlah piutang yang dijamin harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan 5. Kewajiban bersyarat dalam hubungannya dengan penjualan piutang yang disertai perjanjian untuk dibeli kembali kepada suatu lembaga keuangan. PROSEDUR PEMERIKSAAN PIUTANG USAHA YANG DISARANKAN Terdapat 13 tahapan, yaitu : 1. Pahami dan evaluasi internal control atas piutang dari transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan kas. 2. Buat Top Schedule dan supporting schedule piutang per tanggal laporan posisi keuangan 3. Minta aging schedule dari piutang usaha per tanggal laporan posisi laporan keuangan 4. Periksa mathematical accuracy nya dan check individual balance ke subledger lalu totalnya ke 5. Test check umur piutang dari beberapa pelanggan ke subledger piutang dan sales invoice 6. Kirimkan konfirmasi piutang 7. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas untuk periode sesudah tanggal laporan posisi keuangan sampai mendekati tanggal penyelesaian pemeriksaan lapangan. 8. Periksalah apakah ada wesel tagih yang didiskontokan untuk mengetahui kemungkinan adanya contingent liability 9. Periksa dasar penentuan allowance for bad depts dan periksa apakah jumlah yang disediakan oleh klien 10.Test sales cut of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dll, lebih kurang 2 minggu sebelum dan sesudah tanggal laporan posisi keuangan. 11.Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan correspondence file untuk mengetahui apakah ada piutang yang dijadikan sebagai jaminan 12.Periksa apakah penyajian piutang di laporan posisi keuangan dilakukan sesuai dengan SAK di Indonesia 13.Tarik kesimpulan mengenaik kewajaran saldo piutang yang diperiksa 1. Pahami dan evaluasi internal control atas piutang dari transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Memahami dan mengevaluasi internal control sangat penting karena hasil dari evaluasi internal control atas piutang berupa kesimpulan apakah internal control tersebut berjalan efektif atau tidak. Jika auditor menyimpulkan berjalan efektif, maka luasnya pengujian atas kewajaran saldo piutang per tanggal laporan posisi keuangan dan saldo penjualan untuk periode yang diperiksa bisa dipersempit, jadi kemungkinan terjadi kesalahan adalah kecil dan jika kesalahan terjadi akan bisa segera ditemukan oleh pihak perusahaan. Untuk mempelajari internal control yang terdapat dalam perusahaan, auditor dapat melakukan tanya jawab dengan klien dengan menggunakan internal control questionnaires, kemudian hasilnya digambarkan lebih lanjut dalam flow chart dan naratif. Namun jika kesimpulan internal control lemah, auditor tidak perlu melakukan compliance test, tetapi langsung melakukan subtantive test yang diperluas. Selanjutnya auditor harus menarik kesimpulan akhir apakah internal control baik, sedang atau lemah. Setelah itu baru aurditor melakukan substantive test. 2. Buat Top Schedule dan supporting schedule piutang per tanggal laporan posisi keuangan 3. Minta aging schedule dari piutang usaha per tanggal laporan posisi laporan keuangan
Untuk menghemat waktu, auditor meminta rincian-
rincian piutang usaha, piutang pegawai dst yang rincian tersebut berasal dari klien dicantumkan tanggal terimanya dan tuliskan PBC )prepared by client). Analisis umur piutang usaha harus menunjukkan nama pelanggan, saldo piutang, umur piutang usaha, dan kalau bisa penagihan sesudah tanggal laporan posisi