general anesthesia Masoud Entezari Asl*, Khatereh Isazadefar**, Ali Mohamm adian*and Manouchehr Khoshbaten***
Revisca Oktavia 2011730088
Pembimbin: dr. Fauzi Abdillah, Sp.An PENDAHULUAN
Menggigil: komplikasi yang sering terjadi
pasca anestesi umum, berdampak tidak nyaman pada pasien, dan menimbulkan berbagai resiko. Petidin paling efektif dan sering digunakan untuk mengatasi menggigil.ES: mual, muntah, depresi napas Ondansetron: antagonis 5-HT3 yang mempunyai efek ANTI mual, muntah dan menggigil. SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
randomized placebo-controlled double blind
clinical trial dengan uji anova dan chi square untuk membandingkan data sebelum dan sesudah perlakuan. 90 pasien wanita selama tahun 2008 yang datang ke Alavi University clinic of Ardebil yang dijadwalkan menjalani operasi elektif ginekologi selama 3 bulan terakhir. Kemudian diobservasi tanda- tanda vital, efek samping dan efek samping menggigil pada pasien. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok (diberikan 2 menit sebelum induksi) : kelompok I mendapatkan petidin 0.4 mg/kgBB kelompok II mendapatkan ondansetron 4 mg Kelompok III (kelompok kontrol) mendapatkan normal saline 2 ml SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
Pasien diinduksi dengan:
Fentanyl 1 g/kgBB Thiopental 5 mg/kgBB Succinylcholine 1 mg/kgBB 0,8-1% Isoflurance + 50% oksigen + 50% N2O Atracurium (muscle relaxan) Pasien diberikan ventilasi mekanik, suhu kamar ditetapkan pada 20-22C SUBJEK DAN METODE
Kriteria inklusi Kriteria eksklusi
Obesitas (BB >100 kg) Pasien yang Demam (>38 oC) dijadwalkan Memiliki masalah endokrin atau penyakit Parkinson operasi elektif Menerima transfusi darah, ginekologi selama obat-obatan vasodilator 3 bulan terakhir atau vasokonstriktor selama operasi Dengan ASA Durasi operasi lama (>90 I/ASA II. menit) HASIL HASIL KESIMPULAN
Penggunaan ondansetron (50%) lebih disarankan
dibandingkan dengan pethidine (13,3%) karena kemampuannya untuk mengurangi angka kejadian menggigil. Selain itu, efek sampingnya sedikit terutama pada pasien dengan hemodinamik tidak stabil.