telusur
(medical care)
Risiko Potensial
(potensial risk)
1. Ketepatan Waktu
(Timelineness)
KINERJA 2. Keselamatan
(Safety)
3. Rasa hormat
(Respect)
4. Kepantasan
Metode Telusur terdiri
dari:
1. Telusur individual
2. Telusur sistem
1. penggunaan data
2. manajemen obat
3. pencegahan pengendalian infeksi
3. Telusur program spesifik
1. kelanjutan temuan pd telusur
2. fokus pada masalah atau topik spesifik,
terkait keselamatan
3. integrasi laboratorium
4. Telusur lingkungan : menilai kepatuhan
melaksanakan standar manajemen lingkungan,
manajemen kedaruratan
6
SKOR = 10
REGULASI :
Kebijakan/SK TERCAPAI
Pedoman PENUH
SPO
Program SKOR 5
TERCAPAI
ELEMEN SEBAGIAN
PENILAIAN BUKTI
IMPLEMENTASI: SKOR 0
1. Wawancara TIDAK
pasien TERCAPAI
2. Wawancara
staf
3. Observasi TIDAK
4. Dokumen APLIKABEL
Pelaksanaan
7
PEDOMAN PENILAIAN
Setiap Elemen Penilaian (EP) dari
sebuah standar diberi skor
1. TERCAPAI PENUH (TP)
2. TERCAPAI SEBAGIAN (TS)
3. TIDAK TERCAPAI (TT)
4. TIDAK DAPAT DITERAPKAN (TDD)
. Tujuan dari dokumen ini agar tercapai konsistensi pada
waktu memberi nilai keseluruhan dan skor dari masing
ELEMEN penilaian
St
an
d ar
d
8
13
Passing Criteria for Status
Status Accreditation
Criteria Chapter
1. Akses Ke Pelayanan dan
4 Chapters @ Kontinuitas Pelayanan (APK)
Basic > 80% 2. Hak pasien dan keluarga
Other 11 (HPK)
(Dasar) 3. Asesmen Pasien (AP)
Chapters 4. Pelayanan Pasien (PP)
@ > 20% 5. Pelayanan Anestesi dan
Bedah (PAB)
8 Chapters @ 6. Manajemen Penggunaan Obat
Intermediate > 80%
(MPO)
7. Pendidikan Pasien dan
Other 7
(Madya) Keluarga (PPK)
Chapters 8. Peningkatan Mutu dan
@ > 20% Keselamatan Pasien (PMKP)
9. Pencegahan dan
12 Chapters Pengendalian Infeksi (PPI)
10.Tata Kelola, Kepemimpinan
Advance @ > 80% dan Pengarahan (TKP)
Other 3 11.Manajemen Fasilitas dan
(Utama)
Chapters Keselamatan (MFK)
12.Kualifikasi dan Pendidikan
@ > 20%
Staf (KPS)
13.Manajemen Komunikasi dan
Informasi (MKI)
14
14.Sasaran Keselamatan Pasien
100% >80% >60% >20%
Pa M M
fo s
r si f or inim in
im
E v ng Re a fo
er C lC r C al
y ri m
C h e ri O ri P
Ch te di t e th te as
a pt al ri e r r i si
ap ria er of a Ch a ng
te ap
r a
te
r
Remedial :
*Hospital may proceed for remedial (re-survei) 3 6
months, for Chapters that has minimal more than 60 %
*Hospital may wave this process, than accreditation
status will applied.
15
Industri apapun selalu memperhatikan masalah
keselamatan di tempat kerja. Keselamatan merupakan
perhatian utama di rumah sakit, dimana sehari-hari
orang bekerja dengan menggunakan material
berbahaya dan beracun serta berbagai jenis gas dan
cairan mudah terbakar.
Pimpinan rumah sakit harus menyediakan seluruh
dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
meningkatkan keselamatan dan menciptakan perilaku
yang menjadikan keselamatan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Melalui kunjungan-kunjungan sebelumnya ke rumah
sakit, tim FMS telah mendapat pengalaman bahwa
tim/staf rumah sakit perlu lebih terpapar/tersosialisasi
terhadap standar tersebut.
Untuk itu, Tim FMS memperbaharui dan memberikan
Standar FM PM MM NM NA
(2) (1) (0)
(3)
sekuriti.
FMS. 39 Rumah sakit melaksanakan
pelatihan eksternal tiap tahun
untuk menguji hal berikut ini:
FMS 39.1 respon-time staf
terhadap panggilan emergensi.
FMS 39.2 Efisiensi sistem
komunikasio
FMS 39.3 Setiap staf dapat
menunjukkan peran yang
diharapkan.
FMS 39.4 Waktu yang diperlukan
untuk mengevakuasi pasien dan
tempat tidur.
FMS 39.5 Seefektif apa menangani
manajemen publik.
FMS. 40. Administrasi Rumah Sakit
memastikan ketersediaan bahan
medis dan peralatan pada keadaan
bencana seperti tas medis, obat-
obatan dan monitor portabel.
FMS 40.1 Rumah sakit memastikan
ambulan selalu siap dan tersedia
tas medis dan peralatan yang
dibutuhkan dalam keadaan
bencana.
FMS 40.2 Ada orientasi dalam
FMS. 41 Menghadapi kegawatdaruratan
bencana internal (kode merah),
rencana mencakup:
FMS 41.1 Nama-nama tiap staf
yang dipanggil jika terjadi
bencana, nomor kontaknya, dan
kartu aktivitasnya
FMS 41.2 Lokasi ruang kendali
dan posisi penanggung jawab
FMS 41.3 Tugas dan tanggung
jawab dari setiap pimpinan rumah
sakit, kepala departemen dan
kepala unit
FMS 41.4 prosedur relokasi pasien
FMS 41.5 Identifikasi personel
yang bertanggung jawab yang
seharusnya mengumumkan status
emergensi dan memanggil aparat
setempat
41.6 Menetapkan peran dari
petugas keselamatan untuk
mengelola suplai listrik, sistem
gas medis, untuk mematikan
kedua sistem tersebut jika
dibutuhkan pada kasus kebakaran
atau ledakan di rumah sakit
41.7 menetapkan titik berkumpul
FMS 42 Prosedur bagi pegawai, pengunjung
atau pasien masuk dalam
perencanaan
FMS 43 Peta evakuasi dipasang dipenjuru
rumah sakit dengan menunjukan
lokasi berikut
FMS 43.1 Kamu berada disini
FMS 43.2 Alat pemadam Api Ringan
FMS 43.3 Selang pemadam
kebakaran
FMS 43.4 Selimut tahan api
FMS 43.5 Rute evakuasi
FMS 43.6 Titik berkumpul
FMS 43.7 Jalur evakuasi kebakaran
FMS 43.8 Titik panggilan dengan
memecahkan gelas/tuas
FMS 44 Drill kebakaran dijadwalkan dan
dilaksanakan sebagai berikut:
FMS 44.1 empat kali setahun
didaerah rawatan pasien/ rawat inap
FMS 44.2 dua kali setahun di daerah
pasien rawat jalan
FMS 44.3 Setahun sekali didaerah
non klinis
FMS 45 Drill kebakaran dilaksanakan tiap
shift untuk:
FMS 45.1 Menggunakan prosedur
RACE
FMS 45.2 Menggunakan prosedur
PASS
FMS 45.3 Kemampuan
memadamkan api saat kebakaran
baru mulai terjadi.
FMS 45.4 Kemampuan staff sesuai
perannya dalam kejadian kebakaran.
FMS 45.5 Prosedur evakuasi
FMS 45.6 Jika suplai oksigen dan
listrik mati pada saat dibutuhkan.
FMS 46 Setiap staff berpartisipasi dalam
drill seperti yang diharapkan.
FMS 47 Setiap kegiatan drill kebakaran yang
dilaksanakan terdokumentasi dan
terintegrasi dengan program
peningkatan kualitas SDM.
FMS 48 Drill kebakaran dilaksanakan dalam
perencanaan tiap tahun dan
dievaluasi.
Keselamatan kebakaran (FMS 49-FMS 58) Rencana keselamatan
kebakaran mencakup inspeksi dan pengujian serta implementasi
terhadap hal berikut ini:
FMS 49 Pemadam api:
FMS 49.1 Jumlahnya cukup
FMS 49.2 Terdistribusi baik untuk
seluruh ruangan gedung.
FMS 49.3 Posisi pemadam api di
tempat yang tepat.
FMS 49.4 Diinspeksi teratur
untuk mengetahui fungsinya.
FMS 50 Sistem alarm kebakaran
FMS 50.1 Diinspeksi teratur.
FMS 50.2 Hasil didokumentasikan
FMS 50.3 Sistem memiliki
preventif maintenance.
FMS 51 Sistem pemadaman api:
FMS 51.1 Sistem sprinkler
FMS 51.2 Sistem CO2
FMS 51.3 Sistem kimiawi basah
FMS 52 Pintu darurat kebakaran:
FMS 52.1 Tidak terkunci
FMS 52.2 Tidak terhalang
FMS 52.3 Memiliki peralatan
untuk kondisi panik.
FMS 52.4 Tahan Api
FMS 52.5 Tertanda jelas dengan
FMS 53 Pintu tahan asap/api.
FMS 54 Elevator terhubung dengan sistem
alarm kebakaran.
FMS 55 Lampu emergensi
FMS 56 Rumah sakit berusaha mencegah
kebakaran dengan :
FMS 56.1 Membeli bahan seperti
kerai, yang tahan api.
FMS 56.2 memisahkan setiap bahan
yang berbahaya atau mudah
terbakar dengan sumber panas api.
FMS 56.3 memasang dinding yang
tahan api terutama di area yang
resiko tinggi seperti di labolatorium.
FMS 57 Memasang bahan untuk
menghentikan kebakaran secara
tepat Misalkan pada ruang teknik,
ruang listrik dan rute jalan darurat
FMS 58 Rumah sakit membuat jadwal
program training untuk pekerja
rumah saikt dalam menggunakan
pemadam api.
Peralatan medis (FMS 59-FMS 67) Manajemen Teknologi Peralatan Medis
mencakup:
FMS 59 Ada inventarisasi setiap peralatan
rumah sakit dan lokasinya.
FMS 60 Pemeliharaan preventif yang efektif
sesuai dengan rekomendasi pabrik
( paling tidak 95% mendapatkan
pemeliharaan preventif)
FMS 60.1 Pengujian keamanan
terhadap listrik untuk alat medis
terkait pasien.
FMS 60.2 Setiap peralatan memiliki
cheklist untuk jadwal pemeliharaan,
insiden kegagalan, dan perbaikan
yang telah dilakukan.
FMS 60.3 Ada kebijakan tertulis
untuk melakukan inspeksi pada
peralatan medis baru sebelum
beroperasi.
FMS 61 Ketersediaan terhadap:
FMS 61.1 Petunjuk penggunaan
manual keselamatan dalam ruangan
kerja biomedis.
FMS 61.2 Operator manual untuk
tiap peralatan pada setiap
departemen yang menggunakan alat
FMS 62 Ada kebijakan tertulis pada label
peralatan medis untuk:
FMS 62.1 Pemeliharaan preventif
disertai tanggal pemeriksaan dan
tanggal kapan harus diperiksa
berikutnya.
FMS 62.2 Nomer inventarisasi
FMS 62.3 Pemindahan akibat
perbaikan
FMS 62.4 Cek keamanan
FMS 63 Ada kebijakan tertulis untuk
peralatan medis yang sedang
diperbaiki.
FMS 64 Staf rumah sakit, dokter, perawat
dan paramedis dilatih untuk
peralatan medis yang mencakup:
penggantian penyaringan
FMS 83.1.3 Pembersihan diffuser
terowongan udara
FMS 84 Pengendalian tekanan positif,
2. Data hasil monitoring Tindak lanjut dari hasil 0 - Tindak lanjut dan peningkatan kinerja
digunakan untuk pemantauan tersebut 5 pengelolaan peralatan medik
keperluan perencanaan 10 - Kajian alat dihapuskan atau diperbaiki atau di
dan perbaikan overhoule
- Kajian penggantian alat rusak berat dengan alat
baru
Standar MFK 8.2.
Rumah sakit mempunyai sistem penarikan kembali produk/peralatan
Maksud dan Tujuan MFK 8.2.
Rumah sakit mempunyai proses identifikasi, penarikan dan pengembalian atau pemusnahan produk dan peralatan medis yang ditarik
kembali oleh pabrik atau supplier. Ada kebijakan atau prosedur yang mengatur penggunaan setiap produk atau peralatan yang ditarik
kembali (under recall).
2. kebijakan atau prosedur yang Kebijakan atau 0 Prosedur penggunaan / back up peralatan medik yang dalam
mengatur penggunaan setiap prosedur penarikan 5 proses penarikan kembali karena cacat produk dan atau rusak
produk dan peralatan yang kembali 10 dalam pelayanan
dalam proses penarikan
kembali
3. kebijakan dan prosedur tersebut Implementasi dari 0 Bukti pelaksanaan prosedur penarikan kembali peralatan
diimplementasikan kebijakan atau 5 medik karena cacat produk dan atau rusak dalam pelayanan
prosedur tersebut 10
Selamat Berjuang
Dalam Pemenuhan Kesesuaian Mutu
Akreditasi RS versi KARS 2012 / JCI
Dengan Optimal di RS Anda
Terima Kasih
Ir. Supardjo, M.Kes
Konsultan Manajemen RS
&
Medical Equipment
Specialist