Imunologi
Imunologi
PEMICU 1
5. Pemeriksaan diagnosa
6. Tatalaksana
7. Penggunaan anti-biotik
8. Pencegahan (imunisasi)
+
LO 1- Bakteri (Definisi, struktur,
jenis)
Definisi Bakteri adalah setiap mikroorganisme
prokariotik uniselular yang sering
mempernbanyak diri dengan pembelahan sel
(fisi) dan sel-selnya khas terdapat pada dinding
sel.
+
Struktur bakteri terbagi
menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh
hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel,
membran plasma,
sitoplasma, ribosom, DNA,
dan granula penyimpanan
Spiral
Vibrio : batang bengkok (koma)
Spirilium : spiral kasar, kaku, grk dg flagel
Spirokhaeta : spiral halus, elastik, grk dg aksial filamen
+
Jenis
+
Bakteri
Bakteri Gram Positif COCCUS
Coccus Spesies
Aerob dan atau fakultatif anaerob Micrococcaceae
-Micrococcus luteus, Micrococcus roseus
-Staphylococcus aureus , Staphylooccus
epidermis
Streptococcaceae
-Streptococcus pyogenes, Streptococcus
pneumoniae, Streptococcus agalactie
-Leuconostoc
Anaerob Pepcococcaceae
-Peptococcus
-Peptostreptococcus anaerobius
-Sarcina lutea
Memperbanyak Diri
Menyebar
Darah (bakteremia)
+
Patofisiologi infeksi bakteri:
Imunitas
Imunologi nonspesifik
bakteri Humoral
ekstraseluler Imunitas
Mekanisme spesifik
Imun dlm
Sitokin
infeksi
bakteri Imunitas
Imunologi nonspesifik
Bakteri
intraseluler Imunitas
spesifik
+ Respon imun umum infeksi bakteri
+ Imunologi Bakteri Ekstraseluler
Komplemen berfungsi :
Merekrut sel2 inflamasi C3a, C5a
Opsonisasi pelapisan dg komplemen C3
MAC (membrane Attack Complex) hancurkan membran
bakteri
Produk sampingan :
Mengaktifkan & mengerahkan
leukosit
aktifkan
Bakteri Manosa + lektin + C1q Komplemen
+ (Mengikat)
(Meningkat) Sitokin
+
+Jalur Aktivasi Komplemen
*MASP: Manan
Binding Lectin Serin
Peptidase
+ Komplemen
+ Fagositosis bakteri
+
Imunitas Spesifik
Ektraseluler
Humoral
Sitokin
Sel NK
Memproduksi
Imunitas IFN -
Kerusakan
Selular Jaringan
Membunuh Mikroba
CD8+ & CTL &
Lisis sel terinfeksi
+Strategi Bakteri Intraselular
+
Mekanisme menghindari efektor imun Contoh
Bakteri Ekstraselular
Bakteri Intraselular
Protein, protein
Bangkitkan
Bakteri/hasil pemecahan reaksi
hipotalamus
1. Faktor Perlekatan
Relatif tdk stabil : toksisitas sering Relatif stabil : dg temp. > 600C
dirusak oleh panas pd tem. Dibawahn selama berjam-jam tdk kehilangan
600C toksisitas
Biasanya tidak menghasilkan demam Biasanya menghasilkan demam
pada tubuh inang denagn melepas interleukin-1 dan
mediator lain
Dapat diubah menjadi antigenik, Tidak dapat dijadikan toksoid
toksoid, non toksoid, dapat digunakan
untuk imunisasi (ex. Imunisasi TT)
+
4. Enzim
Enzim perusak jaringan :
Protease Ig A1 :
Parameter Keterangan
Hitung leukosit, hitung jenis -Leukositosis netrofilia,
leukosit eosinofilia, -monositosis
-Leukopenia : <4000/L bila
terjadi infeksi berat cth
Salmonella thypii
CRP (C-Reactive Protein) Meningkat drastis pd infeksi
bakteri, merupakan slh satu
acute phase reactan
LED Meningkat pd infeksi spt TBC,
pneumonia, sifilis
+ Antimikroba (AM)
AM adlh obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba
yg merugikan manusia. Mikroba trbatas pd jasad renik
yg tdk termsk parasit.
Pemilihan antibiotik
Sekunder
Pengobatan profilaksis bagi orang yang berisiko tinggi dengan
indikasi dan keadaan tertentu
Tersier
Menciptakan lingkungan yang sesuai untuk penyembuhan
akibat infeksi bakteri
Menjaga pola makan, misalnya yang mengandung zat besi
dikurangi
+
Daftar Pustaka
Harjono RM, Hartono A, Japaries W, dkk. Kamus
Kedokteran Dorland.