Anda di halaman 1dari 28

Nama Kelompok

Masita Alfiani (2314 030 0


Maulidah Agustina (2314 030 090)
PERALATAN PENGENDALIAN PROSES
Proses adalah Bahan baku dan energi dibuat berinteraksi dan
ditransformasikan didalam sistem pemrosesan (peralatan proses) agar
mengalami perubahan penomena/kejadian terhadap parameter fisik
dan/atau kimia/biokimia. Contoh Proses produksi tenaga /pembangkit listrik
(power plant) dan Proses produksi bioetanol dari fermentasi molases.
Pengendalian Proses (PP) adalah Disiplin ilmu teknik berkenaan dengan
cara dan maksud dimana kondisi proses dibawa dan dipertahankan pada
nilai-nilai yang diinginkan, sedangkan kondisi-kondisi yang tidak diinginkan
sebanyak mungkin dihindari. Disiplin ilmu yang melibatkan statistika dan
teknik
Peralatan Pengendalian Proses (P3) adalah Rangkaian alat /elemen-
elemen yang digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi pengendalian
proses. Elemen-elemen pengendalian yaitu: Alat ukur, Valve/kerangan,
Controller/pengendali, dan Komputer
DASAR PENGENDALIAN PROSES

Dasar pengendalian proses yaitu pemahaman


proses. Proses dipahami adalah Konversi bahan
baku menjadi produk melalui perubahan penomena
dengan menggunakan operasi kimia dan fisik, yang
difasilitasi oleh peralatan pemrosesan pada kondisi
operasi pemrosesan yang tertentu. 3 tipe prosesnya
adalah Kontinyu, Batch dan Semi-batch.
DASAR PENGENDALIAN PROSES

Menjaga keamanan dan


keselamatan kerja
Memenuhi spesifikasi
produk yang diinginkan
Menjaga operasi peralatan
proses
Menjaga agar operasi
pabrik tetap ekonomis
Memenuhi persyaratan
lingkungan
TUJUAN UTAMA PENGENDALIAN
PROSES

Sistem pengendali diterapkan untuk menjaga proses pada


untuk memenuhi 3 kelompok kondisi operasi yang
kebutuhan, yaitu menekan diinginkan (menjaga
pengaruh gangguan eksternal, kestabilan) secara aman dan
memastikan kestabilan suatu efisien, sambil menjumpai
proses kimiawi dan optimasi kebutuhan kualitas produk dan
kinerja suatu proses kimiawi lingkungan.
PARAMETER PARAMETER PENGENDALIAN
PROSES

F (laju alir) T (temperatur)

C
P (tekanan)
(konsentrasi)

pH (derajat
keasaman)
VARIABEL INPUT

Variabel input adalah variabel yang menandai efek lingkungan pada


proses kimia yang dituju. Variabel ini juga diklasifikasikan dalam 2
kategori, yaitu
Disturbance variable. Jika harga tidak dapat diatur oleh operator
atau sistem pengendalian, tetapi merupakan gangguan
Manipulated (adjustable) variable. Jika harga variabel tersebut
dapat diatur dengan bebas oleh operator atau mekanisme
pengendalian.
VARIABEL OUTPUT

Variabel output adalah variabel yang menandakan efek proses kimia


terhadap lingkungan yang diklasifikasikan dalam 2 kelompok:
Measured output variables, jika variabel dapat diketahui dengan
pengukuran langsung
Unmeasured output variables, jika variabel tidak dapat diketahui
dengan pengukuran langsung
PEMILIHAN VARIABEL YANG HARUS DIUKUR
Beberapa jenis pengukuran variabel yang dapat diterapkan untuk pengendalian proses:
Primary Measurement. Cara pengukuran variabel proses yang menjadi control objective
pengendalian secara langsung disebut primary measurement.
Secondary Measurement. Pada kasus-kasus tertentu, variabel yang merupakan control
objective tidak dapat diukur secara langsung (unmeasured output). Pada kasus-kasus
dengan control objective yang tidak dapat diukur langsung tersebut, harus diukur variabel
lain yang tergolong measured variable dan dapat dikorelasikan melalui suatu hubungan
matematis tertentu dengan unmeasured output yang ingin dikendalikan.
Pengukuran external disturbance. Pengukuran disturbance sebelum variabel tersebut
masuk ke dalam proses dapat sangat menguntungkan, karena hasil pengukuran tersebut
dapat memberikan informasi mengenai kelakuan proses yang akan terjadi. Informasi
tersebut dapat digunakan untuk menentukan aksi pengendalian yang harus diambil
apabila menggunakan sistem pengendalian feedforward.
PEMILIHAN VARIABEL YANG DIMANIPULASI
Dalam proses kimia, umumnya terdapat beberapa variabel input yang dapat diatur dengan
bebas. Untuk memilih variabel mana yang akan dimanipulasi, harus dipertimbangkan
efek dari tindakan yang diambil terhadap kualitas pengendalian.
Output proses diukur dengan alat ukur melalui sensor dan nilai hasil pengukuran
digunakan untuk menentukan input yang dimanipulasi secara tepat oleh kontroler (alat
pengendali).
INSTRUMENTASI
PENGENDALIAN pH
Go Wireless pH
Pengertian
Go Wireless PH dapat digunakan untuk percobaan yang
dapat dilakukan seperti pH meter, termasuk titrasi asam-basa,
pemantauan pH di akuarium, dan menyelidiki kualitas air
sungai dan danau. solusi nirkabel ini memberikan Anda
sebuah sensor pH tujuan umum yang mudah stream data ke
perangkat mobile. Dengan menghilangkan kabelnya,
kesempatan untuk eksperimen inovatif.
Tujuan
Go Wireless pH secara nirkabel mentransmisikan pembacaan
hidup dan data menangkap secara real-time.
Keuntungan
Biaya pH Wireless hanya dalam waktu dua jam dan akan
mengumpulkan data secara terus-menerus selama tiga
hari.
dapat dengan mudah memantau status baterai
menggunakan aplikasi gratis Analisis Graphical.
Apabila baterai habis, cukup menghubungkan sensor
untuk kabel pengisian.
Mengumpulkan dan Menganalisis Data dari Beberapa
Perangkat. Itu Kebebasan dan Fleksibilitas.
Tipe Kode GW-PH atau GW-PH-NP
Spesifikasi
Kisaran pH: 0-14
Ketepatan 0,5 unit pH (kalibrasi pabrik)
0,1 unit pH (kalibrasi pengguna)
Response time: 2 s (90% dari membaca penuh dalam
buffer)
diameter poros: 12 mm OD
jangkauan nirkabel maksimum: 30 m terhalang
Cara kerja Go Wireless pH

Pengisian Go Wireless pH
Hubungkan Go Wireless Elektroda Amplifier ke USB yang
disertakan Pengisian Kabel dan perangkat USB selama
dua jam. Menghubungkan elektroda pH ke amplifier
elektroda selama pengisian adalah opsional.
Perangkat yang didukung
pH Go Wireless dapat digunakan dengan perangkat
mobile yang didukung * yang Bluetooth Smart Ready
dan salah satu aplikasi kami.
iPad (generasi ke-3 atau yang lebih baru), iPad Mini ,
dan iPad Air
iPhone (4S atau yang lebih baru)
iPod touch (generasi ke-5 atau yang lebih baru)
perangkat Android (untuk persyaratan dukungan, lihat
www.vernier.com/ga-app) LabQuest 2 (untuk
persyaratan dukungan, lihat www.vernier.com/til/3134)

Vendor
Pneumatic Operated Butterfly
Pengertian Valve
Valve jenis Pneumatic Operated Butterfly Valve adalah salah satu jenis
valve yang serba guna, dapat di aplikasi-kan pada sistem pemipaan
dimanapun, di industri, pembangunan kapal, platform, di perumahan
dan lain-lain.
Cara kerja
Piringan yang ada dalam Pneumatic Operated butterfly
valvedigerakkan dari luar menggunakan hand wheelyang berputar dari
posisi 0 hingga90. Pada posisi 0 piringan akan menutup arus aliran,
jika dibuka penuh, piringan akan berada posisi 90 ditengah-tengah
pipa, sehingga akan membuka arus aliran. Karena rotasinya yang hanya
putaran, alat ini banyak disebut dengan quarter turn valve. Selain
menggunakan hand wheel,mekanisme penggerak piringan ada yang
menggunakan motor listrik dan atau hidrolik, biasa terdapat pada
butterfly valvedengan ukuran menengah hinggabesar.
TUGAS VARIABEL
PENGENDALIAN
19 Contoh
Pengendalian pada furnace

Alternatif konfigurasi furnace control

Flue Gas FUNGSI PENGENDALIAN:


MENGENDALIKAN TEMPERATUR
FLUIDA YG KELUAR
Variabel yang dikendalikan:
FURNACE
aliran fluida 1. Temperatur aliran fluida utama
utama keluar
Variabel manipulasi:
1. Kecepatan aliran bahan bakar
aliran bahan Variabel gangguan:
aliran udara 1.Kec aliran udara masuk
Udara bakar T
C 2.Kec aliran fluida utama masuk
furnace

Bahan Bakar
20 Alternatif konfigurasi furnace control

Casecade FUNGSI PENGENDALIAN:


Flue Gas TEMPERATUR FLUIDA DAN KEC. ALIR
BAHAN BAKAR

FURNACE aliran fluidaVariabel yang dikendalikan:


utama 1. Temperatur aliran utama fluida
keluar
2 . Flow aliran bahan bakar yang masuk
T Variabel manipulasi:
aliran C
bahan
aliran udara 1. Kec alir bahan bakar masuk unit FC&
bakar TC
Udara
FC Variabel gangguan:
1. Aliran udara masuk
2. Aliran Fluida utama masuk
Bahan Bakar
21 Alternatif konfigurasi furnace control

NOx
C
Flue Gas FUNGSI PENGENDALIAN:
TEMPERATUR , KEC. ALIR BAHAN
BAKAR MASUK & KUALITAS GAS
aliran fluida BUANG (NOx)
FURNACE
utama
Variabel yang dikendalikan (tujuan):
1. suhu aliran utama keluar
T
2. aliran bahan bakar masuk
aliran udara aliran bahanC 3. Kualitas gas buang
bakar Variabel manipulasi (tools):
Udara F 1. Kec alir bahan bakar masuk unit FC
C
& TC
2. Kec alir udara masuk NOxC
Variabel gangguan:
Bahan Bakar 1. Aliran Fluida utama masuk
22 Alternatif konfigurasi reflux control

FUNGSI PENGENDALIAN:
Condensor MENGENDALIKAN KETINGGIAN
AKUMULATOR & KECEPATAN ALIR
REFLUX
Variabel yang dikendalikan:
1. Level fluida pada accumulator
2. Flow pada reflux dan top produk
Variabel manipulasi:
1. Kec alir top produk LC
2. Kec alir Reflux FC
reflu Variabel gangguan:
x Top 1. Kec alir utama keluar kondensor
product 2. Kec alir pendingin masuk /& keluar
kondensor
23 Alternatif konfigurasi reflux control

FUNGSI PENGENDALIAN: LC, KEC


REFLUX, & KEC TOP PRODUCT
Condensor
Variabel yang dikendalikan:
1.LC
2.FC-1
3.FC-2
4.TC
Variabel manipulasi:
1. Kec alir top prod unit 1&2.
2. Kec alir reflux unit 3&4 reflux
Variabel gangguan: Top
1. Kec aliran utama keluar kondensor product
2. Kec alir pendingin masuk /& keluar
kondensor
24 Alternatif konfigurasi reflux control
(pressure compensated temperature control )

Apabila overhead pressure tidak bisa dijaga konstan, agar


pemisahan tetap berlangsung dengan baik, bisa juga
digunakan pressure compensated temperature control
FUNGSI PENGENDALIAN: Condensor
Variabel yang dikendalikan:
1. LC
2. FC-1 .
3. TC
4. FC-2
5. Relay (TY)
Variabel manipulasi:
1. Kec alir top produk unt 1& 2
2. Kec alir reflux un 3,4 & 5
Variabel gangguan:
1. Kec aliran utama keluar kondensor
2. Kec alir pendingin masuk /& keluar reflux
kondensor
Top
product
TUGAS VALVE
Kelebihan dan kekurangan butterfly valve

Karena menggunakan piringan yang cukup tipis,


kelebihan menggunakan butterfly valveadalah pressure
droptekanan arus yang kecil. Keuntungan lain
karenabentuknya yang cukup pipih akanmenjadi
kemudahandalam proses pemasangan atau
penyambungan instalasi pipa.
Kekurangan menggunakan Pneumatic Operated
butterfly valve adalah adanya gesekan yang terjadi terus-
menerus ketika katup terbuka, ini akan menyebabkan
komponen dalam piringan menjadi cepat aus. Kelemahan
lain jika katup digerakan menggunakan hand wheel akan
memerlukan tenaga putar yang besar.
Spesifikasi Pneumatic Operated butterfly valve :

Primary Materials :
Working pressure : 300 psi (21
Component Material
bar)
Body ASTM A-536 Nylon-11 Coated
Max. test pressure: 600 psi(42.8 ASTM B-536 EPDM
bar) Disc
Encapsulated
Max working temp: 250F Upper & Lower
(120C) AISI 420-SS
Stems
Factory installed UL, listed double Worn Gear Shaft AISI 410-SS
Tamper Switches Housing ASTM A-536
Valve approved for indoor and Hand Wheel ASTM A-536
outdoor use. Flag Indicator ASTM A-536
Shear Pin ASTM A-510
Segment Gear ASTM B-148 or B-548
Housing Gasket EPDM Grade E
O-Rings (all) EPDM Grade E
Macam dan jenis Pneumatic Operated
butterfly valve

Keystone valve Flanged valve Globe valve

Anda mungkin juga menyukai