Anda di halaman 1dari 47

- KKS UNIVERSITAS MALAHAYATI SMF NEUROLOGI RSUD CIAMIS JAWA BARAT -

LAPORAN KASUS

STROKE INFARK
PEMBIMBING::
dr. H. Denny Rahardjono Sp. S

OLEH
RULLY FEBRI ANGGORO RISCHA NUR RACHMAN MAHAREALYTA S. DEWI
11310342 11310332 16360207
S T A T U S P A S I E N

N
ID E N T ITA S PA S IE
N ID E N T ITA S PA S IE

Nama : Ny. Dewi Alamat : Desa Ranca Utama


Umur : 32 tahun RT/RW 01/07 Kel. Pawindan,
Jenis Kel : Perempuan Ciamis.Jawa Barat.
Status : Menikah
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Tgl msk : 18-02-2017
No.CM : 464244
SUBJEKTIF:
Dilakukan secara alloanamnesis dengan
keluarga os dan autoanamnesa pada
pasien pada tanggal 16 Januari 2017

KELUHAN UTAMA:

Lemas bagian tubuh kanan

Keluarga os mengatakan, awalnya os secara tiba-tiba lemas di


bagian tangan dan kaki kanan sejak sehari SMRS. Lemas
dirasakan saat pasien bangun tidur dan lemas timbul secara
mendadak. Os mengeluhkan anggota gerak sebelah kiri lemas
makin lama makin berat
Pasien sebelumnya pernah merasakan sakit seperti ini 2
minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri kepala, mual
dan muntah disangkal.
RIWAYAT HABITUASI

Os mengaku sehari hari jarang berolahraga dan lebih


banyak melakukan aktivitas di dalam rumah.
Os juga gemar mengkonsumsi makanan cepat saji.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Os mengaku tidak pernah mempunyai riwayat penyakit


apapun sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

OS mengatakan bahwa dikeluarganya ada yang


menderita sakit seperti ini.
PEMERIKSAAN STATUS
STATUS INTERNA
INTERNA

FISIK JANTUNG
JANTUNG

Inspeksi
Inspeksi :: Ictus
Ictus cordis
cordis tidak
tidak terlihat
terlihat
Kesadaran: CM Palpasi
Palpasi :: Ictus
Ictus cordis
cordis tidak
tidak teraba
teraba
Perkusi
Perkusi :: Batas
Batas jantung
jantung kanan
kanan :: ICS ICS 4
4
GCS : (E4.M6.V5)15 parasternal
parasternal kanan
kanan
Td : 120/80 mmHg Batas Batas jantung
jantung atas atas :: ICS
ICS 22
parasternal
parasternal
Nadi : 88 x/ menit Batas
Batas jantung
jantung kiri kiri :: ICSICS 55
midclavicula
midclavicula kiri kiri
Respirasi : 20 x/ menit Auskultasi:
Auskultasi: BJ BJ II II
II murni
murni reguler,
reguler, murmur
murmur
Suhu : 36,5 o c (-)
(-)
PARU
PARUgallop (-)
gallop (-)
Inspeksi
Inspeksi :: Simetris
Simetris hemitoraks
hemitoraks kanan-kiri
kanan-kiri
Palpasi
Palpasi :: Simetris
Simetris hemitorak
hemitorak kanan-kiri
kanan-kiri
pada
pada fremitus
fremitus fokal
fokal dan
dan taktil
taktil
Perkusi
Perkusi :: Sonor
Sonor pada pada kedua
kedua lapang
lapang paru
paru
Auskultasi
Auskultasi :: Suara
Suara nafas nafas vesikuler
vesikuler +/+,+/+,
ronkhi
ronkhi -/-,wheezing
-/-,wheezing -/-
-/-
ABDOMEN
ABDOMEN

Inspeksi
Inspeksi :: Permukaan
Permukaan cembungcembung
Auskultasi:
Auskultasi: Bising
Bising usus
usus (+)
(+) normal
normal
Perkusi
Perkusi :: Timpani
Timpani pada pada keempat
keempat quadran
quadran
abdomen
abdomen
Palpasi
Palpasi :: NT
NT (( -)
-) ,, hepar,
hepar, lien,
lien, ginjal
ginjal dalam
dalam
batas
batas normal.
normal.
PEMERIKSAAN
NEUROLOGIS NERVUS
NERVUS KRANIALIS
KRANIALIS

KEPALA N.
N. II (olfaktorius)
(olfaktorius)
Subyektif
Subyektif :: tidak
tidak dilakukan
dilakukan
Bentuk : normocephalus Dengan
Dengan bahan
bahan :: tidak
tidak dilakukan
dilakukan
LEHER
N.
N. II
II (optikus)
(optikus)
Kaku kuduk : (-) Tajam
Tajam penglihatan
penglihatan :: tidak
tidak dilakukan
dilakukan
KGB : DBN Lapang
Lapang peglihatan
peglihatan :: tidak
tidak dilakukan
dilakukan
Warna
Warna & & fundus
fundus okuli
okuli :: tidak
tidak dilakukan
dilakukan
Tiroid : DBN

N.
N. III
III (oculomotor)
(oculomotor)

Sela
Sela mata
mata :: simetri
simetri kanan
kanan kiri
kiri sama
sama
Pergerakan
Pergerakan bulbus
bulbus :: Dolls
Dolls eyes
eyes phenomen
phenomen (( -- ))
Strabismus
Strabismus :: (-)
(-)
Nistagmus
Nistagmus :: (-)
(-)
Eksopftalmus
Eksopftalmus :: (-) (-)
Pupil
Pupil :: simetris
simetris bulat
bulat isokor
isokor
Refleks
Refleks cahaya
cahaya :: (+/+)
(+/+)
N.III,IV
N.III,IV dan
dan VIVI :: Dalam
Dalam batas
batas normal.
normal.
-/-
-/-
N. V (trigeminus)

Membuka mulut:
DBN
Menguyah : DBN
Mengigit : DBN N.VII (fascialis)

Sensibilitas muka: Mengerutkan dahi : DBN


DBN Menutup mata : DBN
Memperlihatkan gigi : DBN
Bersiul : DBN
Perasaan lidah
2/3 bagian depan lidah: tidak
dilakukan

N.VIII ( vestibulo cochlear)

Tes Weber : tidak dilakukan


Tes Rinne : tidak dilakukan
Tes Swabach : tidak dilakukan
N.IX (glosofaringeus)

BADAN DAN ANGGOTA GERAK 8


Perasaan lidah
(1/3 bagian belakang): tidak dilakukan
Sensibilitas faring : tidak dilakukan 1. BADAN

N.X (vagus) Refleks kulit perut atas : tidak dilakukan


Refleks kulit perut tengah: tidak dilakukan
Arkus faring : tidak dilakukan Refleks kulit perut bawah: tidak dilakukan
Uvula : tidak dilakukan
Berbicara : DBN 2. ANGGOTA GERAK ATAS
Menelan : DBN
Motorik : hemiparese sinistra
N.XI (asesorius) Kekuatan : 1/5
Tonus : spastic
Menengok: DBN Atropi : (-)
Mengangkat bahu : DBN
REFLEKS
N.XII (hipoglosus) Biceps : +/+
Trisep : +/+
Pergerakan lidah : DBN Brakio Radialis : +/+
Lidah deviasi : DBN Sensibilitas : +/+
Artikulasi : DBN

Fungsi Luhur : DBN


3. ANGGOTA GERAK BAWAH
Motorik : hemiparese sinistra
Kekuatan : 3/5
Atropi : (-)
Sensorik : +/+

REFLEKS FISIOLOGIS
Patella : / +
Achilles : / +

REFLEKS PATOLOGIS
Babinsky : (-/-)
Chaddock : (-/-)
Openhaeim : (-/-)
Gordon : (-/-)
Schaefer : (-/-)
Test Laseque : (-)
Test brudzinsky I : (-)
Test kernig : (-)
Meningeal Sign : kaku kuduk (-)
HASIL LABORATORIUM
HASIL CT SCAN:
Infark lakunar di daerah kapsula interna kiri
FOLLOW UP HARI KE 1

T : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
S: 36,5 Celcius
Subjek :
Lemas pada tangan dan kaki kanan.
Nyeri kepala (-), mual (-)
Objek :
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6 (15)
R.Kaku kuduk : (-)
Motorik : 1 5
3 5
Sensorik : /+
Nervus Cranial : Terapi :
IVFD Asering 20gtt/i
N.VII : DBN Citicoline 2x500mg (inj)
N. XII : DBN Ranitine 2x1 amp
Refleks fisiologis : / +
Reflek patologis : -/-
Fungsi Luhur : Baik
Fungsi vegetatif: Baik
Assemsment :
Stroke infark ulang carotis
Sinistra
FOLLOW UP HARI KE 2
T : 90/60mmHg
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
S: 36,7 Celcius
Subjek :
Kepala pusing. Lemas bagian
tubuh kanan. Nyeri kepala (-),
mual (-)
Objek :
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6 (15)
R.Kaku kuduk : (-)
Motorik : 2 5
4 5
Sensorik : +/+
Nervus Cranial : DBN Terapi :
IVFD Asering 20gtt/i
Refleks fisiologis : + / + Brainact 2x500mg (inj)
Reflek patologis : -/- Ranitidine 2x1 amp
CPG 1x1 tab
Fungsi Luhur : DBN Aspilet 1x1 tab
Fungsi vegetatif: Baik
Assemsment :
Stroke infark ulang
carotis Sinistra
RAWAT HARI ke 3
T : 90/60 mmHg
N : 82 x/menit
R : 20 x/menit
S: 36,5 Celcius
Subjek :
Lemas bagian tubuh kanan. Nyeri
kepala (-), mual (-)
Objek :
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6 (15)
R.Kaku kuduk : (-)
Motorik : 2 5
3 5
Sensorik : +/+
.

Nervus Cranial : DBN


Terapi :
Refleks fisiologis : /
IVFD Asering 20gtt/i
+
Brainact 2x500mg
Reflek patologis : -/- (inj)
Fungsi Luhur : Baik CPG 1x1 Tab
Fungsi vegetatif: Baik Aspilet 1x1 tab
Fisioterapi
Assemsment :
Stroke infark ulang
carotis Sinistra
FOLLOW UP HARI KE 4
T : 120/80 mmHg
N : 78 x/menit
R : 19 x/menit
S: 36,8 Celcius
Subjek :
Lemas bagian tubuh kanan. Nyeri
kepala (-), mual (-)
Objek :
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6 (15)
R.Kaku kuduk : (-)
Motorik : 2 5
3 5
Sensorik : +/+
Terapi :
IVFD Asering 20gtt/i
Nervus Cranial : DBN
Brainact 2x500mg (inj)
Refleks fisiologis : + / + CPG 1x1 tab
Reflek patologis : -/- Dexsametason 3x1
Aspilet 1x1
Fungsi Luhur : Baik Disolf 3x1
Fungsi vegetatif: Baik Fisioterapi

Assemsment :
Stroke infark ulang carotis
Sinistra
FOLLOW UP HARI KE 5
T : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit
R : 21 x/menit
S: 37 Celcius
Subjek :
Lemas bagian tubuh kanan. Nyeri
kepala (-), mual (-)
Objek :
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6 (15)
R.Kaku kuduk : (-)
Motorik : 2 5
1 5
Sensorik : +/+
Nervus Cranial : DBN
Terapi :
Refleks fisiologis : + / + IVFD Asering 20gtt/i
Reflek patologis : -/- Brainact 2x500mg (inj)
CPG 1x1 tab
Fungsi Luhur : DBN
Dexsametason 3x1
Fungsi vegetatif: Baik Aspilet 1x1
Disolf 3x1
Assemsment : Fisioterapi
Stroke infark ulang
carotis Sinistra
FOLLOW UP HARI KE 6
T : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit
R : 21 x/menit
S: 37 Celcius
Subjek :
Lemas bagian tubuh kanan. Nyeri
kepala , mual (-)
Objek :
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6 (15)
R.Kaku kuduk : (-)
Motorik : 4 5
3 5
Sensorik : +/+
Nervus Cranial : DBN
Terapi :
Refleks fisiologis : + / + IVFD Asering 20gtt/i
Reflek patologis : -/- Brainact 2x500mg (inj)
CPG 1x1 tab
Fungsi Luhur : DBN
Dexsametason 3x1
Fungsi vegetatif: Baik Aspilet 1x1
Disolf 3x1
Assemsment : Fisioterapi
Stroke infark ulang
carotis Sinistra
FOLLOW UP HARI KE 7
T : 120/80 mmHg
N : 85 x/menit
R : 20 x/menit
S: 36,9 Celcius
Subjek :
Lemas bagian tubuh kanan. Nyeri
kepala , mual (-)
Objek :
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6 (15)
R.Kaku kuduk : (-)
Motorik : 4 5
3 5
Sensorik : +/+
Nervus Cranial : DBN
Terapi :
Refleks fisiologis : + / + IVFD Asering 20gtt/i
Reflek patologis : -/- Brainact 2x500mg (inj)
CPG 1x1 tab
Fungsi Luhur : DBN
Dexsametason 3x1
Fungsi vegetatif: Baik Aspilet 1x1
Disolf 3x1
Assemsment : Fisioterapi
Stroke infark ulang
carotis Sinistra
FOLLOW UP HARI KE 8
T : 90/60 mmHg
N : 85 x/menit
R : 20 x/menit
S: 36,9 Celcius
Subjek :
Lemas bagian tubuh kanan.
Objek :
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6 (15)
R.Kaku kuduk : (-)
Motorik : 4 5
3 5
Sensorik : +/+
Nervus Cranial : DBN
Terapi :
Refleks fisiologis : + / + IVFD Asering 20gtt/i
Reflek patologis : -/- Brainact 2x500mg (inj)
CPG 1x1 tab
Fungsi Luhur : DBN
Dexsametason 3x1
Fungsi vegetatif: Baik Aspilet 1x1
Disolf 3x1
Assemsment : BLPL
Stroke infark ulang
carotis Sinistra
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Stroke adalah gangguan atau disfungsi
serebral,yang perkembangan dan
simptomnya terjadi secara mendadak dan
sangat cepat, baik fokal atau global,
disebabkan hanya oleh penyakit
serebrovaskular dengan defisit neurologis
lebih dari 24 jam atau terjadi kematian
KLASIFIKASI :

A. Gambaran Klinik
1. Transient Ischemic Attack (TIA)
2. Improving Stroke
(RIND : Reversible Neurological Ischemic Deficite)
3. Worsening Stroke (SIE : Stroke in Evolution)
4. Stable Stroke (Completed Stroke)

B. Gambaran patologis
1. Infark otak :infark aterotrombotik, kardioemboli
dan infark lakuner
2. Perdarahan intraserebral (PIS)
FAKTOR RESIKO
Klasifikasi
Berdasarkan gambaran patologis intracranial
Infark Otak
Nekrosis pada sebagian jaringan otak disebabkan berkurangnya
perfusi vaskuler akibat dari stenosis atau oklusi pembuluh darah.
Berdasarkan patofisiologinya, dibagi menjadi :
- Infark Aterotrombotik
- Infark Kardioemboli
- Infark Lakuner

Perdarahan Intraserebral ( PIS )


Perdarahan kedalam jaringan parenkimal otak akibat ruptura
vaskuler

Perdarahan Subarachnoidal ( PSA )


Pecahnya pembuluh darah dan masuknya darah ke dalam rongga
subarachnoidal. Berdasarkan asalnya darah, maka PSA dibagi
menjadi :
- PSA primer :Darah langsung masuk ke dalam rongga
subarachnoidal
- PSA sekunder :Darah berasal dari PIS kemudian mengisi
rongga subarachnoidal, biasanya melalui perdarahan
intraventrikuler.
KLASIFIKASI

Berdasarkan gambaran klinis


Improving Stroke
Defisit neurologi sembuh dalam kurun waktu lebih dari 24
jam sampai 3 minggu.

Worsening Stroke
Defisit neurologi menjadi berat secara progresif, secara
kuantitatif maupun kualitatif. Berdasarkan perjalanan
kliniknya dibagi dalam smooth worsening ( bertahap),
steplike worsening (seperti anak tangga, bertambah
berat diselingi periode menetap), fluctuating worsening
(progresifitas didahului atau diselingi perbaikan).

Stable Stroke
Defisit neurologi langsung lengkap, tidak banyak berubah
lagi dalam perjalanan waktu.
Berdasarkan lokalisasi lesi
Sistem karotis
Sistem vertebrobasiler
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. CT scan
Baku emas untuk membedakan
stroke infark dengan stroke
perdarahan.
Infark gambaran hipodense
stroke perdarahan gambaran
2.hiperdens
MRI
Pemeriksaan ini sangat baik untuk menentukan adanya lesi di
batang otak (sangat sensitif)
3. Angiografi
apakah lokasi pada sistem
karotis atau vertebrobasiler
menentukan ada tidaknya
penyempitan, oklusi atau
aneurisma pada pembuluh
darah
4. Pemeriksaan USG
menilai pembuluh darah intra dan
ekstra kranial, menentukan ada
tidaknya stenosis arteri karotis

5. Pungsi lumbal
digunakan bila tidak ada CT scan atau MRI
PIS seperti cucian daging atau berwarna kekuningan
PSA LCS yang gross hemorragik
stroke infark tidak didapatkan perdarahan (jernih)
SIRIRAJ SCORE
KOMPLIKASI STROKE
1. Komplikasi Neurologik
a. Edema otak (herniasi otak)
b. Infark berdarah (pada emboli otak)
c. Vasospasme (terutama pada PSA)
d. Hidrosefalus

2. Komplikasi Non-neurologik
Akibat proses diotak
a. Tekanan darah meninggi
b. Hiperglikemi
c. Edema paru
d. Kelainan Jantung
e. Kelainan EKG
f. Natriuresis
g. Retensi cairan tubuh
h. Hiponatremia
2. Komplikasi Non-neurologik

Akibat imobilisasi
a. Bronkopneumonia
b. Tromboplebitis
c. Emboli paru
d. Depresi
e. Nyeri dan kaku pada bahu
f. Spastisitas umum
g. Radang kandung kemih
h. Kelumpuhan saraf tepi
i. Kontaktur dan deformitas
j. Dekubitus
k. Atrofi otot
PENATALAKSAAN STROKE

Penatalaksanaan Umum
1. Umum :
Ditujukan terhadap fungsi vital: paru-paru, jantung,
ginjal, keseimbangan elektrolit dan cairan,gizi &
higiene.
2. Khusus
Pencegahan dan pengobatan komplikasi
Rehabilitasi
Pencegahan stroke : tindakan promotif, primer dan
sekunder
PENATALKAKSAAN KHUSUS

1. Stroke iskemik / infark :


- Anti agregasi platelet : Aspirin, tiklopidin, klopidogrel, dipiridamol,
cilostazol
- Trombolitik : rt-PA (harus memenuhi kriteria inklusi)
- Antikoagulan : heparin, LMWH, heparinoid (untuk stroke emboli)
- Neuroprotektan

2. Perdarahan subarakhnoid :
- Antivasospasme : Nimodipin
- Neuroprotektan
3. Perdarahan intraserebral :

Konservatif:
- Memperbaiki faal hemostasis (bila ada gangguan faal hemostasis)
- Mencegah / mengatasi vasospasme otak akibat perdarahan :
Nimodipine
- Neuroprotektan
Operatif :
Dilakukan pada kasus yang indikatif/memungkinkan:
- Volume perdarahan lebih dari 30 cc atau diameter > 3 cm pada
fossa posterior.
- Letak lobar dan kortikal dengan tanda-tanda peninggian TIK akut
dan ancaman herniasi otak
- Perdarahan serebellum
- Hidrosefalus akibat perdarahan intraventrikel atau serebellum
- GCS > 7
Terapi Komplikasi

- Antiedema : larutan Manitol 20%


- Antibiotika, Antidepresan, Antikonvulsan
: atas indikasi
- Anti trombosis vena dalam dan emboli
paru.
PENCEGAHAN STROKE
1. Mengatur Pola Makan Yang Sehat
Makan yang membantu menurunkan
kadar kolesterol
2. Menghentikan Rokok
3. Menghindari Minum Alkohol dan
Penyalahgunaan Obat
4. Melakukan Olahraga Yang Teratur
5. Menghindari Stres dan Beristirahat
Yang Cukup
PROGNOSIS STROKE
1. Infark Otak
Pulihnya fungsi neural 2 minggu pasca infark
Pemulihan maksimum minggu ke-8 akan dicapai
Kematian meliputi 20 %, dalam satu bulan pertama
Kemungkinan untuk hidup > PSA, tetapi kecacatan > PSA karena infark merusak
neuron-neuro yang terkena

2. Emboli otak
Sebagian besar pulih kembali, beberapa diantaranya pulih sempurna, sebagian lagi
tetap defisit neurologi yang besar
Kematian disebabkan edema otak
Kejadian emboli serebral ulang 30-65 %

3. PSA
10 % meninggal sebelum tiba dirumah sakit
40 % meninggal tanpa sempat membaik sejak awitan
Tingkat mortalitas pada tahun pertama 60 %
Bila tidak ada intervensi bedah 30% meninggal dalam dalam 2 hari pertama
50% dalam 2 minggu pertama
60% dalam 2 bulan pertama
Tingkat kematian pada perdarahan ulang 67%
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANYA

Anda mungkin juga menyukai