Anda di halaman 1dari 32

Apendisitis Akut dan Kronis

Geasella Febry Bramanty


1061050114
Departemen Ilmu Bedah
Rumah Sakit PGI Cikini
DEFINISI
Peradangan pada apendiks vermiformis

Apendisitis akut adalah penyebab paling umum untuk


bedah abdomen darurat
EPIDEMIOLOGI
Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur
namun <1 tahun jarang dilaporkan

Insidens tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun

Insidens laki-laki dan perempuan sebanding


ETIOLOGI
Infeksi bakteri:
Bacteroides fragilis, bakteri anaerob, gram negatif dan
Escherichia coli, Sedangkan bakteri lainnya yaitu:
Peptostreptococcus, Pseudomonas, Klebsiela, dan
Klostridium, Lactobacillus, dan B.splanchnicus.

Erosi mukosa apendiks

Fekalit

Benda asing yang tertelan


Klasifikasi
Klasifikasi
Apendisitis

Apendisitis Apendisitis Apendisitis Apendisitis


Akut Infiltrat Perforasi Kronik

Apendisitis Apendisitis Apendisitis


Akut Akut Akut
Sederhana Purulenta Gangrenosa
Klasifikasi Apendisitis Akut
Appendicitis Akut Sederhana (Cataral Appendicitis)
Proses peradangan baru terjadi di mukosa dan sub
mukosa disebabkan obstruksi. Sekresi mukosa
menumpuk dalam lumen appendiks dan terjadi
peningkatan tekanan dalam lumen yang mengganggu
aliran limfe.
mukosa appendiks jadi menebal, edema, dan
kemerahan.
Gejala diawali dengan rasa nyeri di daerah umbilikus,
mual, muntah, anoreksia, malaise, dan demam ringan
Appendicitis Akut Purulenta (Supurative Appendicitis)
Tekanan dalam lumen yang terus bertambah disertai edema
menyebabkan terbendungnya aliran vena pada dinding
appendiks dan menimbulkan trombosis. Keadaan ini
memperberat iskemia dan edema pada apendiks.
Mikroorganisme yang ada di usus besar berinvasi ke dalam
dinding appendiks menimbulkan infeksi serosa sehingga
serosa menjadi suram karena dilapisi eksudat dan fibrin.
Ditandai dengan rangsangan peritoneum lokal seperti nyeri
tekan, nyeri lepas di titik Mc Burney, defans muskuler, dan
nyeri pada gerak aktif dan pasif. Nyeri dan defans
muskuler dapat terjadi pada seluruh perut disertai dengan
tanda-tanda peritonitis umum.
Appendicitis Akut Gangrenosa

Bila tekanan dalam lumen terus bertambah, aliran


darah arteri mulai terganggu sehingga terjadi infrak
dan ganggren. Selain didapatkan tanda-tanda
supuratif, appendiks mengalami gangren pada bagian
tertentu. Dinding appendiks berwarna ungu, hijau
keabuan atau merah kehitaman. Pada appendicitis
akut gangrenosa terdapat mikroperforasi dan
kenaikan cairan peritoneal yang purulen.
Tekanan
Bendungan
Obstruksi intraluminal
mukus
meningkat

Apendisitis akut
Aliran limfe
lokal nyeri
terhambat
epigastrium
Obstruksi vena,
Ekresi mukus Tekanan terus edema bertambah,
berlanjut meningkat dan bakteri akan
menembus dinding

Peradangan
Apendisitis mengenai
supuratif akut peritoneum setempat
nyeri kanan bawah
Infark dinidng
Aliran arteri Apendisitis
apendiks +
terganggu gangrenosa
gangren

Apendisitis
Dinding pecah
perforasi
Manifestasi Klinis
Gejala Tanda:
Nyeri samar-samar dan tumpul di Demam
daerah epigastrium di sekitar
umbilicus Kembung

Mual muntah Mc. Burney sign

Nafsu makan berkurang Obturator sign

Dalam beberapa jam nyeri akan Rovsing sign


berpindah ke titik Mc.Burney
Psoas sign
Konstipasi
Lokasi nyeri
Dengan palpasi Mc Burney sign :

Nyeri tekan
Nyeri lepas
Defans muskular lokal, defans
muscular menunjukkan adanya
rangsangan peritoneum parietal
Rovsing sign : perut kiri
bawah ditekan , akan
terasa nyeri pd perut
kanan bawah
Obturator sign:
fleksi dan endorotasi sendi
panggul
Psoas sign:
Rangsangan m.psoas
penderita dlm keadaan
terlentang , tungkai
kanan ditahan pemeriksa
pasien diminta
hiperekstensi atau fleksi
aktif
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Leukositosis
Penunjang lain:
Appendicogram(foto barium usus buntu)
USG
CT scan
Alvarado score
INTERPRETASI
Skor 1-4: tidak dipertimbangkan mengalami
apendisitis akut
Skor 5-6: dipertimbangkan kemungkinan dx
apendisitis akut tetapi tidak membutuhkan operasi
segera atau dinilai ulang
Skor 7-8: dipertimbangkan dx apendisitis akut
Skor 9-10: hampir definitif mengalami dx apendisitis
akut dan dibutukan tindakan bedah
Diagnosis Banding
PENATALAKSANAAN
1. Open appendectomy:
1. Gridiron insisi
2. Rocky-Davis insisi
2. Antibiotik
3. Pada apendisitis gangrenosa/perforata
4. Preoperatif, antibiotik broad spectrum intravena
diindikasikan untuk mengurangi infeksi pasca
bedah
Post operatif, diteruskan selama 24 jam tanpa
komplikasi, diteruskan selama 5-7 hari kasus
apendisitis ruptur/dengan abses, diteruskan sampai 7-
10 hari kasus apendisitis ruptur dengan peritonitis
difus
Komplikasi
Perforasi
Peritonitis
Masa periependikuler
Prognosis
Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi
prognosisinya baik.
Setelah operasi masih dapat terinfeksi pada 30%
kasus apendiks perforasi/gangrenosa
Serangan berulang dapat terjadi bila apendiks tidak
diangkat
Apendisitis Kronik
Appendicitis kronis merupakan lanjutan appendicitis
akut supuratif sebagai proses radang yang persisten
akibat infeksi mikroorganisme dengan virulensi
rendah, khususnya obstruksi parsial terhadap lumen.
Diagnosa appendicitis kronis baru dapat ditegakkan
jika ada riwayat serangan nyeri berulang di perut
kanan bawah lebih dari dua minggu, radang kronik
appendiks secara makroskopik dan mikroskopik
Secara histologis, dinding apendiks menebal, sub
mukosa dan muskularis propia mengalami fibrosis.
Terdapat infiltrasi sel radang limfosit dan eosinofil
pada sub mukosa, muskularis propia, dan serosa.
Pembulus serosa tampak berdilatasi.

Anda mungkin juga menyukai