Anda di halaman 1dari 13

Tekanan darah tinggi (hipertensi)

adalah peningkatan tekanan darah


didalam arteri.
Seseorang dikatakan terkena
hipertensi mempunyai tekanan dara
sistolik 140mmHg dan tekanan
darah diastoltik 90mmHg.
Seseorang dikatakan terkena
hipertensi tidak hanya dengan 1 kali
pengukuran, tetapi 2 kali atau lebih
Tekanan darah sistolik terus
meningkat sampai usia 80 tahun,
sedangkan tekanan darah diastolic
terus meningkat sampai usia 55-60
tahun,kemudian berkurang secara
perlahan/bahkan menurun drastis.
WHO
The Sixth Report Of the Joint National Committee on
Preventation,Detection,Evaluation and Treatment of High Bload
Pressure,1997
PENGGOLONGAN
HIPERTENSI
a.Hipertensi esensial atau hipertensi primer
Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
Sebanyak 90-95 persen.
stress sebagai tuduhan utama.
onset hipertensi essensial biasanya muncul pada usia
antara 25-55 tahun
Faktor-factor yang terlibat dalam pathogenesis
hipertensi essensial antara lain factor genetik,
hiperaktivitas sistem saraf simpatis, sistem renin
angiotensin, defek natriuresis, natrium dan kalsium
intraseluler, serta konsumsi alkohol secara
berlebihan.
b. Hipertensi renal atau hipertensi sekunder
Yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit
lain (Gunawan,2001). Pada 5-10 persen kasus
sisanya, penyebab spesifiknya sudah
diketahui, yaitu gangguan hormonal, penyakit
jantung, diabetes, ginjal, penyakit pembuluh
darah atau berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi sekunder dapat terjadi pada
individu dengan usia sangat muda tanpa
disertai riwayat hipertensi dalam keluarga
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati
bisa timbul gejala berikut :
Sakit kepala
Kelelahan
Mual
Muntah
Sesak nafas
Gelisah
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya
kerusakan pada otak,mata,jantung dan ginjal
Kadang penderita hipertensi berat penurunan kesadaran
dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
talak
Langkah awal yang biasanya dilakukan yaitu merubah pola
hidup penderita yaitu dengan :
1. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat
badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya
sampai batas ideal
2. Membatasi alkohol
3. Olahraga aerobik sekitar 30-45 menit/hari
4. Merubah pola makan penderita yaitu dengan
mengurangi pemakaian garam sampai <2,3g Natrium atau
6g Natrium Klorida
5. Berhenti merokok
6. Mengurangi asupan lemah jenuh dan kolesterol dalam
makanan
1. Biasakan berjalan kaki 30 meit setiap hari Pasien hipertensi
yang membiasakan diri berjalan dapat menurunkan tekanan
darahnya dengan cepat sebanyak sekitar 6 mmHg sampai 8
mmHg.
2. Tarik napas panjang Pernapasan yang lambat dan melakukan
meditasi seperti qigong, yoga dan tai chi akan menurunkan hormon stres
kortisol yang dapat mengangkat renin, enzim dari ginjal yang
meningkatkan tekanan darah.
3. Pilih produk kaya kalium Sumber makanan yang kaya kalium antara
lain ubi jalar, tomat, jus jeruk, kentang, pisang, kacang merah, kacang
polong, melon, semangka dan buah-buahan kering seperti kismis.
4. Batasi konsumsi garam Batasi penggunaan garam adalah 1.500 mg
per hari.
5. Makan cokelat hitam Coklat hitam mengandung flavanol yang
membuat pembuluh darah menjadi lebih elastis. Dalam sebuah penelitian,
18% pasien yang makan cokelat hitam setiap hari mengalami penurunan
tekanan darah.
6. Minum suplemen Dalam kajian dari 12 penelitian, para peneliti
menemukan bahwa koenzim Q10 mengurangi tekanan darah hingga 10
mmHg sampai 17 mmHg. Antioksidan diperlukan untuk memproduksi energi
dan melebarkan pembuluh darah. Konsultasikan dengan dokter tentang
pemakaian suplemen 60 mg sampai 100 mg untuk 3 kali sehari.
7. Minum sedikit saja alkohol Menurut kajian dari 15 penelitian, semakin
sedikit minum alkohol, semakin sedikit tekanan darah yang dapat
diturunkan. Sebuah penelitian di rumah sakit Boston's Brigham and Women
menemukan bahwa minum alkohol dalam taraf ringan, yaitu seperempat
sampai setengah minuman per hari untuk wanita, dapat mengurangi
tekanan darah lebih banyak daripada yang tidak minum setiap hari.
8. Minum kopi tanpa kafein Para ilmuwan telah lama memperdebatkan
efek kafein terhadap tekanan darah. Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa kafein tidak mempengaruhi tekanan darah, tapi suatu
penelitian dari Duke University Medical Center menemukan bahwa konsumsi
kafein 500 mg atau sekitar tiga 8 ons cangkir kopi, dapat meningkatkan
tekanan darah sebesar 4 mmHg.
9. Minum teh herbal Dalam sebuah penelitian oleh Tufts
University, peserta yang meminum 3 cangkir teh hibiscus setiap
hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 7 poin
dalam rata-rata 6 minggu. Hasil ini setara dengan obat resep.
Peserta yang meminum minuman plasebo hanya mengalami
penurunan tekanan darah sebesar satu poin.
10. Kurangi lembur Bekerja lebih dari 41 jam setiap minggu
di kantor akan meningkatkan risiko hipertensi sebesar
15%, demikian menurut penelitian oleh University of
California, Irvine terhadap 24.205 orang warga California.
11. Bersantai dengan musik Untuk menurunkan tekanan darah,
disamping dibantu oleh obat, juga bisa dibantu dengan merubah
gaya hidup. Menurut para peneliti di University of Florence di
Italia, lagu-lagu yang tepat dapat membantu menurunkan tekanan
darah.
12. Mengatasi ngorok saat tidur Dengkuran yang kencang
adalah salah satu gejala utama sleep apnea obstruktif (OSA).
Peneliti dari Universitas Alabama menemukan bahwa penderita
apnea tidur banyak memiliki kadar aldosteron yang tinggi, hormon
yang dapat meningkatkan tekanan darah.
13. Banyak makan kedelai Sebuah penelitian yang dimuat
Journal of American Heart Association menemukan untuk pertama

Anda mungkin juga menyukai