Anda di halaman 1dari 50

SUMBER DAYA TANAH

1
Tanah
Salah satu komponen lahan, berupa
lapisan teratas kerak bumi yang
terdiri dari bahan mineral dan bahan
oganik serta mempunyai kemampuan
menunjang kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya

2
3
4
Lahan
Suatu wilayah daratan yang ciri-
cirinya merangkum semua tanda
pengenal biosfer, atmosfer, tanah,
geologi, timbulan (relief), hidrologi,
populasi tumbuhan, dan hewan serta
hasil kegiatan manusia masa lalu dan
masa kini, yang bersifat mantap dan
mendaur

5
6
7
Lahan pertanian

8
KEPENTINGAN
TANAH/LAHAN

1. Tanah diperlukan oleh manusia


untuk:
a. Tempat/ruang untuk tinggal dan
hidup
b. Bercocok tanam, beternak,
memelihara ikan, dll

9
2.Tanah mendukung berbagai vegetasi
alam, terutama:
Hutan yang hasil-hasilnya dan
manfaatnya amat diperlukan manusia
Padang rumput tempat margasatwa
dan hewan ternak merumput
3. Tanah mengandung bahan-bahan
tambang berupa mineral, logam,
batubara, gas bumi, dll.

10
KLASIFIKASI PENGGUNAAN
TANAH/LAHAN (Barlow)
1. Untuk pemukiman
2. Lokasi industri
3. Lahan pertanian
4. Lahan peternakan/pengembalaan
5. Lahan hutan
6. Lahan pertambangan
7. Lahan untuk rekreasi
8. Lahan untuk perhubungan
9. Lahan untuk fasilitas umum

11
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENENTUKAN PENGGUNAAN LAHAN

1. Jenis tanah dan kesuburan


2. Keadan lapang, topografi, relief,
dan ketinggian
3. Aksesbilitas/mudah dicapai
4. Kemampuan/kesesuaian tanah
5. Tekanan penduduk

12
KLASIFIKASI KEMAMPUAN TANAH

Adalah penilaian tanah secara


sistematik dan pengelompokannya
dalam beberapa kategori berdasarkan
atas sifat-sifat yang merupakan
penghambat bagi penggunaannya.

13
Menurut Arsyad (1976): 8 kelas
(kelas I s/d VIII)
Soil Conservation Service-USDA, 8
kelas, banyak digunakan di beberapa
negara berkembang
Soepraptohardjo (1970): 8 kelas,
untuk pertanian

14
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEMAMPUAN TANAH
(Soepraptohardjo, 1970)
Faktor-faktor yang menguntungkan :
1. Kandungan unsur hara tanaman
(N,P&K)
2. Hubungan air tanah-tanaman
(tekstur,
struktur&kandungan bahan organik
dalam tanah)

15
3. Kapasitas penyerapan unsur hara
4. Permeabilitas
5. Dalam efektif
6. Kepekaan terhadap erosi
7. Kadar persediaan mineral

16
Faktor-faktor yang merugikan :
1. Faktor penghambat
a. Batu dan kongkresi
b. Padas
c. Permukaan air tanah
d. Relief mikro
e. Relief makro
f. Lereng

17
2. Faktor-faktor yang membahayakan
a. Kekeringan
b. Salinitas
c. Kadar racun
d. Pengerutan
e. Banjir
f. Erosi

18
Masalah-masalah Tanah dan
lahan:

Laju erosi tanah yang tinggi.


Misal, kadar lumpur Ciliwung
dalam waktu 60 tahun
mengalami akselerasi lebih
dari 30 kali

19
Erosi tanah

20
Erosi menurunkan kesuburan tanah
sehingga produktivitasnya turun,
dan terjadi lahan kritis. Misal, luas
lahan kritis terbesar di NTT, yaitu
1,9 juta ha atau 39,1 % luas
daerah
Kadar partikel tanah yang tinggi
menyebabkan terjadinya
pendangkalan sungai, danau, waduk,
saluran irigasi, dan pelabuhan

21
Lahan kritis

22
23
24
25
26
Penebangan hutan dan pohon-
pohon meningkatkan resiko
tanah longsor, terutama di
daerah tidak stabil
Kerusakan lahan dari segi
produktivitas pertanian karena
alih fungsi lahan pertanian
subur menjadi lahan non-
pertanian. Misal, di sepanjang
pantai utara Jawa dari Banten
sampai Surabaya

27
Penebangan hutan

28
29
Pertambangan , skala besar dan
kecil (Galian C, galian batu dan
pasir di sungai dan gunung)
Tanah tercemar. Misal,
pestisida dan logam berat (cd,
Pb, Hg)

30
Lahan bekas pertambangan

31
32
33
Proyeksi dan Kecendrungan yang
berdampak pada tata guna tanah & ruang:

1. KONVERSI TANAH PERTANIAN KE


NON-PERTANIAN
Bila konversi tanah pertanian beririgasi
teknis ke non-pertanian mencapai 50.000
ha per tahun, maka akan terjadi
pengurangan produksi 600.000 ton gabah
kering per tahun
Konsumsi beras Indonesia akan meningkat
dari 27,2 juta ton (1992) menjadi 45,1
juta ton (2018), ..
34
Maka pada tahun 2018 diperlukan
sawah seluas 11,2 juta ha, padahal
luas baku sawah 8,5 juta ha (1990)
dan diperkirakan 9,5 juta ha (2000)
Menurut WB (1992), sampai dengan
2010 di Jawa akan ada sekitar
390.000 ha (13%) dari 3,4 juta ha
tanah sawah yang potensial untuk
dikonversi menjadi tanah non-
pertanian
Perkembangan penduduk

35
2. PERKEMBANGAN KEGIATAN
SOSIAL-EKONOMI PERKOTAAN

Diperkirakan mencapai 60% dari


Gross Domestic Product (GDP)
Indonesia di luar Migas yang
mengindikasikan semakin pentingnya
peranan kegiatan ekonomi di
perkotaan
Akan banyak terjadi konflik dalam
tata ruang dan penggunaan tanah

36
3. PERKEMBANGAN PENDUDUK

Menurut WB: thn 2010 & 2020


penduduk Indonesia mencapai 233
juta dan 257 juta jiwa
Laju kenaikan penduduk perkotaan
periode 1980-1990 mencapai 5,36
% per tahun, padahal 1,96 % per
tahun untuk jumlah penduduk total

37
STRATEGI
PENGELOLAAN
SUMBERDAYA TANAH

38
1. PERENCANAAN & PENGEMBANGA
SUMBERDAYA TANAH &
TATA RUANG
Mencakup alokasi & relokasi tanah
untuk berbagai penggunaan
Proses & prosedur perencanaan
melibatkan berbagai pihak yang
berkepentingan

39
Perlu dikembangkan instrument fiskal
dalam penerapan seperti PBB, pajak
nilai lokasi, pajak pertambahan nilai
tanah, pajak pembangunan prasarana

40
2. PERATURAN & PERUNDANG-
UNDANGAN PERTANAHAN
Peninjauan kembali berbagai
peraturan perundangan pertanahan,
terutama transformasi dari
masyarakat agraris ke industri,
tradisional ke modern, perdesaan ke
perkotaan.

41
Registrasi & sertifikasi tanah lebih
aktif
Keterkaitan antara penataan ruang &
pengelolaan SD Tanah perlu
dikembangkan

42
3. PENATAAN KELEMBAGAN
PERTANAHAN

Koordinasi antara berbagai lembaga


harus terus menerus dipelihara &
dikembangkan
Pengaturan yang jelas & tegas atas
usaha swasta dalam pembangunan,
terutama mencakup hak & kewajiban
terhadap dampak lingkungan,
kepentingan publik.

43
4. SISTEM INFORMASI &
PENDATAAN

Banyak pertikaian sosial timbul


karena kurang cermatnya data
tentang hak atas tanah
Perlu terus dikembangkan &
disempurnakan

44
Kerjasama & koordinasi diantara
berbagai lembaga pengguna &
pengembang informasi
Teknologi: foto udara, pemetaan
digital, penginderaan jarak jauh
(inderaja), Citra satelit seperti
SPOT/LandSat, GIS

45
KONSERVASI SUMBER DAYA TANAH

Berarti penempatan tiap bidang tanah


pada cara yang sesuai dengan
kemampuan tanah tersebut
Memperlakukan sesuai dengan syarat-
syarat yang diperlukan agar tidak
terjadi kerusakan

46
TEKNIK KONSERVASI TANAH

Metode Vegetatif, untuk melindungi


tanah terhadap daya perusak aliran di
atas permukaan tanah (run off),
memperbaiki kapasitas infiltrasi air
kedalam tanah, dan melindungi tanah
dari daya perusak butir-butir hujan

47
48
Metode Mekanik, untuk
memperlambat aliran permukaan
serta untukk menampung dan
menyalurkan aliran permukaan dengan
kekuatan yang tidak merusak
Metode Kimia, menggunakan bahan
kimia untuk memperbaiki struktur
tanah, yaitu meningkatkan
kemantapan agregat (struktur tanah)

49
50

Anda mungkin juga menyukai