Anda di halaman 1dari 16

3

PERSALINAN PRETERM A

KELOMPOK 2
Definisi
Persalinan preterm menurut WHO adalah persalianan
yang terjadi antara usia kehamilan 20 minggu sampai
kurang dari 37 minggu, di hitung dari hari pertama
haid terakhir pada siklus 28 hari.
Persalinan preterm (ACOG) didefinisikan sebagai
kontraksi teratur dari uterus yang menyebabkan
perubahan pada serviks yang mulai terjadi sebelum
minggu ke 37 dari kehamilan
Klasifikasi
Menurut kejadian :
Idiopatik: penyebab persalinan preterm tidak diketahui
Iatrogenik: persalinan preterm buatan
Menurut usia kehamilan :
Preterm : usia kehamilan 32 36 minggu
Very preterm : usia kehamilan 28 32 minggu
Extremely preterm : usia kehamilan 20 27 minggu
Epidemiologi
Indonesia menduduki peringkat ke 5 dunia dalam hal
angka kejadian preterm setelah India, China, Nigeria
dan Pakistan
Prevalensi kejadian persalinan preterm di indonesia
dilaporkan sebanyak 4,1 %
Kejadian preterm ini merupakan salah satu penyebab
utama kematian perinatal dengan prevalensi sebesar
28%
Faktor risiko
1. Idiopatik
2. Iatrogenik
3. Sosiodemografik
4. Faktor ibu
5. Penyakit medis dan keadaan kehamilan
6. Infeksi
7. Genetik
MEKANISME PERSALINAN PRETERM
Janin dan Plasenta
- Perdarahan Trimester Awal Menghasilkan
- Ketutan Pecah Dini sitokin dan
- Pertumbuhan Janin Terhambat
prostaglandi
- Polihidramion
- Cacat bawaan janin n

Pematangan
serviks dan
Kondisi Endotoksin di pecahnya
Selama selaput ketuban
Desidua dan
Kehamilan Selaput Ketuban Kontraks
i Uterus

Ibu
- Penyakit infeksi pada ibu
- Penyakit Berat pada ibu Persalinan
- Preeklamsia/hipertensi
Preterm
Diagnosis
1. Anamnesis
.Penentuan usia kehamilan, faktor resiko (riwayat obstetri,
perdarahan, infeksi dan lain-lain)
2. Gejala dini persalinan preterm
.Nyeri perut bawah dan atau kram dan atau pelvic pressure
.Nyeri pinggang belakang
3. Tanda persalinan preterm
.Kontraksi uterus: intensitas, frekuensi dan durasi
.His yang reguler dengan interval tiap 8-10 menit yang disertai
perubahan serviks
Kriteria Creasy dan Heron:
- Kontraksi uterus 4 kali dalam 20 menit
atau 8 kali dalam satu jam dan disertai
dengan salah satu keadaan di bawah ini:
1)Pecahnya kantung amnion
2)Pembukaan serviks > 2 cm
3)Pendataran serviks > 50%
Pendataran dan pembukaan serviks dinilai
dengan pemeriksaan berkala.
Beberapa kriteria lain yang dapat dipakai sebagai diagnosis
ancaman persalinan preterm:
1. Kontraksi yang berulang sedikitnya 7-8 menit atau 2-3 kali dalam
10 menit
2. Perdarahan bercak
3. Perasaan menekan daerah serviks
4. Pemeriksaan serviks menunjukkan telah terjadi pembukaan
sedikitnya 2 cm dan penipisan 50-80%
5. Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina ischiadika
6. Selaput ketuban pecah dapat merupakan tanda awal terjadinya
persalinan preterm
7. Peningkatan duh vagina
8. USG abdominal, transvaginal dan transperineal.
9. Terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu.
Penatalaksanaan
Pengelolaan kehamilan:
Penyuluhan; yaitu ibu yang beresiko tinggi diajari
mengenal tanda-tanda persalinan dini:
1. Nyeri seperti nyeri haid;
2. Nyeri pinggang;
3. Tekanan pada jalan lahir meningkat;
4. Frekuensi berkemih meningkat;
5. Keluar lendir berdarah (show) atau cairan ketuban
dari jalan lahir
Penatalaksanaan
Pengawasan; yaitu setelah kehamilan berumur
>20 minggu, pengawasan dengan cara:
1. Menanyakan tanda-persalinan seperti diatas;
2. Bila tanda-tanda tersebut ada, periksa
keadaan-keadaan berikut di:
. Dilatasi ostium internum dan eksternum;
. Pendataran atau perlunakan;
. Perubahan posisi;
. Penurunan bagian terendah janin;
3. Bila ditemukan tanda-tanda perubahan
serviks dan his, pasien segera dirawat;
4. Bila ada persalinan diberikan terapi
Penatalaksanaan
Terapi:
Umum:
Istirahat rebah dengan posisi miring ke kiri dan beri
cairan bila perlu
Mengobati bakteriuria tak bergejala dan memeriksa
kemungkinan reinfeksi setiap 6-8 minggu
Menghilangkan atau mengurangi faktor risiko (stres
pekerjaan) dengan istirahat, perbaikan gizi,
mengobati anemia dsb
Ibu yang berisiko tinggi tidak berhubungan seksual
setelah 20 minggu
Memantau kemungkinan adanya kontraksi uterus
dengan tokodinamometer
Penatalaksanaan
Pengobatan:
Tokolitik:
Etanol
Magnesium sulfat; dosis awal 4 gram IV dilanjutkan
dengan 1-3 gram/jam
Golongan 2 adrenergik
Obat yang sering dipakai adalah:
Terbutalin; 0,25 mg diberikan dibawah kulit setiap
30 menit maksimum 6 kali, kemudian dipertahankan
dengan dosis 5 mg per oral setiap 4-6 jam
Ritrodin IV; maksimum 0,35 mg/menit sampai 6 jam
setelah kontraksi hilang, kemudian dipertahankan
dengan dosis 10 mg per oral setiap 2-6 jam
Penatalaksanaan
Pematangan paru-paru janin:
Kortikosteroid; diberikan pada umur
kehamilan 28-34 minggu dan 24 jam
sebelum persalinan. Betametason; IM
12 mg dan diulangi 24 jam kemudian.
Jika tidak terdapat Betametason, dapat
diberikan deksametason dengan dosis
2 x 5 mg IM per hari selama 2 hari
Surfaktan; sangat efektif menurunkan
kematian, tetapi harganya sangat
mahal
Penatalaksanaan
Bila kontraksi uterus prematur tidak dapat dihentikan dan
persalinan tidak dapat dicegah, persalinan prematur harus
dilakukan dengan baik. hal-hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
1. Partus tidak boleh dilakukan terlalu lama tapi juga
jangan terlalu cepat;
2. Jangan memecah ketuban sebelum pembukaan lengkap;
3. Buatlah episiotomi medialis;
4. Bila persalinan perlu diselesaikan, pilihlah forseps dari
pada ekstraksi vakum;
5. Jangan mempergunakan narkosis;
6. Tali pusat secepat mungkin digunting untuk mencegah
neonatus menderita ikterus berat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai