DEFINSI
kelainan kulit yang merupakan
peradangan berbentuk linier dan
berkelok yang disebabkan oleh invasi
larva cacing tambang yang berasal
dari kucing
FAKTOR PERILAKU
FAKTOR DEMOGRAFIS
PERILAKU
Kebiasaan tidak menggunakan alas
kaki
Sel mast
IgE berikatan mengeluarkan
dengan Degranulasi sel histamin, faktor
permukaan mast kemotaktik
tubuh cacing eosinofil-
anafilaktik
Mengeluarkan
Eosinofil
Merusak Cationic
Eosinofil
permukaan Protein (ECP)
teraktivasi
tubuh cacing dan Major
Basic Protein
(MBP)
Pemeriksaan Peninjang
CLM
Pemeriksaan eosinofil
Biopsi kulit
Pemeriksaan telur
Ancylostoma
Pemeriksaan Eosinofil
Eosinofil sel darah putih (granulosit) yang berperan dalam
kekebalan tubuh dalam melawan parasit multiselular dan
beberapa infeksi
Ditemukan pada medulla oblongata dan sambungan antara
korteks otak besar dan timus, dan di dalam saluran
pencernaan, ovarium, uterus, limpa dan lymph nodes
NN: 1-3% (sediaan darah tepi x leukosit total)
Pemeriksaan Telur
Ancylostoma
Dengan cara metode flotasi
Menggunakan larutan NaCl jenuh atau larutan gula atau
larutan gula jenuh yang didasarkan atas berat jenis telur
sehingga akan mengapung dan mudah diamati
Telur cacing dapat terpisah dari kotoran
Bermanfaat untuk pemeriksaan telur cacing pada
hospes definitif(anjing,kucing)
Graham-Brown R,Burnst T.Lecture
Notes on Dermatology Edisi
8.Jakarta:EMS Series,2005.
Nadadisastra D,Agoes R.Parasitologi
Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh
yang Diserang.Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC,2009.
Differential Diagnosis
Dermatofitosis
Insects Bite
Herpes Zoster
Dermatofitosis
Bentuk polisiklik menyerupai CLM
Insects bite
dengan lesi kulit
multipel
Herpes Zoster
Bila invasi larva mutipel & serentak
papul-papul lesi dini menyerupai
CLM
Herpes Zoster
Penyakit neurokutan dengan
manifestasi erupsi vesikular
berkelompok dengan dasar
eritematosa disertai nyeri radikular
unilateral yang umumnya terbatas di
satu dermatom.
Reaktivasi virus varicella-zoster
Herpes Zoster
Gejala Klinis:
Gejala prodromal
Erupsi kulit: gatal terlokalisir, makula
eritem, papul, vesikel jernih herpetiform,
krusta
Manifestasi klinis
rasa gatal dan
Larva masuk ke panas di tempat
Papul Eritematosa
kulit larva melakukan
penetrasi.
Lesi berpindah
menimbul dengan larva dapat ataupun bertambah
diameter 2-3 mm, bergerak secara beberapa milimeter
dan berwarna bebas sepanjang perhari dengan
kemerahan waktu lebar sekitar 3
milimeter
Pruritus
Pada point of
entry
Gatal bisa terus
berlanjut
meskipun larva
sudah mati
Papul eritem & lesi linear
menunjukkan bahwa larva
hari
atau berkelok-kelok,
kemerahan
menjalar berbentuk
terowongan
(burrow), 3-5 cm,
serpiginosa
Larva melakukan
penetrasi beberapa
milimeter per hari
Kondisi Sistemik
Peningkatan
hipereosinofi Infiltrat kadar
l pulmonar imunoglobulin
E
Biasanya ditemukan pada infeksi toxocara canis, toxocara cati dan ascaris lumbricoides
PATOGENESIS
Telur menetas
dan Larva tumbuh
Telur di dalam
mengeluarkan di feses /
feses
larva tanah
rhabditiform
5-10 hari
Larva infektif Larva infektif
berubah
penetrasi bisa bertahan
menjadi larva
kekulit 3-4 minggu
filariform
Siklus Hidup pada Hospes
Masuk Terbawa ke
Larva
pemb. jantung &
filariform
darah paru
Naik ke
Penetrasi ke
Tertelan bronkus dan
alveolus
faring
Menjadi
Masuk ke Feses berisi
cacing
usus halus larva
dewasa
Pada Manusia
Larva filariform bermigrasi di epidermis
kulit
Larva tidak berkembang menjadi bentuk
dewasa
Bergerak 1- 2 cm/hari
Larva dapat bertahan di kulit selama 10
hari
Konsentrasi enzim kolagenase sedikit
PENATALAKSANAAN
ORAL-SISTEMIK
ALBENDAZOL TIABENDAZOL
400mg/hari,3 50mg/KGBB/h
0 hari ari
2x/sehari
Selama 2-
5hari
PENATALAKSANAAN
Sindroma
loeffler
Selulitis
Infeksi sekunder
Streptocoocus
pyogenes
selulitis
pruritus
Ditandai dengan
infiltrat paru dan
eusinofilia
DIAGNOSIS BANDING