Anda di halaman 1dari 52

ANEMIA

DALAM
KEHAMILAN

DR. dr. Fatmawati Madya. SpO


KULIAH REPRODUKSI UMI 18 MARET 2016
OVERVIEW

1. DEFINISI 2. PATOFISIOLOGI

3. PEMERIKSAAN 4. DIAGNOSIS
PENUNJANG

5. PENANGANAN 6. KOMPLIKASI

7. DIAGNOSIS
BANDING
PENDAHULUAN

Anemia merupakan komplikasi dalam


kehamilan yang paling sering
ditemukan pada kehamilan
Umumnya ibu hamil dianggap anemia
jika kadar Hb di bawah 11 g/dL atau
hematokrit kurang dari 30%
Muthalib A. Kelainan hematologik. Dalam: Wiknjosastro H, Saifuddin A.B, Rachimhadhi T, editor. Ilmu kebidanan. Edisi
keempat.
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Selama kehamilan, dibutuhkan total sekitar 1000 mg zat besi
:
Tahapan tahapan defisiensi besi :
1. Iron depleted state penurunan kadar feritin serum, apusan
besi dlm sumsum tulang (-)

2. Iron deficient erythropoiesis saturasi transferin menurun

3. Iron deficiency anemia penurunan kadar hemoglobin, anemia


mikrositik hipokrom.

Szymanski LM, Mumuney AA. Hematologic disorders of pregnancy. In: Fortner KB, Szymanski LM, Fox HE, et al, eds. The
Johns Hopkins: manual of gynecology and obstetrics. 3rd ed.
PENDAHULUAN

Secara fungsional
Anemia kurangnya massa sel darah merah
untuk mengantarkan oksigen ke jaringan
perifer
Secara klinis
Anemia kadar hemoglobin (Hb) atau
hematokrit di bawah batas yang ditentukan,
khususnya persentil 10
Nilai normal hemoglobin pada seorang
wanita dewasa adalah 12-15 g/dl.
The Centers for Disease Control anemia
sebagai kadar hemoglobin <11 g/dL pada
trimester pertama dan ketiga, dan kurang
dari 10,5 g/dL pada trimester kedua
Darah bertambah banyak dalam kehamilan,
disebut hidremia atau hipervolemia.
Bertambahnya sel-sel darah kurang
dibandingkan dengan bertambahnya
plasma, sehingga terjadi pengenceran darah
Menyebabkan penurunan kadar hemoglobin
selama kehamilan
DEFENISI
Kadar hemoglobin darah kurang dari normal

Status Kehamilan Hemoglobin (g/dl) Hematokrit (%)

Tidak hamil 12,0 36

Hamil (trimester 1) 11,0 33

Hamil (trimester 2) 10,5 32

Hamil (trimester 3) 11,0 33

Muthalib A. Kelainan hematologik. Dalam: Wiknjosastro H, Saifuddin A.B, Rachimhadhi T, editor. Ilmu kebidanan. Edisi
keempat.
EPIDEMIOLOGI

Frekuensi anemia dalam kehamilan,


berkisar 10-20%.
Frekuensi lebih tinggi di negara-negara
yang sedang berkembang, dibandingkan
negara maju
2 penyebab paling sering dari anemia pada
kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi
besi dan perdarahan akut
EPIDEMIOLOGI

75% merupakan 56% tergantung


dari keadaan
anemia defisiensi
geografi dan
besi ekonomi.

Di Indonesia angka anemia dalam


kehamilan cukup tinggi yaitu 51%

Fairley DH. Diseases in pregnancy. In: Lecture notes obstetrics and gynaecology
PATOFISIOLOGI

Perubahan sirkulasi
Kehamilan maternal

Ekspansi volume
plasma > volume RBC

Tidak terkompensasi

Hemodilusi Anemia

Cunningham FG, Hauth JC, Bloom SL, et al. Hematological disorders. In: William obstetrics. 24nd ed.
ETIOLOGI

HEREDITER

Thalasemia

Hemoglobinopati lain

Hemoglobinopati sickle cell

Anemia hemolitik herediter


ETIOLOGI

DIDAPAT (ACQUIRED)

Anemia defisiensi besi


Anemia megaloblastik
Anemia akibat perdarahan akut
Anemia akibat inflamasi atau keganasan
Anemia hemolitik
Anemia anaplastik
Pitkin J, Peattie AB, Magowan BA. Anemia in pregnancy. In: Obstetrics and gynaecology, an illustrated colour text. 1st ed.
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis : Pemeriksaan Fisis
lemah palpitasi,
cepat lelah udem
sesak glositis
berdebar-debar stomatitis,

koilonikia,

pika

Weiner CP, Oh C. Coagulation and hematological disorders of pregnancy. In: Reece EA, Hobbins JC, Gant NF, eds. Clinical
obstetrics, the fetus & mother
DIAGN
OSIS

Weiner CP, Oh C. Coagulation and hematological disorders of pregnancy. In: Reece EA,
Hobbins JC, Gant NF, eds. Clinical obstetrics, the fetus & mother
ETIOLOGI
Sistem reproduksi
Menorrhagia
Perdarahan
Oesophagitis
Oesophegeal varices
Hiatus hernia
Ulkus peptikum
Inflammatory bowel disease
Hemoroid
Carcinoma : gaster, colorectal
Angiodisplasia
Hereditary haemorrhagic telangiectasia (jarang)
Aspirin
Antikoagulan
Von Willebrands disease

Malabsorpsi
Coeliac disease
Gastritis atrofi
Fisiologis
Kehamilan
Growth spurts ( terutama pada bayi prematur)
Diet
Vegetarian
Usia tua
Pasien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan mendapat eritropoietin.
Penyebab anemia defisiensi besi yang paling sering adalah infeksi cacing tambang
METABOLISME ZAT BESI

Jumlah total besi dalam tubuh rata-rata 4 sampai 5 gram,


65 % dijumpai dalam bentuk hemoglobin.
4 % dalam bentuk mioglobin
1 % dalam bentuk macam-macam senyawa heme yang
meningkatkan oksidasi intraselular
0,1 % bergabung dengan protein transferin dalam plasma
darah,
15 %-30 % terutama disimpan dalam sistem
retikuloendotelial dan sel parenkim hati, khususnya dalam
bentuk feritin
Besi diabsorpsi dari semua bagian usus halus, sebagian
besar melalui mekanisme berikut.
Hati mensekresi apotransferin dalam jumlah sedang
ke dalam empedu yang mengalir melalui duktus
empedu ke dalam duodenum.
Dalam usus halus, apotransferin berikatan dengan besi
bebas dan dengan beberapa senyawa besi seperti
hemoglobin dan mioglobin dari makanan yang
merupakan dua sumber besi paling penting dalam diet.
Kombinasi ini disebut transferin.
Kombinasi ini kemudian tertarik dan
berikatan dengan reseptor pada membran
sel epitel usus. Kemudian, dengan cara
pinositosis, molekul transferin diabsorbsi ke
dalam sel epitel dan kemudian dilepaskan
pada sisi darah dari sel ini dalam bentuk
transferin plasma.
Setelah diserap dari usus, besi diangkut melalui
mukosa sel ke dalam darah kemudian akan
dibawa oleh protein transferin untuk menyusun
sel darah merah di bone marrow.
Ketika besi diabsorpsi dari usus halus, besi
segera bergabung dalam plasma darah dengan
beta globulin, yakni apotransferin, untuk
membentuk transferin yang selanjutnya diangkut
dalam plasma
Tempat utama di hepatosit hati dan sedikit
di sel retikuloendotelial sumsum tulang.
Dalam sitoplasma sel, besi ini terutama
bergabung dengan suatu protein yakni
apoferitin untuk membentuk feritin.
Di sini transferin mengirimkan besi secara langsung
ke mitokondria yaitu tempat dimana heme disintesis
Bila sel darah merah telah melampaui masa hidupnya
dan hancur maka hemoglobin yang dilepaskan dari sel
akan dicerna oleh sel-sel dari sistem makrofag-
monosit.
Di sini terjadi pelepasan besi bebas, dan kemudian
terutama disimpan di tempat penyimpanan feritin atau
digunakan lagi untuk membentuk hemoglobin baru.
PATOFISIOLOGI

Peningkatan massa sel darah merah tidak


cukup memadai untuk mengimbangi
peningkatan volume plasma yang sangat
menyolok. Peningkatan volume plasma
menyebabkan terjadinya hidremia
kehamilan atau hemodilusi yang
menyebabkan terjadinya penurunan
hematokrit sebanyak 20-30%.
Hemoglobin dari hematokrit mulai menurun
pada bulan ke 3 -5 kehamilan, dan
mencapai nilai terendah pada bulan ke 5-8
selanjutnya sedikit meningkat pada aterem
serta kembali normal pada 6 minggu setelah
partus.
Besi serum menurun namun tetap berada
dalam batas normal selama kehamilan TIBC
meningkat 15 % pada wanita hamil.
Kehamilan membutuhkan tambahan zat besi sekitar 800-
1000 mg untuk mencukupi kebutuhan yang terdiri dari:
1. Terjadinya peningkatan sel darah merah membutuhkan
300-400 mg zat besi dan
2. mencapai puncak pada 32 minggu kehamilan.
3. Janin membutuhkan zat besi 100-200 mg.
4. Pertumbuhan Plasenta membutuhkan zat besi 100-200
mg.
5. Sekitar 190 mg hilang selama melahirkan.
Perjalanan keadaan kekurangan zat besi mulai dari
terjadinya anemia sampai dengan timbulnya gejala-
gejala yang klasik melalui beberapa tahapan yaitu 9 :
1. Cadangan besi habis diikuti oleh serum feritin menurun
tapi belum ada anemia. Serum transferin meningkat.
2. Besi serum menurun.
3. Perkembangan normositik, diikuti oleh anemia
normokromik.
4. Perkembangan mikrositik dan anemia hipokromik.
GAMBARAN KLINIS

Sebagian besar pasien mengeluh letargi dan


dispneu.
Gejala-gejala lain yang tidak biasa antara
lain sakit kepala, tinnitus, dan gangguan
pengecapan.
Perubahan kuku pada anemia defisiensi besi (koilonychia)
Pada pemeriksaaan, beberapa perubahan
kulit, kuku, dan epitel dapat terlihat pada
defisiensi besi yang kronik.
Atrofi pada kulit dapat terlihat pada
sepertiga pasien dan perubahan kuku seperti
koilonikia (spoon-shaped nails)
mengakibatkan kuku menjadi rapuh dan
rata.
Pasien juga mengeluhkan angular
stomatitis
DIAGNOSIS

Riwayat penyakit yang lengkap dan pemeriksaan


mungkin meningkatkan efisiensi dari evaluasi.
Perlu ditanyakan mengenai onset, durasi dan
riwayat pengobatan sebelumnya, riwayat keluarga,
diet, paparan pekerjaan, riwayat konsumsi obat-
obatan, gejala klinis seperti demam, luka memar,
ikterus, hepatomegali, spleenomegali, akan
megarahkan klinisi untuk mempertimbangkan
penyebab anemia yang serius.
Pemeriksaan laboratorium dasar yang
dilakukan dimulai dengan menghitung
retikulosit
Apusan darah menunjukkan perubahan pada anemia defisiensi besi.
PENGARUH ANEMIA DEFISIENSI
BESI

Terhadap kehamilan, persalinan, dan nifas


1. Missed abortion
2. Kehamilan trimester II dapat menyebabkan persalinan
premature, perdarahan anterpartum, gangguan pertumbuhan
janin, asfiksia intauterin sampai kematian, BBLR, mudah
terkena infeksi karena zat besi
3. Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah
4. Bila terjadi anemia gravis (Hb <4 gr%) terjadi payah jantung
5. Atonia uteri
6. syok
Hb akan turun dan berpengaruh terhadap hasil konsepsi
adalah :
Kematian mudigah (keguguran)
Kematian janin dalam kandungan
Kematian janin waktu lahir
Kematian perinatal tinggi
Prematuritas
Dapat terjadi cacat-bawaan
Cadangan besi kurang
TERAPI

Tujuan terapi adalah koreksi defisit massa


hemoglobin dan akhirnya pemulihan
cadangan besi.
Kedua tujuan ini dapat dicapai dengan
senyawa besi sederhana ferro sulfat,
fumarat, atau glukonat per oral yang
mengandung dosis harian sekitar 200 mg
besi elemental
Terapi oral
Biasanya diberikan garam besi sebanyak 60
mg sehari. Pemberian preparat 60 mg/hari
dapat menaikkan 1 gr%/bulan asal masih ada
cukup waktu sampai janin lahir
Terapi parenteral
Pemberian preparat parenteral dengan
ferum dextran 2x10 ml/IM pada gluteus,
dapat menimbulkan Hb lebih cepat yaitu 2
gr%, hanya pasien merasa nyeri di tempat
suntikan
Imferon banyak pula diberikan dengan infus
dalam dosis total 1000-2000 mg unsur besi
PENCEGAHAN

setiap wanita hamil diberi sulfas ferrosus


atau glukonas ferrous, cukup 1 tablet sehari
Konsumsi sayur
PROGNOSIS

Prognosis anemia defisiensi besi dalam


kehamilan umumnya baik bagi ibu dan
anak.
Anemia berat yang tidak diobati dalam
kehamilan muda dapat menyebabkan
abortus,
Dalam kehamilan tua dapat menyebabkan
partus lama, perdarahan post partum, dan
infeksi
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Gejala klinis :
Pucat

Lemah & lesu

Rasa berdebar-debar

Tanda klinis :
Rambut halus & rapuh

Stomatitis angularis, atrofi papila lidah

Koilonikia

Fairley DH. Diseases in pregnancy. In: Lecture notes obstetrics and gynaecology. 2nd ed. Oxford
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Pemeriksaan penunjang :
Hb, Ht menurun

Retikulosit menurun

Indeks eritrosit mikrositik hipokrom

Besi serum rendah

Feritin serum rendah

Saturasi transferin rendah

Szymanski LM, Mumuney AA. Hematologic disorders of pregnancy. In: Fortner KB, Szymanski LM, Fox HE, et al, eds. The
Johns Hopkins: manual of gynecology and obstetrics. 3rd ed.
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Terapi Non-medikamentosa
konsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi
Menhindari penhambat penyerapan besi

Terapi Medikamentosa
Pemberian preparat Besi oral:
fero sulfat, fero fumarat, atau fero glukonat.
dapat diberikan secara IV
fero sukrosa/fero dekstran
Pemeberian tablet vitamin C
Cunningham FG, Hauth JC, Bloom SL, et al. Hematological disorders. In: William obstetrics. 24nd ed. New York: Mc-Graw
Hill Medical Publishing Division, 2014
Sediaan Dosis (mg) Kandungan elemen besi

Fe glukonat 325 mg 37-39

Fe sulfat 325 mg 60-65

Fe fumarat 325 mg 107


ANEMIA MEGALOBLASTIK
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena
defisiensi asam folat.
Ditandai dengan gangguan sintesis DNA pada darah dan
sumsum tulang.
Defisiensi asam folat disebabkan :
Intake tdk adekuat

Utilisasi asam folat yg meningkat.

Efek defisiensi asam folat kelainan pada jantung,saluran


kemih, alat gerak dan organ janin

Hanretty KP. Systemic diseases in pregnancy. In: Hanretty KP, Ramsden I, Callander R, eds. Obstetrics
illustrated. 6th ed. London:
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Manifestasi klinis :
pucat, kulit kering, glositis, nafsu makan dan berat badan
menurun.
Perdarahan trombositopenia

Infeksi leukopenia

Pemeriksaan penunjang :
Hb, Ht menurun

Retikulosit normal/menurun Indeks eritrosit makrositik

Apusan darah tepi megaloblas

Hipersegmentasi neutrofil petunjuk defisiensi asam folat

Gold diseases
Hanretty KP. Systemic standard kadar
in pregnancy. serum
In: Hanretty folat yg
KP, Ramsden rendah
I, Callander R, eds. Obstetrics illustrated. 6th ed.
London:
ANEMIA MEGALOBLASTIK

Suplementasi asam folat :


Wanita tidak hamil 50-100 g oral / parenteral

Wanita hamil 1-5 mg/hari + bersama dengan zat besi

Jika defisiensi Vit B12

1000 g / minggu sampai 6 minggu

Hanretty KP. Systemic diseases in pregnancy. In: Hanretty KP, Ramsden I, Callander R, eds. Obstetrics illustrated. 6th ed.
London:
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Respon pengobatan retikulosit meningkat 4 7 hari, WBC
dan platelet meningkat
Makanan yg dianjurkan :
Daging, kacang-kacangan, sayuran hijau

Hanretty KP. Systemic diseases in pregnancy. In: Hanretty KP, Ramsden I, Callander R, eds. Obstetrics illustrated. 6th ed.
London:
ANEMIA PADA PERDARAHAN
AKUT
merupakan kejadian yang tersering pada ibu hamil

mortalitas maternal yang meningkat


Penanganan

kadar hemoglobin berada disekitar 7 gr/dl sedangkan


kondisi hemodinamiknya stabil

Hanretty KP. Systemic diseases in pregnancy. In: Hanretty KP, Ramsden I, Callander R, eds. Obstetrics illustrated. 6th ed.
London:
KOMPLIKASI
Kemungkinan anemia mempengaruhi peningkatan angka partus
prematur/preterm dan meningkatnya kejadian bayi berat lahir
rendah (BBLR).

http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-muhammad%20riswan.pdf
PROGNOSIS
Prognosis anemia defisiensi pada umumnya baik jika
terdeteksi lebih dini dan ditangani lebih awal.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai