Anda di halaman 1dari 39

Alga

Merah
Kelompok 4
Ahmad Jamaludin Amin (2404113050)
Ines Tri julianti (2404113069)
Kania Fahmawati (2404113071)
Risyda (2404113088)
Siti Nuraeni (2404113092)
Pendahuluan
Alga merah atau Rhodophyta adalah salah satu filum dari
alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna
merah pada alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin
dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten,
dan xantofil.
Rumpun algae merah umumnya tidak besar. Jenis-jenisnya
memiliki berbagai bentuk dan variasi warna dan akan
berubah warna menjadi ungu bila terkena sinar matahari.
Jenis komersil kebanyaan dari marga Euchema, Gelidium,
Gelidiella, Gracilaria, Hypnea.
Di Indonesia sudah banyak dimanfaatkan baik untuk dalam
negeri dan ekspor.
Identifikasi algae merah
Talus bervariasi bentuk, tekstur, warna. Bentuk
talus silindris, pipih, lembaran.
Rumpun dengan sistem percabangan sederhana
atau filamen, percabangan kompleks.
Warna : merah, ungu, pirang, coklat, hijau.
Hingga saat ini penggunaan rumput laut terbesar di
Indonesia berasal dari jenis Eucheuma spinossum,
dan Eucheuma cottoni.
Di dunia digunakan untuk industri makanan,
farmasi, kosmetik (karagenan dari jenis Eucheuma).
Kandungan kimia
Kandungan utama Rhodophyceae :
Karagenan (karagenofit), agar (agarofit).
Karagenofit dihasilkan oleh kelompok :
Solieriaceae, Gigartinaceae, Phylloporaceae,
Hypneaceae.
Terdapat tiga tipe karagenan, yaitu :
1. Kappa karagenan (-karagenan)
2. Lambda karagenan (-karagenan)
3. Iota karagenan (-karagenan)
STRUKTUR

OH
HOH2 C O
-
O5 SH3 C OSO-
O
O

O
OH
(OSO3- ) OH

-K aragenan n

OSO3+
CH2OH
O
O
O

O OH OH
n

K-Karagenan
OSO3-
HOH2C
O
O
O

O OH OSO3-

i-Karagenan
Agarofit dihasilkan oleh ganggang merah.
Kandungan utamanya: agar (2-polisakarida
agarosa, agaropektin)
Komposisi agarosa dan agaropektin menentukan
kekuatan gel dari agar
Penggunaan agar : stabilisator dalam pembuatan
emulsi, bahab sediaan laksatif, salep,
inhibitor/mencegah korosi, gel dalam kosmetik dll.
Penggunaan agarosa : media kultur jaringan
CH2OH O H

O H
OH
H OH
H O
CH2
O
H H H O

H OH H

D-Galaktosa 3,6-anhidro-L-galaktosa
n
Chondrococcus hornemannii
Identitas : Thalli pipih,
permukaan thalli halus,
membentukrumpun kecil tetapi
sangat rimbun saling
bertumpukkan. Percabangan
berselang-selang teratur, merapat,
warna merah-ungu atau pirang.
Habitat dan sebaran : tumbuh
umumnya di daerah ujung luar
rataan terubu yang senantiasa
terendam air, melekat pada
subtrat batu dengaan holdfast
yang berbentuk cakram kecil.
Nilai dan potensi ekonomi :
memiliki aktivitas antioksidan
dengan IC50 80
Corallina sp.
Identitas : Thalus gepeng,
bersegmen pendek, membentuk
rumpun yang rimbun bertumpuk-
tumpuk dengan percabangan
alternate teratur. Substansi
thallus keras mengandung zat
kapur dan rapuh dengan warna
merah pucat.
Habitat dan sebaran : tumbuh di
bagian sisi luar terumbu karang
yang biasa terkena ombak
langsung. Sebarannya tidak
begitu meluas, antara lain
terdapat di pantai selatan jawa.
Nilai dan potensi ekonomi : belum
diketahui
Acanthophora muscoides (Linnaeus)
Bory
Identitas : thallus silindris ,berduri
tumpul seperti bulatan lonjong
merapat yang terdapat dihampir
seluruh permukaan thalli.
Percabangan tidak teratur. Gembal
merimbun di bagian atas rumpun,
warna coklat tua. Tinggi rumpun
dapat mencapai sekitar 15 cm.
Habitat dan sebaran : tumbuh
melekat pada batu di daerah rataan
terumbu, biasanya di tempat yang
selalu tergenang air dan sering
terkena ombak langsung. Sebarannya
tidak seluas A. spicifera , agak
terbatas pada tempat tertentu saja,
misal di Kepulauan seribu.
Nilai dan potensi ekonomi : Memiliki
aktivitas anti nyeri dan anti inflamasi
Actinotrichin fragilis (Foriskal)
Boergesen
Identitas : Thallus bulat mengeras,
permukaan kasar. Membentuk
rumpun rimbun dengan
percabangan dichotomous (mendua
arah). Melekat pada substart dengan
alat tempel (holdfast) yang kecil
berbentuk cakram. Warna merah
muda. , orange atau kadang-kadang
pirang.
Habitat dan sebaran : Tumbuh pada
karang batu mati di rataan terumbu
atau di padang lamun yang
umumnya selalu terendam air
(subtidal). Mempunyai sebaran yang
luas.
Nilai dan potensi ekonomi : Belum
dimanfaatkan
Euchema alvarezii Doty = Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty

Nama daerah : Cottoni, nama lain umumnya lebih dikenal dan biasa dipakai
dalam perdagangan nasional dan intenasional.
Identitas : Thallus silindris, permukaan licin, cartilagineus, warna hijau, hijau
kuning, abu-abu atau merah. Penampakanthalli bervariasi mulai dari bentuk
sederhana sampai kompleks. Duri-duri pada thallus terdapat juga sama seperti
halnya dengan E. spinosum tetpai tidak bersusun melingkar thallus. Percabangan
ke berbagai arah dengan batang-batang utama keluar salling berdekatan di daerah
basal (pangkal). Tumbuh melekat ke substrat dengan alat pelekat berupa cakram.
Cabang-cabang pertama dan kedua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun
dengan ciri khas mengarah ke arah datangnya sinar matahari. Cabang-cabang
tersebut tampak ada yang memanjang atau melengkung seperti tanduk.
Habitat dan sebaran : Di alam, pertumbuhannya melekat pada substrat dengan
alat pelekat berupa cakram. Jenis ini asal mulanya didapat dari perairan Sabah
(Malaysia) dan Kepulauan Sulu (Filipina). Kemudian dikembangkan ke berbagai
negara sebagai tanaman budidaya
Niai dan potensi ekonomi: Di Indonesia, seluruh produksinya berasal dari budidaya,
antara lain dikembangkan di Jawa, Bali, NTB, Sulawesi dan Maluku. Sebagai
komoditas ekspor dan bahan baku industri dalam negeri penghasil carrageenans
(karaginan). Karaginan yang dihasilkan adalah tipe kappa karagenna. Oleh karena
Galaxaura rugosa (Solander)
Lamouroux
Identitas : Thallus silindris berbuku-
buku pendek ( sekitar 1-1,5 cm).
Percabangan dichotomous tidak
teratur membentuk rumpun yang
merimbun diabgian atas. Ujung
thallus tumpul dan agak membentuk
lubang. Tinggi rumpun dapat
mencapai sekitar 5-7 cm. Warna
thallus pirang di bagian ujung dan
merah ke arah pangkal.
Habitat dan sebaran : Tumbuh
melekat pada batu di bagian dalam
dan luar rataan terumbu. Sebaran
tidak begitu meluas dan tidak begitu
umum dijumpai antara lain terdapat di
perairan pantai selatan Jawa dan Selat
Sunda.
Nilai dan potensi ekonomi : Belum
dimanfaatkan.
Galaxaura subfruticulosa Chou. =
Galaxaura fruticulosa Kjelman.
Identitas : Thallus silindris,
bersegmen, percabangan
dichotomous atau
subdichotomous. Rumpun
rimbun, menacapi tinggi 10
cm, menancap dengan
holdfast yang menyerupai
cakram. Warna merah-coklat.
Ukuran panjang segmen
sekitar 10 mm.
Habitat dan sebaran : Tumbuh
di daerah rataan terumbu,
menempel pada substrat batu.
Nilai dan potensi ekonomi :
Belum dimanfaatkan.
Gracilaria coronopifolia J. Agardh
Identitas : Thallus silindris, warna
coklat-hijau atau coklat kuning
pirang, menempel pada substrat
dengan cakram kecil. Percabangan
mendua bagian (dichotomous)
berulang-ulang. Umumnya rimbun
pada porsi bagian atas rimpun.
Warna hijau-pirang. Panjang thalli
dapat mencapai di daerah terumbu
karang
Habitat dan sebaran : Tumbuh pada
batu di daerah terumbu karang.
Nilai dan potensi ekonomi : Sebagai
sumber agar, protein, vitamin,
mineral. Merupakan bahan baku
untuk industri agar-agar dalam
negeri.
Gracilaria foliifera (Forsskal)
Boergesen
Identitas : Thalli silindris pada
bagian pangkal dan gepeng pada
bagian atas, warna coklat hijau,
cartilagenous. Percabangan
mendua arah (dikhotomous) dan
membentuk rumpun yang
rimbun. Panjang thalli dapat
mencapai rata-rata 9 cm.
Habitat dan sebaran : Tumbuh
menempel pada batu di daerah
rataan terumbu. Sebarannya
antara lain terdapat di daerah
pantai selatan Jawa, Selat Sunda.
Nilai dan potensi ekonomi :
Sebagai sumber agar.
Gracilaria salicornia (C. Agardh) Dawson =
Carollopsis salicornia (C. Agarddh) Dawson
Nama daerah : Retek (Lombok)
Identitas : Thallus bulat, licin, berbuku-
buku atau bersegmen-segmen.
Membentuk rumpun yang lebat
berekspansi melebar (radial) dapat
mencapai 25 cm. Ukuran thallus 1-
1,5 mm, tinggi 15 cm. Percabangan
timbul pada setiap antar buku. Warna
hijau ke kuning-kuningan (agak hijau
ke arah basal/dasar dan kuning di
bagian ujung_. Substansi cartilaginous,
mudah patah (getas/rapuh).
Habitat dan sebaran : Tumbuh pada
batu kerikil di daerah rataan terumbu
sepasir (tumbuh menempel pada batu
dan pasir) di daerah pasang surut.
Sering terdampar ke pantai karena
tidak kuat menempel pada substra
atau menempel di daerah terumbu
karang yang tersebar luas di perairan
laut Indonesia.
Nilai dan potensi ekonomi : Belum
banyak dimanfaatkan tetapi di negara
lain dimakan sebagai lalap/sayuran.
Gracilaria verrucosa (Hudson)
Papenfus
Identitas : Thalli silindris, licin, berwarna
kuning-coklat atau kuning hijau.
Percabangan berselang-seling tidak
beraturan, kadang-kadang berulang-
ulang, memusatpada bagian pangkal.
Cabang-cabang lateral memanjang
menyerupai rambut, ukuran panjang
sekitar 250 mm dan diametre thallus
sekitar 0,5-1,5 mm.
Habitat dan sebaran : Di alam terdapat
menempel pada substrat batu atau
benda-benda lainnya. Alga jenis ini
sekarang merupakan tanaman budidaya
ditambak yang banyak dijumpai di
daerah takalar, Sulawesi Selatan. \
Nilai dan potensi ekonomi : Sebagai
bahan baku pabrik agar-agar di dalam
negeri dan juga merupakan ekspor.
Sudah dibudidayakan.
Hypnea asperi Bory
Identitas : Thallus silindris, percabangan
alternate terdapat duri-duri cabang yang
pendek menyerupai taji dan tanduk.
Rumpun rimbun dan berekspansi
keberbagai arah. Ukuran thallus kecil,
sekitar diameter 0,5 mm. Warna thallus
hiaju kekuning-kuningan atau kuning-
coklat.
Habitat dan sebaran : tumbuh umumnya
melekat pada batu atau bersifat epifit
pada berbagai substrat. Alga jenis ini
memliki sebaran tumbuh yang luas dan
umumnya didapat di perairan Indonesia.
Nilai dan potensi ekonomi : Seperti
halnya hypnea jenis lain jenis ini pun
umumnya di manfaatkan secara lokal di
beberapa daerah pantai di Indonesia.
Dalam pemanfaatan tersebut di oleah
secara tradisional untuk bahan tambahan
makanan atau jajanan.
Hypnea cervicornis J. Agardh.
Identitas : Thallus silindris,
panjang merumbai, ukuran
diameter sekitar 1-2 mm, berduri-
duri halus. Percabangan tidak
teratur, membentuk rumpun yang
rimbun, sehingga tampak
meggumpal. Warna kuning-pucat
(krem) atau kuning hijau.
Habita dan sebaran : Tumbuh pada
habitat pasir atau berbatu, dapat
bersifat epifit dengan sebaran
tumbuh yang luas.
Nilai dan potensi ekonomi :
Dimanfaatkan secara lokal sebagai
bahan makanan (jajanan) berupa
agar-agar, atau dijual mentah
dalam bentuk kering.
Beberapa senyawa bioaktif yang telah ditemukan
dalam rumput laut (Morros H. Baslow, Marine
Pharmacology, 1977)
Marga Spesies Bioaktivitas
Chlorophycea Codium Aglutinin darah tipe A, O dan
e isthmocldum B
Caulerpa Anestetik dan neurotropik
racemosa Sitotoksik dan antiviral
Cladophora sp. Antibakteri, antijamur,
Cynopolia barbata sitotoksik
Phaeophycea Alaria esculenta Neurotoksik
e Cycloseira barbata Antilipemik
Dictyota sp. Aglutinin (darah tipe A dan O)
Fucus evanescems Hipokhesterolemik
Fucus gardner Hipokhesterolemik
Laminaria digilata Hemostatik
Sargassum Hipokholesterolemik
muticum Antilipemik
S. vulgare
Rhodophycea Acanthopora Sitotoksik dan antivirus
e spicifera Antibakteri, antijamur
Chondria littoralis Antelmitik
Corallina officinalis Antelmitik
Penggunaan Polisakarida Alga Bahari untuk Pengobatan dan Teknologi

Beberapa aktivitas farmakologi dari alga bahari di berikan oleh polisakarida tersulfatkan
yang dikandungnya.
Empat kelas utama dari makroalga ini :
Rhodophyta (alga merah)
Phaeophyta (alga coklat)
Chlorophyta (alga hijau)
Cyanophyta ( alga hijau-biru)
Dewasa ini hanya alga merah dan alga coklat yang merupakan sumber polisakarida yang
bernilai sangat berarti.
Karagenan dan agar dari alga merah, tapi bukan dari marga yang sama.
Alginat = garam dari asam alginat = algin dapat diperoleh dari marga-marga dan kelas
phaeophyta.
Ada 3 macam karagenan : kappa, iota, lamda. Mereka berbeda dalam jumalah dan posisi
dari ester sulfat dan kandungan 3,6-anhidro galaktosa.
Agar secara komersial penting, karena dapat membentuk gel dalam konsentrasi rendah.
Selain ini telah diisolasi juga polisakarida lain dari alga bahari yang juga menunjukkan
aktivitas fisiologi.
Eikosanoid adalah golongan senyawa asam lemak dengan 20 atom karbon yang
paling sedikit mempunyai satu sisi teroksidasi di samping adanya gugus karboksil.
Aktivitas/Efek : antiinflamasi, antifungi, antibakteri
Dalam jenis alga yang paling banyak ditemukan dalam Rhodophyta (ganggang
merah).
Beberapa senyawa eicosanoidlike dari sianobakteria dilaporkan pada umumnya
memetabolisme asam-asam lemak dengan C-18 atau lebih pendek sampai
senyawa-senyawa hidroksi sederhana. Di samping itu sering memodifikasi C-1 dari
C-13 sampai C-18 (asam-asam). Dengan penyulihan {dengan asam amin atau
Cl(klor)}.
Dalam Chlorophyta (ganggang hijau) sering ditemukan asam karboksil dengan C-
18. C-18 ini sering dioksidasi C-9 dan C-16 dengan tipe pemecahan rantai karbon
antara C-8 dan C-9.
Dalam Phaeophyta terjadi berbagai jalur metabolisme. Sebagai contoh pada salah
satu marganya terdapat asam lemak C-20 dan C-22 yang didekarboksilasi menjadi
C-19 dan C-21, dan dapat dioksidasi menjadi senyawa epoksidadan turunanya.
Antivirus
Beberapa peneliti telah menapis ekstrak air dari algae untuk
aktivitas antivirus. Mereka menemukan ektrak dari sejumlah makro
alga merah menghambat virus herpes simplec tipe 1 dan 2.
Selanjutnya aktivitas ini diberikan oleh polisakarida tersulfatkan
yang terdapat dalam ektsrak-ekstrak air itu.
Sejak ditemukan penyakit AIDS, penelitian mengenai antivirus
diintensifkan.
Polisakarida tersulfatkan , termasuk yang berasal dari makroalga
menunjukkan penghambatan replikasi dari HIV in vitro.
Meskipun demikian, secara komersial dari makroalga ini belum
dikembangkan sebagai pengobatan antivirus, anatar lain, karena
bukti penghambatan baru in vitro atau adanya efek samping yang
harus dihilangkan pada observasi secara in vivo.
Antitumor
Polisakarida tersulfatkan dari sargassum
kjellmanianum menghambat pertumbuhan
tumor S-180 dalam tikus.
Karagenan memperkuat aktivitas mitmisin
menghambat tumor leukimia L120 pada
mencit.
Anti-Ulcer
Karagenan berhubungan dengan aktivitas
proteolitik dari pepsin in vitro maupun in
vivo. Hasil penelitian menunjukkan :
karagenna memperpanjang proses digestif
lambung, tetapi tidak menyangkut digestif
usus selanjutnya.
Penurunan Kolesterol, Antilipemik
Karagenan dan polisakarida tersulfatkan
lainnya menunjukkan aktivitas
hipokolesterolemi berdasarkan beberapa
peneliti. Tapi sebagai aktivitas antilepemi
susah untuk ditoleransi untuk manusia,
karena harus menggunakan dosis yang tinggi.
Immunoregulator dari polisakarida
tersulfatkan telah dilaporkan karagenan
sebagai imunostimulan dan imunosuppesan.
Hemostat, pelindung Luka
Sediaan serat alginat kadang-kadang
digunakan untuk menekan pendarahan
pada luka setelah operasi. Sifat ini
berhubungan dengan kapasitas absorpsi
dari serat kalsium alginat yang tidak larut
untuk air.
Immunoregulator
Beberapa peneliti melaporkan karagenan
sebagai immunostimulan dan
immunosuppresant.
Di samping aplikasi dalam pengobatan dari
polisakarida makroalga bahari ini juga
diguanakn dalam berbagai sistem model
untuk penapisan obat-obat baru. Terlebih
telah ditemukannya peranan dalam
pengembangan obat baru sebagai obat
antiinflamasi (-karagenan).
Anti Alergi
Dalam jurnal Anti-Food Allergic Activity of
Sulfated Polysaccharide from Gracilaria
lemaneiformis is Dependent on
Immunosuppression and Inhibition of p38
MAPK, Gracilaria lemaneiformis memiliki
aktivitas sebagai anti alergi.
Aplikasi Berdasarkan Bioteknologi
Media untuk pemisahan fragmen gen
Media untuk gene mapping
Media untuk pemisahan fragment
Imobilisasi sel (misalnya enkapsulasi dengan agarosa, dan lain-lain)
Organ artifisial (enkapsulasi dengan alginat)
Menurut D.W.Renn Scientits (Peneliti-peneliti) dapat mengembangkan
teknik dan alat bioteknolohi modern polisakarida dari alga mengarah ke
penemuan obat terapetik baru dan molekul penting lainnya.
Aplikasi produk potensial dari alga di bidang bioteknologi dapat
dilakukan dalam beberapa cara :
Menggunakan alga sebagai tuan rumah (hosts) untuk gen asing untuk
memperoleh produk yang dikehendakai, termasuk obat terapetik.
Manipulasi gen alga untuk menaikkan produk, aktivitas produk yang
diinginkan, misalnya polisakarida dan lain-lain.
Hallimeda macroloba
Identitas : thallus mengandung zat
kapur, pertumbuhan mencapai tinggi
23 cm. Segmen tebal bentuk kipas,
lebar 21 mm, panjang 15 mm, bagian
pinggir bergelombang, basal
segemen lebar 20 mm, dan panjang
15 mm. Percabangan utama
dichotomous dan Anchofomous,
kompak dalam satu rumpun. Holdfast
berbentuk ubi, diameter 10 mm,
panjang 20 mm. Tumbuh subur pada
substrat pasir. Holdfast berbentuk ubi
itu merupakan alat pengikat terhadap
partikel-partikel pasir. Di alam dapat
berasosiasi dengan lamun.
Penyebaran di terumbu-terumbu
karang di seluruh Indonesia.
Merupakan sumber karbonat di laut.
Hallimeda macrophysa

Identitas : Thallus kompak,


hijau, tinggi mencapai 10
cm, karbonat tipis.
Holdfast bentuknya relatif
kecil. Tumbuh di sela-sela
batu karang, tersebar
hampir di seluruh
Indonesia.
Kandungan kimia
halmaeda : Halimeda arial.
Dapat membunuh virus
yang menyebabkan
penyakit kunang-kunang
pada udang.
SESI TANYA JAWAB
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai