Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KWN

MANFAAT KERJA SAMA DAN


PERJANJIAN INTERNASIONAL
BAGI BANGSA INDONESIA

Yang Disusun Oleh kelompok 5:


1. Ria Dwi Utami
2. Qurratun Aini
3. Siti Sarina Astuti
4. M. Yusuf Alif
Kelas : XI. IPA BINAAN
1. MANFAAT KERJA SAMA
INTERNASIONAL
Suatu kerja sama internasional harus dibuat dengan berdasarkan
atas asas timbal balik yang turut serta dalam perjanjian tersebut dan
tidak merugikan negara-negara yang menandatangani perjanjian
tersebut. Pelaksanaan kerjasama dengannegara lain baik dalam
bentuk bilateral, regional, maupun internasional ( perjanjian dan
hukum internasional ) bagi bangsa Indonesia merupakan
konsekuensi dari sebuah negara yang merdeka dan berdaulat serta
menjadi salah satu negara di dunia. Kerja sama internasional
mempunyai arti untuk mewujudkan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Cukup banyak manfaat kerja sama yang dilakukan Indonesia
dengan negara lain, yaitu :
A. Bidang Politik
1. Meningkatkan ekstensi bangsa Indonesia di mata Internasional.
2. Kerjasama dalam bidang politik
dapat menjadi alat untuk
mempertahankan kedaulatan
Indonesia sebagai bangsa.
3.Memberikan akses bagi Indonesia
untuk ikut serta dalam mewujudkan
perdamaian dunia.
4. Meningkatkan persaudaraan antar
bangsa sebagai pelaksanaan
cita-cita bangsa Indonesia yang
terkandung dalam Pancasila.

B. Bidang Sosial Budaya


1. Lebih memperkenalkan
kekayaan khasanah budaya
bangsa
Indonesia kepada dunia
internasional.
2.Lebih mengenal
kebudayaan bangsa-bangsa
lain.
3.Meningkatkan serta
memajukan pariwisata di
Indonesia
4.Meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia
dengan melakukan
C.Bidang Ekonomi
1.Meningkatkan
perekonomian Indonesia.
2.Membantu pemasaran
produk-produk Indonesia ke luar
negeri.
3.Memperlancar arus
perdagangan.
D.Bidang Militer
1. Meningkatkan
profesionalisme dan kemampuan
militer Indonesia.
2 .Meningkatkan infrastruktur
militer melaui pembelian pesawat
tempur dan senjata.
4.Sikap Positif Terhadap Kerjasama dan Perjanjian yang
Bermanfaat.
Untuk meningkatkan kerja sama internasional, maka perlu
dkembangkan sikap-sikap positif, diantaranya :
a.Adanya kemauan dan kesiapan diri untuk memperkenalkan
kebudayaan nasional, pertukaran pemuda, pelajar dan mahasiswa,
serta kegiatan olahraga.
b.Kesiapan dan kemampuan diri untuk menciptakan perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
c.Mewujudkan tata ekonomi yang berdasarkan keadilan dan
kemerdekaan.
d. Mengikuti perkembangan dunia dengan cermat, sehingga dapat
mengambil langkah-langkah nyata secara dini jika terjadi masalah yang
dapat mengganggu stabilitas nasional.
2. Bentuk-Bentuk Kerja Sama dan Perjanjian Internasional
yangBermanfaat Bagi Indonesia.
Adapun kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia
antara lain:
A. Perjanjian antara Republik Indonesia dengan Republik Rakyat Cina pada
tahun 1955 tentang penyelesaian dwikewarganegaraan. Disahkan tanggal 11
Januari 1958 dengan keluarnya Undang-Undang No. 2 Tahun 1958tentang
Persetujuan Antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok Mengenai
Soal Dwikewarganegaraan. Dala Undang-Undang ini ada kejelasan dalam
pengaturan kewarganegaraan keturunan Cina yang sudah berumur 18 tahun,
apakah mau menjadi warga negara Indonesia atau kembali menjadi
warganegara Cina dengan sukarela.
B.Pembentukan negara non-blok melalui KTT yang pertama tahun 1961 di
Beograd ( Yugoslavia ) dan dipelopori oleh negara Indonesia, Yugoslavia, Mesir,
India, dan Ghana. Organisasi ini sebagai wadah dalam upaya menumbuhkan
sikap solidaritas negara-negara di kawasan Asia Afrika dalam memperjuangkan
kemerdekaannya sekaligus melawan kolonialisme, rasialisme, dan zionisme.
Selain itu, bertujuan untuk mengurangi ketegangan antara Blok Barat dan Blok
Timur.
D. Masuknya Indonesia menjadi negara anggota PBB ( Tanggal 28
September 1950 ), kemudian keluar pada tanggal 7 Januari 1965 dan
masuk kembali pada tanggal 28 September 1966.
E. Pembentukan ASEAN yang diprakarsai oleh pemimpin Indonesia,
Filipina, Singapura, Thailand, dan Malaysia melalui deklarasi Bangkok
pada tanggal 8 Agustus 1967.
F. Perjanjian RI-Malaysia tentang penetapan garis landas kontinen dua
negara ( di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan ) ditandatangani tanggal
27 Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 November 1969. Dalam
perjanjian ini ada kejelasan dalam pemanfaatan laut, baik sebagai sarana
transportasi air maupun untuk kepentingan penangkapan ikan, eksplorasi
kekayaan laut, mineral, dan tambang.
G. Perjanjian antara Indonesia dengan Thailand tentang garis batas Laut
Andalas di sebelah utara Selat Malaka pada tahun 1971.
2. Manfaat Perjanjian Internasional
Dengan adanya Perjanjian Internasional , Indonesia dapat mengatasi
masalah wilayah kedaulatan.
Misalnya, setelah sidang hukum laut di Geneva tahun 1958 dapat
menghasilkan beberapa konvensi :
- Convention on the territorial sea and the contiguous zone,
Konvensi ini berkaitan dengan kedaulatan teritorial. Sehingga dengan
konvensi ini Indonesia belum dapat mewujudkan kesatuan wilayah
- Convention on the high sea
Konvensi ini berkaitan dengan kedaulatan atas sumber alam, begitu juga
konvensi yang ketiga.
- Convention on finishing and conservation of the living resources of the high
sea.
Sedangkan konvensi yang lain diratifikasi Indonesia dengan UU No. 19
tahun 1981. Namun, karena permasalahan reservating, akhirnya PBB menolak
untuk mendeposit instrument of ratification. Konsekuensinya, Indonesia hanya
menjadi anggota sah dari satu konvensi saja (Convention on the high sea).
Walaupun demikian, Indonesia tetap dapat menerapkan ketentuan
konvensi tersebut. Akhirnya Konvensi tersebut dijadikan dasar oleh
Indonesia untuk membagi wilayah sumber alam di landas kontinen
dengan negara-negara tetangga. Yaitu dengan mengukurnya dari titik-titik
terluar pulau-pulau Indonesia.
Dengan konvensi tersebut Indonesia dapat menanamkan asas teritorial
Negara Kepulauan melalui konsepsi kewilayahan sumber daya.
Selain itu perjuangan pengakuan atas prinsip negara kapulauan
dilakukan dalam Konvensi Hukum Laut 1982. Yang hasilnya:
- Pengakuan atas batas 12 mil laut sebagai laut teritorial negara pantai
dan negara kepulauan
- Pengakuan batas 200 mil laut sebagai zona ekonomi eksklusif
- Pengakuan hak negara tak berpantai untuk ikut memanfaatkan sumber
daya alam dan kekayaan lautan.

Hasil-hasil Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang Bermanfaat Bagi Indonesia


Indonesia:
ASEAN
Dalam rangka meningkatkan ketjasama di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya
melalui ASEAN Indonesia aktif merintis dan mengembangkan organisasi negara-negara di
kawasan Asia Tenggara.
Organisasi Konferensi Islam (OKI)
OKI merupakan forum kerjasama antara negara-negara Islam dan negara-negara
mayoritas berpenduduk Islam, untuk meningkatkan perdamaian dan kesejahteraan umat
manusia.
OPEC
Melalui OPEC, Indonesia berupaya mempertahankan stabilitas dan pengembangan
ekonomi negara OPEC pada khususnya, dan dunia pada umumnya.
Konferensi Asia Afrika (KAA)
Bersama-sama dengan India, Pakistan, Birma da1i Srilanka dan Indonesia
memprakarsai Konferensi Asia Afrika (KAA) yang menghasilkan Dasa Sila Bandung.
Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nations)
Indonesia mendapat bantuan melalui badan-badan khusus PBB. Sebagai contoh di
bidang pangan dan pertanian melalui FAO, bidang kesehatan lewat WHO, bidang
permodalan bantuan lewat IBRD, sedangkan dalam bidang kesehatan anak-anak
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai