1. Ria Dwi Utami 2. Qurratun Aini 3. Siti Sarina Astuti 4. M. Yusuf Alif Kelas : XI. IPA BINAAN 1. MANFAAT KERJA SAMA INTERNASIONAL Suatu kerja sama internasional harus dibuat dengan berdasarkan atas asas timbal balik yang turut serta dalam perjanjian tersebut dan tidak merugikan negara-negara yang menandatangani perjanjian tersebut. Pelaksanaan kerjasama dengannegara lain baik dalam bentuk bilateral, regional, maupun internasional ( perjanjian dan hukum internasional ) bagi bangsa Indonesia merupakan konsekuensi dari sebuah negara yang merdeka dan berdaulat serta menjadi salah satu negara di dunia. Kerja sama internasional mempunyai arti untuk mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Cukup banyak manfaat kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan negara lain, yaitu : A. Bidang Politik 1. Meningkatkan ekstensi bangsa Indonesia di mata Internasional. 2. Kerjasama dalam bidang politik dapat menjadi alat untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia sebagai bangsa. 3.Memberikan akses bagi Indonesia untuk ikut serta dalam mewujudkan perdamaian dunia. 4. Meningkatkan persaudaraan antar bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita bangsa Indonesia yang terkandung dalam Pancasila.
B. Bidang Sosial Budaya
1. Lebih memperkenalkan kekayaan khasanah budaya bangsa Indonesia kepada dunia internasional. 2.Lebih mengenal kebudayaan bangsa-bangsa lain. 3.Meningkatkan serta memajukan pariwisata di Indonesia 4.Meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan melakukan C.Bidang Ekonomi 1.Meningkatkan perekonomian Indonesia. 2.Membantu pemasaran produk-produk Indonesia ke luar negeri. 3.Memperlancar arus perdagangan. D.Bidang Militer 1. Meningkatkan profesionalisme dan kemampuan militer Indonesia. 2 .Meningkatkan infrastruktur militer melaui pembelian pesawat tempur dan senjata. 4.Sikap Positif Terhadap Kerjasama dan Perjanjian yang Bermanfaat. Untuk meningkatkan kerja sama internasional, maka perlu dkembangkan sikap-sikap positif, diantaranya : a.Adanya kemauan dan kesiapan diri untuk memperkenalkan kebudayaan nasional, pertukaran pemuda, pelajar dan mahasiswa, serta kegiatan olahraga. b.Kesiapan dan kemampuan diri untuk menciptakan perdamaian abadi dan keadilan sosial. c.Mewujudkan tata ekonomi yang berdasarkan keadilan dan kemerdekaan. d. Mengikuti perkembangan dunia dengan cermat, sehingga dapat mengambil langkah-langkah nyata secara dini jika terjadi masalah yang dapat mengganggu stabilitas nasional. 2. Bentuk-Bentuk Kerja Sama dan Perjanjian Internasional yangBermanfaat Bagi Indonesia. Adapun kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia antara lain: A. Perjanjian antara Republik Indonesia dengan Republik Rakyat Cina pada tahun 1955 tentang penyelesaian dwikewarganegaraan. Disahkan tanggal 11 Januari 1958 dengan keluarnya Undang-Undang No. 2 Tahun 1958tentang Persetujuan Antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok Mengenai Soal Dwikewarganegaraan. Dala Undang-Undang ini ada kejelasan dalam pengaturan kewarganegaraan keturunan Cina yang sudah berumur 18 tahun, apakah mau menjadi warga negara Indonesia atau kembali menjadi warganegara Cina dengan sukarela. B.Pembentukan negara non-blok melalui KTT yang pertama tahun 1961 di Beograd ( Yugoslavia ) dan dipelopori oleh negara Indonesia, Yugoslavia, Mesir, India, dan Ghana. Organisasi ini sebagai wadah dalam upaya menumbuhkan sikap solidaritas negara-negara di kawasan Asia Afrika dalam memperjuangkan kemerdekaannya sekaligus melawan kolonialisme, rasialisme, dan zionisme. Selain itu, bertujuan untuk mengurangi ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur. D. Masuknya Indonesia menjadi negara anggota PBB ( Tanggal 28 September 1950 ), kemudian keluar pada tanggal 7 Januari 1965 dan masuk kembali pada tanggal 28 September 1966. E. Pembentukan ASEAN yang diprakarsai oleh pemimpin Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Malaysia melalui deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. F. Perjanjian RI-Malaysia tentang penetapan garis landas kontinen dua negara ( di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan ) ditandatangani tanggal 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 November 1969. Dalam perjanjian ini ada kejelasan dalam pemanfaatan laut, baik sebagai sarana transportasi air maupun untuk kepentingan penangkapan ikan, eksplorasi kekayaan laut, mineral, dan tambang. G. Perjanjian antara Indonesia dengan Thailand tentang garis batas Laut Andalas di sebelah utara Selat Malaka pada tahun 1971. 2. Manfaat Perjanjian Internasional Dengan adanya Perjanjian Internasional , Indonesia dapat mengatasi masalah wilayah kedaulatan. Misalnya, setelah sidang hukum laut di Geneva tahun 1958 dapat menghasilkan beberapa konvensi : - Convention on the territorial sea and the contiguous zone, Konvensi ini berkaitan dengan kedaulatan teritorial. Sehingga dengan konvensi ini Indonesia belum dapat mewujudkan kesatuan wilayah - Convention on the high sea Konvensi ini berkaitan dengan kedaulatan atas sumber alam, begitu juga konvensi yang ketiga. - Convention on finishing and conservation of the living resources of the high sea. Sedangkan konvensi yang lain diratifikasi Indonesia dengan UU No. 19 tahun 1981. Namun, karena permasalahan reservating, akhirnya PBB menolak untuk mendeposit instrument of ratification. Konsekuensinya, Indonesia hanya menjadi anggota sah dari satu konvensi saja (Convention on the high sea). Walaupun demikian, Indonesia tetap dapat menerapkan ketentuan konvensi tersebut. Akhirnya Konvensi tersebut dijadikan dasar oleh Indonesia untuk membagi wilayah sumber alam di landas kontinen dengan negara-negara tetangga. Yaitu dengan mengukurnya dari titik-titik terluar pulau-pulau Indonesia. Dengan konvensi tersebut Indonesia dapat menanamkan asas teritorial Negara Kepulauan melalui konsepsi kewilayahan sumber daya. Selain itu perjuangan pengakuan atas prinsip negara kapulauan dilakukan dalam Konvensi Hukum Laut 1982. Yang hasilnya: - Pengakuan atas batas 12 mil laut sebagai laut teritorial negara pantai dan negara kepulauan - Pengakuan batas 200 mil laut sebagai zona ekonomi eksklusif - Pengakuan hak negara tak berpantai untuk ikut memanfaatkan sumber daya alam dan kekayaan lautan.
Hasil-hasil Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang Bermanfaat Bagi Indonesia
Indonesia: ASEAN Dalam rangka meningkatkan ketjasama di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya melalui ASEAN Indonesia aktif merintis dan mengembangkan organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi Konferensi Islam (OKI) OKI merupakan forum kerjasama antara negara-negara Islam dan negara-negara mayoritas berpenduduk Islam, untuk meningkatkan perdamaian dan kesejahteraan umat manusia. OPEC Melalui OPEC, Indonesia berupaya mempertahankan stabilitas dan pengembangan ekonomi negara OPEC pada khususnya, dan dunia pada umumnya. Konferensi Asia Afrika (KAA) Bersama-sama dengan India, Pakistan, Birma da1i Srilanka dan Indonesia memprakarsai Konferensi Asia Afrika (KAA) yang menghasilkan Dasa Sila Bandung. Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nations) Indonesia mendapat bantuan melalui badan-badan khusus PBB. Sebagai contoh di bidang pangan dan pertanian melalui FAO, bidang kesehatan lewat WHO, bidang permodalan bantuan lewat IBRD, sedangkan dalam bidang kesehatan anak-anak SEKIAN