Anda di halaman 1dari 19

SISTEM POLITIK

ISLAM

MK. Pendidikan Agama Islam


Materi ke-9
Pengertian
politik
Kata politik berasal dari bahasa
latin politicos atau politicus yang
berarti relating to citizen (hubungan
warga negara) keduanya berasal
dari kata polis (kota), dalam bahasa
arab politik diartikan dengan
siyasah yang berasal dari kata
saasa-yasuusu (mengemudi,
mengendalikan dan mengatur)
Politik dapat definisikan sebagai proses
pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara.
Dari hal ini, dapat kita artikan bahwa
politik Islam merupakan upaya
penggapaian kekuasaan dengan
mengindahkan ketentuan yang telah
digariskan dalam ajaran Islam.
Arti lain dari politik

Menurut Abdul Qadir Zallum menyatakan bahwa


politik atau siyasah mempunyai makna mengatur
urusan rakyat, baik dalam maupun luar negeri.
Politik dilaksanakan oleh pemerintah dan rakyat.
Negara adalah institusi yang mengatur urusan
tersebut secara praktis, sedangkan rakyat
mengoreksi pemerintah dalam melakukan tugasnya
Terdapat lima kerangka
konseptual dalam
memahami makna politik
Sebagai usaha warga negara dalam membicarakan
dan mewujudkan kebaikan bersama
Berkaitan dengan penyelenggaraan negara
Sebagai kegiatan yang diarahkan untuk mencari
dan mempertahankan kekuasaan dalam
masyarakat
Digunakan sebagai kegiatan yang berkaitan
dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
umum
Paradigma Sistem Politik Islam

Dalam wacana kontemporer, paradigma sitem politik


Islam setidaknya berpusat pada 3 pokok pikiran,
yakni :
1. Kelompok pertama berpendapat bahwa Islam
adalah agama yang serba lengkap yang bukan
hanya mengatur urusan ibadah manusia dengan
Tuhan, melaikan juga mengajarkan pada urusan
keduniawian. Dalam hal ini, sistem politik dan
ketatanegaraan dalam Islam adalah bagian yang
tidak terpisahkan dalam ajaran Islam yang wajib
untuk diteladani sebagaimana Rasulullah
mencontohkan di Madinah. Beberapa tokoh yang
mendukung gagasan ini seperti, Abu Ala al Maududi.
2. Kelompok kedua, sebagai anti tesa terhadap
gagasan kelompok pertama berpendapat bahwa
Agama Islam dengan urusan politik dan
ketatanegaraan adalah tidak ada hubungannya
sama sekali. Oleh karena itu, permasalahan politik
dan ketatanegaraan adalah murni hasil pemikiran
manusia bukan dari ajaran agama Islam.

3. Kelompok ketiga, sebagai golongan yang mencoba


mengakomodir pertentangan antara kelompok
pertama dengan kelompok kedua, berpandangan
bahwa Islam adalah agama yang serba lengkap
yang didalamnya terdapat sistem kehidupan
termasuk politik dan ketatanegaraan, namun hanya
dalam bentuk seperangkat etika dalam
membangun kehidupan politik dan bernegara.
Nilai-nilai Dasar Sistem Politik
Dalam Islam
Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan
umat (Q.S. 23:52)
Keharusan musyawarah dalam menyelesaikan
maslah-masalah ijtihadiyah (Q.S. 42:38, 3:159)
Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan
hukum secara adil (Q.S. 4:58)
Keharusan menaati Allah, Rasul, dan Ulil Amri (Q.S.
4:59)
Keharusan mendamaikan konflik antar kelompok
dalam masyarakat (Q.S. 49:9)
Keharusan mempertahankan kedaulatan
negara dan larangan melakukan agresi dan
invansi (Q.S. 2:190)
Mementingkan perdamaian daripada
permusushan (Q.S. 8:61)
Keharusan meningkatkan kewaspadaan
dalam bidang pertahanan dan keamanan
(Q.S. 8:60)
Keharusan menepati janji (Q.S. 16:91)
Keharusan mengutamakan perdamaian
bangsa-bangsa (Q.S. 49:13)
Mengupayakan peredaran harta dalam
seluruh lapisan masyarakat (Q.S. 59:7)
Keharusan mengikuti prinsip-prinsip dalam
pelaksanaan hukum
Obyek Kajian Sistem Politik Islam
Secara garis besar obyek pembahasan sistem
politik Islam meliputi :
Siyasah Dusturiyah, dalam fiqh modern disebut
dengan Hukum Tata Negara
Siyasah Dauliyah, biasa disebut dengan Hukum
Internasional (hukum dalam hubungan antar bangsa)
Siyasah Maliyah, mengatur tentang pemasukan,
pengelolaan, dan pengeluaran uang milik negara.
1. Beberapa hal yang berkaitan dengan Siyasah
Dusturiyah antara lain:
Persoalan imamah ( hak, kewajibannya)
Persoalan rakyat (status, hak, dan kewajibannya)
Persoalan baiat (sumpah setia)
Persolan waliyyul ahdi (pemimpin/khalifah)
Persoalan perwakilan rakyat (Ahlul Halli Wal Aqdi)
Wizarah (kementrian) dan pembagiannya

2.Sedangkan dasar-dasar Siyasah Dauliyah


antara lain:
Mewujudkan kesatuan umat manusia
Mewujudkan keadilan
Menghargai persamaan
Menghargai kehormatan manusia
Mengembangkan toleransi
Mewujudkan kerjasama kemanusiaan
Menghargai kebebasan/kemerdekaan
Mewujudkan perilaku moral yang baik

Adapun orientasi masalahnya berkaitan


dengan:
Penentuan situasi damai atau perang
(penentuan sifat darurat kolektif)
Perlakuan terhadap tawanan
Kewajiban suatu negara terhadap negara lain
Aturan dalam perjanjian internasioanal
Aturan dalam pelaksanaan peperangan.
3. Siyasah Maliyah meliputi pembahasan:
Prinsip-prinsip dalam kepemilikan harta
Tanggung jawab sosial dalam masalah harta
Zakat, infaq, shadaqah, waqaf.
Khoroj, jizyah, ghanimah, fai, usyr
Aturan dalam eksploitasi sumberdaya alam
Kontribusi Umat Islam
Dalam Sistem Perpolitikan di Indonesia
Didirikannya partai-partai politik yang berasas
Islam, juga partai-partai nasionalis yang
berbasiskan umat Islam
Sikap proaktifnya tokoh-tokoh politik Islam dan
umat Islam terhadap terwujudnya keutuhan NKRI,
termasuk menerima pancasila sebagai azas
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Islam di Indonesia telah membentuk budaya
bernegara, ideologi tentang jihad, dan kontrol
sosial yang terarah dalam mewujudkan persatuan
dan kesatuan.
Tingginya partisipasi masyarakat Islam dalam
event-event politik kenegaraan (pemilu, pilkada,
dll.)
() )) ) ) ) ) ) )
Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah
agama kamu semua, agama yang satu,
dan aku adalah Tuhanmu, Maka
bertakwalah kepada-Ku. Al-Mukminun : 52.
) ) ) ) ) )
)) ) ) )
() ))
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang
yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah
kamu melampaui batas, karena
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang melampaui batas. Al-Baqarah :
190.
) ) ) ) )
)) )
)) ) ) ) ) ) ) )
)) ) ) ) ) ) ) )
() )) ) )

Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang


beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan
antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar
Perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang
melanggar Perjanjian itu kamu perangi sampai
surut kembali pada perintah Allah. kalau Dia telah
surut, damaikanlah antara keduanya menurut
keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil;
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
Berlaku adil. QS. Al-Hujurat : 9.
)) ) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) )
)) )
)) ) ) ) )
) ) ) ) ) )
()

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa


saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang
ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu)
kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan
orang orang selain mereka yang kamu tidak
mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja
yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan
dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan
dianiaya (dirugikan). Al-Anfal : 60.
)) ) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
)) ) ) ) ) ) ) ) )
() )) ) ) ) ) )

Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada


RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk
kota-kota, maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-
orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan
beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu.
apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan
apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras
hukumannya. Al-Hasyr : 7.
Terima kasih
Wassalamualaiku
m
Warahmatullahi
Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai