Anda di halaman 1dari 39

MODUL 2

RESTORASI PASCA
ENDODONTI

Kel. 4
RESTORASI PASCA ENDODONTIK

Skenario 2

Pasak Gigi

Alim, 29 tahun datang ke praktek dokter gigi karena gigi


depan atas patah mahkota akibat trauma. Gigi tersebut
sudah dilakukan perawatan saluran akar 2 bulan yang lalu.
Dia ingin dilakukan penambalan karena merasa terganggu
estetiknya.
Hasil pemeriksaan diketahui perkusi (-), tidak ada
mobility, pembengkakan (-), tidak ada kelainan sistemik.
Dokter gigi menjelaskan struktur gigi yang ada tidak
memadai untuk dilakukan penambalan. Kondisi gigi Alim
lebih tepat dibuat post dan core pada saluran akar, yaitu
dipasang suatu pasak pada saluran akar gigi yang telah
dirawat. Setelah itu baru dibuatkan full crown akrilik ataupun
porselen pada mahkota gigi yang dirawat. Tentunya harus
dilihat dulu apakah pemasangan post dan core nya berhasil
atau tidak, terang drg.
Bagaimana saudara menjelaskan restorasi pasca
endodontic?
TERMINOLOGI

Post Pasak yang disemenkan


ke dalam saluran akar
Core Bagian yang terletak di
atas post yang merupakan
tempat melekatkan crown.
RUMUSAN MASALAH

1.Apa indikasi dan kontraindikasi post & core?


2.Apa saja yang harus diperhatikan dalam
restorasi pasca endodontic?
3.Apa syarat gigi dapat dilakukan restorasi post &
core?
4.Apa keuntungan dan kerugian post & core?
5.Apa fungsi post & core?
6.Apa bahan dan syarat ideal pembuatan post &
core?
7.Bagaimana prosedur pembuatan post & core?
8.Bagaimana pemasangan post & core?
9.Bagaimana tanda pemasangan post & core
berhasil / gagal? Apa penyebab kegagalan?
10.Restorasi apa saja yang dapat dibuatkan pada
gigi pasca endodontic?
1. Apa indikasi dan kontraindikasi
post & core?
Indikasi : gigi yang sudah perawatan
saluran akar, gigi dengan akar besar
dan panjang, tidak ada kelainan
periapikal, apical seal baik, tidak
sensitive tekanan, tidak ada fistula,
eksudat (-)
Kontraindikasi : gigi dengan akar kecil
& bengkok, pengisian saluran akar
kurang sempurna, gigi crowded &
crossbite, gigi dengan akar pendek
mahkota panjang, OH jelek.
2. Apa saja yang harus
diperhatikan dalam restorasi
pasca endodontic?
Perbandingan akar dan
mahkota gigi yang tinggal
Kondisi local gigi tidak ada
keluhan
Kondisi umum : tidak ada
penyakit sistemik
OH baik
Kondisi ekonomi pasien
3. Apa syarat gigi dapat dilakukan
restorasi post & core?
Penutupan apical optimal
Tidak ada inflamasi aktif
Cukup dukungan dari tulang yang
mengelilingi gigi, dll

4. Apa keuntungan dan kerugian post &


core?
Keuntungan : member retensi, stabilisasi,
dan kekuatan pada gigi yang telah non vital.
Lebih nyaman karena mempertahankan
struktur gigi asli dan mempertahankan
keutuhan tulang alveolar. Memperkuat
restorasi & meningkatkan estetis.
Kerugian : prosedur sulit dan terlalu banyak
5. Apa fungsi post & core?
Fungsi post :
-memberi retensi bagi core/inti
-mempertahankan restorasi akhir
-meneruskan tekanan yang diterima gigi
merata ke sepanjang akar
Fungsi core : mengganti mahkota yang
hilang.

6. Apa bahan dan syarat ideal


pembuatan post & core?
Bahan : metal, fiber plastic
Syarat : biokompatibel, dimensi stabil,
menyerap air seminimal mungkin, tidak
7. Bagaimana prosedur
pembuatan post & core?
Preparasi mahkota tiruan
Preparasi saluran akar,
mengeluarkan bahan pengisi
Pembuatan pola malam post core
Pembuatan sprue, casting
Sementing post core
Pola malam
Sementing mahkota
evaluasi
Semen konsistensi encer
Semen biasa digunakan : zinc posfat semen,
polykarboksilat semen, glass ionomer cement
tipe 1 luting.

9. Bagaimana tanda pemasangan post &


core berhasil / gagal? Apa penyebab
kegagalan?
Kegagalan :
-fraktur akar (kesalahan pengukuran panjang
akar)
-karies sekunder (kebocoran tepi restorasi)
-terlepas post & core dari gigi (sementasi
salah)
Post yang ideal mudah dipasang,
biokompatibel, dapat dilihat secara radiografis
Core yang ideal biokompatibel, dimensi
10. Restorasi apa saja yang
dapat dibuatkan pada gigi pasca
endodontic?
Restorasi direct
-anterior : resin komposit atau GIC
-posterior :amalgam atau resin
komposit
Restorasi indirect : restorasi logam
tuang
Alim (29
th)

Dokter gigi

P. Subjektif P. Objektif

-Gigi depan atas


patah mahkota - (-) perkusi
krn trauma - tidak ada mobility
- PSA 2 bulan lalu - (-) pembengkakan
- Ingin penambalan
- (-) kelainan
sistemik Tidak memadai untuk
penambalan
Restorasi pasca
endodonti
Post core

Fungsi, Indikasi &


kelebihan, kontraindikas Prosedur
pemasangan evaluasi
kekurangan i pembuatan
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu memehami dan


menjelaskan :
1.Indikasi dan kontraindikasi post
& core
2.Fungsi, kelebihan, kekurangan
post & core
3.Prosedur pembuatan post & core
4.Pemasangan post & core
5.Evaluasi post & core
1. M4 Indikasi dan
kontraindikasi post and core

Indikasi post and core:


Gigi non vital yang telah dirawat
endodonti
Apikal tidak sensitif
Tidak ada eksudat atau fistel
Tidak sensitif terhadap tekanan
Mempunyai apikal seal yang baik
kontraindikasi post and core:
Fraktur akar
Oh pasien buruk
Akar pendek dan tipis
Kelainan periapikal
Tekanan oklusal besar
Pengisian saluran akar tidak sempurna
2. Fungsi post and core serta
kelebihan dan kekurangan
Fungsi utama sebuah post adalah
untuk:
- memberikan retensi bagi sebuah inti ,
yang mana sebuah post harus dapat
memberikan retensi maksimum dan
menghilangkan seminimal mungkin
struktur gigi sub-gingiva yang ada.
- menambah retensi dan akan
meneruskan tekanan yang diterima gigi
merata ke sepanjang akar
- Tempat melekat core.
Fungsi sebuah core adalah untuk:
1. menggantikan struktur gigi coronal
yang hilang dan mempertahankan
restorasi akhir tanpa mengganggu
tutup apical dari isian endodontik
Kelebihan& kekurangan masing masing
jenis post and core:
1.Prefabricated post
prefabricated post yang terbuat dari logam
mempunyai kekuatan baik dan kesalahan
pengecoran dapat dihindari.
prefabricated post yang terbuat dari
ceramic,
glass fiber memiliki estetik yang baik.
kekurangan prefabricated post:
jenis pasak ini yang terbuat dari
logam dapat terjadi korosi dan
disklorisasi akar dan yang terbuat
dari carbon fiber berwarna hitam
dapat merusak estetis mahkota
tiruan.
2. febricated post
keuntungannya:
- lebih adaptif
- dapat digunakam pada saluran akar yg
tappered,oval
kekurangannya:
- dapat terjadi kesalahan pengecoran
- waktu lebih banyak
3. M4 Pembuatan Post and
Core
1. Seleksi Pasak
Pada saat penentuan pasak yang
akan digunakan sebagai retensi,
operator harus mempertimbangkan
morfologi akar, yaitu:
Kontur eksternal akar
Bentuk saluran akar
Besarnya sisa jaringan mahkota gigi
yang masih tinggal
Daya kunyah yang akan mengenai
2. Seleksi akar
Penentuan akar yang akan
dipasang pasak diprioritaskan
pada akar yang berdekatan
dengan daerah yang paling
banyak kehilangan struktur
mahkota.
3. Pengukuran kedalaman
penanaman pasak
Skema kedalaman penanaman pasak :
Panjang mahkota supra alveolar
Kedalaman pasak yang ditanam dalam
akar
Minimal 5 mm gutta percha ditinggalkan
pada apikal. Pengangkatan gutta percha
ini untuk menyediakan ruang tempat
pasak yang akan dipasang ke dalam
saluran akar.
4. Pelebaran saluran akar
Untuk mendapatkan ruangan
yang cukup bagi tempat pasak
yang akan dipasang, perlu
dilakukan pelebaran saluran
akar dengan menggunakan
instrumen intrakanal. Pelebaran
saluran akar tidak boleh terlalu
besar pada daerah perluasan
yang dikelilingi oleh dentin.
5. Pembengkokan pasak untuk
mendapatkan retensi yang
baik
Pembengkokan mengikuti
bentuk tepi preparasi
Pembengkokan mengarah ke
bagian sentral dari inti
6. Pembentukan inti
Fungsi pembentukan inti untuk
menggantikan struktur gigi yang hilang.
7. Membangun kembali mahkota gigi
8. Penyemenan mahkota
Karena resiko terjadinya iritasi pulpa
tidak ada, maka tidak ada batasan dalam
pemilihan semen karena keasamannya.
Dapat digunakan silikon fosfat, semen
seng fosfat, polikarboksilat, atau semen
ionomer kaca.
Teknik penggunaan pasak buatan
pabrik dan pembentukan inti
Perawatan endodonti pada gigi
Pengangkatan gutta percha
Preparasi ruang untuk pasak
Pasak dicoba pada saluran akar
Penyemenan pasak dan pembentukan
inti
Restorasi akhir selesai setelah pasak
dan inti ditutupi oleh mahkota
4. M4 tentang pemasangan
post and core
Semen yang biasa digunakan adalah:
Zinc fosfat
tekhnik pengadukan : 2:1
konsistensi lebih encer
indikasi: anterior dan posterior
Polikarboksilat
Glass ionomer cement
pengadukan pada glass lab dengan spatel
bubuk dibagi 2-3 bagian,dalam 20-30 detik
glass lab yang dingin dan tebal memperpanjang
setting time
Semen komposit berbasis resin
Indikasi : gigi anterior dan posterior

Semen Zinc fosfat dan Glass ionomer


mempunyai retensi yang hampir
sama. jika menggunakan resin
cement,eugenol yang terkandung
dalam root canal sealer harus
diirigasi dengan ethanol atau etching
dengan 37% phosporic acid
Tahap sementasi :
Bersihkan saluran akar dan post and core
Cobakan pasak inti kedalam saluran akar
sampai posisi yang tepat,
Periksa inklinasi dan ruang inti, apakah
sudah tepat dan tersedia ruangan untuk
mahkota. Inti tidak dipoles hanya
dihaluskan
Jika sudah tepat aduk semen ZnPOsesuai
dengan WP ratio
Masukkan sebagian adonan kedalam
saluran akar dengan jarum
lentulo,sebagian semen dioleskan pada
pasak (kecuali bagian ujung pasak).
Masukkan pasak segera kedalam saluran
akar dengan posisi yang benar,tekan
bertahap sehingga kelebihan semen
mengalir keluar.
Setelah semen keras,buang kelebihannya
dengan sonde/ekskavator
5. M4 evaluasi dan kegagalan
post and core
Kegagalan :
Lepasnya pasak dari saluran akar
Karena tidak hermetis
Pasak terlalu pendek
Fraktur akar longitudinal
Rasa sakit saat sementasi pasak
Akar fraktur karena campuran
terlalu kental
Fraktur pasak
Biasanya terjadi pada tepi
gingiva
Diameter terlalu kecil
lepasnya mahkota
Preparasi terlalu pendek
Fraktur mahkota
Inti terlalu tebal khususnya bagian
palatal
Tanda-tanda : keausan, tinggi
mahkota klinis pendek
Perlekatan semen ke interfase
dentin-akar
Biasanya tanpa keluhan
Adanya ruangan yang dapat
menjadi jalan masuknya saliva /
invasi bakteri
Evaluasi :
1.TO karena kelebihan semen,bentuk
pasak yang tidak sesuai,cek
dengan artikulating paper
2.Bentuk mahkota klinis,warna dan
harmonisasi mahkota dengan gigi
antagonis atau tetangga
3.Rontgen untuk melihat kepadatan
dan kontak adaptasi antara pasak
dan dentin
Beberapa penyebab kegagalan :
Pertimbangan yang salah dalam
menerima gigi untuk perawatan
Debridement yang tidak memadai
saat preparasi saluran akar
Traumatik injuri jaringan periapikal
saat instrumentasi saluran
Bahan irigasi yang melewati
foramen apikal
Gagal mendisinfeksi saluran akar
Obturasi saluran akar yang tidak
baik
Jumlah semen terlalu banyak
pada jaringan periapikal
Gigi yang traumatik oklusi
Kondisi sistemik pasien
Sebab lain kegagalan :
Saluran tidak dapat dimasuki
pada gigi berakar banyak
Saluran lateral tidak dapat
dimasuki
Instrumen patah
Perforasi
Instrumen yang kurang memadai
Sterilisasi kurang memadai
Obturasi tidak sempurna
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai