Anda di halaman 1dari 21

Akuntansi KUKM

KOPERASI DI INDONESIA
UMKM DI INDONSIA
TATA KELOLA KOPERASI DAN UMKM DI
INDONESIA

Oleh:
Dr. Eliada Herwiyanti, SE, MSi, Ak,
CA
KOPERASI DI
INDONESIA
Ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh R.
Aria Wiraatmadja, tahun 1896 mendirikan sebuah Bank
untuk Pegawai Negeri. Selanjutnya diteruskan oleh De
Wolffvan Westerrode.
Tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo
memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk
memperbaiki kehidupan rakyat. Tahun 1915 dibuat
peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging,
dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve.
Tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang
bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi
pengusaha-pengusaha pribumi. Tahun 1929 berdiri Partai
Nasional Indonesia yang memperjuangkan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2012 Tentang Perkoperasian
Pengganti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh


orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya
sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan
nilai dan prinsip Koperasi.
Perkoperasian adalah segala sesuatu yang
menyangkut kehidupan Koperasi.
Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan
oleh dan beranggotakan orang perseorangan.
Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20
(dua puluh) orang perseorangan dengan
memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau
Anggota sebagai modal awal Koperasi.

Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan


oleh dan beranggotakan badan hukum.
Koperasi Sekunder didirikan oleh paling sedikit 3
(tiga) Koperasi Primer.

Koperasi Simpan Pinjam adalah Koperasi yang


menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-
satunya usaha.
BAB II
LANDASAN, ASAS, DAN TUJUAN

Pasal 2
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

Pasal 3
Koperasi berdasar atas asas kekeluargaan.

Pasal 4
Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan
Anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional
yang demokratis dan berkeadilan.
PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL
DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
25/PER/M.KUKM/IX/2015 Tentang Revitalisasi
Koperasi
Pengganti dari Peraturan Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
01/Per/M.KUKM/I/2013 tentang Pedoman
Revitalisasi Koperasi

Koperasi Aktif adalah Koperasi yang dalam 3


(tiga) tahun terakhir secara berturut-turut
mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan)
dan melakukan kegiatan usaha untuk
melayani anggota.
UMKM DI INDONESIA
UU RI No. 20 Tahun 2008 (4 Juli 2008) sebagai ganti dari UU RI No.
9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil.

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan


dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha
Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Asas Tujuan
UMKM UMKM
a. Kekeluargaan Menumbuhkan dan
b. Demokrasi ekonomi mengembangkan
c. Kebersamaan usahanya dalam rangka
d. Efisiensi berkeadilan membangun
perekonomian nasional
e. Berkelanjutan
berdasarkan demokrasi
f. Berwawasan ekonomi yang
lingkungan berkeadilan.
g. Kemandirian
h. Keseimbangan
kemajuan
i. Kesatuan ekonomi
nasional
KRITERIA UMKM

No Uraian Kiteria Aset Kriteria Omzet

1 Usaha Mikro Max 50 jt Max 300 jt

2 Usaha Kecil >50 jt 500 >300 jt - 2,5


jt M
3 Usaha >500 jt 10 >2,5 M 50 M
Menengah M

Kriteria di atas bisa diubah sesuai dengan perkembangan


perekonomian yang diatur dengan Peraturan Presiden.
Tata Kelola Koperasi dan
UMKM di Indonesia
DASAR HUKUM
Terbentuknya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Berdasarkan:
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/M Tahun
2001.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2001
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Menteri Negara.
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Tata Kerja, dan Susunan Organisasi Kementerian
Negara Koperasi dan UKM.
Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan
Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, Dan
Fungsi Eselon I Kementerian Negara pasal 552, 553 dan 554
Tugas
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang
koperasi dan usaha kecil dan menengah dalam
pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara.
Fungsi
1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang
koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah;
2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah;
3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang
menjadi tanggung jawab Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah;
4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
dan
5. Penyelenggaraan fungsi teknis pelaksanaan
2015
VISI Kementerian KUKM
Dasar hukum: Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 09/M/2005 tanggal 31 Januari
2005.
Kedudukan Kementerian Koperasi dan UKM
adalah unsur pelaksana pemerintah dengan
tugas membantu Presiden untuk
mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan pemberdayaan
Koperasi dan UMKM di Indonesia.
Tugas Kementerian Koperasi dan UKM adalah
merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan serta
pengendalian pemberdayaan koperasi dan
UMKM di Indonesia.
VISInya, yaitu:
Menjadi Lembaga Pemerintah yang kredibel dan
MISI Kementerian KUKM
Memberikan kontribusi nyata dalam
pembangunan nasional melalui perumusan
kebijakan nasional; pengkoordinasian
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
kebijakan pemberdayaan di bidang koperasi
dan UMKM; serta peningkatan sinergi dan
peran aktif masyarakat dan dunia usaha
dalam rangka meningkatkan produktivitas,
daya saing dan kemandirian koperasi dan
UMKM secara sistimatis, berkelanjutan dan
terintegrasi secara nasional.
Perampingan Level Eselon
1
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2015.

7 deputi, 1 sekretaris menteri, dan 5 staf ahli.


6 deputi, 1 sekretaris menteri, dan 3 staf ahli.

"Organisasi memang dirampingkan agar kerjanya bisa


lebih cepat, efisien dan efektif. Struktur yang baru ini
diharapkan bisa menjawab tantangan terhadap tuntutan
perubahan pengelolaan koperasi ke depan.

1 dari 6 deputi ada terdapat deputi baru. DEPUTI


PENGAWASAN

Agar pengelolaan koperasi sesuai dengan kaidah-kaidah


koperasi.
Tidak ada lagi koperasi liar
Sebagai tindak lanjut atas kebijakan perkoperasian
yang telah ditetapkan, yakni rehabilitasi dan
reorientasi.
http://www.teropongsenayan.com/24893-organisasi-kemenkop-
Ada dua deputi yang digabung dan dihapus.

Deputi yang digabung adalah Deputi Produksi dan


Deputi Pemasaran. Sedangkan Deputi Pengkajian
dibubarkan.

Total 10 pejabat eselon I.


1. Sekretaris Kementerian: Agus Muharram
2. Deputi Bidang Kelembagaan: Choirul Djamhari
3. Deputi Bidang Pembiayaan: Barman Setyo
4. Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran: I Wayan
Dipta
5. Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Yuana:
Setyowati Barnas
6. Deputi Pengembangan Sumberdaya Manusia:
Prakoso Budi Susetyo
7. Deputi Bidang Pengawasan: Meliadi Sembiring
8. Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro: Hasan Jauhari
9. Staf Ahli Bidang Produktivitas dan Daya Saing:
Muhammad Taufiq
STRUKTUR YANG BARU
(22 Desember 2015)
MENTERI KOPERASI DAN UKM
SEKRETARIAT KEMENTERIAN DAN UKM
STAF AHLI (3)

DEPUTI I BIDANG KELEMBAGAAN KOPERASI


DAN UKM
DEPUTI II BIDANG PRODUKSI
DEPUTI IV BIDANG PEMASARAN DAN
JARINGAN USAHA
DEPUTI V BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA
DEPUTI VI BIDANG PENGEMBANGAN DAN
RESTRUKTURISASI USAHA
Disadur dari: www.depkop.go.id

Web terkait:
http://www.lpdb.id/
http://pembiayaan.depkop.go.id/
www.smecda.com
www.smescoindonesia.com

Anda mungkin juga menyukai