Anatomi fisiologi sistem

Pencernaan

by
Sansri DKD
 SISTEM PENCERNAAN
SALURAN PENCERNAAN
MULUT
FARING
ESOFAGUS
USUS HALUS
USUS BESAR ANUS
ORGAN ASESORIS
GIGI
TIGA PASANG KEL SALIVA
HATI DAN KEL EMPEDU
PANKREAS
SALURAN PENCERNAAN ;

BAG ATAS MULUT- USUS HALUS

BAG DISTAL

BAG BAWAH USUS HALUS BAG

PROKSIMAL ANUS
LAP SALURAN PENCERNAAN
:
LAP SEROSA LUAR LAP VISERAL
PERITONEUM
LAP OTOT POLOS
LAP OTOT LONGITUDINAL
LAP OTOT SIRKULER
LAP SUB MUKOSA JAR AREOLAR
LONGGAR
LAP MUKOSA MENGANDUNG
KELENJAR
 MULUT

TERDIRI DR :
BIBIR
PALATUM KERAS DAN LUNAK
GIGI
GUSI
KELENJAR SALIVA
 BIBIR
DUA LIPATAN OTOT YG MEMBENTUK
GERBANG MULUT
DISEBELAH LUAR DITUTUPI O/ KULIT
SEBELAH DALAM DITUTUPI O/
MUKOSA ( SELAPUT LENDIR)
MEMBENTUK BATAS ANTERIOR
MULUT
 PALATUM KERAS DAN
LUNAK
ATAP MULUT DIBENTUK O/
PALATUM KERAS WARNA PUTIH
ANT OR DAN PALATUM LUNAK BAG
POSOR.
UVULA DR BAG TENGAH BAWAH
PALATUM LUNAK
 LIDAH DIKAITKAN SCR POSOR PD
TULANG HIOID. BAG BAWAH
DISAMBUNG PD DASAR MULUT O/
FRENULUM
GUSI ( GINGIVA) JAR FIBROSA YG
DITUTUPI O/ MEMBRAN MUKOSA,
MENYELIMUTI PUNCAK TULANG
MANDIBULARIS DAN MAKSILARIS
JUGA LEHER GIGI
 GIGI
DEWASA 32 BUAH
GIGI GIGI DECIDUA DAN GIGI
PERMANEN
TIPE GIGI:
> GIGI INSISIFUS PUNYA MAHKOTA
BENTUK RUNCING MEMBUAT TEPI
PEMOTONG YG TAJAM U/ MENGGIGIT
MAKANAN
> GIGI TARING MAHKOTA BERBENTUK
KERUCUT BESAR
> GIGI PREMOLAR (BIKUSPID)
MAHKOTA BERBENTUK HAMPIR
BULAT DGN KEDUA KUSPID U/
MENGGIGIT MAKANAN
> GIGI MOLAR GIGI PALING BESAR ,
PUNYA MAHKOTA BESAR DGN 4 A/ 5
KUSPID
 GIGI DESIDUA
Molar taring insisifus Taring molar

Rahang 2 1 2 2 1 2
atas
Rahang 2 1 2 2 1 2
bawah
 Gigi permanen
Mo Pre Ta Insisi- Pre Ta Mo
lar molar ring fus molar ring lar

Rahang 3 2 1 2 2 1 2 3
atas

Rahang 3 2 1 2 2 1 2 3
bawah
SALIVA
penghasi saliva tdd
kelenjar : DEPAN BWH TELINGA,
PAROTIS BAG
KEL SALIVA >> PANJANG SEKITAR 5
CM , TERBUKA KE DLM MULUT
BERLAWANAN ARAH DGN GIGI MOLAR
ATAS KE 2
SUBMANDIBULARIS BAWAH KEDUA
SISI TL RAHANG
SUBLINGUALIS BAWAH LIDAH
 FARING
ORGAN YG MENGHUBUNGKAN
RONGGA MULUT DGN ESOFAGUS
MAKANAN DIKUNYAH LIDAH
MENGGULUNGNYA BOLUS MASUK
KE BAG ORO FARING PALATUM
MOLE NAIK ( NASOFARING
TERTUTUP) EPIGLOTIS BERGERAK
KE ATAS , KE DEPAN BOLUS MASUK
KE FARING LARING TERTUTUP
ESOFAGUS
 ESOFAGUS
BERBENTUK SILINDER , DIAMETER 2 CM,
PANJANG 25 CM
TERLETAK DR HIPOFARING KARDIA
LAMBUNG, POSOR THD JANTUNG DAN
TRAKEA, ANTOR THD VERTEBRA
BERJALAN MEL LUBANG PD DIAFRAGMA
ANTOR THD AORTA
DINDINGNYA TERDIRI DR LAP MUKOSA,
SUBMUKOSA MUSKULARIS DAN SEROSA
( LAP LUAR) ALKALI
SUB MUKOSA SEL SEKRETORIS
PENGHASIL MUKUS U/ MEMUDAHKAN
MENELAN DN MELINDUNGI MUKUS DR ZAT
KIMIA ( KOROSIF
 ESOFAGUS
OTOT (5%) OTOT BAG ATAS OTOT
RANGKA, BAG BAWAH OTOT POLOS
SARAF SERABUT SARAF
PARASIMPATIS ( DIBAWA O/ N. VAGUS)
DAN SIMPATIS
DRH ATAS 0/ A. TIROIDEA INFERIOR,
TENGAH O/ CABANG SEGMENTAL
AORTA DAN A. BRONKIALES,
SUBDIAFRAGMATIKA O/ A. GASTRIKA
SINISTRA DAN FRENIKA INFERIOR.
 LAMBUNG

TERLETAK OBLIK DR KIRI KE KANAN

MENYILANG DIABDOMEN TEPAT
DIBAWAH DIAFRAGMA
KOSONG J, PENUH SEP BUAH
ALPUKAT RAKSASA
TERBAGI ATAS : FUNDUS, KORPUS
DAN ANTRUM PILORIKUM ( PILORUS)
BERHUBUNGAN DGN ESOFAGUS MEL
KARDIA DAN DGN DUODENUM
MELALUI PILORUS
 OTOT LAMBUNG : LUAR LONGITUDINAL,
TENGAH -> SIRKULER, DALAM OTOT
OBLIK, U/ BERBAGAI MACAM
KONTRAKSI
FUNGSI LAMBUNG :
MENGADUK DAN MENCAMPUR MAKANAN
DGN CAIRAN LAMBUNG
MELANJUTKAN PENCERNAAN MAKANAN
DGN BANTUAN GETAH LAMBUNG
U/ MENYEKRESI FAKTOR INTRINSIK
MENDORONG MAKANAN KE ARAH
DUODENUM
 KELENJAR LAMBUNG
KEL KARDIA MENSEKRESI MUKUS
KEL FUNDUS /GASTRIK :
SEL ZIMOGENIK/CHIEF SEL MENSEKRESI
PENSINOGEN PEPSIN DLM SUASANA ASAM
SEL PARIETAL MENSEKRESI HCL DAN
FAKTOR INTRINSIK ( U/ ABSORBSI VIT B 12
DLM USUS HALUS) . BILA FAK INTRIKSIK
KURANG ANEMIA PERNISIOSA
SEL NECK SISTEIN ( SEJENIS HORMON U/
MERANGSANG LABUNG MENGHASILKAN
CAIRAN LAMBUNG)
ZAT LAIN YG DIHASILKAN LABUNG : ENZIM
( AMILASE, LIPASE), ELEKTROLIT
( NA+ , K+, Cl- )
 USUS HALUS
TERDIRI DARI :
DUODENUM PJ 25 Cm
PILORUS
JEJENUM PJ 2 M
ILEUM PJ 1 M
FUNGSI MENCERNA DAN
MENGABSORBSI MAKANAN
 DUODENUM
BAG USUS HALUS YG PALING LEBAR DAN
PALING KAKU
BERBENTUK HURUF C MULAI DARI PILORUS
SAMPAI YEYENUM
TERLETAK PD DAERAH EPIGASTRIUM DAN
UMBILIKALIS
PD BAG KANAN TERDAPAT SELAPUT LENDIR
( PAPILLA VATERI ) TEMPAT BERMUARA
SAL EMPEDU ( DUKTUS KOLEDOKUS) DAN
SAL PANKREATIS ( DUKTUS PAKREATIKUS)
DUKTUS KOLEDOKUS DAN PANKREATIKUS
MASUK DUODENUM MEL AMPULA HEPATO-
PANKREATIK
 YEYUNUM DAN ILEUM

2/5 BAGIAN ATAS USUS HALUS

YEYUNUN
1/5 BAG BAWAH ILEUM
KEDUANYA DIHUBUNGKAN KE
DINIDNG POSTERIOR O/ LIPATAN
PERITONEUM YG DISEBUT
MESENTERIK
DINDING USUS HALUS 4 LAP

LAP LUAR (SEROSA) DIBENTUK O/

PERITONEUM
LAPISAN MUSKULAR DGN LAP
EKSTERNAL TIPIS SERAT
LONGITUDINAL DAN LAP INTERNAL
TEBAL SERAT DIRKULAR
LAP SUBMUKOSA MGD PEM DRH,
LIMFE DAN SARAF
LAP MEMBRAN MUKOSA
 LAP DLM DINDING USUS HALUS MGD
BERJUTA VILLI-VILLI USUS
MERUBAH LUAS PERMUKAAN
SEKRESI + ABSORBSI JUGA U/
MENGHALANGI AGAR ISI USUS TDK
TERLALU CEPAT BERJALAN SHG
ABSORBSI >
PD DINDING USUS HALUS TDP
NODUL SOLITER U/ PERLINDUNGAN
TDP INFEKSI
PD ILEUM NODUL MEMBENTUK
TUMPUKAN KELENJAR KELENJAR
PEYER ( 20-30 KEL SOLITER)
 ENZIM-ENZIM YG TERDAPAT
DLM USUS HALUS

ENTEROKINASE TRIPSINOGEN
( PANKREAS) PEPSIN AKTIF
PEPTIDASE PEPTON ASAM AMINO
MALTASE MALTOSA GLUKOSA
SUKRASE SUKROSA GLUKOSA
LAKTASE LAKTOSA GLUKOSA
LIPASE LEMAK ASAM LEMAK DAN
GLISEROL
 USUS BESAR

MRPK TABUNG MUSKULER

BERONGGA , PJ 1,5 M , DIAMETER
6,5 Cm MAKIN DEKAT ANUS
DIAMETER MAKIN KECIL

TERDIRI DR SEKUM, KOLON DAN

REKTUM
 SEKUM
DI BAG KANAN FOSA ILIAKA
- AREA YG BERDILATASI, UJUNG
BAWAH BUNTU, BAG ATAS
BERSAMBUNG DGN KOLON ASENDEN
- TEMPAT PERPOTONGANNYA KATUP
ILEOSEKAL MENCEGAH ISI SEKUM
MASUK KEMBALI KE DLM ILEUM
 APENDIK VERMIFORMIS SAL
SEMPIT YG UJUNGNYA BUNTU DAN
TEBUKA DR SEKUM 2 CM DIBAWAH
KATUP ILEOSEKAL
PANJANG 9 CM
LAP SUB MUKOSA BERISI
JARINGAN LIMFOID
 KOLON ASENDEN,
TRANSVERSUM, DESENDEN DAN
SIGMOID

KOLON ASENDEN ; 15 CM > SEMPIT

DR SEKUM, NAIK KE SISI KANAN
ABDOMEN PERMUKAAN BAWAH
HATI MENEKUK KE DEPAN DAN KIRI
PD FLEKSURA KOLIK KANAN
 KOLON TRANSVERSUM 50 CM ,
BERJALAN MENYILANG ABDOMEN KE
PERMUKAAN BAWAH LIMPA PD ARKUS
TERINVERSI MENEKUK KE BAWAH
FLEKSURA KOLIK KIRI
KOLON DESENDEN 25 CM
BERJALAN KE BAWAH PD SISI KIRI
ABDOMEN KE PINTU MASUK PELVIS
MINOR KOLON SIGMOID
KOLON SIGMOID MEMBENTUK
LENGKUNG PANJANG 40 CM
BERADA DLM PELVIS MINOR
 REKTUM ( SIGMOID ANUS) BAG
UTAMA USUS BESAR YG TERAKHIR

PANJANG 12 CM MEL DIFRAGMA

PELVIS MENJADI KANAL ANUS
KANAL ANUS BERJALAN KE BAWAH
DAN BLK --< KE UJUNG ANUS
PD SAMBUNGAN ANUS DAN REKTUM
OTOT SIRKULER MEMBENTUK
SFINGTER ANUS INTERNA
( MENGELILINGI 3/4 BAG ATAS SAL
ANUS )
SFINGTER ANUS EKSTERNUS
MENGELILINGI KANAL ANUS MRPK
TONUS SFINGTER
 PERITONEUM

MEMBRAN SEROSA
PD PRI MRPK SAKUS TERTUTUP YG
MELAPISI ABDOMEN
PD WANITA , UJUNG BEBAS TUBA
UTERINA TERBUKA KE RONGGA
PERITONEUM
BAG YG MELAPISI DINIDNG
ABDOMEN BAG PARIETAL
PERITONEUM
 BAG YG DIREFLEKSIKAN DI ATAS
ORGAN PORSI VISERAL RONGGA
ANTARA KE DUA LAPISAN
RONGGA PEROTONEAL
AREA LAIN :
OMENTUM MAYOR LIPATAN PERITONEUM
GANDA YG TURUN DRBATAS BAWAH
LAMBUNG , MELENGKUNG LAGI KE KOLON
TRANSVERSUM MEMBANTU MENCEGAH
PENYEBARAN INFEKSI KE ORGAN DALAM
 OMENTUM MINOR LIPATAN YG
MELUAS KE HATI DR KURVA
TURA MINOR LAMBUNG DAN
DUODENUM
MESENTERIUM LIPATAN
PERITONEUM LUAS YG
MEMBENTUK KIPAS YG
MENYAMBUNG KOIL USUS HALUS
KE DINING ABDOMEN POSTERIOR
 ORGAN ASESORIS
TERDIRI DR HATI, KANDUNG
EMPEDU DAN PANKREAS.
MEMBANTU PENCERNAAN SECARA
KIMIAWI
 HATI
ORGAN TERBESAR DLM TUBUH. BB PD
ORANG DEWASA 1,3 1,5 Kg ( 2,5 % BB
NORMAL)
TERDIRI DR 2 LOBUS KANAN DAN KIRI
LOBUS KANAN SEGMEN ANTOR DN
POSTOR O/ FISURA SEGMENTALIS KANAN
LOBUS KIRI SEGMEN MEDIAL DAN
LATERAL O/ LIGAMNETUM FALSIFORME YG
BERJALAN DR HATI KE DIAFRAGMA DAN
DINDING DEPAN ABDOMEN
PD LOBUS KANAN BAG BLK TERDAPAT
KANDUNG EMPEDU
 MIKROSKOPIS
LOBULUS ( FUNGSIONAL ORGAN)
LOBULUS MRPK HEKSAGONAL TDR
LEMPENG HATI BTK KUBUS
TERSUSUN RADIALIS MENGELILINGI
VENA SENTRALIS
DIANTARA LEMPENG HATI ADA
KAPILER ( SINUSOID) YG DIBATASI O/
SEL KUPFFER ( FAGOSITIK)
SINUSOID MENSEKRESI EMPEDU
MEL DUKTUS CYSTIKUS KANTONG
EMPEDU
 KANDUNG EMPEDU
KANTONG BERBENTUK ALPUKAT
DIBAWAH LOBUS HATI KANAN
U/ MENYIMPAN CAIRAN EMPEDU ,
KAPASITAS 35-50 CC
MENGELUARKAN ISI CAIRAN DGN
CARA KONTRAKSI
 PANKREAS
ORGAN DGN PJ 6 INCI, LEBAR
1,5 INCI, LETAK RETROPERITONEAL
DIBAGI DLM KAPUT, CORPUS,
KAUDA
SEL PANKREAS :
SEL-SEL EKSOKRIN ( ASINI)
MENGHASILKAN UNSUR-UNSUR GETAH
PANKREAS
SEL-SEL ENDOKRIN ( PULAU LANGERHANS)
MENGHASILKAN SEKRET ENDOKRIN
( INSULIN DAN GLUKAGON)
ENZIM-ENZIM PENCERNAAN DI
PANKREAS
TRIPSIN DENATURASI PROTEIN DAN
POLIPEPTIDA POLIPEPTIDA KECIL,
KIMOTRIPSINOGEN KIMOTRIPSIN

KIMOTRIPSIN PROTEIN DAN

POLIPEPTIDA POLIPEPTIDA KECIL

KARBOSIPEPTIDASE POLIPEPTIDA
POLIPEPTIDA YG < KECIL
 NUKLEASE ASAM NUKLEAT
NUKLEOTIDA
LIPASE PANKREAS LEMAK
GLISERIDA, ASAM LEMAK,
GLISEROL
AMILASE PANKREAS
KARBOHIDRAT DISAKARIDA
 FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAN
SALURAN SEDERHANA ESOFAGUS
TEMPAT PENYIMPANAN :
BAHAN MAKANAN LAMBUNG
FEKAL KOLON DESENDEN
TEMPAT MENCERNA : MULUT,
LAMBUNG, DUODENUM, ILEUM,
JEJENUM
TEMPAT PENYERAPAN HASIL AKHIR
SELURUH USUS HALUS DAN
SETENGAH KOLON BAG DISTAL
 FUNGSI MOTORIK PLEKSUS
AUERBACH PD LAP OTOT POLOS
LONGITUDINAL DAN SIRKULER

FUNGSI SENSORIK PLEKSUS

MEISNER PD LAP SUB MUKOSA
 FASE PENCERNAAN
FASE SEFALIK KITA BERFIKIR, MELIHAT A/
MENCIUM MAKANAN MENSTIMULASI
PELEPASAN GETAH LAMBUNG DAN
PERGERAKAN LAMBUNG LAPAR
FASE GASTRIK MAKANAN DLM LAMBUNG
MERANGSANG PELEPASAN GETAH
LAMBUNG DAN GERAKAN LAMBUNG
FASE INTESTINAL MASUK DUODENUM,
SEKRESI DAN GERAKAN LAMBUNG
DIHAMBAT ( HORMONAL DAN NEURAL)
 PROSES PENCERNAAN

SUMBER SEKRESI PERUBAHAN

SALIVA AMILASE ZAT PATI MASAK MENJADI
MALTOSA DAN DEKSTRIN

GETAH PEPSIN PROTEIN MENJADI PEPTON

LAMBUNG RENIN MENGKOAGULAN SUSU PD
BAYI
MENGHENTIKAN KERJA
ASAM
AMILASE
HIDROKLORIDA
MENGUBAH PEPSINOGEN
MENJADI PEPSIN
 PROSES PENCERNAAN
SUMBER SEKRESI PERUBAHAN
GETAH TRIPSIN PROTEIN POLIPEPTIDA
PANKREAS AMILASE SEMUA ZAT PATI MALTOSA
DAN DEKSTRIN
LIPASE LEMAK ASAM LEMAK DAN
GLISEROL
HATI EMPEDU MENGEMULSI LEMAK
GETAH USUS ENTEROKINASE TRIPSINOGEN PANKREATII
TRIPSIN AKTIF
PEPTIDASE POLIPEPTIDA ASAM AMINO
MALTASE, MALTASA GLUKOSA
SUKRASE, SUKRASA GLUKOSA
LAKTASE
LAKTOSA GLUKOSA
LIPASE
LEMAK ASAM LEMAK +
GLISEROL
 FUNGSI MULUT
* MAKANAN DI MULUT PROSES MEKANIK I
( PROSES MENGUNYAH / MASTIKASI).
TUJUANNYA :
MENGHANCURKAN MAKANAN TDK
MELUKAI DINDING SAL CERNA
MEMUNGKINKAN SALIVA MELICINKAN
DAN MEMBASAHI MAKANAN YANG KERING
MENCAMPUR MAKANAN DGN BAHAN YG
TDP DLM SALIVA ( AMILASE) YG
MEMECAH AMILUM MALTOSA
 PROSES MENGUNYAH MERUPAKAN
RANGKAIAN YG TERKOORDINIR
ANTARA LIDAH, GIGI DAN OTOT-OTOT
MENGUNYAH
REFLEKS MENGUNYAH
> OTOT DIPERSARAFI O/CABANG
MOTORIS OTAK SARAF KRANIAL KE 5
> PROSES DIATUR O/ NUKLEI DLM
BATANG OTAK
GERAKAN MENGUNYAH :
PERANGSANGAN FORMATIO
RETIKULARIS DEKAT PUSAT
BATANG OTAK U/ PENGECAPAN
GERAKAN MENGUNYAH GERAKAN
RITMIK SCR KONTINYU
PERANGSANGAN AREA DI
HIPOTALAMUS . AMIGDALA DAN
KORTEKS CEREBRI DEKAT AREA
SENSORIS U/ PENGECAPAN DAN
PENGHIDU
 MEKANISME MENGUNYAH ; BOLUS
REFLEKS INHIBISI OTOT
MENGUNYAH RAHANG TURUN
REFLEKS REGANG OTOT RAHANG
KONTRAKSI MEMANTUL
(KONTRAKSI REBOUND)
PENUTUPAN GIGI, MENEKAN BOLUS
THP DINDING MULUT BERULANG
SALIVA DISEKRESI DI KEL SALIVA
PENTING DLM PROSES
MENGUNYAH TDP PD KEL
PAROTIS, SUB MANDIBULARIS DAN
SUB LINGUALIS
 FAKTOR YG MEMPENGARUHI
SEKRESI SALIVA
FAKTOR YG MEMPENGARUHI SEKRESI
SALIVA
MEKANIK ADANYA BOLUS (BENDA PADAT)
DLM MULUT
PSIKIS MENCIUM / MEMIKIRKAN MAKANAN
KIMIAWI MAKANAN BERASA ASAM DAN
ASIN
FUNGSI SALIVA :
MENCERNA K H AMILASE
MELICINKAN / MELUMASI BOLUS MUDAH
DITELAN
MENETRALKAN/ MENGENCERKAN BOLUS
 FUNGSI ESOFAGUS
FUNGSI SEBAGAI SAL MAKANAN
MAKANAN MUDAH MASUK
DLM LAMBUNG MENELAN
PENCERNAAN MAKAN TIDAK ADA
BENTUK SILINDER DIAMETER 2
Cm , PJ 20 CM
PROSES MENELAN (DEGLUTINASI)
TAHAP ORAL, TAHAP VOLUNTER
YG MENIMBULKAN PROSES
MENELAN . MAKANAN SIAP
DITELAN SCR SADAR MAKANAN
DITEKAN A/ DIGULUNG KE ARAH
POSTERIOR KE DLM FARING O/
TEKANAN LIDAH KE ATAS DAN KE
BELAKANG THD PALATUM
PROSES MENELAN JADI
SELURUHNYA SCR OTOMATIS
 TAHAP FARINGEAL BERSIFAT
VOLUNTER, MEMBANTU MAKANAN
MEL FARING MASUK KE DLM
ESOFAGUS. BOLUS MERANGSANG
DAERAH RESEPTOR MENELAN DI
SELURUH PINTU FARING ( PD TIANG
TONSIL DAN IMPULS-IMPULS
BERJALAN KE BATANG OTAK
TERJADI SERANGKAIAN KONTRAKSI
OTOT FARINGEAL SCR OTOMATIS
 TAHAP ESOFAGEAL VOLUNTER
LAIN , MEMUDAHKAN JALANNYA
MAKANAN KE DLM LAMBUNG
PERISTALTIK PRIMER
KELANJUTAN GEL PERISTALTIK YG
DIMULAI DR FARING MENYEBAR KE
ESOFAGUS BERLANGSUNG SEKITAR
8- 10 DETIK
JIKA GEL PERISTALTIK PRIMER
GAGAL , GEL SEKUNDER YG
DIHASLKAN DR PEREGANGAN
ESOFAGUS O/ MAKANAN YG
TERTAHAN
 GEL SEKUNDER DIMULAI DR SIRKUIT
SARAF INTRINSIK DLM SISTEM SARAF
MIENTERIKUS ESOFAGUS DAN O/
REFLEKS YG DIHANTARKAN MEL
SERAT SARAF AFEREN VAGUS DR
ESOFAGUS KE MEDULA DAN KEMBALI
LAGI KE ESOFAGUS MEN SERAT
SARAF EFEREN VAGUS
 LAMBUNG
FUNGSI :
MEKANIK
RESERVOAR MENAMPUNG BOLUS
SAMPAI BOLUS DPT DIPROSES DLM
DUODENUM
PENCAMPUR MEMECAH MAKANAN /
BOLUS JADI PARTIKEL KECIL
BERCAMPUR DGN ASAM LABUNG
(KIMUS)
PENGOSONGAN MAKANAN DGN LAMBAT
DR LAMBUNG KE DLM USUS HALUS
SEKRESI DAN PENCERNAAN
PEPSIN DAN HCl : PROTEIN
PEPTON/PEPTIDA
AMILASE : AMILUM MALTOSA
LIPASE : LEMAK ASAM LEMAK DAN
GLISEROL
MEMBENTUK DAN MENSEKRESI GASTRIN
MEMBENTUK DAN MENSEKRESI FAKTOR
INTRINSIK ABSORBSI VIT B12 PD ILEUM

MESEKRESI MUKUS PELUMAS, PROTEKTIF

KONTRAKSI LAPAR BILA LAMBUNG
TELAH KOSONG SELAMA BEBERAPA JAM
KONTRAKSI PERISTALTIK YG RITMIS DI DLM
KORPUS LAMBUNG
 USUS HALUS
FUNGSI PENCERNAAN DAN
ABSORBSI BAHAN NUTRISI DAN AIR
HORMON PENTING DLM
PENGATURAN PENCERNAAN USUS :
H. KOLESISTOKININ DAN H.
PANKREOZIMIN DIHASILKAN O/
MUKOSA DUODENUM
LEMAK MUKOSA DUODENUM
KONTRAKSI KANDUNG EMPEDU O/
KERJA H. KOLESISTOKININ
 PROTEIN TAK LENGKAP MUKOSA
DUODENUM SEKRESI GETAH
PANKREAS (ENZIM >) O/ H.
PANKREOZIMIN
ASAM MUKOSA USUS HORMON
SEKRETIN KELUAR MERANGSANG
SEKRESI GETAH YG MGD
BIKATBONAT DR PANKREAS DAN
EMPEDU
 ZAT MAKANAN YG
DIABSORBSI
DUODENUM :
ZAT BESI
KALSIUM DGN BANTUAN VIT D
VIT ADEK DGN BANTUAN GARAM
EMPEDU + ASAM FOLAT
LEMAK
GULA
ASAM AMINO
JEJENUM : GULA DAN ASAM AMINO
 ILEUM :
VIT B12 DGN BANTUAN FAKTOR
INTRINSIK
GARAM-GARAM EMPEDU
SAL EMPEDU DAN PANKREAS
BERMUARA KE DUODENUM MEL
AMPULA HEPATOPANKREATIK
( AMPULA VATERI ) DAN SPINKTER
ODDI
 KOLON
FUNGSI UTAMA ABSORBSI AIR
(90%) DAN ELEKTROLIT , KAPASITAS
5000 CC /HR PERTENGAHAN
PROKSIMAL
BAG DISTAL (KOLON SIGMOID)
KOLON PENYIMPAN (RESERVOIR )
MENAMPUNG FESES
PERISTALTIK LAMBAT DIBANDING
USUS HALUS
PENCERNAAN YG TERJADI
DIAKIBATKAN OLEH BAKTERI
 KOLON MENSEKRESI MUKUS
ALKALI MELUMASI DAN
MELINDUNGI MUKOSA
BAKTERI KOLON MENSINTESA VIT K
DAN BBRP VIT B
1500 Ml KIMUS SETIAP HR MEL
KATUP ILEOSEKAL MASUK KE DLM
KOLON
MAKANAN SEKUM 4 JAM
MAKANAN YG TDK TERCERNA
KOLON 8 -9 JAM
 SISA MAKANAN FLEKSURA
HEPATIKA 6 JAM, FLEKSURA
LIENALIS 9 JAM, KOLON SIGMOID
12 JAM
PEMBUSUKAN O/ BAKTERI DR SISA
PROTEIN ASAM AMINO DAN ZAT
LAIN ( INDOL, SKATOL, FENOL,
ASAM LEMAK, GAS NH3, CO2 , H2 ,
H2S DAN CH4 MEMBANTU
TERBENTUKNYA FLATUS
PERISTALTIK PD KOLON 1-2 X/
MENIT
 PERGERAKAN
PENCAMPUR
FESES DIADUK DAN DIPUTAR
( MENYEKOP TANAH)
BERSENTUHAN DGN PERMUKAAN
KOLON ABSORBSI AIR
PERGERAKAN PENDORONG

IRITASI KOLON GEL PERISTALTIK PD

KOLON ( MASS MOVEMENT)
MENDORONG FESES KE ARAH ANUS
BBRP X / HR PALING LAMA 15 MENIT
SELAMA JAM I SET MAKAN PAGI
MASS MOVEMENT KOLITIS ULSERATIF
TIMBUL O/ RANGSANG SS PARASIMPATIS
A/ PEREGANGAN BERLEBIHAN
 DEFEKASI TIMBUL O/ REFLEKS
DEFEKASI INTRINSIK)
DIPERANTARAI O/ SS ENTERIK
SETEMPAT
FESES REKTUM PEREGANGAN
DINDING REKTUM SINYAL AFEREN
MENYEBAR MEL PLEKSUS
MIENTERIKUS GEL PERISTALTIK
DLM KOLON DESENDEN, SIGMOID
DAN REKTUM
 GEL PERISTAKTIK MENDEKATI
ANUS SF ANI INTERNUS
RELAKSASI O/ SINYAL DR PLEKSUS
MIENTERIKUS DEFEKASI

REFLEKS DEFEKASI PARASIMPATIS

YG MELIBATKAN MEDULA SPINALIS
MEMBANTU U/ DEFEKASI
 FISIOLOGI ORGAN ASESORIS
HATI
FUNGSINYA :
PEMBENTUKAN DAN SEKRESI CAIRAN
EMPEDU METABOLISME GARAM DAN
PIGMEN EMPEDU
METABOLISME KH GLIKOGENESIS,
GLIKOGENOLISIS, GLUKONEOGENESIS
METABOLISME PROTEIN SINTESA
PROTEIN, PEMBTK UREA, PENYIMPANAN
ASAM AMINO
 FUNGSI HATI

METABOLISME LEMAK KETOGENESIS,

SINTESIS KOLESTEROL, PENYIMPANAN
LEMAK
PENYIMPANAN VITAMIN DAN MINERAL
METABOLISME STEROID
PAGOSITOSIS SEL DRH MERAH DAN
BAKTERI
PEMBENTUKAN DAN EKSRESI EMPEDU
(600-1200 Ml / HR)
DETOKSIFIKASI ENDOGEN DAN EKSOGEN
METABOLISME BILIRUBIN
 FUNGSI KANTUNG EMPEDU
FUNGSI PENYIMPANAN EMPEDU,
KAPASITAS 35-50 cc . KELUAR
KONTRAKSI
CAIRAN EMPEDU MGD AIR, GARAM
EMPEDU, LEMAK KOLESTEROL, PIGMEN,
POSFOLIPID DAN PROTEIN <
FUNGSI CAIRAN EMPEDU :
MEMBERI Ph YG SESUAI DGN Ph
OPTIMUM ENZIM-ENZIM PD
USUS HALUS
EMULSIFIKASI , GARAM-GARAM
EMPEDU MENGEMULSI LEMAK
EKSRESI BEBERAPA ZAT YG
TDK DIGUNAKAN TUBUH
PIGMEN EMPEDU MEMBERI
WARNA FESES DAN URINE
 PANKREAS

ORGAN EKSOKRIN DAN

ENDOKRIN

MENGHASILKAN ENZIM-ENZIM
C/ ENZIM PROTEOLITIK
 ENZIM-ENZIM PENCERNAAN DI
PANKREAS
TRIPSIN DENATURASI PROTEIN DAN
POLIPEPTIDA POLIPEPTIDA KECIL,
KIMOTRIPSINOGEN KIMOTRIPSIN
KIMOTRIPSIN PROTEIN DAN
POLIPEPTIDA POLIPEPTIDA KECIL
KARBOSIPEPTIDASE POLIPEPTIDA
POLIPEPTIDA YG < KECIL
 ENZIM-ENZIM PENCERNAAN DI
PANKREAS

NUKLEASE ASAM NUKLEAT

NUKLEOTIDA
LIPASE PANKREAS LEMAK
GLISERIDA, ASAM LEMAK,
GLISEROL
AMILASE PANKREAS
KARBOHIDRAT DISAKARIDA
 SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH