Anda di halaman 1dari 14

Perbedaan Pemeriksaan Bayi Mati di dalam

Kandungan dengan Kematian di Luar Kandungan

Nama: Tegar Widyantoro


NIM : 201520401011122
Bukti medik yang harus didapat untuk mementukan
bayi mati dalam kandungan atau diluar kandungan

1. Menyatakan Viabilitas bayi


2. Menyatakan bayi lahir hidup atau lahir mati
3. Ada tidaknya perawatan bayi
4. Mengetahui lama bayi hidup diluar kandungan
5. Mencari sebab kematian

2
Viabilitas Bayi
Definisi: Melakukan penilaian terhadap kemampuan bayi untuk dapat mempertahankan hidupnya diluar
kandungan tanpa peralatan bantuan.

Persyaratan:
a. Telah dikandung ibunya selama paling tidak 28 minggu.
Tanda-tanda terukur :
. Panjang badan 35 cm atau lebih.
. Berat badannya 1,5 kilogram atau lebih.
Tanda-tanda tidak terukur :
. Jenis kelamin sudah dapat dibedakan meski testis pada bayi laki-laki belum turun kedalam skrotum.
. Bulu badan, alis dan bulu mata sudah tumbuh.
. Kuku sudah melewati ujung jari.
. Inti penulangan sudah terbentuk pada tulang kalkaneus atau talus radiologi
. Pertumbuhan gigi sudah sampai pada tingkat kalsifikasi radiologi

b. Tidak mempunyai cacat berat, seperti misalnya anencephalus. 3


Lahir hidup atau Lahir mati
Lahir hidup: keluarnya hasil konsepsi yang lengkap, bayi bernafas
atau menunjukkan tanda kehidupan tanpa mempersoalkan usia
gestasi, sudah atau belumnya tali pusat dipotong dan ari
dilahirkan.
Lahir mati: kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau
dikeluarkan oleh ibunya, tanpa mempersoalkan usia kehamilan
(baik sebelum ataupun sesudah kehamilan berumur 28 minggu
dalam kandungan). Kematian ditandai oleh janin yang tidak
bernafas atau tidak menunjukkan tanda kehidupan lain seperti
denyut jantung, denyut nadi tali pusat, atau gerakan otot rangka.

4
Tanda-tanda bayi lahir hidup

(1). Pernafasan
Pernafasan setelah bayi lahir mengakibatkan perubahan letak diafragma dan sifat paru-paru.
a. Letak diafragma
Bayi sudah bernafas letak diafragma setinggi iga ke-5 atau ke-6.
Bayi belum bernafas setinggi iga ke -3 atau ke -4.
b. Gambaran makroskopik paru
Bayi sudah bernafas berwarna merah muda tidak homogen namun berbercak bercak.
Konsistensi seperti spons dan berderik pada perabaan.
Bayi belum bernafas berwarna merah ungu tua, homogen dengan konsistensi kenyal seperti
hati atau limpa.
c. Uji apung paru ( tes hidrostatik ) mengapung.
d. Pemeriksaan mikroskop
alveoli sudah mengembang dan diselaputi oleh membrane hialin yang terbentuk akibat kontak
oksigen. 5
UJI APUNG PARU
y i m a t i d a n temuan
Gambaran ba
pemeriksaan

The Power of PowerPoint | thepopp.com 7


Tanda-tanda bayi lahir hidup

(2). Menangis
Yang merangsang bayi menangis adalah masuknya udara ke dalam uterus dan kadar oksigen dalam darah menurun dan atau
kadar CO2 dalam darah meningkat.
(3). Pergerakan otot
Keadaan ini harus disaksikan oleh saksi mata.
Kaku mayat dapat terjadi pada bayi yang lahir hidup kemudian mati, maupun yang lahir mati.
(4). Peredaran darah, denyut jantung, dan perubahan pada hemoglobin
perubahan aliran darah didalam jantung akibat berfungsinya paru-paru.
Tekanan jantung sebelah kiri meningkat sehingga menyebabkan foramen ovale menutup.
Arteria dan vena umbilikalis tidak lagi berfungsi dan kemudian menjadi obliterasi.
(5). Isi usus dan lambung
Ditemukan makanan atau bakteri didalam lambung.
(6). Keadaan tali pusat
Adanya proses pelepasan tunggul tali pusat:
Dimulai dari pengeringan tunggul tali pusat pada hari kedua. Setelah itu akan terbentuk garis pemisah berwarna merah ( red
line of separation ) pada pangkal pada hari keempat sampai keenam terjadi pemisahan secara sempurna.
Epitelisai akan terjadi pada hari kesembilan sampai hari kedua belas. 8
Lahir mati
Adanya cairan amnion disertai sel-sel squamosa dan meconeum didalam alveoli.
Dada belum mengembang. Iga masih datar dan diafragma masih setinggi iga ketiga dan
keempat.
Tanda-tanda maserasi:
Maserasi merupakan proses pembusukan intra uterin yang berlangsung dari luar ke dalam
( berlainan dari proses pembusukan yang berlangsung dari dalam ke luar ). Tanda-tanda
maserasi baru terlihat setelah 8-10 hari kematian.
Bau tengik (bukan bau busuk)
Tubuh mengalami perlunakan sehingga dada terlihat mendatar,
Sendi lengan dan tungkai lunak, sehingga dilakukan hiperekstensi, otot atau tendon terlepas
dari tulang.
Pada bayi yang mengalami maserasi organ tampak basah tetapi tidak berbau busuk.
Bila janin sudah lama meninggal didalam akan terbentuk litopedion (mengeras di luar uterus).
Adanya gambaran deskuamasi epitel bronkus menunjukkan maserasi dini.

9
u m M a s e r a s i
Stadi

Rigor mortis
Berlangsung 2,5 jam setelah kematian bayi kemudian lemas
kembali.

Stadium Timbul lepuh pada kulit, lepuh awalnya berisi cairan jernih dan

maserasi I berkahir dengan warna merah cokelat

Stadium Lepuh pecah, mewarnai air ketuban menjadi cokelat, terjadi 48

maserasi II jam setelah kematian bayi

Terjadi setelah 3 minggu bayi mati, badan lemas, hubungan antar


Stadium maserasi III tulang menjadi longgar, dan terjadi edema dibawah kulit.
10
Lama Hidup diuar Kandungan

Kondisi bayi, masih kotor atau sudah dirawat.


Meconeum setelah dua hari tidak ada lagi meconeum.
Adanya proses pelepasan tali pusat
Ikterus biasanya pada hari keempat sampai kesepuluh.
Foramen ovale, biasanya menutup sesudah beberapa minggu.
Pembuluh darah umbilical mengalami obliterasi sesudah
beberapa minggu.

11
e m a t i a n B a y i
Penyebab K
kematian secara alami (imaturitas dan kelainan kongenital)
perdarahan
malformasi
penyakit plasenta
Wajar

spasme laring
eritroblastosis fetaslis

akibat persalinan yang lama.


Jeratan tali pusat
Kecelakaan Trauma
Kematian dari ibu

Tindakan Pembekapan
Penjeratan
Pembunuhan

Penenggelaman.
Kekerasan tumpul pada kepala.
Kekerasan tajam
Keracunan
12
Ringkasan
Temuan Lahir hidup Lahir mati

Diafragma Setinggi iga ke-5 atau iga ke-6 Setinggi iga ke-3 atau iga ke-4

Paru-paru (makroskopik) Warna merah muda tidak homogen, berbercak, Warna merah-ungu tua, homogen, dan
konsistensi seperti spon dan berderik saat konsistensi kenyal seperti hati atau limpa
perabaan

Uji apung paru mengapung tenggelam

Paru-paru (mikroskopik) Alveoli sudah mengembang dan diseliputi oleh Alveoli belum mengembang
membran hialin

Bayi menangis Ada Tidak

Pergerakan otot Ada Tidak

Foramen ovale Menutup Masih terbuka

Arteri-vena umbilikal Tidak berfungsi dan obliterasi Belum terjadi obliterasi

Lambung dan usus Ditemukan makanan dan bakteri Tidak ada

Keadaan tali pusat pengeringan tali pusat pada hari kedua. -


Terbentuk red line of separation pada pangkal
pada hari keempat sampai keenam terjadi
pemisahan secara sempurna. Epitelisai akan
terjadi pada hari kesembilan sampai hari kedua
belas.

alveoli Adanya cairan amnion disertai sel-sel squamosa -


dan meconeum

Maserasi - + 13
Daftar Pustaka

Peraturan Perundang-undangan Bidang Kedokteran.


Cetakkan Kedua. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Afandi D., Swasti D., dkk. 2008. Pembunuhan Anak
Sendiri (PAS) Dengan Kekerasan Multipel. Majalah
Kedokteran Indonesia 2008, Vol 5, No.9.
Sastrawinata, dkk. 2005. Ilmu Kesehatan Reproduksi
Obstetrik Patologi. Jakarta:EGC.

14

Anda mungkin juga menyukai