SKENARIO A BLOK 8
KELOMPOK 8 :
Willy Putra Widodo (702014067)
Thesa Lonica (702015002)
Chintya Cinta Kasih (702015005)
Ghiffary Alif Mirza(702015062)
Aulia Shawal (702015067)
Gilda Ayu N (702015076)
Ressy Irma Juwita(702015081)
BELINA METRI LIDIASARI (702015049)
Woro Nurul Sandra (702015082)
Melisa Ira Dika (702015083)
Bellani Octa Rola (702015086)
SKENARIO KASUS
Tn. B, 55 Tahun, seorang manajer suatu Perusahaan, dibawa ke IGD RS karena mengeluh
nyeri dada sejak 4 jam yang lalu setelah marah-marah kepada karyawannya. Nyeri
dirasakan di dada kiri, seperti tertusuk-tusuk dan menjalar ke punggung dan lengan kiri.
Keluhan disertai keringat membasahi bajunya, mual dan muntah. Sebelum dibawa ke
Rumah Sakit, Tn. B sempat diberi minyak angin untuk mengurangi keluhan namun keluhan
tidak berkurang melainkan semakin bertambah berat.
Riwayat merokok 2 bungkus sehari sejak 20 tahun yang lalu. Tn. B mempunyai riwayat
darah tinggi sejak 10 tahun yang lalu, namun berobat tidak teratur. Riwayat kencing
manis tidak ada. Riwayat keluarga sakit jantung ada.
Pemeriksaan fisik:
TB: 168 cm, BB: 80 kg
Tanda vital: TD: 160/100 mmHg, nadi: 102x/menit reguler, RR: 26x/menit, T:36,8C
Visual Analog Scale(VAS): 7
Kepala: Wajah pucat(pale), konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning
Leher: JVP 5-2 cm H2O
Thoraks:
Pulmo
Inspeksi: statis, dinamis, simetris kanan dan kiri
Palpasi: stem fremitus simetris kanan dan kiri
Perkusi: sonor kanan dan kiri
Auskultasi: Vesikuler (+/+) normal, ronki(-/-), wheezing (-/-)
Cor:
Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi: iktus kordis teraba ICS VI satu jari lateral linea midclavicularis sinistra
Perkusi: batas jatung kiri di ICS VI satu jari lateral linea midclavicularis sinistra, batas
jantung kanan di linea parasternalis dekstra, batas jantung atas ICS II
Auskultasi: HR: 102x/menit, reguler, suara jantung I dan II normal, murmur(-), gallop (-)
Abdomen: hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: edema tungkai tidak ada
Pemeriksaan Tambahan:
ECG: irama sinus, axis normal, PVC(+), HR: 102x/menit reguler, normal Q
wave; T inverted, ST elevation di V1, V2, V3, V4, LVH(+)
Foto Thoraks: CTR>50%
Laboratorium:
Hb: 13,4g/dl, leukosit: 9800/mm3; trombosit: 215.000/mm3; BSS:
145mg/dl, total cholesterol: 274mg%, triglyceride: 195mg%, HDL: 95mg%,
LDL: 179mg%
Klarifikasi istilah
Nyeri : Perasaan tidak nyaman, menderita disebabkan oleh rangsangan pada
ujung-ujung syaraf tertentu
PVC : suatu beat premature yang fokusnya berasal dari ventrikel
Wheezing : bunyi kontinu seperti bersiul pada jantung
Muntah : Pengeluaran isi lambung melalui mulut
Kencing manis : Setiap kelainan yang ditandai dengan ekskresi urine yang berlebihan
Ronki : Bunyi kontinu seperti mengorok pada tenggorokan atau tabung bronkhial,
terjadi karena obstruksi parsial
ECG : Grafik yang menelusuri variasi potensial elektrik yang disebabkan oleh
eksitasi otot jantung dan dideteksi pada permukaan tubuh
CTR : suatu cara pengukuran besarnya jantung dengan mengukur perbandingan
antara ukuran jantung dengan lebar rongga dada pada foto thorax proyeksi
PA
Gallop : Kelainan irama jantung
Murmur : Bunyi auskultasi terutama bunyi periode durasi singkat berasal dari
jantung/pembuluh darah
Identifikasi Masalah
3.a Apa hubungan riwayat merokok 2 bungkus sehari sejak 20 tahun yang lalu
dengan keluhan?
Jawab:
Merokok merupakan salah satu factor resiko terjadinya Aterosklerosis. Nikotin
yang berada di dalam rokok menyebabkan disfungsi pada endotel pembuluh
darah. Akibat adanya disfungsi endotel tersebut terjadi peningkatan
permeabilitas, peningkatan adhesi dan infiltrasi monosit, peningkatan sekresi
molekul vasoaktif dan inflamasi, peningkatan adhesidan agregasi trombosit,
serta peningkatan aktivitas koagulasi dan gangguan fibrinolitik.
Disfungsi endotel tersebut mengakibatkan juga mudahnya molekul-molekul small
dense LDL menyusup kedalam tunika intima.
LDL yang masuk kedalam tunika intima masih erat kaitannya dengan
disfungsi endotel yang dapat mengundang monosit untuk membersihkan LDL
yang berada di tunika intima tersebut dengan memfagositnya. LDL yang
difagosit tersebut menjadi makrofag-makrofag yang berisi LDL-LDL dan
kemudian akan mengalami lisis, sehingga banyak lemak-lemak yang berada
pada tunika intima. Terjadilah penimbunan- penimbunan dari lemak
tersebut yang nantinya menjadi plak. Plak yang semakin lama akan semakin
menumpuk akan menghambat aliran darah, sehingga dapat memengaruhi
suplai darah yang mengangkut oksigen ke jaringan berkurang. Akibatnya,
keluhan-keluhan seperti nyeri dada disertai keringat, mual dan muntah dan
sesak napas dialami oleh Tn. Jonowi yang disebabkan oleh Ateroskelorosis.
(Syaputra, 2009)
3.b. Apa saja zat yang terkandung dalam rokok?
Jawab :
Nikotin, karbon monoksida, tar, fenol, pb, hidrogen sianida, nitrous oxid,Co.
3.E Apa hubungan riwayat sakit jantung pada keluarga dengan keluhan?
Jawab:
Salah satu faktor resiko dari penyakit infark miokard akut adalah riwayat
keluarga atau genetik, sedangkan riwayat keluarga penyakit jantung koroner pada
Tn.B ini ada sehingga ada kemungkinan penyakit yang diderita Tn.B ini merupakan
faktor keturunan (genetik) namun ditambah lagi dengan faktor dari life style yang
buruk (T. Bahri Anwar Djohan, 2010).
Pemeriksaan fisik:
TB: 168 cm, BB: 80 kg
Tanda vital: TD: 160/100 mmHg, nadi: 102x/menit reguler, RR: 26x/menit, T:36,8C
Visual Analog Scale(VAS): 7
Kepala: Wajah pucat(pale), konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning
Leher: JVP 5-2 cm H2O
Thoraks:
Pulmo
Inspeksi: statis, dinamis, simetris kanan dan kiri
Palpasi: stem fremitus simetris kanan dan kiri
Perkusi: sonor kanan dan kiri
Auskultasi: Vesikuler (+/+) normal, ronki(-/-), wheezing (-/-)
Cor:
Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi: iktus kordis teraba ICS VI satu jari lateral linea midclavicularis sinistra
Perkusi: batas jatung kiri di ICS VI satu jari lateral linea midclavicularis sinistra, batas jantung kanan di linea parasternalis
dekstra, batas jantung atas ICS II
Auskultasi: HR: 102x/menit, reguler, suara jantung I dan II normal, murmur(-), gallop (-)
Abdomen: hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: edema tungkai tidak ada
4.A . Bagaimana interprestasi pemeriksaan fisik?
Jawab:
Perkusi Iktus kordi ICS V linea Iktus kordis di ICS VI linea
midclavicularis sinistra midclavicularis sinistra
(Abnormal) batas jantung
kanan di linea parasternalis
dekstra, batas jantung atas ICS
II
Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan karena sukar
dibedakan dari kotoran kecil. Lagi pula sel-sel itu cenderung melekat pada
permukaan asing (bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal.
Cara yang lazim dilakukan ialah cara langsung dan cara tak langsung. Pada
cara tak langsung jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan
jumlah eritrosit itulah yang sebenanya dihitung.
Nilai hematokrit ialah voluma semua eritrosit dalam 100 ml darah dan disebut
dengan 100% dari volume darah itu. Biasanya nilai itu ditentukan dengan darah vena
atau darah kapiler.
b. Mikrometode
5.C Bagaimana cara pemasangan EKG?
Jawab :
D. Bagaimana cara pembacaan ECG?
Jawab:
1.Pertama kita lihat di sepanjang sumbu horisontal EKG strip. Setiap kertas
EKG dianggap sebagai grid di mana waktu diukur sepanjang sumbu
horizontal. Sementara masing-masing berukuran kecil persegi panjang
adalah 1mm, mewakili 0,4 detik, masing-masing kotak yang lebih besar
adalah 5mm panjang, mewakili 0,2 detik.
5.Ada metode lain atau formula yang digunakan untuk menentukan tingkat
jantung irama yang tidak teratur. Untuk mengukur denyut jantung dalam hal
ini, anda perlu memperhitungkan jumlah gelombang R yang hadir dalam 6
bagian kedua strip. R gelombang adalah titik puncak masing-masing
kompleks QRS. Kalikan jumlah gelombang R 10. Sebagai contoh, jika ada 7 R
gelombang di enam potongan kedua EKG strip, maka denyut jantung akan
menjadi 7 10 atau 70. (Green, 2006)
6.Bagaimana cara mendiagnosis?
Jawab:
Anamnesis
-Nyeri dada (durasi, kualitas, distribusi)
-Sesak napas
-Keringat dingin. Sering ditemukan dan seringkali berhubungan dengan
mual dan muntah
-Pucat
-Serangan angina sebelumnya
-Riwayat penyakit lain, misalnya hipertensi, stroke, diabetes mellitus, dll
-Riwayat keluarga
-Faktor risiko lain, seperti merokok, pola makan dan gaya hidup.
Pemeriksaan fisik
Untuk melihat bukti adanya curah jantung yang rendah
Tanda - tanda gagal jantung, di antaranya ronki pada basal paru
Aritmia, takikardia, bradikardia
Untuk melihat ada atau tidaknya reguegitasi mitral, aneurisma aorta,
trombosis vena, perforasi septum, hiperlipidemia (xantelasma dan xantoma
tendon)
Untuk melihat adanya penyakit lain yang berhubungan; hipotiroidisme,
diabetes mellitus, merokok
Pemeriksaan penunjang
Elektrokardiagram (EKG)
Foto rontgen thorax
Enzim jantung
Darah rutin
Profil lipid
7. Bagaimana diagnosis banding pada kasus ini?
Jawab :
STEMI, N-STEMI, ANGINA UNSTABLE, ANGINA STABLE
Artinya:
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu. (QS Al-Baqarah:168)
Kesimpulan
Hipotesis
Tn. B, 55 tahun mengalami nyeri dada yang menjalar ke
lengan kiri yang disertai mual dan muntah dikarenakan STEMI
anterolateral KILLIP I.
Kerangka Konsep
Faktor Resiko (Dislipidemia, merokok, hipertensi tidak
terkontrol, genetik, usia dan jenis kelamin)
Atherosclerosis
Stress (marah-
marah)
Ruptur plaque
Trombus
Oklusi A.coronaria
Iskemik miokard