Anda di halaman 1dari 29

Oncology

Kelompok B3

Sita Sofiana K100120053


Nadia Tria Nurchasanah K100120056
Kanker Payudara
Kanker payudara adalah penyakit di mana sel-sel payudara
berkembang biak abnormal. Kanker payudara dapat
menimbulkan benjolan payudara, penebalan, atau perubahan
kulit. Ketika sel-sel kanker payudara bermetastasis dari tumor asli
dan masuk aliran darah atau sistem limfatik, mereka dapat
membentuk tumor sekunder di bagian lain dari tubuh. Kanker
payudara bertahap dari 0 sampai IV, di mana 0 adalah tumor
non-invasif, Tahap I adalah tumor invasif lokal kecil tanpa
keterlibatan kelenjar getah bening, Tahap II adalah tumor
berukuran sedang dengan atau tanpa metastasis nodal, kanker
Tahap III adalah kanker stadium lanjut, biasanya dengan
metastasis axillary node, dan Tahap Kanker IV telah menyebar ke
tempat yang jauh. ( Bars, Julie. 2000 )
Tujuan terapi
Etiologi
Penyebab dari kanker payuudara itu
sendiri masih belum diketahui. Tetapi
terdapat beberapa faktor resiko kanker
payudara. Faktor resiko tersebut yaitu
perempuan, peningkatan umur pasien,
riwayat keluarga, terlambat monopouse,
faktor lingkungan (konsumsi
alkohol,perokok), faktor hormonal,
obesitas, genetik mutasi seperti BRCA 1/2
genes. (NCCN, 2008)
PATOFISIOLOGI etiopatogenesis
kanker payudara
adalah bahwa kanker
invasif muncul
melalui serangkaian
perubahan molekuler
pada tingkat sel.
Perubahan ini
mengakibatkan sel-
sel epitel payudara
mengalami
pertumbuhan yang
tidak terkendali.
(Medscape,2015)
Kasus
Nama Pasien : Ibu DKA
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
BB, TB : 50kg, 158 cm
Keadaan klinis : pasien tetap mengalami mual dan muntah pada hari kedua
setelah kemoterapi, dua minggu setelah pemberian regimen kemoterapi
yang pertama pasien mengalami rasa sakit yang hebat pada rongga
mulutnya selama 3 hari sehingga sulit menelan dan berbicara,
pemeriksaan rongga mulut memperlihatkan adanya bengkak merata yang
berwarna kemerahan, walaupun pasien masih dapat makan berat badanya
turun sebanyak 2 kg, ibu DKA mengalamoi dehidrasi ringan.
Diagnosa : Kanker payuudara
Riwayat penyakit terdahulu : -
Riwayat penyakit keluarga : ibu dari ibu DKA mengalami kanker payuudara
Riwayat sosial : mabuk kendaraan
Pemeriksaan Fisik
Tanggal 30/11/2015

Tekanan Darah ( mmHg ) 120/90

Suhu (C) 37

Nadi (x/menit) 90

Respiratory Rate (x/menit) 20

Mata Normal

Kulit Dehidrasi ringan

Rasa sakit di mulut 3/10 ( skala nyeri )


Kondisi Klinis
Kondisi Klinis 16/11/2015 26/11/2015
Mual dan muntah
Sakit hebat pada
rongga mulut

Sulit menelan dan


berbicara

Rongga mulut
bengkak dan
kemerahan

Berat badan turun


Dehidrasiringan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium Hasil pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan 14 Nov. 2015 30 Nov. 2015

Natrium mEq/L 135-147 140 138


Kalium mEq/L 3,5-5,0 4,8 4
Klorida
Klorida mEq/L
mEq/L 95-105
95-105 100
100 100
100
Magnesium
Magnesium mEq/L
mEq/L 1,6-2,4
1,6-2,4 2
2 2
2
Kreatinin
Kreatinin mg/dL
mg/dL 0,6-1,2
0,6-1,2 1
1 1,2
1,2
BUN
BUN mg/dL
mg/dL 8-18
8-18 17
17 18
18
ALT
ALT U/L
U/L 0-35
0-35 34
34 35
35
AST
AST U/L
U/L 0-35
0-35 32
32 30
30
Hb g/dL 12-16 15 12
Hb g/dL 12-16 15 12
Leukosit 5,0-10,0 8,0 5,5
Leukosit /L 5,0-10,0 8,0 5,5
Hematokrit % 33-43 34 25
Albumin g/dL 4-6 4 4
Trombosit / 130-400 200 130
Asam urat mg/dL 2-7 4 5
Asam urat mg/dL 2-7 4 5
Problem Medik dan DRP
1. Kanker Payudara
. Subjektif : -
. Objektif : Hasil mamografi dan biopsi mempunyai kanker payudara
stadium Ib.
. Terapi yang diberikan : cyclophosphamide 600 mg/m 2 IV hari ke 1
( 888 mg ) , Methotrexate 40 mg/m2 IV hari ke 1 (59,2 mg) ,
Fluorouracil 600 mg/m2 IV hari ke 1 dan ke 8 ( 888 mg )
. Analisis : Adjuvant kemoterapi sudah tepat karena sesuai dengan
dipiro (2009) yaitu CMF ( cyclophosphamid, methotrexate,
fluorouracil ) akan tetapi siklus diulangi setiap 21 hari selama 6
siklus.
. DRP : Siklus yang diterima pasien ( 28 hari selama 6 siklus ) berbeda
dengan guideline cancer ( 21 hari selama 6 siklus )
. Rekomendasi : siklus disesuaikan pada guideline yaitu 21 hari
selama 6 siklus.
. Monitoring : -
2. Nausea and Vomiting
Subjektif : Mual dan muntah
Objektif : -
Terapi yang diterima : Ondansetron 8 mg IV, Deksametason 4 mg IV
Analisis : Obat emetik yang digunakan untuk resiko emetik
moderate ( cyclophosphamid) adalah SSRI + Steroid dengan atau
tanpa Apprepitant
DRP : Dosis dexametason yang diberikan tidak tepat , dosis
dexametason seharusnya diberikan 12 mg (iv) ,
Penambahan apprepitant itu sendiri apabila obat kemoterapi masuk
dalam resiko emetik moderate sebaiknya diberikan penambahan
apprepitant tetapi obat ini berinteraksi dengan cyclophosphamid
serta tidak ada keberadaanya di Indonesia sehingga tidak diberikan.
Rekomendasi : Deksamethason diubah dosisnya menjadi 12 mg.
Monitoring : -
3. Mukositis
Subjektif : rasa sakit yang hebat pada rongga mulutnya selama 3 hari sehingga sulit
menelan dan berbicara, pemeriksaan rongga mulut memperlihatkan adanya bengkak
merata yang berwarna kemerahan, pasien masih dapat makan tetapi berat badanya turun
sebanyak 2 kg, pasien mengalami dehidrasi ringan.
Objektif : Rasa sakit di mulut 3/10 , kulit dehidrasi ringan,
Terapi yang diterima : Sodium bicarbonate 5 %, Kenalog, Acyclovir 5%
Analisis : pasien yang mengalami mukositis farmakoterapinya berupa oral higyene
( kebersihan mulut ) yaitu menyikat gigi dengan sikat lembut dua kali
sehari, membersihkan gigi dengan benang sekali sehari, dan sering berkumur untuk
mengatasi potensi disfungsi kelenjar ludah. Bilasan/berkumur dengan 0,9% larutan garam,
solusi natrium bikarbonat, dan air. Serta karena pasien mengalami nyeri yaitu 3/10 skala
nyeri maka diberi anestetik topikal yaitu lidokain. Acyclovir tidak direkomendasikan untuk
pengobatan mukosistis karena acyclovir digunakan untuk mencegah reaktifasi herpes
simpleks bukan untuk pengobatan mukositis. Rasa nyeri yang dirasakan pasien
ditanggulangi dengan pemberian anestetik topikal. (lidokain)
DRP : Menurut guideline untuk mengurangi rasa nyeri yang diderita pasien diberikan
anestesi topikal (lidokain). Acyclovir tidak digunakan dalam terapi mukositis.
Rekomendasi : Kortikosteroid ( kenalog ) diganti dengan anestetik topikal yaitu lidokain.
Acyclovir dihentikan .
Monitoring :
Pembahasan
Terapi Menopause
Regimen Kemoterapi
Representatif

(Dipiro.2008
)
Perhitungan Dosis Obat
Cyclophosphamide = 600 mg/m2 1,48 m2 = 888 mg
Rekonstitusi
Cyclophosphamide
Pembahasan
Treatment untuk mukositis
(www.nccn.org)
Resiko Emesis dengan obat
kemoterapi

(Jordan, Karin. 2007)


Nausea and vomiting

NCCN, 2012
Interaksi obat

(stockhley,
2008)
(Perwitasari , DA, dkk.
2011)
Konseling

menghindari makanan bertekstur kasar,


mengunyah kuat atau berlebihan, dan kebiasaan
yang bisa melukai permukaan mukosa
(NCCN,2008)
Untuk mengatasi dehidrasi ringan pasien
disarankan meminum air yang banyak atau
larutan elektrolit seperti pedialyt. (Gralla, R.J.
www.cancercare.org )
Makan dan minum perlahan, hindari makanan
manis / berlemak / beraroma kuat yang dapat
memicu timbulnya mual muntah. (Gralla, R.J.
www.cancercare.org )
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai