Defenisi Kelainan kulit papuloskuamosa. Predileksi di daerah kaya kelenjar sebasea, scalp, wajah, dan badan. Kelainan kulit yang berupa eritem, edema, serta skuama yang kering atau berminyak dan berwarna kuning kecoklatan dalam berbagai ukuran disertai adanya krusta. Epidemiologi Prevalensi dermatitis seboroik mencapai 3-5% pada populasi umum. Dalam usia lanjut dapat dijumpai bentuk yang ringan, sedangkan pada bayi dapat terlihat lesi berupa kerak kulit kepala (cradle cap). Jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Etiopatogenesis Patogenesa Gejala Klinis - Lokasi yang terkena sering di daerah kepala rambut; wajah; alis, lipat nasolabial, telinga dan liang telinga; bagian atas-tengah dada dan punggung, lipat gluteus, inguinal, genital, ketiak - Ditemukan skuama kuning berminyak, eksematosa ringan, rasa gatal dan menyengat - Fase akut: kemerahan perifolicular yang pada tahap lanjut menjadi plak eritematosa berkonfluensi, bahkan dapat membentuk korons seboroika - Fase kronik: Kerontokan rambut Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan morfologi khas lesi eksema dengan skuama kuning berminyak di area predileksi. Pada kasus yang sulit perlu pemeriksaan hidtopatologi. Diagnosa Banding 1. Psoriasis 2. Tinea kapitis 3. Dermatitis atopik 4. Rosasea 5. Dermatitis kontak iritan Penatalaksanaan Pencegahan: Hindari semua factor yang memperberat, seperti pajanan sinar matahari, kebiasaan merokok, minum kopi, makanan berlemak, dan stress emosi Perawatan rambut: dicuci dan dibersihkan dengan sampo yang mengandung obat anti Malassezia Mencuci wajah dengan sabun yang lunak Pengobatan Sampo yang mengandung obat anti Malaassezi Mencuci wajah berulang dengan sabun lunak. Pertumbuhan jamur dapat dikurangi dengan krim imidazole dan turunannya, bahan antimikotik di daerah lipatan bila ada gejala Skuama dapat diperlunak dengan krim yang mengandung asam salisilat atau sulfur Pengobatan simtomatik dengan kortikosteroid topical potensi sedang, immunosupresan topical (takrolimus dan pinekrolimus) terutama untuk daerah wajah sebagai pengganti kortikosteroid topical Metronidazol topical, siklopiroksolamin, talkasitol, benzoil peroksida dan salep litium suksinat 5% Pada kasus yang tidak membaik dengan terapi konvensional dapat digunakan terapi sinar ultraviolet-B (UVB) atau pemberian itrakonazole 100 mg/hari per oral selama 21 hari Bila tidak membaik dengan semua modalitas terapi, pada dermatitis seboroik yang luas dapat diberikan prednisolone 30 mg/hari untuk respons cepat. Prognosis Dapat sembuh dengan sendirinya disertai prognosis yang baik pada bayi dibandingkan dengan kondisi kronis dan relaps pada orang dewasa. Tidak ada bukti yang menyatakan bayi dengan dermatitis seboroik juga akan mengalami penyakit inipada dewasa. Pasien dermatitis dewasa dengan bentuk berat kemungkinan persisten Ilustrasi Kasus Identitas pasien: Nama : IP Umur : 79 tahun Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Pensiunan guru Alamat : Tembok, Bukittinggi Status Perkawinan : Sudah Menikah Negri Asal : Bukittinggi Agama : Islam Suku : Minang Anamnesis Keluhan utama: Gatal-gatal di wajah sejak 6 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Gatal-gatal di wajah sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya wajah sering berminyak. Kemudian timbul kemerahan dan benjol-benjol kecil pada permukaan wajah. Karenna gatal, pasien sering menggaruk wajah sehingga kulit jadi lecet dan terkelupas. Gatal-gatal dirasakan terus menerus, bertambah ketika berkeringat Gatal-gatal berkurang ketika malam hari Pasien sering mengkonsumsi kopi sampai sekarang Pasien ketika masih muda sering merokok, dan baru 2 tahun terakhir berhenti. Keluhan tidak ada dirasakan di anggota tubuh yang lain Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah mengalami gejala penyakit seperti ini sebelumnya Pasien tidak memiliki alergi dan asma bronkial Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga tidak ada memliki penyakit yang sama dengan pasien Keluarga tidak ada memiliki alergi dan asma bronkial Pemeriksaan Fisik Status generalisata: Keadaan umum: Tampak sakit ringan Kesadaran: Kompos mentis Status gizi: Sedang Pemeriksaan thorax: Diharapkam dalam batas normal Pemeriksaan abdomen: Diharapkan dalam batas normal Status Dermatologikus: Lokasi : Wajah Distribusi : Regional Bentuk/ susunan : Tidak khas Batas : Tegas Ukuran : Milier- lentikular Efloresensi : Makula hiperpigmentasi, papul eritema, skuama Status venereologikus: Diharapkan tidak ada kelainan Kelainan selaput lendir: Tidak ditemukan kelainan Kelainan kuku: Tidak ditemukan kelainan Kelainan rambut: Tidak ditemukan kelainan Kelainan kelenjar limfe (KGB): Tidak ditemukan pembesaran KGB Resume Anamnesis Gatal-gatal di wajah sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya wajah sering berminyak. Kemudian timbul kemerahan dan benjol-benjol kecil pada permukaan wajah. Karenna gatal, pasien sering menggaruk wajah sehingga kulit jadi lecet dan terkelupas. Gatal-gatal dirasakan terus menerus, bertambah ketika berkeringat Gatal-gatal berkurang ketika malam hari Pasien sering mengkonsumsi kopi sampai sekarang Pasien ketika masih muda sering merokok, dan baru 2 tahun terakhir berhenti. Keluhan tidak ada dirasakan di anggota tubuh yang lain Pasien belum pernah mengalami gejala penyakit seperti ini sebelumnya Pasien tidak memiliki alergi dan asma bronkial Diagnosis: Dermatitis Seboroik Diagnosa banding: - Tinea kapitis - Dermatitis kontak iritan Penatalaksanaan Terapi umum: Hindari semua factor yang memperberat, seperti pajanan sinar matahari, kebiasaan merokok, minum kopi, makanan berlemak, dan stress emosi Perawatan rambut: dicuci dan dibersihkan dengan sampo yang mengandung obat anti Malassezia Mencuci wajah dengan sabun yang lunak Terapi khusus: Topikal : Dexosimetason salep Sistemik : CTM 3x4 mg tab sehari Prognosis Quo sanationam : bonam Quo ad vitam : bonam Quo ad kosmetikum : dubia ad bonam Quo ad functionam : bonam RSUD Achmad Mochtar Ruangan/ Poliklinik: Kulit dan Kelamin Dokter: dr.F SIP No: 148/sip/2015 Tanggal: 1 Agustus 2015 R/ Dexosimetason ung no I Sue __________________________ R/ CTM Tab 4 mg no XV S2dd tab 1 ___________________________