0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang hujan, termasuk definisi hujan, jenis-jenis hujan berdasarkan cara naiknya udara, jaringan stasiun hujan, dan metode penghitungan intensitas hujan rata-rata suatu daerah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang hujan, termasuk definisi hujan, jenis-jenis hujan berdasarkan cara naiknya udara, jaringan stasiun hujan, dan metode penghitungan intensitas hujan rata-rata suatu daerah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang hujan, termasuk definisi hujan, jenis-jenis hujan berdasarkan cara naiknya udara, jaringan stasiun hujan, dan metode penghitungan intensitas hujan rata-rata suatu daerah.
-Hujan / Presipitasi adalah proses turunya Air dari atmosfer ke
permukaan bumi, yang bisa berupa hujan, Hujan salju, Hujan es. -Hujan terjadi karena udara basah yang naik ke atmosfer dan mengalami pendinginan sehingga terjadi peristiwa kondensasi. Naiknya udara basah ke atas dapat terjadi secara Siklonik, Orografik, dan Konvektif. Tipe- Tipe Hujan Tipe hujan di bedakan berdasarkan cara naiknya udara ke atas 1. Hujan Konvektiv adalah hujan yang terjadi karena adanya pemanasan sinar matahari pada suatu massa udara sehingga massa udara tersebut memuai atau naik dan mengalami pengembunan, Hujan ini menghasilkan hujan deras namun tidak berlangsung lama.Hujan konvektif sering terjadi di daerah tropis karena intensitas penyinaran matahari yang tinggi 2. Hujan siklonik Hujan siklonal terjadi karena pengaruh angin siklon. Angin siklon adalah angin yang berputar menuju ke titik pusat. Hujan siklonik tidak terlalu lebat akan tetapi dalam waktu yang lama. 3. Hujan Orografis adalah hujan terjadi karena adanya gerakan udara yang menaiki pegunungan dan kemudian mengalami kondensasi atau. Kemudian udara yang telah mengalami kondensasi tersebut membentuk awan yang menimbulkan hujan. Gambar Tipe hujan Jaringan Stasiun Hujan
Jaringan stasiun hujan adalah luas daerah yang mewakili suatu
daerah di sekitarnya yang di gunakan untuk acuan pengukuran hujan, Ex : di Indonesia pengukuran hujan di lakukan beberapa instansi di antaranya BMG, Dinas pengairan dan departemen umum, Dinas Pertanian DLL. Masing masing instansi terseburt mengelola stasiun hujanya. Jaringan Stasiun Hujan WMO (world Meteorological Organisation) atau organisasi meterologi dunia memberikan pedoman kerapatan jaringan minimum / jumlah stasiun tiap satuan luas di dalam DAS. 1.Untuk daerah datar, beriklim sedang, mediteranean dan zona tropis 600 - 900 km2 untuk setiap stasiun 2.Untuk daerah-daerah pegunungan beriklim sedang, mediteranean dan zone tropis, 100 - 250 km2 untuk setip stasiun. 3.Untuk pulau-pulau dengan pegunungan kecil dengan hujan yang beraturan, 25 km2 untuk setiap stasiun. 4.Untuk zone-zone kering dan kutub, 1500-10.000 km2 untuk setiap stasiun. namun pedoman itu hanya merupakan ancar ancar. Semkin besar jumlah hujan semakin banyak jumlah stasiun yang di perlukan. Hitungan Intensitas Hujan Penghitungan Hujan Rata-Rata Suatu Daerah
Hasil pengukuran data hujan dari masing-masing alat pengukuran
hujan adalah merupakan data hujan suatu titik (point rainfall). Padahal untuk kepentingan analisis yang diperlukan adalah data hujan suatu wilayah (areal rainfall). Ada beberapa cara untuk mendapatkan data hujan wilayah yaitu : Cara rata-rata aljabar Cara poligon thiessen Cara isohiet 1. Cara Rata-rata Aljabar Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu hanya dengan membagi rata pengukuran pada semua stasiun hujan dengan jumlah stasiun dalam wilayah tersebut. Sesuai dengan kesederhanaannya maka cara ini hanya disarankan digunakan untuk wilayah yang relatif mendatar dan memiliki sifat hujan yang relatif homogen dan tidak terlalu kasar. 2.Cara Poligon Thiessen Cara ini selain memperhatikan tebal hujan dan jumlah stasiun, juga memperkirakan luas wilayah yang diwakili oleh masing-masing stasiun untuk digunakan sebagai salah satu faktor dalam menghitung hujan rata-rata daerah yang bersangkutan. Poligon dibuat dengan cara menghubungkan garis-garis berat diagonal terpendek dari para stasiun hujan yang ada. 3. Cara Isohiet Isohiet adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tinggi hujan yang sama. Metode ini menggunakan isohiet sebagai garis-garis yang membagi daerah aliran sungai menjadi daerah- daerah yang diwakili oleh stasiun-stasiun yang bersangkutan, yang luasnya dipakai sebagai faktor koreksi dalam perhitungan hujan rata- rata. Neraca air
Dalamhidrologi, persamaanneraca airdapat digunakan untuk
menghitung besarnya aliran air yang masuk dan keluar dari sebuah sistem. Sistem tersebut dapat berupa kolom tanah atauwilayah aliran sungai. Neraca air juga dapat berarti cara suatu organisme mengatur keters THANK YOU