Anda di halaman 1dari 19

BAB V

PROPOSISI KATEGORIS
5.1. PENGERTIAN PROPOSISI KATEGORIS
Menyatakan secara langsung tentang cocok
tidaknya hubungan yang ada di antara term
subjek dan term predikat.
Kategoris: menyatakan sesuatu tentang
sesuatu hal tanpa syarat.
Ada tiga unsur proposisi ini: subjek, predikat
dan kopula.
a)Term subjek: term tentang sesuatu yang
diakui atau diingkari oleh sesuatu yang lain.
b)Term predikat : term yang mengakui atau
mengingkari term subjek.
c)Kopula adalah kata kerja penghubung yang
berfungsi menghubungkan subjek dan
predikat.
Struktur logis sebuah proposisi
kategoris adalah kerangka dasar
hubungan bagian-bagiannya.
Banyak juga proposisi yang tidak
memaparkan struktur logisnya.
Misal: Rony mencintai
kucingnya.
Kata mencintai mempunyai
makna sebagai kopula dan
sekaligus menjadi bagian dari
Frase mencintai kucingnya
mempunyai ekuivalensi dengan
adalah pencinta kucingnya.
Jika diubah: Ronny mencintai
kucingnya menjadi Ronny adalah
pencinta kucingnya.
Jadi, reduksi ke dalam struktur logis
sebuah proposisi kategoris berarti
menyusun kembali kata-kata yang
disesuaikan dengan pola struktur
logis.

5.2. KUANTITAS DAN KUALITAS


PROPOSISI KATEGORIS
1. Kualitas Proposisi Kategoris
Kualitas poposisi kategoris:afirmatif atau
negatif.
Afirmatif jika kopula berfungsi
menghubungkan atau mempersatukan S
dengan P.
Negatif apabila jika kopula memisahkan
antara S dengan P.
Kopula menentukan kualitas sebuah
proposisi
Jika kopulanya afirmatif, maka
keseluruhan proposisi adalah afirmatif
Contoh:
1)Tidak ada manusia yang tidak
mati.
2)Tidak semua mahasiswa
memahami logika.
3)Beberapa pejabat tidak
memahami logika.
2. Kuantitas Proposisi Kategoris
Kuantitasnya: universal atau
partikular. Proposisi semacam
ini berhubungan dengan
denotasi atau sejumlah
individu objek di mana term
subjek diterapkan.
jadi sebuah proposisi disebut
universal jika term subjek
Proposisi universal:
a)Semua peserta kampanye
keliling bermotor wajib
menggunakan helm.
b)Mahasiswa bukan tukang ojek.
Proposisi Partikular:
a)Ada mahasiswa yang tidak
pernah hadir kuliah.
b)Tim bola basket kita menang
mutlak atas tim universitas lain.
3. Kombinasi Kualitas dan Kuantitas
Kombinasi antara kualitas dan kuantitas
proposisi menghasilkan empat bentuk baku
proposisi kategoris sebagai berikut:
Proposisi afirmatif universal disebut
proposisi A
Contoh: Semua mahasiswa wajib mengikuti
Ujian Akhir Semester.
Proposisi negatif universal disebut
Proposisi E
Contoh: Pembeli bukan penjual.
Proposisi afirmatif partikular disebut
Proposisi I
Contoh: Beberapa orang menjadi saksi
kunci kasus penculikan aktivis.
Proposisi negatif partikular disebut
Proposisi O
Contoh: Beberapa mahasiswa tidak
menempuh Ujian Akhir Semester.
Keempat bentuk baku proposisi kategoris
tersebut banyak dipergunakan terutama
untuk menyederhanakan gagasan atau ide
di dalam pernyataan yang menggunakan
kalimat yang lengkap dan panjang.
5.3.DISTRIBUSI TERM SUBJEK
DAN PREDIKAT
1. Subjek pada proposisi universal
selalu universal.
Contoh:
a)Semua orang jawa berkulit sawo
matang.
b) Orang Jawa bukan orang Irian.
kuantitas term subjek semua
orang Jawa adalah universal.
2. Subjek pada proposisi partikular selalu
partikular.
Contoh:
Beberapa dosen melakukan tindakan
korupsi.
Di sini subjek menggambarkan jumlah
sebagian orang yang berprofesi dosen.
3. Predikat pada proposisi afirmatif selalu
partikular.
Contoh:
Mahasiswa adalah kaum intelektual.
Frase kaum intelektual yang berfungsi
5.4 PROPOSISI KATEGORIS
BERSUSUN
Proposisi kategoris
bersusun:proposisi yang terdiri dari
dua kalimat atau lebih.
Ada dua macam proposisi kategoris
bersusun: terbuka dan tertutup.
1. Proposisi kategoris terbuka
a) Proposisi kopulatif, yakni proposisi
di mana subjek-subjek atau predikat-
predikatnya dipersatukan oleh kata-
b) Proposisi adversatif: proposisi di
mana subjek-subjek atau predikat-
predikatnya dipersatukan dengan
kata-kata namun, walaupun,
jikalau, sementara, meskipun,
kecuali.
C) Proposisi relatif: proposisi yang
menyatakan hubungan antara
ruang dan waktu antara kalimat.
Proposisi ini biasanya ditandai
dengan kata-kata seperti
d) Proposisi kausal:
Proposisi di mana dua kalimat
dihubungkan sedemikian
rupa sehingga yang satu
memberikan alasan atau
menjadi sebab bagi yang
lainnya.
Proposisi semacam ini
biasanya dintandai dengan
kata-kata: sebab, karena,
e) Proposisi komparatif,
Proposisi yang menyatakan
suatu tingkat perbandingan
tertentu
Kata-kata pencirinya:
daripada, lebih dari,
setara dengan, sama
seperti, sebanding
dengan.
2. Proposisi Kategoris Tertutup
Proposisi kategoris tertutup meliputi
beberapa macam proposisi berikut ini:
a) Proposisi ekslusif, yaitu proposisi yang
ditandai dengan kata-kata hanya,
terutama, tidak lain, kecuali, dan
sebagainya.
Contoh:
1.Hanya manusialah yang merupakan
animal rationale.
2.Pekerjaan Slamet terutama sebagai
tukang kebun.
b) Proposisi ekseptif, yaitu proposisi yang
menunjukkan pengecualian.
Contoh:
Semua makhluk, kecuali manusia, adalah
irasional
c) Proposisi reduplikatif, yaitu proposisi
yang menyatakan atau menggambarkan
hubungan dan alasan hubungan yang ada
di antara subjek dan predikat.
Contoh:
Manusia, karena hakikat kodratnya, adalah
makhluk yang berkehendak.
d) Proposisi spesifikatif, yaitu
proposisi yang menunjukkan
unsur waktu atau persyaratan
hubungan antara subjek dan
predikat.
Contoh:
Parino, sebagai seorang
mahasiswa, juga aktif dalam
kegiatan sosial PMI.

Anda mungkin juga menyukai