Anda di halaman 1dari 25

KERATITIS

DEFINISI:
Peradangan pada kornea atau infiltrasi sel radang pada
kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh
sehingga tajam penglihatan menurun

ETIOLOGI:
Infeksi (bakteri, virus, jamur)
Alergi
Trauma

GEJALA:
Nyeri ringan-berat - Mata merah
Silau/fotofobia
- Penglihatan berkurang
- seperti ada benda
Mata berair
asing/kelilipan
Lesi di kornea 2
KERATITIS
KLASIFIKASI:

Berdasarkan Keratitis pungtata superfisial


kedalaman Keratitis marginal
lesi Keratitis profunda/interstisial
Keratitis bakterialis (S.aureus,
P.aeruginosa)
Berdasarkan Keratitis viral (Adenovirus, herpes)
etiologi Keratitis fungal (Aspergillus, Candida)
Keratitis acanthamoeba
Keratitis alergik (debu, serbuk sari)

Keratitis sika
Berdasarkan Keratitis flikten
bentuk klinis Keratitis numularis
Keratitis neuroparalitik
3
KERATITIS BAKTERIALIS
Hampir 90% inflamasi di kornea disebabkan oleh bakteri
Faktor predisposisi: kontak lens, trauma, kontaminasi obat
tetes
Khas: sekret purulen dan mata lengkep saat bangun di pagi
hari
Pemeriksaan: gram dan kultur
Terapi konservatif: antibiotik, siklopegik
mengistirahatkan mata

4
KERATITIS VIRAL
Infeksi virus pada saluran napas/adenovirus, herpes simplek,
zoster
Biasanya bilateral
Herpes zoster: khas dermatomal dan vesikel
Pemeriksaan: florescen
Terapi konservatif: IDU (Iodouksiridin) Bekerja dengan
menghambat sintesis DNA virus, asiklovir

5
KERATITIS FUNGAL
Kasus yang jarang terjadi
Sering muncul karena peningkatan penggunaan antibiotik
dan steroid yang tidak sesuai
Pemeriksaan: kultur, histologi dan sitologi
Terapi konservatif: antifungal natamycin, nystatin,
amphotericin b

6
KERATITIS ACHANTAMOEBA
Kasus yang jarang terjadi, akibat protozoa saprofit
Pemakai kontak lens
Mata merah unilateral tanpa sekret
Pemeriksaan: histologi
Terapi konservatif: propamidin, pentamidin, antibiotik

7
KERATITIS ALERGIK
Reaksi hipersensitivitas tipe 1 yang mengenai kedua mata,
biasanya penderita sering menunjukkan gejala alergi
terhadap serbuk sari rumput dan bunga
Bentuk palpebra: cobble stone (pertumbuhan papil yang
besar), diliputi sekret mukoid, bentuk limbus: tantras dot
(penonjolan berwarna abu-abu, seperti lilin), gatal, fotofobia,
sensasi benda asing, mata berair, dan blefarospasme. Mata
merah unilateral tanpa sekret
Keratitis tipe alergik biasanya sembuh sendiri tanpa diobati,
dapat diberikan steroid topikal dan sistemik, kompres
dingin, obat vasokonstriktor

8
BAKTERIAL KERATITIS
Hampir 90% inflamasi pada kornea disebabkan
oleh infeksi bakteri
GEJALA
Nyeri sedang hingga berat
Fotophobia

Penglihatan menurun

Lakrimasi

Discharge purulent

Discharge purulen merupakan gejala khas


keratitis bakteri, pada keratitis viral menghasilkan
watery discharge.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kerokan kornea
Swab konjungtiva

Pewarnaan gram

Kultur bakteri
TATALAKSANA
Antibiotik: floroquinolon, ofloksasin,
Midriatikum: mencegah posterior sinekia dan
mengurangi nyeri.
KERATITIS VIRAL
Dapat disebabkan oleh herpes simplek virus,
varicella zoster virus dan adenovirus.

90% populasi merupakan karier virus herpes


simplek. Keratitis herpes simpleks sering
menyebabkan ulkus kornea.
GEJALA
Biasanya sangat nyeri
Disertai photofobia

Lakrimasi

Edema palpebra

Penglihatan dapat terganggu


BENTUK DAN DIAGNOSIS
KERATITIS HERPES VIRUS
Dendritik keratitis
Stromal keratitis

Endothelitis

Aute retinal necrosis syndrome


TREATMENT
Trifluridine
Acyclovir
KERATITIS FUNGAL
Sangat jarang terjadi petani
Kejadian meningkat akibat penggunaan
antibiotik dan steroid yang tidak tepat
Mekanisme penyebab trauma dengan bahan
organik yang mengandung patogen ( Aspergilus,
Candida albicans)
Gejala biasanya ringan
DIAGNOSTIK:
Mata merah (unilateral), ulkus kornea
dengan batas tidak jelas ( dapat
menyebar diluar batas yang terlihat
serpiginous corneal ulcer),hipopion.
Infiltrat dan ulkus menyebar sangat

lambat

Slit lamp typical whitish


stromal infiltrat (Candida
albicans)
Histologik harus dilakukan
jika kultur bakteri negatif
TATALAKSANA
Terapi konservatif: terapi topikal dengan
antimikotik natamycin, nystatin, amphotericine
B

Terapi bedah keratoplasti


KONJUNGTIVITIS
merupakan proses inflamasi pada permukaan
mata, dikarakteristikkan dengan dilatasi
vaskular, infiltrasi seluler dan eksudat.
Dua bentuk konjungtivitis yaitu : akut dan
kronis
Penyebab konjungtivitis dibedakan menjadi dua
kategori yaitu: infeksi dan non-infeksi
Gejala yang dapat muncul antara lain mata
merah kelopak mata lengket di pagi hari karena
peningkatan sekresi, pembengkakan kelopak
yang menyebabkan pseudoptosis, sensasi benda
asing, sensasi tertekan dan terasa terbakar
dapat muncul. Gatal hebat merupakan pertanda
reaksi alergi. Juga dapat disertai photophobia
dan lakrimasi (epiphora).
PEMBAHASAN

22
PEMBAHASAN KASUS (1)
Nyeri pada mata, mata merah, fotofobia, dan terasa adanya
benda asing menunjukkan adanya iritasi dan inflamasi pada
lapisan kornea akibat infeksi atau akibat dikucek (karena gatal).
Pada lapisan kornea terdapat banyak serabut saraf sensorik yang
peka terhadap rangsangan nyeri.
Visus mata kiri yang menurun menunjukkan keterlibatan dari

media refraksi khususnya kornea.


Gatal menunjukkan adanya infiltrasi sel radang yang
melepaskan histamin dan mediator kimia lainnya.

23
PEMBAHASAN KASUS (2)
Mata berair (epifora) timbul sebagai respon terhadap rangsangan
nyeri.
Kornea agak keruh karena terjadi infiltrasi dari sel radang.

Kelopak mata kanan atas sedikit bengkak dan injeksi


konjungtiva berhubungan dengan proses inflamasi yang mulai
menyebar ke lapisan sekitar kornea akibat proses sekunder.
Sekret purulen atau mukopurulen (-), mengarahkan infeksi

bukan disebakan karena bakteri.

24
PEMBAHASAN KASUS (3)
Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa diagnosis untuk kasus ini kemungkinan besar
adalah keratitis et causa infeksi virus dengan diagnosis
banding keratitis bakterial dan alergik.
Terapi: tetes mata trifluridine

Prognosis: dubia ad bonam

25

Anda mungkin juga menyukai