DISUSUN OLEH :
ROLITA
1501097
S1-VIA
DOSEN PEMBIMBING : HUSNAWATI,
M.Si, Apt
PROGRAM STUDI SI FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
RIAU
PEKANBARU
2017
ANATOMI GINJAL
Ginjal terletak di
bagian belakang
abdomen atas, di
belakang peritoneum,
di depan dua iga
terakhir.
Ginjal mempunyai
panjang kira-kira 12 cm
dan lebar 2,5 cm
Ginjal kanan terletak
lebih rendah dari ginjal
kiri karena ada hepar
di sisi kanan.
Ginjal memiliki tiga
bagian penting yaitu
korteks, medulla dan
pelvis renal
FISIOLOGI GINJAL
FUNGSI GINJAL
GAGAL
GINJAL GAGAL
AKUT GINJAL
KRONIK
GAGAL GINJAL AKUT
2. Penyebab 3. Penyebab
renal post-renal
1. Penyebab Misalnya
pre-renal glomerulonephritis, Misalnya, obstruksi
myoglobinuria, saluran kemih
Misalnya interstitial nephritis akibat hipertrofi
septicaemia, akut, gejala uraemia prostate, batu
hypovolaemia, hemolitik, obstruksi ginjal dan batu
cardiogenic shock, intrarenal, obat yang pada saluran
hipotensi akibat bersifat kemih, tumor pada
obat. nephrotoksik, saluran ginjal,
hipertensi yang penggumpalan
PATOFISIOLOGI
GAGAL GINJAL
AKUT
Pada gagal ginjal pre-renal yang utama
disebabkan oleh hipoperfusi ginjal.
Pada gagal ginjal renal terjadi kelainan
vaskular yang sering menyebabkan
nekrosis tubular akut. Dimana pada
NTA terjadi kelainan vascular dan
tubular . Gagal ginjal post-renal, GGA
post-renal merupakan 10% dari
keseluruhan GGA. GGA post-renal
disebabkan oleh obstruksi intra-renal
dan ekstrarenal.
GAGAL GINJAL
KRONIK
Berkurangnya fungsi ginjal secara
perlahan, berkelanjutan, tersembunyi
DEFINIS dan bersifat irreversible.
I Penurunan/kehilangan fungsi pada
1. Nokturia
seluruh nefron
2. edema,
3. anemia (ironresistant, normochromic,
normocytic)
GEJAL 4. gangguan elektrolit,
A 5. hipertensi,
6. penyakit tulang (renal osteodystrophy),
KLINI 7. perubahan neurologist (misalnya lethargia,
S 8.
gangguan mental)
gangguan fungsi otot (misalnya kram otot,
kaki pegal)
9. uraemia (misalnya nafsu makan berkurang,
ETIOLOGI GAGAL
GINJAL KRONIK
1. Glomerulonephritis kronis
2. Diabetic nephropathy
3. Hipertensi
4. Penyakit renovaskuler
5. Interstinal nephritis kronis
6. Penyakit ginjal keturunan
7. Penyempitan saluran kemih
berkepanjangan
KLASIFIKASI GAGAL
GINJAL KRONIK
menurut diagnosis
PATOFISIOLOGI
GAGAL GINJAL
KRONIK
Penurunan fungsi ginjal yang progresif tetap
berlangsung terus meskipun penyakit primernya
telah diatasi atau telah terkontrol. Hal ini
menunjukkan adanya mekanisme adaptasi
sekunder yang sangat berperan pada kerusakan
yang sedang berlangsung pada penyakit ginjal
kronik. Bukti lain yang menguatkan adanya
mekanisme tersebut adalah adanya gambaran
histologik ginjal yang sama pada penyakit ginjal
kronik yang disebabkan oleh penyakit primer
apapun.
Nama : Bapak M
Umur : 53 thn
Keluhan : Udem pada kaki, kepala dan
pinggang nyeri. SUBJE
Riwayat pengobatan :
Furosemid Inj 10 mg 1x1
K
Ketorolac 40 mg 2x1
Ranitidin Inj 50 mg 2x1
Asam Folat 5 mg 3x1
Vit. B12 1000g 3x1
Hasil pemeriksaan menunjukkan :
SrCr = 5.7 (Normalnya 0.7-1.4)
OBJEK K = 4.0 (Normalnya 3.5 5.0 mmol/L)
TD = 190/80 mmHg (Normalnya 120/80
mmHg )
GGK stadium V + HD
Diagnosa berdasarkan keluhan
yang dialami pasien seperti udem pada ASSESMEN
kaki, kepala dan pinggang nyeri. T
Serta adanya pemeriksaan kreatinin
serum (SrCr) yang meningkat yakni
5,7. selain itu juga tuan M menjalani
terapi hemodialisis yang mana
hemodialisis dilakukan pada pasien
GGK stadium V.
TERAPI
FARMAKOLOGI
PLAN
TERAPI NON
FARMAKOLOGI
TERAPI
FARMAKOLOGI
1. Furosemid Inj
10mg 1x1