REKAYASA PENYEHATAN LINGKUNGAN KONSEP HUBUNGAN MANUSIA LINGKUNGAN DENGAN KAITANNYA TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN
Hubungan antara makhluk hidup dengan faktor
lingkungannya merupakan suatu sistem yang disebut ekosistem. Faktor lingkungan baik yang biotis maupun abiotis selalu mengalami perubahan. Perubahan ini dapat terjadi secara mendadak tetapi dapat pula secara perlahan. Karena adanya perubahan dalam faktorlingkungan, makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk mempertahankan kehidupan. 1. INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGANNYA.
Secara alamiah manusia berinteraksi dengan
lingkungan. Setiap detiknya manusia Bernapas dari udara disekitarnya. Maka manusia diambil dari sekitarnya, demikian pula minuman, pakaian, dan kebutuhan lain. Tergantung taraf budayanya, manusia dapat sangat erat atau kurang erat hubungan dengan lingkungan hidupnya .Manusia yang primitif, secara erat dan langsung berinteraksi dengan banyak elemen di lingkungan. Mereka pun sangat terpengaruh oleh lingkungan hidupnya. Makanan mereka sangat tergantung pada jumlah yang tersedian di alam. Oleh karenanya manusia primitif berpintah-pintah tempat tinggal sesuai dengan kebutuhan makanan di lingkungan sekitar. Hal inidisebabkan karena manusia secara langsung mendayagunakan energi matahari untuk mensintesa energi yang diperlukan. 2. KESEHATAN LINGKUNGAN DAN EKOLOGI MANUSIA Kemampuan manusia untuk mengubah atau memodifikasi kualitas lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat yang masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk memberikan perlindungan pada masyarakat tersebut. Sebaliknya, masyarakat yang sudah maju, social budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai ke taraf yang irreversible. Modifikasi lingkungan hidup dengan tujuan memperbaiki nasib manusia tidak selalu berhasil dengan baik bila tidak diperhatikan proses-proses yang terjadi di dalam ekosistem yang mengikuti perubahan tersebut. Apabila modifikasi lingkungan dilakukan sedemikian rupa sehingga alam tidak dapat lagi mempertahankan keseimbangannya, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Manusia sebagai makhluk hidup selain mendayagunakan unsur dari alam, ia juga membuang kembali segala sesuatu yang tidak 3. PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN Perkembangan epidemiologi menggambarkan secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Orang memperkirakan bahwa lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya penyakit sudah sejak lama. Sebagai contoh nama Malaria yang berarti udara jelek. Nama ini diberikan pada penyakit yang mempunyai gejalaseperti demam, menggigil, berkeringat, demam lagi, menggigil lagi, dan seterusnya serta didapatkan diantara masyarakat yang bertempat tinggal disekitar rawa. Udara disekitar rawa-rawa memang tidak segar dan orang saat itu beranggapan bahwa udara itulah yang menyebabkan penyakit tersebut. Sekarang diketahui bahwa nyamuk- nyamuk yang bersarang di rawa-rawa itulah yang menyebarkan penyakit malaria. Namun demikian, pendapat seperti itu merupakan suatu kemajuan pada jamannya, karena penyakit saat itu diasosiasikan dengan dosa dan kekuatan supranatural. Seorang tokoh di dunia kedokteran, Hipocrates (460- 377 SM), adalah tokoh yang pertama kaliberpendapat bahwa penyakit itu ada hubungannya dengan fenomena alam dan lingkungan. Dilihat dari ilmu kesehatan lingkungan, penyakit yang terjadi karena adanya interaksi dengan lingkungan hidupnya. Perubahan kualitas lingkungan yang cepat ini merupakan tantangan bgi manusia untuk dapat menjaga fungsi lingkungan hidup agar tetap normal sehingga daya dukung kelangsungan hidup manusia din bumi ini tetap lestari, dan kesehatan masyarakat tetap terjamin.Oleh karenanya perlu ditumbuhkan strategi baru untuk dapat meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat, yakni setiap aktivitas harus :
Didasarkan atas kebutuhan manusia
Ditujukan pada kehendak masyarakat
Direncanakan oleh semua pihak yang
berkepentingan Didasarkan atas prinsip prinsip ilmiah