and morbidity: a cohort study in Uganda Malaria dalam kehamilan dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan janin dan morbiditas : suatu studi kohort di Uganda Pierre De Beaudrap1,2*, Eleanor Turyakira3,4, Carolyn Nabasumba3 , Benon Tumwebaze3 , Patrice Piola5 , Yap Boum II3 and Rose McGready6,7 ABSTRAK
Latar belakang : Malaria dalam kehamilan (MIP) adalah salah satu
penyebab mayor munculnya restriksi pertumbuhan janin dan BBLR pada daerah endemik di sub- saharan Africa. Pemahaman tehadap pengaruh MIP dalam pertumbuhan janin dan infant yang terkena malaria atau morbiditasnya masih belum terkarekteristikan dengan jelas. Tujuan dari studi ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pengaruh MIP terhadap pertumbuhan infant, munculnya malaria dan morbiditasnya Metode : sampel di ambil tahun 2006-2009, yaitu 82% (832/1018) dari wanita hamil dengan kehamilan tunggal hidup dan USG digunakan untuk mendeterminasikan usia kehamilan dengan skrining aktif setiap minggu dan mendapat terapi malaria. Infant diikuti setiap bulan pertumbuhannya dan morbiditas dan mendapat skrining aktif serta terapi malaria selama tahun pertama kehidupannya. Analisis multivariate digunakan untuk menganalisis hubungan antara paparan malaria selama kehamilan dan pertumbuhan infants, infeksi malaria, episode diare dan ISPA ABSTRAK Hasil : follow up dilakukan selama 12 bulan dan infant yang terlahir dari ibu yang mengalami MIP akan mengalami peningkatan resiko gangguan tinggi dan berat badan ( -2,71 cm, 95% CI -4,17 to -1,25 dan -0,42 kg, 95% CI -0,76 to -0,08 pada 12 bulan pertama kehidupan) dan infeksi malaria (RR 10,42, 95% CI 2.64 41.10 untuk infant yang terlahir dari ibu dengan malaria placenta). Resiko restriksi pertumbuhan infant dan infeksi malaria infant terjadi paling banyak ketika malaria maternal terjadi 12 minggu sebelum melahirkan. Recurrent MIP juga berhubungan dengan ISPA (RR 1.96, 95% CI 1.25 3.06) dan diare selama infant (RR 1.93, 95% CI 1.02 3.66) Kesimpulan : studi ini menunjukkan bahwa skrining aktif dan terapi yang tepat terhadap MIP akan mempengaruhi gangguan pertumbuhan dan peningkatan resiko infeksi malaria dan infeksi non malaria yang dapat dilihat pada infant. Terapi preventif selama kehamilan harus menjadi prioritas pada penelitian selanjutnya.
Kata kunci : Malaria dalam kehamilan, pertumbuhan infant, sub shara
Africa, Cohort LATAR BELAKANG METODE Definisi Analisis statistik HASIL Karakteristik populasi - Hubungan yang kompleks antara infeksi malaria selama kehamilan dan pertumbuhan berhasil diobservasi . - Infant yang terlahir dari ibu yang mengalami lebih dari 1 episode MIP secara significant mempengaruhi tinggi dan berat badan - Infant dari ibu dengan malaria placental secara signifikan menunjukkan pengaruh terhadap berat badan. - Resiko restriksi pertumbuhan maksimal terjadi pada minggu 12sebelum melahirkan Selama tahun pertama kehidupan 5% anak mengalami satu episode malaria, 51% mengalami ISPA dan 22% mengalami diare. Resiko mengalami malaria meningkat selama tahun pertama kehidupan dan lebih tinggi pada anak wanita dibandingkan anak laki-laki. Resiko sama terhadap infnat yang terlahir dari ibu yang mendapat kina atau AL. Resiko menderita malaria meningkat pada ibu yang menderita malaria periferal dan malaria plasenta Resiko malaria menjadi maksimal ketika malaria menginfeksi pada 4-12 minggu sebelum melahirkan Diskusi Kesimpulan Studi ini menunjukkan bahwa meskipun skrining aktif dan pengobatan diberikan, MIP terutama yang terjadi pada akhir kehamilan berhubungan dengan gangguan pertumbuhan infant. Penting untuk mencegah hal ini dengan terapi yang tepat TERIMA KASIH