Anda di halaman 1dari 21

dr.

Juniar Siregar, SpKK


Defenisi
Penyakit Kusta adalah penyakit
kronis yang disebabkan oleh M.
Leprae yang menyerang saraf tepi
(pertama kali) kulit, mukosa mulut,
sal. Nafas bagian atas, sistem
retikuloendotelial, mata, otot, tulang,
testis, kecuali SSP.
Masa Tunas
Masa belah diri 12-21 hari
Masa tunas 2-5 tahun
Cara Penularan
Lsgyang pasti belum diketahui
Para ahlisaluran pernafasan kulit
Patogenesis
Melalui kulit lecet (bersuhu dingin)
Melalui mukosa nasal
Pengaruh M. Leprae terhadap kulit
tergantung pada
o Imunitas Seseorang
o Kemampuan hidup M.Leprae pada suhu
tubuh yang rendah
o Waktu regenerasi yang lama
o Sifat kuman yang avirulen dan non toksis
Klasifikasi WHO
1.Pausibasilar (PB) I, TT, dan
sebagian BT
2.Multibasilar (MB) LL, BL, BB, dan
sebagian BT
PB MB
1. Lesi Kulit 1-5 lesi, > 5 lesi, lebih
(makula, distribusi simetris
papula, plak, tidak simetris
infiltrat)
2. Kerusakan - hilangnya - Hilangnya
syaraf sensasi jelas sensasi
(hilang - satu cabang kurang jelas
sensasi, syaraf - Banyak
kelemahan cabang
otot) syaraf
Kusta tipe Neural
Hilangnya fungsi sensoris pada daerah
sepanjang distribusi sensoris serabut
syaraf
yang menebal tanpa bercak pada
kulit.
Kusta Histoid
Timbul akibat resistensi lapisan
sekunder
berupa nodus yang keras dan
berbatas
tegas.
1. TT
Mengenai kulit dan syaraf
Jumlah lesi 1-5
Permukaan lesi bersisik dan tepi
meninggi
Penebalan syaraf perifer (teraba)
2. BT
Makula dan plak ada satelit
1-5 buah
Gangguan syaraf tidak seberat TT
3. BB
Paling tidak stabil
Jarang dijumpai
Jumlah > BT simetris
Dijumpai lesi punched out (seperti donat yang
di tengahnya pucat)
4. BL
Makulamula-mula sedikitcepat menyebar
Distribusi lesi simetris, punched out dijumpai
Hilangnya sensasi, hilangnya rambut lebih
cepat
dari LL
5.LL
Jumlah lesi sangat banyak, simetris,
berkilat
Stadium dini tidak dijumpai anastesi dan
anhidrosis
Distribusi lesi khas: wajahdahi, pelipis,
dagu, cuping telinga, lengan, punggung
tangan, ekstensor tungkai bawah
Kerusakan syaraf luasstocking and glove
anaesthesi
1. Mata iritis, iridosiklitis, gangguan visus
2. Hidung epistaksis, hidung plana
3. Tulang dan sendi absorbsi, mutilasi,
artritis
4. Lidah ulkus, nodus
5. Larings suara parau
6. Testis orkitis, epididimitis, atrofi
7. Kel. Limfe limfadenitis
8. Rambut alopesia, madarosis
9. Ginjal glomerulonefritis, amiloidosis
ginjal
1. Bercak kulit yang mati rasa
2. Penebalan saraf tepi
3. BTA (+)
1. Anamnesis
2. Inspeksi
3. Palpasi:N. Aurikularis magnus, N.
Ulnaris, N. Paroneus lateralis
4. Tes fungsi syaraf: raba, nyeri, suhu
Tes Otonom: Tes Gunawan dan tes
pilokarpin
Tes Motoris (voluntary motor test)
5. Komplikasi
Mata, hidung, laring, testis
Reaksi nyeri syaraf, ENL
Kerusakan syaraf sensoris
Kerusakan syaraf motoris
Kerusakan syaraf otonom
6. Pemeriksaan bakterioskopis
Indeks bakteri
Indeks morfologi
7. Biopsi kulit
8. Kesimpulan
Pemeriksaan serologis
Tes FLA-ABS
Tes Elisa
Tes MLPA (untuk mengukur IgG yang
terbentuk dalam tubuh pasien)
Dapson Rifampisin
Dewasa 100mg/hari 600mg/bulan, diawasi
Anak-anak (10-14 50mg/hari 450mg/bulan, diawasi
thn)
Dapson Rifampisin Klofazimin
Dewasa 100mg/hari 600mg/bln, 50mg/hari,
diawasi 300mg/bln,
diawasi
10-14 tahun 50mg/hari 400mg/bln, 50mg/selang
diawasi sehari,150mg/b
ulan, diawasi

Anda mungkin juga menyukai