Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

TUBERKULOSIS PARU
(TB PARU)
OLEH:
CUT AFRA NADIA PEMBIMBING :
NURMALA SARI dr. GUNARDI, Sp.PD
DARA MAWADDAH

ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANGSA
2016
PENDAHULUAN
Gejala :
infeksi menular yang batuk 3 minggu, Batuk
disebabkan oleh darah, sesak napas, nyeri
Mycobacterium dada, Demam, malaise,
tuberculosis Berkeringat malam,
TB Berat badan menurun
paru
Droplet udara, waktu
seseorang dengan tb aktif
pada paru batuk, bersin - Indonesia peringkat ke 3
atau bicara. tahun 2015
- Angka prevalensi
130/100.000
- Angka kejadian per tahun
kasus baru 539.000
- Angka kemtian per tahun
101.000
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 18 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Suku : Aceh
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Alamat : Dusun Garuda, Langsa Lama
Tanggal MRS : 08 November 2016
Pukul : 11.00WIB
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Batuk
Telaah : Sejak 3 minggu yang lalu dan
memberat 1 minggu SMRS
Berdahak (-)
Batuk Darah (-)

Demam dirasakan naik turun, naik


Demam saat sore menjelang malam.

ulkus di leher
Berkeringat
Lemas (+) Nafsu makan
malam (+)
BAB dan BAK
BB menurun (+) Muntah (-) normal
Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi (-), DM (-)

Riwayat Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga pasien yang
mengalami keluhan yang sama dengan pasien.

Riwayat Kebiasaan :
Merokok (-)

Riwayat penggunaan obat :


Disangkal
KEADAAN UMUM
STATUS PRESENT KEADAAN
PENYAKIT
Sensorium : Compos Anemia : Tidak ada
mentis Edema : Tidak ada
Tekanan Darah : 120/80 Ikterus : Tidak ada
mmHg Eritema : Tidak ada
Temperatur : 37,7 C Sianosis : Tidak ada
Pernafasan : 20 x/menit Turgor : Baik
Nadi : 80 x/menit Dispnoe : Tidak Ada
Sikap Tidur Paksa : Tidak
ada
Berat Badan : 40 kg RBW :
Tinggi Badan :175cm
PEMERIKSAAN
FISIK
KEPALA LEHER
Inspeksi Inspeksi
Rambut : Tidak ada Kelenjar Tiroid : Tidak
kelainan membesar
Wajah : Tidak ada Kelenjar limfe : adanya
kelainan
pembesatan
Alis mata : Tidak ada
kelainan
Posisi trakea : Midline
Bulu mata : Tidak ada TVJ : Tidak
kelainan meningkat
Mata : Tidak anemis, Otot sternokleidomastoideus
tidak ikterik : Tidak menonjol
Hidung : Tidak ada
pernafasan cuping
Bibir : Tidak ada
kelainan
Lidah : Tidak ada
THORAK DEPAN
INSPEKSI PERKUSI
- Bentuk : Simetris Paru :
- Dada Tertinggal : Tidak Anterior : Sonor
ada
- Venektasi : Tidak ada
Jantung :
PALPASI Batas jantung atas : ICS II
Paru : Batas jantung kiri : ICS VI
- Nyeri tekan : Tidak ada Batas jantung kanan : ICS
- Fremitus taktil : IV
Anterior : Normal
AUSKULTASI
Jantung :
- Ictus cordis : Tidak - Suara pernafasan :
teraba Vesikuler (+/+)
THORAK BELAKANG
INSPEKSI PERKUSI
- Bentuk : simetris Paru : Sonor memendek
- Dada tertinggal : tidak
ada AUSKULTASI
- Venektasi : tidak ada - Suara pernafasan :
Vesikuler (+/+)
PALPASI - Suara tambahan :
Paru : Ronkhi basah di bagian
- Nyeri tekan : tidak ada tengah lapangan paru
- Fremitus taktil : Kanan kanan
dan kiri melemah
ABDOMEN GENITALIA
Inspeksi Tidak dilakukan pemeriksaan
Simetris, Bengkak (-),
Venektasi (-), Asites (-)

Palpasi : soepel, nyeri tekan (-)


Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik Usus :
(+) normal
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah
Bengkak : Tidak ada Bengkak : Tidak ada

Merah : Tidak ada Merah : Tidak ada


Pucat : Tidak Pucat : Tidak ada
ada Gangguan fungsi : Tidak ada
Gangguan fungsi : Tidak
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DARAH RUTIN HASIL

Hemoglobin 11,1 gr%

Hematokrit 30,9%

Eritrosit 4,25

Leukosit 11,210 mm

Trombosit 256.000 mm

KGDs 109 mg/100 ml

LED >20mm/jam
FOTO THORAX PA
DIAGNOSA BANDING
1. Scrofuloderm
1. TB Paru a
2. Pneumoni 2. Limfadenitis
3. Tumor Paru 3. Abses Leher
4. Bronchiectasi 4. Limfoma
s 5. Nasofaring
5. Fibrosis kistik carsinoma
6. Hidradenitis
Spuratif
7. Sporotikosis

DIAGNOSA SEMENTARA TB Paru +


Scrofuloderma
PENATALAKSANAAN

Farmakologis :
Nacl 0,9% 20gtt/i
Cefotaxime 1 gr/8 jam
Paracetamol 500 mg 3x1
Isoniazid 300 mg 1x1
Rifampisin 300 mg 1x1
Pirazinamid 500 mg 2X1
Etambutol 500 mg 1x1

Non Farmakologis:
Istirahat (bed rest)
Makan - makanan bergizi : makanan tinggi kalori dan
tinggi protein

PEMERIKSAAN
ANJURAN
Kultur Sputum BTA
Uji Resistensi
HASIL FOLLOW UP SELAMA DI RUANG RAWAT INAP
Tanggal S O A P

08 November - - Demam (+) TD :110/70 mmHg TB Paru Non farmakologis :


15 November - Batuk(+) HR : 80 x/Menit - Istirahat
2016 - Lemas (+) RR : 24 x/Menit Farmakologis :
- Nafsu makan Temp : 37,70 C - Nacl 0,9% 20gtt/i
menurun(+) Leher - Cefotaxime1 gr/8 jam
- pusing (+) -Pembesaran KGB (-) - Paracetamol 500 mg
- Susah tidur -Peningkatan TVJ(-) 3x1
malam(+) - Pembesaran kelenjar - Isoniazid 300 mg 1x1
- Keringat malam limfe (+) - Rifampisin 300 mg
(+) Thorax 1x1
I :Simetris kanan & kiri - Pirazinamid 500 mg
P : fremitus taktil 2X1
-anterior : SF kanan - Etambutol 500 mg 1 X
= kiri 1
-posterior : SF kanan dan
kiri melemah
P : sonor
A : anterior : Ves (+/+)
Posterior : rhonki
basah (+/+)
PEMBAHASAN
GEJALA KLINIS

Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan


gangguan yang paling sering dikeluhkan.
BATUK Biasanya batuk ringan sehingga dianggap
batuk biasa atau akibat rokok.

Merupakan gejala paling sering dijumpai dan


paling penting. Sering kali panas badan
DEMAM sedikit meningkat pada siang maupun sore
hari.

Keringat malam umumnya baru baru timbul


bila proses telah lanjut, kecuali pada orang-
BERKERINGAT orang dengan vasomotor labil, keringat
MALAM malam dapat timbul lebih dini.
Nafsu makan menurun
Pasien Tb sering ditemukan mengalami
Penurunan berat badan penurunan berat badan yang hebat,
Lemas suatu gejala yang menjelaskan
mengenani penurunan imun seseorang.

Berupa pembesaran kelenjar limfe yang


pada akhirnya menjadi abses yang
Ulkus dibagian dapat pecah dan membentuk fistel,
leher kemudian menjadi ulkus yang
memanjang dan tidak teratur.

Pemeriksaan fisik yang dijumpai pada kasus ini antara
lain :

PALPASI PERKUSI
INSPEKSI
Paru :
Paru :
Nyeri tekan :
Anterior :
Dada Tertinggal : Tidak ada
Sonor
Tidak ada Stem
Posterior :
Venektasi : Tidak Fremitus :
sonor
ada Kanan dan kiri
memendek
mengeras
Batas relatif :
Jantung : ictus
ICS V
cordis tidak
Batas absolut
teraba
: ICS VI
Pada TB paru kelainan yang didapat
tergantung luas kelainan struktur paru.
kelaian paru pada umumnya terletak
didaerah lobus superior terutama daerah
apex dan segmen posterior, serta
daerah apex lobus inferior.
Perkusi Auskultasi

Paru : ANTERIOR : Sonor Suara


Posterior : sonor pernafasan:Vesikul
memendek er (+/+)
Batas relatif : ICS V Suara tambahan:
Batas absolut : ICS VI Anterior : vesikuler
Jantung : Posterior : Rhonki
Batas atas jantung : Linea basah (+/-) bagian
parasternalis sinistra ICS 2 tengah paru
Batas Kiri Jantung : Linea
parasternalis sinistra ICS 4
Batas Kanan Jantung :
Linea Midclavicula ICS 4
Lab : darah Peningkatan Leukosit
lengkap Data ini sangat penting sebagai
Leukosit : 11.000 indikator tingkat kestabilan
mm keadaan nilai keseimbangan
biologik penderita, sehingga dapat
digunakan untuk salah satu
respon terhadap pengobatan

Gambaran radiologik yang dicurigai


sebagai lesi TB aktif:
1.Bayangan berawan/nodular
Foto thoraks : TB disegmen apikal dan posterior
paru lobus atas paru.
2. Kaviti, terutama lebih dari satu,
dikelilingi oleh bayangan opak
berawan.
3. Bayangan bercak milier.
TINJAUAN PUSTAKA

TB paru Etiologi

penyakit yang
disebabkan oleh infeksi
mycobacterium
tubercolosis yang
ditandai dengan
pembentukan
granuloma dan adanya
reaksi hipersensitifitas
tipe lambat.
Patogenesis
Port dentre > 98 % =
droplet nuclei

Alveolus

Kuman
TB
Imunologis
non- Makrofag Fagositosi Kuman TB
s
spesifik
Tidak
Mati Mati
Koloni
(Fokus
Makrofag
Primer
GOHN)
Saluran Limfe
Replikasi
Kuman Kelenjar
Limfe
Masuknya
INFLAMASI Kuman TB

Limfadenitis dan Limfangitis


Kompleks
primer
Focus
Primer
Wakt
Lobus paru u
bawah atau
Apeks
paru Inkub
tengah asi

Kelenjar Kelenjar
Limfe Limfe
parahilus paratrakeal 4-8
minggu
Imunitas Seluler Nekrosis
perkijuan
Enkapsulasi
Fibrosis
Resolusi Kalsifikasi
Sempurna

Sirkulasi Darah
Hematogen Penyakit sistemik


Kelenjar
Kelenjar limfe
limfe regional
regional
Masa Inkubasi Limfogen

kompleks
kompleks primer
primer
GEJALA DAN TANDA

2. Gejala sistemik

Demam
malaise
Berkeringat
malam
Berat badan
menurun
klasifikasi
Pemeriksaan
Tipe Penderita
BTA

pemeriksaa Pemeriksaan kasus


Kasus baru
n paru BTA paru BTA (-) kambuh
(+)

kasus kasus lalai


pindahan berobat

kasus gagal kasus


kronik

kasus bekas
TB
PENGOBATAN TUBERKULOSIS
Obat yang dipakai:
Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan
adalah:
Rifampisin
INH
Pirazinamid
Streptomisin
Etambutol
komplikasi
TB kulit
Tb laring
Hemoptisis
Pneumothoraks
Hemothoraks
Meningitis
Encephalitis
Prognosa

Baik jika infeksi terbatas di paru


Buruk TB ekstrapulmoner, pada orang tua, dan
riwayat pengobatan sebelumnya yang buruk.
Untuk kasus resisten obat, pasien dengan resisten
rifampisin saja mempunyai prognosis yang lebih
baik dari pada kasus MDR-TB tetapi mempunyai
resiko yang lebih tinggi terjadi kegagalan
pengobatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai