Anda di halaman 1dari 25

BATUK BERDAHAK

Pendekatan &
Penatalaksanaan

Farida A. Soetedjo
FK UWKS
2012
Batuk berdahak :
Batuk yang disertai dengan keluarnya dahak.

Batuk merupakan mekanisme perlindungan dan per-


tahanan paru yang secara fisiologis menjaga agar
saluran pernafasan tetap bersih dari benda asing
maupun mukus/sekret yang berlebihan, tetapi juga
menjadi sarana penyebaran infeksi.
Adanya batuk membuat seseorang berusaha mencari
pengobatan.
Batuk:
Gejala paling sering & penting, tdk spesifik
Batuk sementara, akut, subakut, dan kronis
Perlu dibedakan batuk kering atau berdahak
Ax: lama batuk, memberat / menetap,
kekerapan, waktu timbul batuk, terkait posisi
tubuh & aktivitas

Dahak:
Sifat & jumlah petunjuk penyakit & penyebab
Tetap ditanyakan walau penderita tdk batuk
Sifat jumlah, warna, darah, bau, saat
keluarnya (pagi, siang, malam)
Beberapa penyakit paru yang memberikan
manifestasi
batuk berdahak :
1.Bronkitis kronis
2.Asma bronkiale
3.Bronkiektasis
4.Abses paru
5.Pneumonia
6.TB paru
7.Tumor paru
8.Edema paru
Sifat dahak pada beberapa
penyakit paru:
Bronkitis kronis:
Kelainan saluran nafas yang ditandai oleh
batuk kronis berdahak selama minimal 3
bulan dalam setahun, seku-rang-kurangnya
berlangsung selama dua tahun berturut-
turut, dan tidak disebabkan penyakit
lainnya.

Mukoid (jernih kadang sedikit keruh),


keluar setiap batuk, bertambah banyak pd
pagi hari bangun tidur, dapat ber- campur
darah, bila terdpt sekunder infeksi dgn
bakteri tipikal warna berubah purulen.
Asma bronkiale:
Gangguan inflamasi kronis pada saluran
nafas, melibat-kan banyak sel radang,
terjadi hiperresponsif pada sa-luran nafas
thd berbagai rangsangan, ditandai dengan
obstruksi saluran nafas yang bersifat
reversibel dengan atau tanpa pengobatan.

Mukoid, kental lengket shg sulit


dikeluarkan, dpt berwar-na kehijauan
(stagnasi dan proses verdoperoksidase dari
lekosit PMN), infeksi sering krn bakteri
atipikal shg jarang purulen.
Bronkiektasis:
Pelebaran atau dilatasi abnormal dari bronkus sedang
dan bertulang rawan, disertai dengan kerusakan otot &
komponen elastik dindingnya yang bersifat permanen.

Dahak sering purulen, kdg bercampur darah, dahak


keluar banyak pada pagi hari bangun tidur & dipenga-
ruhi posisi tubuh pengaliran dahak dari segmen bron-
kiektasis, khas bila dahak ditampung dalam gelas trans-
paran & didiamkan akan tampak 3 lapisan dari atas ke
bawah buih, cairan jernih / saliva, dan endapan pus.
Abses paru:
Lesi paru supuratif yg disertai dg nekrosis
jaringan di-
dalamnya. Dapat terjadi karena aspirasi,
komplikasi pneumonia / TB paru, trauma
paru, dan infark paru yg terinfeksi. Sering
disebabkan oleh campuran kuman aerob
dan anaerob.

Dahak banyak, kental, purulen


kecoklatan, sering ber-
campur darah, berbau, foetor ex ore.
Pneumonia:
Keradangan pada parenkim paru dimana asinus terisi
dgn
cairan radang, dgn atau tanpa disertai infiltrasi dari sel
radang ke dalam interstitium, disebabkan oleh mikro-
organisme non-spesifik (bakteri, virus, jamur, parasit).
- Bakteri tipikal:
Dahak purulen kadang bercampur darah, disertai
keluhan demam tinggi, sesak, nyeri dada.
- Bakteri atipikal:
Dahak jernih atau sedikit keruh, demam ringan, sesak
,
nyeri dada .
TB paru:
Penyakit infeksi yg disebabkan oleh kuman Mycobac-
terium tuberculosis (Batang Tahan Asam/BTA).
Dapat menyerang semua organ tetapi terutama paru.
Penularan terjadi melalui udara (airborne infection) yg
diperantarai oleh droplet nuclei yaitu percikan ludah
dari penderita TB paru yg mengandung kuman.

Awalnya batuk kering, bila berdahak cair jernih, pada


keadaan lanjut dahak menjadi kehijauan dan kadang
bercampur darah.
Tumor paru:
Hasil perkembang-biakan sel yang tidak
terkontrol yang berasal dan terjadi pada
satu atau kedua paru.
Ada 2 jenis: jinak & ganas, tumor paru
umumnya ganas

Dahak tdk spesifik, mukoid, jumlah bisa


sedikit bisa banyak, kadang bercampur
darah.
Edema paru:
Proses eksudasi cairan dari kapiler ke ruang
ekstra-vaskuler, jaringan interstitial, dan alveoli
yang terjadi secara akut dan disebabkan proses
yang multifaktorial.
Dahak banyak, cair, berbuih, berwarna sedikit
keme-
rahan (pink frosty sputum).

Batuk yang bersifat sementara (transient cough)


dapat disebabkan oleh rangsangan kimia,
mekanis, atau termal, dan tanpa adanya suatu
penyakit yang mendasari.
Evaluasi durasi batuk :
1. Akut (< 3 minggu)
URI (viral/bacteri), bronkitis akut, asthma attack,
acute lung edema, pneumonia/pneumonitis,
emboli paru, aspirasi
2. Sub akut (3 8 minggu)
3. Kronik (> 8 minggu)
Upper airway cough syndrome (UACS), asma,
gastroesophageal reflux disease (GERD), PPOK,
bronkitis kronis, bronkiektasis, TB paru, Ca paru,
ACE inhibitor, gagal jantung kongestif
Diagnosa
Anamnesa:
- Perjalanan penyakit, adanya
paparan/pencetus
- Sifat batuk
- Sifat dahak
- Keluhan penyerta

Pemeriksaan fisik:
Auskultasi dpt terdengar rhonki , dan
wheezing bila ada penyempitan bronkus

Pemeriksaan penunjang:
Sesuai indikasi penyakit
Bronkitis kronis:
- Foto toraks (corakan bronkovaskuler me
)
- Bila terjadi eksaserbasi dengan
sekunder infeksi
perlu pemeriksaan sputum (hapusan
Gram / KOH,
kultur)
- Darah lengkap
- Faal Paru
Asma bronkiale:
- Foto toraks (dlm keadaan serangan tampak hiper-
inflasi, hiperaerated)
- Faal paru, uji provokasi bronkus
- Pemeriksaan sputum (charcot-leyden, curchmann
body)
- Penentuan status alergi (darah tepi, Ig E total, Ig
E
atopy, eosinofil count, skin prick test)
Bronkiektasis:
- Foto toraks (honey comb app., bisa tampak
infiltrat
bila terjadi sekunder infeksi)
- CT Scan toraks (high resolution)
- Fiber-optic bronchoscopy (FOB)
- Bila terjadi sekunder infeksi perlu
pemeriksaan
hapusan dahak Gram/KOH/BTA, kultur
sputum
- Faal paru
Abses paru:
1. Darah:
- Darah lengkap (Lekosit , Anemia, LED )
- Kultur darah
- C-reactive Protein
- Serologi
2. Dahak :
- Pengecatan Gram / KOH
- Kultur dahak aerob
3. Foto toraks :
Tampak konsolidasi dg kavitas berdinding
tebal dan
terdpt air fluid level didalamnya.
Pneumonia:
1. Foto toraks:
Tampak infiltrat dgn air bronchogram
2. Darah:
Lekosit > 10.000/ul, shift to the left,
LED
Kultur darah, serologi
3. Dahak:
Hapusan dahak Gram/KOH
Kultur dahak aerob
TB Paru:
1. Hapusan dahak BTA (Sewaktu-Pagi-
Sewaktu / SPS)
2. Foto toraks (infiltrat, kavitas,
fibroinfiltrat)
3. Darah lengkap (LED )
4. Kultur sputum M. tuberculosis
5. Mantoux test (PPD Test)
6. PCR M.tb dari dahak atau darah
Tumor Paru:
1. Foto toraks (PA / Lateral)
Tampak infiltrat/massa berbatas
tegas/tdk tegas
2. Sitologi dahak
3. Fiber-optic Bronchoscopy
4. CT Scan / MRI toraks dgn kontras
5. Biopsi (Open / FNAB)
6. Tumor marker (CEA, SCC, NSE, Cyfra 19
/ 9)
Edema Paru:
1. Foto toraks
Tampak cephalisasi atau Butterfly app.
2. ECG
3. Echocardiogram
4. Central Venous Pressure (CVP)

Anda mungkin juga menyukai