Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS ANESTESI UMUM

OLEH:
ARNITA ILANUR
030.12.035
MUHAMMAD DAINULMUAKHIR FARID
030.10.189
PEMBIMBING:
DR. ADE NURKACAN, SPAN
DR.H. UCU NURHADIAT, SPAN
DR. H. SABUR NUGRAHA, SPAN KIC
IDENTITAS
Nama : Ny.N
Usia : 33 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir :Karawang,1 Oktober
1983
Alamat : Kampung Kiara
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : -
Agama : Islam
Status : Menikah
No. CM : 0066718*
Ruang rawat : ICU
Tanggal masuk RS : 7 Maret 2017
Tanggal operasi : 8 Maret 2017
ANAMNESIS

Dilakukan terhadap pasien secara


alloanamnesis dengan kakak pasien di ICU
RSUD Karawang pada tanggal 13 Maret 2017
pukul 15.30 WIB.
Keluhan utama : Perut mulas
Keluhan tambahan : Badan sebelah kiri
terasa lemas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Seorang wanita datang ke RSUD Karawang pada tanggal 7 Maret


2017 dengan keluhan utama Perut mulas sejak 1 Hari SMRS. Pasien
mengatakan kepada keluarga bahwa dirinya ingin ke bidan. Setelah
sampai di tempat, bidan mengatakan bahwa pasien lebih baik dirawat
di RS karena pasien akan segera melahirkan namun memiliki tekanan
darah tinggi,lalu bidan merujuk pasien ke RS Karya Husada,
sesampainya di RS Karya Husada,Pasien lemas dan terjatuh di
tempat parkiran sesaat setelah motor yang ditumpangi pasien sampai
parkiran RS. Pasien segera dibawa IGD RS Karya Husada. Dokter
jaga IGD akhirnya merujuk ke RSUD Karawang. Akhirnya pasien
diantar menggunakan ambulance menuju RSUD Karawang.
Sesampainya di RSUD Karawang dilakukan pemeriksaan dan pasien
dianjurkan untuk di operasi sectio caesaria. Namun ternyata pasien
mengalami kelumpuhan separuh badan dan operasi ditunda dan pasien
di rawat di ICU. Keesokan harinya pasien di lakukan sectio caesaria
dan operasi kepala untuk menangani perdarahan di dalam kepalanya.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Sebelumnya pasien pernah dirawat. Pasien tidak


memiliki riwayat penyakit alergi, asma, penyakit
jantung, maupun kencing manis.

Pasien memiliki riwayat Hipertensi. Pasien


menyadari hipertensi 1 tahun yang lalu dan
terkontrol.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Ibu pasien memiliki riwayat hipertensi. Namun


tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
asma, penyakit jantung, maupun kencing
manis dan alergi.
RIWAYAT KEBIASAAN

Pasien tidak merokok, tidak minum minuman


beralkohol. Pasien mengaku jarang berolahraga.
Pasien sehari-hari jarang konsumsi sayur dan buah-
buahan dan cukup minum air putih.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
Kesadaran : somnolen
Kesan sakit : tampak sakit sedang
Kesan gizi : gizi cukup

Tanda vital
Tekanan darah : 160/120 mmHg
HR : 118 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,3 0C
PEMERIKSAAN GENERALIS

Kepala : normosefali
Rambut : hitam,distribusi merata
Mata : konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, pupil
isokor RCL +/+
RCTL +/+
Telinga : discharge -/-, nyeri tekan tragus -/-, nyeri tarik
-/-
Hidung : pernafasan cuping hidung -/-, sekret -/-
Mulut : bibir sianosis -, lidah kotor -
Tenggorokan : tonsil T1/T1, mukosa faring hiperemis (-)
Leher : simetris, pembesaran KGB (-)
THORAX
Paru
Inspeksi : simetris, retraksi dinding dada (-)
Palpasi : gerak nafas simetris, vocal fremitus sama kuat
kanan kiri
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : suara nafas vesikuler +/+, ronkhi -/-,
wheezing -/-


Jantung
Inspeksi : pulsasi iktus cordis tidak tampak
Palpasi : iktus cordis teraba 2 cm lateral linea
midklavikula sinistra
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : bunyi jantung I/II regular, murmur (-), gallop
(-)
ABDOMEN

Inspeksi : buncit gravida


Auskultasi : bising usus (+)
normal
Perkusi : timpani di seluruh
kuadran abdomen
Palpasi : TFU 29cm,
HEMATOLOGI (7/3/2017)

Hemoglobin : 12,8 g/dL


Eritrosit : 4,37 jt/uL
Leukosit : 15,67 /uL ()
Trombosit : 193.000/uL
Hematokrit : 36%
Masa pendarahan: 1,5 menit
Masa pembekuan : 9 menit
Gol. Darah : AB
Rhesus :+

Kimia darah
Gula darah sewaktu : 229 mg/dL()
Ureum : 26,3 mg/dL
Creatinin : 0,62 mg/dL
KRONOLOGI PASIEN

Tanggal Jam Kronologi


7/3/2017 0030 Os datang ke IGD rujukan RS Karya Husada dengan
G4P3A0 grav 35-36 minggu dengan PEB. Os
mengatakan hamil 9 bulan. Mulas- mulas dari
kemarin sore, keluar air ketuban disangkal. Telp
ICU penuh
0245 Os didorong ke OK untuk tindakan SC
0330 Os batal SC karena tidak di acc karena kondisi
pasien dan dianjurkan untuk stabilisasi KU
0430 Konsul dr Budiyanto, SpOG. Pasie dengan G4P3
hamil 34-35 minggu janin presentasi kepala, suspek
stroke hemoragik dd/ non hemoragik saat ini
somnolen dengan TD belum terkontrol 170/120
mmHG, rencana awal partus pervaginam. Konsul
neuro untuk tatalaksana dan toleransi tindakan
Tanggal Jam kronologi
7/3/201 0445 Diskusi dengan dr Henry SpS, Pasien dengan
7 permasalahan diatas dengan GCS 13, pupil isokor
miosis, hemiplegi ekstremitas kiri. Dianjurkan CT
scan kepala, tidak acc pervaginam bila hemoragik,
acc raber
0450 Konsul IPD untuk regulasi TD dan hiperglikemi
0500 Telp ICU ICU penuh
0830 Hubungi dr saraf, tidak acc pervaginam
0830 DPJP acc untuk SC cito
1330 Konsul dr. Rhabbi,SpOG rencana untuk
kraniotomi dengan kraniotomi lebih dahulu diikuti
SC. Acc untuk SC
1630 Menghubungi dr. Ucu, SpAn acc dan observasi
di ruang ICU
8/3/201 1300 Dilakukan dan kraniotomi pada pasien
7
HEMATOLOGI POST OP (9/3/2017)

Hemoglobin : 8,4 g/dL()


Eritrosit : 2,99 jt/uL()
Leukosit : 19,92 /uL ()
Trombosit : 118.000/uL()
Hematokrit : 26,9%()
Jam Tindakan Tekanan darah Nadi SpO2
(waktu) (mmHg) (x/menit)
13.00 - Pasien masuk ke kamar operasi 180/130 110 98 %
dan di pindahkan ke meja
operasi
- Pemasangan monitoring
tekanan darah, nadi, saturasi
oksigen
- Infus Ringer Asetat terpasang
pada tangan kanan
13.00-13.10 - Premedikasi: 150/100 90 99 %
Miloz: 3 mg
- Medikasi:
Fentanyl 100 g
Propofol 100 mg
- Pemberian oksigen sungkup 5
L/menit selama 3 menit
- Melakukan pemasangan ETT
non kingking (intubasi)
- Pemberian Oksigen 2 L/menit
- Pemberian N2O 2 L/menit
- Isofluran 2 vol %
- Dilakukan asepsis dan
antisepsis lapangan operasi
- Operasi dimulai
13.10-13.30 Dilakukan sectio caesaria 140/85 88 98 %
+ MOW
bayi lahir pukul 13.17

Apgar Skor 6/8,


Laki-laki,
Ketuban warna hijau,
BB= 2410,
Anus N,
Mekonium

13.30 14.50 - Dilakukan kraniotomi 140/80 86 99%

14.55 - Operasi selesai dilakukan 140/85 88 99 %


- Tidak dilakukan ekstubasi,
pemberian oksigen murni 5
L/menit
15.00 Pemberian oksigen dihentikan 140/80 70 100 %
KEADAAN SELAMA PEMBEDAHAN

Lama operasi : 1 jam 45 menit (13.10 14.55 WIB)


Lama anestesi : 2 jam (13.00 15.00 WIB)
Jenis anestesi : Anestesi umum dengan teknik intubasi
oral, ETT NK
Posisi : Supine
Infus : Ringer asetat (asering) 1.000 cc pada tangan
kanan
Premedikasi : Miloz (Midazolam) 3 mg
Medikasi : Fentanyl 100 g, Propofol 100 mg,Tramus
30mg, oxytocin 20iu,Tramus 20mg
Cairan masuk : 1.000 cc Ringer asetat
Cairan Keluar : 500, darah keluar 500cc
INTRAOPERASI
STATUS ANESTESI

Diagnosa pre operasi :


G4P3A0 part 34-35minggu fase laten+ PEB+ ICH

Jenis operasi :
Sectio Caesaria+ Craniotomy

Rencana teknik anestesi :


Anestesi Umum

Status fisik :
ASA III/E
POST OPERASI

Pasien tidak dilakukan ekstubasi


Pasien dibawa ke ICU dan dipasang ventilator
dengan TV: 400 ; RR: 12 ; SpO2 100%
Pemberian cairan intraoperatif
Kebutuhan cairan basal (BB= 65 kg)
4 x 10kg = 40
2 x 10kg = 20
1 x 45kg = 45
----------+
105 ml/jam
Kebutuhan cairan intraoperasi (operasi berat)
8 x 65kgx2 = 1040 ml/2jam

Kebutuhan cairan saat puasa dari pukul 06.00 13.00 (7 jam)


7 x 105 ml/jam = 735 ml/jam
Di ruangan sudah diberi cairan 500 ml
Jadi kebutuhan cairan puasa sekarang = 735 500 = 235 ml
Pemberian cairan pada jam pertama operasi
: Kebutuhan basal + kebutuhan intraoperasi + 50% x kebutuhan cairan puasa
: 105 + 520 + 167 = 792 ml
Pemberian cairan pada jam kedua operasi
: Kebutuhan basal + kebutuhan intraoperasi + 25% x kebutuhan cairan puasa
: 105 + 520 + 51 =676 ml

Kebutuhan cairan selama operasi : ( 2jam )


Jam I + Jam II = 792 ml + 676ml
= 1468 ml
Cairan yang masuk selama operasi (2jam)
1500 cc Ringer Asetat

Allowed Blood Loss


[EBVx (Hi-Hf)]/hi = (70 x 65x10)/36 = 1263 ml
Jumlah cairan keluar
= darah di kassa sedang 6 buah + botol suction
= 6x20 ml + 750 ml
= 870 ml

Maka tidak perlu dilakukan transfusi darah, namun cukup


diberikan cairan kristaloid sebanyak 2610 ml atau koloid
sebanyak 870 ml
Kebutuhan cairan selama operasi + cairan yang harus
diberikan sebagai pengganti perdarahan = 1468 ml + 2610
ml = 4078 ml.
Cairan yang harus diganti di ruang pemulihan (kristaloid)
= 4078-1500 ml = 2578 ml
TINJAUAN PUSTAKA

Anestesi umum adalah tindakan untuk


menghilangkan nyeri secara sentral disertai
dengan hilangnya kesadaran dan bersifat pulih
kembali atau reversible
triad (trias) anestesia, yaitu :
Hipnosis (tidur)
Analgesia (bebas dari nyeri)
Relaksasi otot
Anestesi umum dibagi terdiri dari 2 cara, yaitu ; 2

1. Anestetik Inhalasi
2. Anestetik Intravena
OPERASI CAESAR

Seksio sesarea adalah melahirkan janin yang sudah


mampu hidup (beserta plasenta dan selaput
ketuban) secara transabdominal melalui insisi
uterus

tujuh indikasi medis :


Jika panggul sempit
Pada kasus gawat janin
plasenta previa
kelainan letak
kontraksi yang lemah
persalinan sebelumnya adalah seksio sesar
Pilihan anestesia bergantung pada indikasi
operasi, derajat urgensi (keadaan mendesak),
keadaan ibu, dan keinginan pasien.
Secara internasional, Obstetric Anaesthesia
Guidelines merekomendasikan teknik anestesia
spinal ataupun epidural dibandingkan dengan
anestesia umum untuk sebagian besar seksio
sesarea.
Keuntungan anestesi regional adalah:
Ibu dalam keadaan bangun yang bisa mengurangi risiko
aspirasi
Dapat digunakan pada keadaan fetal distress tampa
menghadapi intubasi yang sulit
Teknik induksi yang lebih cepat

Kerugian anestesi regional:


Hipotensi yang membahayakan, penurunan kesadaran
Sakit kepala
Trauma pada medula spinalis
Nyeri ditempat penyuntikan
Keuntungan anestesi umum:
Jalan napas yang aman
Cegah asdietas
Untuk prosedur yang lama

Kerugian pada anestesi umum:


Perlu waktu yang lebih panjang, tidak dianjurkan untuk
fetal distress akut.
Tidak dapat deteksi gangguan saraf pusat
Perlu persiapan pasien lebih lama (puasa)

Efek anestesi umum pada bayi APGAR score


Penyebab fisiologis
Gangguan respirasi
Penyebab farmakologis
Efek dari induksi-kelahiran yang panjang dan interval
insisi-kelahiran yang panjang.6
EFEK OBAT

Obat induksi
thiopental. Dosis rekomendasi untuk sectio
caesaria adalah 4mg/kgbb.
Oksigen
Oksigen fetus dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen inspirasi
pada ibu
Nitrous oxide
Nitrous oxide dapat melewati plasenta secara cepat dengan
perbandingan konsentrasi 0.8 per 15 menit. Semakin
lama konsentrasi nitrous oxide dalam darah maka semakin
rendah skor APGAR, hal ini disebabkan oleh depresi
langsung sistem saraf pusat dan hipoksia.
Pada penelitian ditemukan ibu yang menerima nitrous oxide
(50% oksigen dan 50% N2O dengan 0.6-1.0 % enflurane)
pada kelahiran caesar tidak terlalu berpengaruh pada
kelahiran.
ICH PADA KEHAMILAN

Etiologi yang paling sering mendasari stroke


perdarahan adalah pre-eklamsi, eklamsi dan
malformasi serebrovaskular
KESIMPULAN


Pemberian anestesi pada ibu hamil dianjurkan
menggunakan anstesi regional skor APGAR
yang lebih baik.

Pemberian anestesi umum pada ibu hamil


mempertimbangkan sifat fisiokimia obat yaitu:
berat molekul, kelarutan lemak, konsentrasi obat
dalam darah ibu dan sifat- sifat dari plasenta.
Anestesi umum pada ibu hamil diperlukan
penilaian pra-anestesi, pemilihan teknik anestesi
yang tepat, persiapan prabedah yang baik serta
pemberian cairan yang adekuat.

Anda mungkin juga menyukai