Anda di halaman 1dari 68

Laporan Presentasi Kasus Geriatri

Penyusun :
M Ikbal Nur (406151013)
Pembimbing :
dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ

Bagian Ilmu Kesehatan Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 13 Februari 2017 18 Maret 2017
Identitas Pasien
Nama lengkap : Tn. Soemartono Sumarsidik
Jenis kelamin : laki - laki
Tempat/tanggal lahir : Surabaya, 23 Desember 1934
Usia : 82 tahun
Alamat : Pondok Cabe
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan terakhir : Direktur American Language Centre Jakarta
Status perkawinan : tidak menikah
Suku bangsa : Jawa
Tanggal masuk STW : 5 Desember 2013
Alasan masuk STW : Tidak ingin merepotkan keluarga, ingin ada yang memantau
kesehatannya
Anamnesa
(autoanamnesa)
Tanggal Pemeriksaan : 1 Maret 2017
Keluhan Utama : Gemetar pada tangan
Keluhan Tambahan : Kaku pada anggota gerak. Gatal
pada kepala bagian kanan, leher belakang, alis kanan,
hidung dan dahi bagian kanan. Penglihatan berkurang
pada mata kiri, mata kanan tidak dapat melihat.
Riwayat penyakit sekarang
Sejak kecil opa merasa sering gemetar pada tangannya, namun ia merasa
tidak terganggu. Opa mengganggap hal itu bukan merupakan masalah.
Semakin dewasa saat umur opa kira-kira 30 tahun tangannya semakin
gemetar, anggota geraknya terasa kaku bila digerakan, bicaranya pun
sedikit lambat, kadang terputus walaupun suara masih lantang. Saat
melakukan sesuatu terburu-buru, opa merasa tangannya semakin gemetar.
Opa masih dapat berjalan namun dengan alat bantu jalan (four wheel
walkers) dengan langkah kecil dan perlahan. Sebelum masuk STW keluhan
itu sudah muncul. Opa rutin minum obat, walaupun opa tetap gemetar,
namun opa merasa nyaman dan pasrah dengan keadaannya sekarang. Opa
tetap bersemangat dan terus beraktivitas seperti biasa.
Malam hari opa mengaku tidak dapat tidur dengan pulas karena sering
terbangun untuk BAK, rata-rata opa terbangun untuk BAK 2 kali setiap
harinya
Sejak 2 tahun lalu, opa juga mengkonsumsi obat penurun
tekanan darah. Karena saat itu tekanan darah opa sering
mencapai 150/90 mmHg dan opa sering mengeluh nyeri
kepala.
Pada tahun 1995 opa masuk ke RS Carolus karena GDS
mencapai 500. Sejak itu opa baru mengetahui bahwa opa
menderita kencing manis. Walaupun sebelumnya opa tidak
merasakan gejala seperti sering terbangun saat malam
hari karena buang air kecil, sering mengemil dan banyak
minum. Sejak itu opa rutin minum obat kencing manis dan
mulai mengatur pola makannya.
Sejak tahun 2007 opa merasa penglihatannya berkurang pada mata kanan
dan kirinya. Penglihatan opa berkurang terutama bila membaca dalam
keadaan cahaya redup, penglihatan berkabut, bila melihat sesuatu yang
berwarna, warna menjadi seperti memudar. Tahun 2010 opa operasi kedua
matanya namun dilakukan satu persatu dalam jangka waktu kira-kira 3
bulan. Saat ini mata kanan opa sudah tidak bisa melihat dan pada mata
kiri penurunan penglihatan, pandangan berkabut, terasa lebih tidak jelas
bila cahaya redup.
Saat tahun 2011 opa mulai merasa gatal pada kepala bagian kanan, leher
belakang, alis kanan, hidung dan dahi bagian kanan. Saat itu terasa gatal,
panas, nyeri, dan terdapat gelembung isi nanah yang bila pecah,
menimbulkan luka koreng. Saat ini masih terasa gatal walaupun sudah
tidak ada luka, hanya beberapa bagian masih kemerahan. Gatal dirasa
terutama saat malam hari.
Riwayat makan dan minum
Opa makan sehari 3 kali. Pada pagi hari opa sarapan roti
gandum, siang hari sesuai menu yang diberikan STW dan
malam hari opa makan roti atau makanan sesuai menu
STW. Opa lebih sering memakan kentang sebagai
pengganti nasi, bila tidak memakan kentang, opa
memakan nasi namun hanya 4 sampai 5 suap saja. Opa
mengurangi makanan yang bersantan dan gorengan.
Sehari opa minum air putih 8 sampai 10 gelas. Terkadang
opa minum kopi atau teh di pagi hari.
Riwayat kebiasaan
Opa setiap pagi berolahraga selama 90 menit di pendopo
bersama oma dan opa yang lain.
Opa memiliki kebiasaan meminum alkohol, sejak tahun
sejak berumur 20 tahun, opa mulai mengurangi konsumsi
alkohol saat umurnya 40 tahun dan benar-benar berhenti
saat berumur kurang lebih 45 tahun .
Opa juga memiliki kebiasaan merokok sejak berusia
kurang lebih 30 tahun, selama 2 tahun opa merokok
sampai 4 bungkus perhari. Saat umur opa 45 tahun opa
mulai mengurangi rokok, dan benar-benar berhenti
merokok saat berumur 50 tahunan karena opa terus
dinasehati oleh temannya untuk tidak merokok lagi dan
menjaga kesehatannya.
Riwayat BAK
Opa buang air kecil 5 sampai 6 kali perhari. Opa merasa
buang airnya lancar dan tampias. Tidak ada nyeri saat
buang air kecil. Warna urin jernih kekuningan.

Riwayat BAB
Opa buang air besar setiap hari 1 kali, terkadang 2 hari
sekali. Terkadang opa mengejan saat buang air besar saat
opa tidak makan sayuran atau buah. Konsistensi padat,
tidak ada lendir dan darah.
Riwayat penyakit dahulu
Hernia inguinalis kanan tahun 1979, sudah operasi di
Moscow tahun 1979. Saat ini sudah tidak ada keluhan.
Hernia nukleus pulposus tahun 1985, ahun 1986 operasi di
RS Carolus Jakarta. Saat ini sudah tidak ada keluhan.
Katarak dan glaukoma tahun 2009. Tahun 2010 operasi di
JEC. Saat ini mata kanan opa sudah tidak bisa melihat dan
pada mata kiri penurunan penglihatan, pandangan
berkabut, terasa lebih tidak jelas bila cahaya redup.
herpes zoster tahun 2011. Saat ini hanya terasa gatal pada
kepala bagian kanan, leher belakang, alis kanan, hidung
dan dahi bagian kanan dan kemerahan pada beberapa
bagian tersebut.
Stroke : disangkal
Asma : disangkal
Alergi : disangkal
Penyakit jantung : disangkal
Penyakit paru: disangkal
Riwayat penyakit keluarga
Darah Tinggi : disangkal
Stroke : disangkal
Keganasan : disangkal
Kencing manis : disangkal
Asma : saudara kembar opa
Penyakit jantung : ayah opa
Alergi : disangkal
Parkinsonism : ibu opa dan saudara kembar opa
Riwayat kehidupan pribadi
Riwayat prenatal, perinatal, masa kanak-kanak dan remaja
Opa merupakan anak kedua belas dari tiga belas
bersaudara. Opa lahir di Surabaya 23 Desember 1934.
Sejak kecil, opa hidup rukun dan bahagia dengan
keluarganya. Menurut opa, tidak ada masalah antara
beliau dengan keluarga lainnya semasa kecil. Opa
mengaku sebagai anak yang mudah bergaul dengan
teman dan sering bercerita dengan keluarga dan teman-
temannya.
Riwayat masa remaja
Riwayat Pendidikan
Opa memulai pendidikan kanak-kanaknya di Madiun. Sekolah Dasarnya
di Madiun dan pindah ke Surabaya. Sekolah Menengah Pertama di
Surabaya, begitu juga Sekolah Menengah Atas di Surabaya. Setelah itu
opa pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikannya di Universitas
Indonesia dan mengambil jurusan Ekonomi, namun di tahun ke-3 opa
memutuskan untuk mulai mencari pekerjaan dan berhenti melanjutkan
pendidikannya agar bisa mandiri dan mempunyai penghasilan sendiri.
Riwayat Pekerjaan
Opa bekerja sebagai Direktur American Language Centre Jakarta. Opa
merasa senang dan nyaman bekerja disana dan memiliki banyak
teman.
Riwayat Perkawinan
Opa tidak menikah karena merasa mandiri dan ingin merasa bebas bila hidup sendiri.
Opa tidak menyesali hal itu karena sampai sekarang opa merasa bahagia. Menurut opa,
dulu opa berusaha mencari wanita idamannya namun ia tidak menemukan orang yang
tepat. Sering opa ingin dijodohkan dengan teman wanita kakak opa, namun opa
menolak. Karena menurut opa menikah bukan hanya membangun keluarga dan
mendapat keturunan, namun pasangan itu juga harus merasa bahagia tinggal bersama
selamanya. Opa tidak ingin berkeluarga dengan wanita yang tidak dicintainya. Kedua
kakak opa dan saudara kembar opa juga tidak menikah dengan alasan yang sama.
Riwayat Keluarga
Opa merupakan anak ke-12 dari 13 bersaudara. Opa memiliki 5 kakak perempuan, 6
kakak laki-laki dan 1 adik lak-laki yang merupakan saudara kembarnya. Kedua orangtua
opa sudah meninggal. Ayah opa meninggal karena serangan jantung tiba-tiba.
Sedangkan ibu opa memiliki sakit serupa dengan opa, sampai akhirnya meninggal
dunia
Riwayat Kehidupan sosial-ekonomi
Saat ini opa tinggal di STW. Opa juga mudah bergaul dimana terlihat akrab dan
beberapa kali terlihat sedang mengobrol dengan oma Tedjo. Selain itu juga
sering mengobrol dengan Koas lainnya. Opa mengikuti kegiatan yang ada di
STW seperti olahraga pagi, karaoke setiap 2 minggu sekali dihari Jumat.
Riwayat Agama
Opa beragama Islam. Opa melaksanakan solat 5 waktu, namun opa memiliki
kesulitan bila ingin mengaji karena pandangannya tidak jelas. Opa merasa
cocok dengan agama yang dianutnya.
Situasi Kehidupan sekarang
Opa menghuni STW sejak 5 Desember 2013. Opa masuk STW atas kemauan
sendiri. Opa tidak ingin merepotkan keluarganya dan agar ada yang memantau
kesehatannya. Selama di STW, opa menikmati hari-harinya dengan baik dan
senang. Beliau sudah merasa STW seperti rumahnya sendiri.
Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Opa merasa senang dengan pencapaian kariernya selama
ini. Walaupun opa tidak menikah, opa tidak menyesal. Opa
merasa mandiri dan lebih bebas hidup sendiri. Opa juga
memahami kondisinya saat ini yang semakin menua
sehingga semakin terbatas kegiatannya. Opa berusaha
selalu bersyukur dengan apa yang opa punya saat ini. Opa
merasa senang dan bahagia dengan kehidupannya baik
sebelum dan sesudah masuk STW. Tidak ada yang
membuat opa stress maupun cemas dengan kehidupannya
sekarang.
Status internis 1 Maret 2017
KEADAAN UMUM
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, GCS 15 (E4M5V6).

TANDA VITAL
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Nadi : 72 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup.
Suhu : 36,7 C
Pernapasan : 20 x/menit, reguler, thoraco-abdominal
Berat badan : 74 kg
Tinggi badan : 174 cm
Lingkar perut : 98 cm
Status Gizi : IMT = BB ( kg ) = 74 = 24,4
TB2(m) ( 174)2
dengan resiko
BMI berdasarkan kriteria WHO Asia Pasifik :
Underweight : < 18,5
Normoweight : 18,5 22,9
BB lebih: > 23
Dengan resiko : 23,00 - 24,9
Obesitas grade I : 25 29,9
Obesitas grade II : > 30
Status internis
KEPALA :bentuk dan ukuran normal, bagian yang berambut
tipis di bagian temporal dan occipital. Rambut hampir
seluruhnya berwarna putih, terdistribusi merata, tidak
mudah dicabut, tidak tampak kelainan kulit kepala.
Pemeriksaan fisis
(Status internis)
OD OS

Palpebra Edema ( - )Xantelasma ( - ) Edema ( - )Xantelasma ( - )

Konjungtiva Anemis ( - ) Anemis ( - )Hiperemis ( - )

Sklera Ikterik ( - ) Ikterik ( - )

Kornea JernihArcus senilis ( + )Reflek kornea ( + ) JernihArcus senilis ( + )Reflek kornea ( + )

Pupil Bulat, isokor, 3 mm, RCL ( + ), RCTL ( + ) Bulat, isokor, 3 mm, RCL ( + ), RCTL ( + )

Lensa Jernih Keruh

Retina Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan

Visus VOD 0 VOS 1 / 60

Lapang pandang - Menyempit


Pemeriksaan fisis
(Status internis)
AD AS

Bentuk Normotia Normotia

Daun telinga Fistel preaurikuler ( - )Fistel retroaurikuler ( - )Abses Fistel preaurikuler ( - )Fistel retroaurikuler ( - )Abses
mastoiditis ( - )Nyeri tekan tragus ( - )Nyeri tarik mastoiditis ( - )Nyeri tekan tragus ( - )Nyeri tarik
aurikuler ( - ) aurikuler ( - )

Liang telinga Serumen ( - )LapangHiperemis ( - )Sekret ( - )Corpus Serumen ( - )LapangHiperemis ( - )Sekret ( - )Corpus
alienum ( - ) alienum ( - )

Membran timpani Utuh, warna putih mengkilap seperti mutiara, tidak Utuh, warna putih mengkilap seperti mutiara, tidak
hiperemis, reflek cahaya ( + ) normal hiperemis, reflek cahaya ( + ) normal

Tes Berbisik Tanpa alat bantu dengar pasien dapat mendengar suara Tanpa alat bantu dengar pasien tdapat mendengar suara
bisikan dengan jarak 5 meter bisikan dengan jarak 5 Meter
HIDUNG : bentuk normal, septum nasi di tengah, cavum
nasi lapang, mukosa tidak hiperemis, sekret -/-
MULUT :bentuk simetris, perioral sianosis -, bibir merah
muda, kering (-), karies (+), lidah kotor -, letak uvula di
tengah, faring tidak hiperaemis, tonsil T1-T1, tidak
hiperaemis, detritus -
LEHER : trakea di tengah, bekas luka -, pembesaran
kelenjar tiroid (-)
KGB (D/S) : retroaurikuler, submandibula, cervical,
supraclavicula, axilla tidak teraba membesar.
THORAX
Pulmo
Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-.
Kesan : Tidak ada kelainan
Jantung
lnspeksi : tampak pulsasi ictus cordis.
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS VI anterior axillaris
line sinistra
Perkusi :
Pinggang jantung di ICS III midclavicular line sinistra
Batas kanan di ICS IV linea sternal dextra
Batas kiri di ICS VI anterior axillaris line sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-).
Kesan : tidak ada kelainan
ABDOMEN
Inspeksi : datar, caput medusa (-), spider nevi (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak
teraba membesar, ballotement ginjal (-)
Perkusi : timpani, nyeri ketok ginjal (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Kesan : tidak ada kelainan

KULIT : Kulit keriput, warna kulit kuning langsat, ikterus (-),


sianosis (-), kering (-)
KUKU : bentuk normal
Interpretasi hasil (Derajat
gejala LUTS) :
Skor 0 7 : Ringan
Skor 8 19 : Sedang
Skor 20 35 : Berat
Kesadaran : compos mentis, E4M5V6, GCS 15
Rangsangan meningeal : ( - )
Peningkatan TIK : ( - )
Nn. Cranialis
N. olfaktorius :dalam batas normal
N. optikus :dalam batas normal
N. occulomotorius :dalam batas normal
N. trochlearis :dalam batas normal
N. trigeminus :dalam batas normal
N.abducent :dalam batas normal
N. fasialis :dalam batas normal
N. vestibule troklearis:dalam batas normal
N. glosofaringeus :dalam batas normal
N. vagus : :dalam batas normal
N. ascesorius :dalam batas normal
N. hipoglosus :dalam batas normal
Motorik
Kekuatan Kanan Kiri

Superior 5555 5555

Inferior 5555 5555

Tonus : normotonus
Sensorik
Tajam : (+) sama kuat
Halus : (+) sama kuat
Sistem otonom : baik
Fungsi cerebellum&koordinasi : baik
Fungsi luhur : baik
Reflek fisiologis Hasil

Reflek bisep +/+

Reflek trisep +/+

Reflek patella +/+

Reflek Achilles +/+


Reflek patologis :(-)
Tanda regresi & dementia :(-)

Kesan status neurologis : Dalam batas normal


Status mental
Deskripsi Umum
Penampilan
Seorang pria berusia 81 tahun, tinggi badan sedang, dan
cara berpakaian rapi dan bersih.
Pembicaraan
Opa berbicara dengan suara yang cukup jelas dan
pelontaran kata serta kalimat yang jelas dan lantang
walaupun agak lambat dan menggunakan bahasa
Indonesia dan sesekali dalam bahasa Inggris. Pembicaraan
Opa tertata rapi dengan tata bahasa baik dan pilihan kata
yang bagus. Pertanyaan pemeriksa dapat dijawab dengan
jawaban yang memiliki asosiasi baik dan tidak
Sikap terhadap pemeriksa
Sikap opa kooperatif selama pemeriksaan, ramah dan
murah senyum, bicara sesuatu hal yang dapat dipercaya,
tidak ragu-ragu, ekspresif, dan bersahabat.

Perilaku dan aktifitas psikomotor


Opa saat ini merasa nyaman dan senang tinggal di STW.
Opa masih akrab dan terbuka untuk bersosialisasi,sering
mengobrol dengan penghuni yang lain dan koas lainnya.
Opa masih mampu melakukan segala aktivitas sehari-hari
secara mandiri dengan sedikit bantuan dari care givernya.
Keadaan Mood, Afektif Dan Keserasian
Mood: eutimik
Afek : luas
Pikiran
Keserasian: serasi
Arus Pikir
Produktivitas : baik
Gangguan Persepsi Dan Kognitif Kontinuitas Pikiran : baik
Halusinasi auditorik : tidak ada Hendaya Bahasa : tidak ada
Halusinasi visual : tidak ada Bentuk Pikir
Ilusi : tidak ada Asosiasi Longgar : tidak ada
Derealisasi: tidak ada Ambivalensi : tidak ada
Depersonalisasi : tidak ada
Flights of Ideas : tidak ada
Inkoherensi : tidak ada
Apraksia : tidak ada
Verbigrasi : tidak ada
Agnosia : tidak ada
Persevarasi : tidak ada
Isi Pikir
Fobia : tidak ada
Obsesi : tidak ada
Kompulsi : tidak ada
Ideas of Referance: tidak ada
Waham : tidak ada

Pengendalian Impuls
Opa duduk tenang, berperilaku sopan, dan tidak agresif
saat wawancara.
Fungsi Intelektual
Taraf Pendidikan : sesuai dengan latar belakang pendidikan.
Orientasi
Waktu : baik, Opa mengetahui waktu dengan baik (tanggal, bulan, tahun) saat
wawancara.
Tempat : baik, Opa mengetahui tempat dimana dirinya sekarang.
Orang : baik, Opa mengetahui dan mengenal dokter yang memeriksanya, perawat dan
nama nama teman Opa di STW.
Atensi : pemusatan dan mempertahankan perhatian baik.
Memori
Jangka Panjang : baik, Opa ingat masa mudanya.
Jangka Sedang : baik, Opa ingat kapan masuk ke STW
Jangka Pendek : baik, Opa ingat menu makan siangnya.
Jangka Segera : baik, Opa dapat mengulang dengan benar 3 macam benda yang
disebutkan oleh pemeriksa.
Daya Konsentrasi & Kalkulasi : baik, Opa dapat menghitung angka 100 7
sebanyak 5 kali.
Kemampuan Baca Dan Tulis : kurang baik, opa tidak dapat menulis karena
tangannya yang gemetar nemun opa masih bisa membaca dengan baik
walaupun dengan keterbatasan penglihatan.
Kemampuan Visospasial : baik, Opa dapat menggambarkan jam bulat,
lengkap dengan semua angka, serta menempatkan jarumnya sesuai.
Pikiran Abstrak : baik, Opa dapat mengartikan peribahasa besar pasak
daripada tiang.
Intelegensi & Kemampuan Informasi : baik, Opa dapat menyebutkan
nama gubernur DKI Jakarta saat ini.
Bahasa : cukup
Agnosia : tidak ditemukan
Uji Daya Nilai
Daya Nilai Sosial : baik
Discriminative Insight : baik
Opa memiliki pemikiran tentang kondisinya, mengetahui batasannya dan
memiliki pandangan atau rencana untuk keadaan dirinya.
Discriminative Judgement : baik
Opa dapat melakukan penilaian dan tindakan tentang suatu hal yang akan
dihadapi. Mis : Opa akan berusaha mengembalikan dompet yang beliau
temukan di jalan kepada pemiliknya.
Kesadaran : compos mentis
Tilikan : derajat 6
Realibilitas: secara umum dapat dipercaya
Kesan : status mental baik
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONER (SPSMQ )
Tanggal berapa hari ini? Jawaban : Benar
Hari apa sekarang ? Jawaban : Benar
Apa nama tempat ini ? Jawaban : Benar
Kapan anda lahir ? Jawaban : Benar
Dimana tempat anda lahir ? Jawaban : Benar
Berapa umur anda ? Jawaban : Benar
Berapa saudara yang anda miliki ? Jawaban : Benar
Siapa nama teman di sebelah kamar anda ? Jawaban : Benar

Siapa nama kakak anda ? Jawaban : Benar


Kurangi 1 dari 10 dan seterusnya ? Jawaban : Benar
Kesimpulan : Salah 0 (Fungsi Intelektual Utuh)

Interpretasi hasil :
Salah 0-3 : Fungsi Intelektual Utuh
Salah 4-5 : Kerusakan Intelektual ringan
Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat
Kesimpulan : skor 26 (tidak ada gangguan kognitif)
Nilai MMSE:
25-30 : Tidak ada gangguan kognitif
20-24: dicurigai ada gangguan kognitif
<20 : ada gangguan kognitif
Penilaian GDS versi Indonesia
Jawaban TIDAK untuk butir 1, 5, 7, 11, 13 mendapat skor 1
Jawaban YA untuk butir 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14,15 mendapat skor 1
Butir-butir pertanyaan lainnya bila dijawab YA mendapat skor 1 dan
bila TIDAK mendapat skor 0

Skor <5 : tidak depresi


Skor 5-9 : kemungkinan besar depresi
Skor >10 : depresi
Total score : 0
Kesimpulan: tidak depresi
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) RSCM
Catatan : jawaban pasien adalah yang tercetak tebal
20 : mandiri
12 - 19 : ketergantungan ringan
9 11 : ketergantungan sedang
5 8 : ketergantungan berat
0 4 : ketergantungan total

Kesimpulan : nilai 18 (ketergantungan ringan)


Laboratorium
21 Februari 26 April 2016 10 November 7 Maret 2017
2015 2016

GDP 128 189 117 125

G2PP 165 329 126 175


Resume
Telah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada opa berumur 81 tahun
dengan keluhan sejak kecil opa merasa sering gemetar pada tangannya, namun ia
merasa tidak terganggu. Opa mengganggap hal itu bukan merupakan masalah.
Semakin dewasa saat umur opa kira-kira 30 tahun tangannya semakin gemetar,
anggota geraknya terasa kaku bila digerakan, bicaranya pun sedikit lambat,
kadang terputus walaupun suara masih lantang. Saat melakukan sesuatu terburu-
buru, opa merasa tangannya semakin gemetar.
Opa masih dapat berjalan namun dengan alat bantu jalan (four wheel walkers)
dengan langkah kecil dan perlahan. Sebelum masuk STW keluhan itu sudah
muncul. Opa rutin minum obat, walaupun opa tetap gemetar, namun opa merasa
nyaman dan pasrah dengan keadaannya sekarang. Opa tetap bersemangat dan
terus beraktivitas seperti biasa.
Malam hari opa mengaku tidak dapat tidur dengan pulas karena sering terbangun
untuk BAK, rata-rata opa terbangun untuk BAK 2 kali setiap harinya
Sejak 2 tahun lalu, opa juga mengkonsumsi obat penurun
tekanan darah. Karena saat itu tekanan darah opa sering
mencapai 150/90 mmHg dan opa sering mengeluh nyeri
kepala.
Pada tahun 1995 opa masuk ke RS Carolus karena GDS
mencapai 500. Sejak itu opa baru mengetahui bahwa opa
menderita kencing manis. Walaupun sebelumnya opa tidak
merasakan gelaja seperti sering terbangun saat malam
hari karena buang air kecil, sering mengemil dan banyak
minum. Sejak itu opa rutin minum obat kencing manis dan
mulai mengatur pola makannya.
Sejak tahun 2007 opa merasa penglihatannya berkurang pada mata kanan
dan kirinya. Penglihatan opa berkurang terutama bila membaca dalam
keadaan cahaya redup, penglihatan berkabut, bila melihat sesuatu yang
berwarna, warna menjadi seperti memudar. Tahun 2010 opa operasi kedua
matanya namun dilakukan satu persatu dalam jangka waktu kira-kira 3
bulan. Saat ini mata kanan opa sudah tidak bisa melihat dan pada mata kiri
penurunan penglihatan, pandangan berkabut, terasa lebih tidak jelas bila
cahaya redup.
Saat tahun 2011 opa mulai merasa gatal pada kepala bagian kanan, leher
belakang, alis kanan, hidung dan dahi bagian kanan. Saat itu terasa gatal,
panas, nyeri, dan terdapat gelembung isi nanah yang bila pecah,
menimbulkan luka koreng. Saat ini masih terasa gatal walaupun sudah tidak
ada luka, hanya beberapa bagian masih kemerahan. Gatal dirasa terutama
saat malam hari dan saat diolesi salep.
Riwayat penyakit dahulu
Hernia inguinalis tahun 1979, sudah operasi di Moscow
tahun 1979. Saat ini sudah tidak ada keluhan.
Hernia nukleus pulposus tahun 1985, ahun 1986 operasi di
RS Carolus Jakarta. Saat ini sudah tidak ada keluhan.
Katarak dan glaukoma tahun 2009. Tahun 2010 operasi di
JEC. Saat ini mata kanan opa sudah bisa melihat dan pada
mata kiri penurunan penglihatan, pandangan berkabut,
terasa lebih tidak jelas bila cahaya redup.
Suspek herpes zoster tahun 2011. Saat ini hanya terasa
gatal pada kepala bagian kanan, leher belakang, alis
kanan, hidung dan dahi bagian kanan dan kemerahan pada
beberapa bagian tersebut.
Riwayat penyakit keluarga
Asma : saudara kembar opa
Penyakit jantung : ayah opa
Parkinsonism : ibu opa, saudara kembar opa
Pemeriksaan lain dalam batas normal
Kesan Status Neurologis : Dalam Batas Normal

Status mentalis : Baik


Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ) : 0
(Fungsi intelektual utuh)
Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE) : Skor
26 (tidak ada gangguan kognitif)
Geriatric Depression Scale (GDS) : Skor 0 (tidak depresi)
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) : Skor 19
(ketergantungan ringan)
Pemeriksaan penunjang
21 Februari 26 April 2016 10 November 7 Maret 2017
2015 2016

GDP 128 189 117 125

G2PP 165 329 126 175


Permasalahan
Biologi
Tangan gemetar.
Anggota gerak terasa kaku
Mata kiri penurunan penglihatan, pandangan berkabut, terasa
lebih tidak jelas bila cahaya redup.
Gatal dan kemerahan pada kepala bagian kanan, leher belakang,
alis kanan, hidung dan dahi bagian kanan.
Psikososial
Tidak ditemukan masalah
Lingkungan
Tidak ditemukan masalah lingkungan
Diagnosa
Diagnosa utama: Parkinsonism primer ec faktor genetik
Diagnosa tambahan
Diabetes Melutus tipe II terkontrol obat
Hipertensi grade I terkontrol obat
Blindness OD (visus 0) ec glaukoma
Penurunan penglihatan OS (visus 1/60) ec glaukoma
Dermatitis (kepala bagian kanan, leher belakang, alis
kanan, hidung dan dahi bagian kanan) ec virus, jamur,
bakteri.
Pemeriksaan yang dianjurkan
Pemeriksaan secara berkala tekanan darah setiap hari.
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap, profil
lipid(LDL,HDL,trigliserid,kolesterol total), fungsi
hati(SGOT,SGPT), fungsi ginjal(ureum,creatinin) setiap 6
bulan sekali.
Diagnosa Terapi non farmakologis Terapi farmakologis

Parkinsonism ec faktor genetik ANJURAN : Terapi yang telah diberikan:


Terus mengikuti kegiatan yang ada di STW - Leparson (levodopa 100mg, benserazide
seperti senam dan terapi music HCL 25mg) tablet 3 x 1/4 sesudah makan
- Hexymer tablet 2mg (trihexyphenidyl
HCl) 3 x 1/4 tab, sesudah makan
-Kapsul racikan (luften 2,5mg, vit B
konplek tab) 1 x 1 caps, sesudah
makan, malam hari

-Usul : terapi lanjut

DM Tipe 2 terkontrol dengan obat ANJURAN : Terapi yang telah diberikan:


Mengatur pola makan dimana tetap - Glukovance tablet (glibenklamide 2,5mg,
memperhatikan karbohidrat,buah dan sayur metformin 500mg)1 x 1 sesudah makan.
serta protein Pagi hari
Melanjutkan yang telah diberikan -Glucophage tablet (metformin 500mg)
Melakukan pemeriksaan tekanan darah, 1x1 tabsesudah makan . Malam hari
berat badan, laboratorium (gula darah dan
kolesterol) -Usul : terapi lanjut
Diagnosa Terapi non farmakologis Terapi farmakologis

Hipertensi grade I terkontrol obat ANJURAN : Terapi yang telah diberikan:


Tidak makan makanan yang terlalu asin - Amlodipin tab 5 mg .1x1 tab sesudah
makan malam hari

- Usul : terapi lanjut


Blindness OD ec glaucoma ANJURAN : Terapi yang telah diberikan:
- Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter - Alphagan (brimonidine tartrate,
Penurunan penglihatan OS (visus1/60)
ec glaukoma spesialis mata ophtalmic solution 0,2%) 4x1 tetes OS
-Optimax kapsul (lutein 3mg, lycopene
2mg, vit E 25mg, vit C 100mg, zinc 10mg,
beta carotene 6000IU, bilberry ekstrak
80mg) 1x1 caps, sesudah makan, pagi
hari

-- Usul : terapi lanjut


Dermatitis (di kepalanya, leher ANJURAN : Terapi yang telah diberikan:
belakang dan dahinya) ec DD : bakteri,
- Menjaga kebersihan badan -Racikan salep (Cloderm 20 gr dan Gliserin
jamur, virus
Rutin mengoleskan salep 10 % 200 cc) 2 x 1 malam hari
- Tidak menggaruk saat terasa gatal
-- Usul : terapi lanjut
Prognosis
Ad vitam Ad functionam Ad sanationam

Parkinsonism primer Ad bonam Ad malam Ad malam


ec faktor genetik
DM Tipe 2 terkontrol Dubia ad bonam Dubia ad bonam Dubia ad malam
dengan obat

Hipertensi grade I Dubia ad bonam Dubia ad bonam Dubia ad malam


terkontrol dengan
obat

Blindness OD Ad malam Ad malam Ad malam

Penurunan Dubia ad bonam Dubia ad malam Dubia ad malam


penglihatan OS (visus
1/60) ec glaukoma

Dermatitis Dubia ad bonam Dubia ad bonam Dubia ad malam


Jawaban pertanyaan
Obat DM yg dikeluarkan lewat urin?
Dapagliflozin

Anda mungkin juga menyukai