Anda di halaman 1dari 23

Sgd 7 skenario 1

Fania Fresha Arbi


Faradifa Bafaqih
Fauzul Azmi
Febby Sri Andayani
Fiqi Suciko
Raifa Riska Azer
Skenario
DA seorang PPDS patologi klinik dihadapkan oleh permintaan
pemeriksaan oleh dokter BA spesialis penyakit dalam terhadap sebuah
specimen sediaan hapus aspirasi sum-sum tulang dari seorang pasien
wanita usia 35 tahun dengan keluhn mudah lelah, pucat, demam serta
perdarahan pada gusi. Bersamaan dengan pemintaan itu dilampikan
hasil pemeriksaan darah rutin dengan hasil sbb :
Hb : 8%
eritrosit 1800000/mm3
leukosit 4000/mm3
trombosit 120000/mm3
Hitung jenis leukosit:
basofil/eosinofil/neutrofil batang/segmen/limfosit/monosit:
1/2/4/40/45/8

oleh karena dia menduga adanya suatu kelainan hematopoesis maka


DA pun melakukan pengamatan kepada sediaan dengan interpretasi
sebagai berikut:
sediaan ha[us as[irasi sumsum tulang memperlihatkan peningkatan sel
lemak hipoplasia seri eritroid,myeloid,dan megakariosit serta limfosit
yang meningkat.
Terminologi
Myeloid
-menyerupai sumsum tulang
-memiliki penampilan myelosit,tetapi tidak
berasal dari sumsum tulang

Hematopoiesis
-proses pembentukan dan perkembangan sel
darah
Megakariosit
- sel asal trombosit
- sel raksasa yg berasal dari sumsum
tulang
- mengandung inti yang banyak berlobulus

Hipoplasia
keadaan sesuatu yg ukurannya lebih
kecil dari ukuran normal karena
perkembangan yg tidak sempurna
Identifikasi Masalah
Mengapa wanita tersebut sering mengalami
keluhan mudah lelah, pucat, demam, serta
perdarahan gusi ?
Apa maksud dari pemeriksaan darah rutin
dalam skenario?
Kenapa harus dilakukan pemeriksaan dengan
sediaan hapus aspirasi sumsum tulang?
Hipotesa
Wanita tersebut sering mengalami keluhan
mudah lelah, pucat, demam, serta perdarahan
gusi karena
-Hb: menurun
-eritrosit menurun
- leukosit (normal/turun)
- trombosit menurun
- B/E/NB/S/L/M : n/n/n/t/na/na
harus dilakukan pemeriksaan dengan sediaan
hapus aspirasi sumsum tulang karena
disumsum tulang tersebut merupakan salah
satu tempat terjadinya hematopiesis
Pohon Topik
Hematopoeisis

Sel-sel Darah

Eritrosit Leukosit Trombosit

Agranulosi
Granulosit
t

Neutrofil Eosinofil Basofil Limfosit Monosit

Segmen Batang Limfosit Limfosit


B T
Learning Objective
Mahasiswa/I mampu mengetahui dan
menjelaskan :
- Susunan dan sifat-sifat darah
- Hematopiesis (proses pembentukan dan
perkembangan sel darah )
Eritrosit
Sel paling banyak didalam darah
Eritrosit adalah sel tidak berinti yang tetap berada
didalam darah
Mengandung hemaglobin protein dengan molekul
besi didalam sitoplasma
Mengangkut oksigen sebagai oksihemoglobin dan
karbon dioksida sebagai karbaminohemoglobin
Bentuk bikonkaf
Diameter 7,5 mikrometer
Life span : 120 hari
Leukosit
Terdiri dari :
- granulosit
- agranulosit
Granulosit
Neutrofil
Sitoplasma tampak jernih di bawah mikroskop
Inti mengandung beberapa lobus yang
dihubungkan oleh benang kromatin halus
60-70% leukosit darah
Fagosit yang sangat aktif tertarik ke benda
asing oleh faktor kemotaktik
Eosinofil
Sitoplasma terisi oleh granula besar merah
merah muda atau eosinofilik
Inti biasanya berlobus 2
Memiliki rentang usia pendek,didalam darah
atau jaringan ikat
Merupakan sel fagositik dengan afinitas
terhadap kompleks antigen-antibodi
Membentuk 2-4% leukosit darah
Mangeluarkan zat kimiawi yang menetralkan
histamin dan mediator lain reaksi peradangan
Basofil
Sitoplasma mengandung granula biru tua dan
coklat
Memiliki rentang usia pendek
Granula mengandung histamin dan heparin
Membentuk kurang dari 1% leuosit darah
Inti berwarna basofilik pucat,tetapi biasanya
terhalang oleh adanya granula sitoplasma
yang padat
Agranulosit
Limfosit
- ukurannya bervariasi dari kecil hingga besar
- Inti terpulas gelap dikelilingi cincin sitoplasma
yang sempit
- Rentang usia beberapa hingga beberapa bulan
- Membentuk sekitar 20-30% leukosit darah
Monosit
- leukosit agranular terbesar terutama ditandai oleh
inti bentuk tapal kuda
- Hidup dalam jaringan ikat selama berbulan-bulan,
tempat sel ini menjadi fagosit kuat
- Merupakan sistem fagosit mononuklear
- Membentuk sekitar 3-8% leukosit darah
Trombosit
Fragmen megakariosit sumsum tulang dan tidak
termasuk sel darah
Berfungsi untuk memulai pembekuan darah
Jumlah : 150.000-450.000/mm3
Life span :8 hari
Hematopoiesis
Sel darah secara terus menerus diganti di
sumsum merah karena terbatasnya rentang
usia
Sel induk pluripoten membentuk sel induk
mieloid dan sel limfoid pluripoten
Sel induk mieloid menghasilkan
eritrosit,eosinofil,neutrofil,basofil,monosit,dan
megakariosit
Sel induk limfoid menghasilkan limfosit B dan
limfosit T
Limfosit B dan T ditemukan di jaringan limfoid
perifer,limfonodus,dan limpa
Tempat Hematopoiesis
Pada embrio,hemopoiesis berlangsung di
kantung kuning telur,hati,limpa dan
limfonodus
Pada orang dewasa,hemopoiesis terbatas di
sumsum tulang merah
(tengkorak,sternum,iga,vertebra,panggul)
Proses Pembentukan
1. Janin : 0 2 bulan (kantung kuning telur)
2 7 bulan (hati , limpa)
5 9 (sumsum tulang)
2. Bayi : sumsum tulang pada semua
tulang
3. Dewasa: vetebra , tulang iga , sternum ,
tulang tengkorak ,sakrum dan
pelvis , ujung proksimal
femur
DAFTAR PUSTAKA
A.V. Hoffbrand, dkk.2005. Hematologi. Jakarta:
EGC
Eroschenko,Victor. P. 2010. Atlas Histologi
Difiore. Jakarta: EGC
Dorland,W.A Newman. 2010. Kamus
Kedokteran
Dorland edisi 31. Jakarta: EGC.
F R I E N D S...

Anda mungkin juga menyukai