Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ETIKA PROFESI

MAKALAH KASUS KORUPSI RATU AT


GUBERNUR BANTEN

OLEH :
PUTU EKA YUDA AGUSTIN LONG
26.0478
D (S1)

FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN


INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
TAHUN AJARAN 2016/2017
TRANSPARANSI ADALAH SEBUAH KATA YANG SELALU MENJADI DAMBAAN PUBLIK
JIKA KITA LIHAT DI MEDIA MASSA SAAT INI, TETAPI SEPERTI SEGALA HAL YANG
MERUPAKAN DAMBAAN MANUSIA BIASANYABAB I MEMILIKI WUJUD YANG ABSTRAK ATAU
TIDAK JELAS. SALAH SATU HAL PENDAHULUAN
YANG INGIN DIINTEGRASIKAN DALAM PROSES
Latar Belakang
PERANCANGAN ADALAH BAGAIMANA MEMBUAT SISTEM INI MENJADI TRANSPARAN
SESUAI DENGAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE SEHINGGA TERWUJUD ETIKA YANG BAIK
DALAM PEMERINTAHAN.
SUATU PEMERINTAHAN DIKATAKAN TRANSPARAN, JIKA DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHANNYA TERDAPAT KEBEBASAN ALIRAN INFORMASI DALAM BERBAGAI
PROSES KELEMBAGAAN SEHINGGA MUDAH DIAKSES OLEH MEREKA YANG
MEMBUTUHKAN. BERBAGAI INFORMASI TELAH DISEDIAKAN SECARA MEMADAI DAN
MUDAH DIMENGERTI SEHINGGA DAPAT DIGUNAKAN ALAT MONITORING DAN EVALUASI.
PEMERINTAHAN YANG TRANSPARAN MERUPAKAN SALAH SATU HAL YANG MENANDAKAN
BAHWA PEMERINTAH MEMILIKI ETIKA YANG BAIK DALAM MENJALANKAN RODA
PEMERINTAHAN. NAMUN DI INDONESIA SAAT INI ETIKA PARA PEMIMPIN DALAM
PEMERINTAHAN SEMAKIN MENURUN. BANYAK KASUS PELANGGARAN ETIKA
PEMERINTAHAN YANG DILAKUKAN OLEH PARA PEMIMPIN DIANTARANYA ADALAH
KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME.
KORUPSI YANG MUNCUL DI BIDANG POLITIK DAN BIROKRASI DALAM PEMERINTAHAN
BISA BERBENTUK SEPELE ATAU BERAT, TERORGANISASI ATAU TIDAK. SALAH SATU
KASUS KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH PEJABAT PEMERINTAHAN ADALAH KASUS
KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH RATU ATUT. MENGINGAT KASUS KORUPSI YANG
DILAKUKAN OLEH RATU ATUT MERUPAKAN SALAH SATU PELANGGARAN ETIKA
PEMERINTAHAN MAKA SAYA MEMBUAT MAKALAH YANG BERJUDUL KASUS KORUPSI RATU
ATUT.
Rumusan Masalah
Mengapa Ratu Atut melaksankan
tindak korupsi?
Bagaimana cara Ratu Atut
melaksanakan korupsi?
Apa dampak yang ditimbulkan dari
tindak korupsi yang dilakukan Ratu
Atut?
Bagaimana cara agar tindak korupsi
bisa dihindari?
Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah


untuk :
Memenuhi tugas mata kuliah etika pemerintahan.
Mengetahui alasan Ratu Atut melaksanakan
korupsi.
Mengetahui bagaimana cara Ratu Atut
melaksanakan tindak korupsi.
Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kasus
tindak korupsi yang dilakukan oleh Ratu Atut.
Mengetahui cara untuk mengatasi tindak korupsi.
BAB II
Pembahasan

2.1 Faktor penyebab Ratu Atut melaksanakan korupsi


Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah
tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain
yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak .

Unsur-unsur dominan berikut ini yang melekat pada tindakan korupsi Ratu Atut
yang merupakan beberapa alasan Ratu Atut melaksanakan tindak korupsi :
Korupsi yang dilakukan Ratu Atut bersumber pada kekuasaan yang didelegasikan.
Pelaku-pelaku korupsi tersebut adalah orang-orang yang memperoleh kekuasaan
di wilayah Banten dan memanfaatkannya untuk kepentingan-kepentingan lain.
Korupsi melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif dari pejabat-pejabat yang
melakukannya.
Korupsi yang dilakukan bertujuan untuk kepentingan pribadi dan kelompok
keluarga Atut. Orang-orang yang mempraktikan korupsi biasanya berusaha untuk
erahasiakan perbuatannya. Mungkin saja korupsi suda begitu menjarah sehingga
banyak sekali orang yang terlibat korupsi.
Korupsi dilakukan secara sadar dan disengaja oleh para pelakunya. Dalam hal ini
tidak ada keterkaitan antara tindakan korup dengan kapasitas rasional pelakunya.
2.2 Analisis kasus korupsi Ratu Atut

Pada akhir tahun 2013 perhatian masyarakat Indonesia dijejali


dengan pemberitaan korupsi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah
Chasan. Yang menarik dari kasus ini ialah adanya tindakan korupsi
yang dilakukan oleh sebuah dinasti pemerintahan yang dikuasai
oleh keluarga Ratu Atut. Kasus korupsi ini tidak hanya dilakukan
oleh seorang kepala daerah (Ratu Atut) saja, akan tetapi juga
melibatkan pejabat-pejabat pemerintahan yang ternyata memiliki
ikatan keluarga dengan Ratu Atut.

Dalam kasus korupsi Ratu Atut ini kita dapat melihat


adanya oligarkhi yang berupa sebuah dinasti politik pemerintahan
di kota Banten. Ratu Atut berperan sebagai seorang ratu yang
mencengkeramkan akar politik dinasti di Banten dengan
menggunakan Partai Golkar sebagai kendaraan politiknya.
2.3 Dampak yang ditimbulkan dari kasus korupsi Ratu
Atut

Korupsi yang dilakukan Gubernur Banten Hj. Atut Chosiyah salah satunya dalam bidang
politik, yaitu Suatu Sengketa Pilkada Lebak yang mengakibatkan kerugian negara yang
sangat besar di antaranya:
Dampak Ekonomi, karna korupsi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan
menyebabkan investasi dari negara lain berkurang karena para insvestor ingin
berinvestasi di negara yang bebas dari korupsi. Hal ini menyebabkan kerugian besar bagi
negara, karena dengan tidak adanya bantuan dari negara lain maka akan menghambat
perkembangan perekonmian negara tersebut.
Dampak Kemiskinan Dan Sosial Masyarakat, dalam kasus ini dapat mengurangi kualitas
pelayanan pemerintah dan entrakstuktur dan juga dapat menambahkan tekanan
tekanan terhadap anggaran pemerintah. Dari situ menyebabkan ketidaksejahteraan
masyarakat.
Dampak Terhadap Politik Dan Demokrasi, dengan terjadinya kasus korupsi yang dilakukan
oleh Gubernur Banten, menyebabkan citra kredibilitas partai politik tersebut diragukan
oleh publik.
Dampak terhadap Penegakan Hukum, dalam kasus ini hukum dapat di beli atau sering di
bilang penyuapan. Penegak hukum seharusnya berperan dalam pemberantasan korupsi,
tapi dalam kasus ini banyak penegak hukum terlibat dalam KKN sebagai dampak dari
keimanan dan keadilan yang lemah.
Dampak terhadap Pertahanan Dan Keamanan, peluang - peluang penyalahgunaan uang
negara sangat berpengaruh terhadap persepsi masyarakat terhadap rrealita kehidupan.
Karna masyarakat dapat kehilangan kepercayaan dan menipisnya sikap bela negara
dalam pertahanan dan keamanan negara. Jika hal ini terus berlanjut akan datang oknum
oknum yang dapat mengintimidasi rakyat dan menghancurkan suatu negara.
2.4 Cara Mengatasi
Korupsi
Korupsi terjadi dikarenakan oleh adanya pemusatan kekuasaan,
birokrasi yang tidak sehat, orientasi masyarakat untuk
mengonsumsi, gaji yang rendah, pengeluaran pemerintah yang
luar biasa besaranya, persaingan dalam pemilihan, dan tidak
adanya hukum yang efektif.
Cara terbaik dalam mengatasi korupsi ataupun menciptakan iklim
anti korupsi dalam pemerintahan dan masyarakat adalah dengan
menegakkan negara sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Selain itu dalam langkah pemerintah yang taktis adalah
desentralisasi. cara mengatasi korupsi dengan pembagian
kekuasaan atau penyebaran kekuasaan. Bila kondisi yang benar
dan ideal terjadi, korupsi akan semakin sempit terjadi dan
pengawasan lebih mudah dan penanganan kasus korupsi pun lebih
mudah. Selain itu budaya kebebasan pers ataupun jurnalistik dan
mengajukan pendapat yang bertanggung jawab harus dilindungi
kebebasannya. Kapan hak Pers dan mahasiswa dalam bersuara,
berkumpul dan berpendapat dikurangi dan dibatasi maka saya
yakin korupsi akan merajalela.

BAB III
Penutup

Kesimpulan
Dari segala pemaparan di atas dapat
disimpulkan :
1. Ratu Atut melakukan korupsi karena
ingin memperkaya diri sendiri dan
keluarga nya dengan cara
menyalahgunakan kekuasaannya
sebagai Gubernur Banten
2. Kasus Ratu Atut telah dianalisis dan
kini ia telah menerima hukuman atas
segala perbuatannya.
LANJUTAN

3. Dampak yang ditimbulkan dari korupsi yang


dilakukan Ratu Atut berdampak pada
ekonomi, kemiskinan dan sosial
masyarakat,politik dan demokrasi,
penegakan hukum, serta pertahanan dan
keamanan .
4. Cara terbaik dalam mengatasi korupsi
ataupun menciptakan iklim anti korupsi
dalam pemerintahan dan masyarakat adalah
dengan menegakkan negara sesuai dengan
keyakinan masing-masin
SARAN
Saran penulis adalah agar kita yang
setelah lulus dari lembaga pendidikan
IPDN bisa bekerja dengan jujur, tulus,
dan iklas dalam bekerja mengayomi
masyarakat dan bila nantinya telah
menjadi pemimpin jangan pernah kita
salah gunakan kekuasaan yang
diberikan.

Anda mungkin juga menyukai