Anda di halaman 1dari 14

Kementerian Keuangan

Direktorat Jenderal Pajak

J AK
A S PA
E K I L
S UM
UM
FILOSOFI DASAR PAJAK

Self
UU DEFINISI
Assessmen
Perpajakan t
Mendaftarkan
diri
Menghitung
lf
Se men
t Memperhitung
ss
as
se kan
Menyetorkan
Melaporkan

Tax Compliance
Revenue
Enforceme
TARIF PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Pasal 17 ayat (1) a UU No.36/2008 ( UU PPh)

No 2001-
Lapisan Penghasilan (Lama) Tarif NOW
Lapisan Penghasilan (Baru)
1. s.d Rp 25 Juta 2008 5% s.d. 50 Juta
2. Di atas 25 Juta s.d. 50 Juta 10% -
3. Di atas 50 Juta s.d. 100 Juta 15% Di atas 50 Juta s.d. 250 Juta
4. Di atas 100 Juta s.d.Rp 200 Juta 25% Di atas 250 Juta s.d.500 Juta
5. - 30% Di atas 500 Juta
6. Di atas 200 Juta 35% -
Contoh Penghitungan Tarif Progresif :
Ph Kena PPh sebesar Rp.300.000.000,00 maka PPh Akhir Tahun:
Tarif PPh
5% x Rp.50.000.000,00 =Rp. 2.500.000,00
UMKM = 15% x Rp.200.000.000,00 =Rp. 30.000.000,00
1% x 25% x Rp.50.000.000,00 =Rp. 12.500.000,00
omset Total PPh Akhir Tahun =Rp. 45.000.000,00

3
PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

Wajib Pajak

menggunakan

sarana
SSP
administrasi lain
o pembayaran secara
elektronik,
o pembayaran melalui
Anjungan Tunai
Mandiri, atau
o media lainnya
Pembayaran &
Penyetoran Pajak
kas negara
4
Pasal 9 PP 74 tahun 2011
Kewajiban
Pelaporan
Merupakan sarana
Merupakan sarana
dalam melaporkan
dalam melaporkan
dan
Surat dan
mempertanggung-
Pemberitahu mempertanggung-
jawabkan
jawabkan
an (SPT) penghitungan jumlah
penghitungan jumlah
pajak yang
pajak yang
sebenarnya terutang
sebenarnya terutang

SPT Masa SPT Tahunan


(laporan (laporan
bulanan) tahunan)
Kementerian Keuangan
Direktorat Jenderal Pajak

I L A S
SE K T I
N E S
A M K
PA J A
1 SEKILAS AMNESTI PAJAK

Pengampunan Pajak

TA-1

TA-2
penghapusan pajak yang
seharusnya terutang, tidak dikenai
sanksi administrasi perpajakan
dan sanksi pidana di bidang
perpajakan, dengan cara
mengungkap Harta dan
membayar Uang Tebusan
TA-3

PAJAK TERUTANG 1985 - 2015

Pasal 1 Angka 1.
2 Maksud dan Tujuan Pengampunan
Pajak

PERTUMBUHAN Perluasan basis Meningkatkan


EKONOMI melalui data perpajakan Penerimaan
Repatriasi yang lebih valid,
komprehensif dan Pajak baik
Aset, melalui: terintegrasi jangka pendek
maupun
Peningkatan Basis panjang
likuiditas perhitungan
domestik; potensi Jangka pendek:
Perbaikan nilai penerimaan penerimaan
tukar Rupiah; pajak yang lebih dari uang
reliable tebusan
Suku Bunga yang
kompetitif; Jangka
Peningkatan menengah -
investasi panjang:
Penerimaan
pajak
berdasarkan
basis data yang
lebih lengkap
dan akurat
5 Beberapa Estimasi Besarnya Aset
WNI Indonesia di luar Negeri
McKinsey mengestimasi terdapat sekitar USD 250 Miliar aset
WNI di luar negeri

Data Credit Suisse Global Wealth Report dan Allianz


Global Wealth Report (diolah) menunjukan bahwa aset WNI
di luar negeri sekitar Rp 11.125 Triliun
Bank Indonesia memperkirakan jumlah illicit funds Indonesia
di luar negeri sebesar Rp 3.147 Triliun (sumber: Kar and
Spanjers (2015), Tax Justice Network (2010) dan Global Financial
Integrity (2015))

Berdasarkan data primer, Kementerian Keuangan


mengestimasi total aset WNI yang berada di luar negeri minimal
Catatan: sebesar Rp 11.000 Triliun
UU No 24/1999 mengenai Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, memungkinkan
Penduduk Indonesia bebas memiliki dan menggunakan devisa antara lain untuk
perdagangan internasional, transaksi di pasar uang, dan pasar modal (termasuk
pembelian aset di luar negeri)
6 MENGAPA SEKARANG?
MANFAATKAN PENGAMPUNAN PAJAK SEKARANG, SEBELUM:
DATA dari ILAP
(Instansi,
Lembaga,
AUTOMATIC Asosiasi, dan
EXCHANGE Pihak Lain)
OF INFORMATION makin banyak
(AEOI) diterima DJP
PALING LAMBAT MULAI 2018 REVISI UU
PERBANKAN UNTUK
KETERBUKAAN DATA
BAGI PERPAJAKAN
WP tidak akan bisa lagi menyembunyikan asetnya
(di mana pun) dari otoritas pajak
7 MANAJEMEN DATA DAN INFORMAS


Rahasia
Data dan informasi yang
disampaikan Wajib Pajak dalam
Surat rangka Pengampunan Pajak tidak
Keterangan dapat diminta oleh siapapun
atau diberikan kepada pihak
manapun berdasarkan
peraturan
KECUALI ATASperundang-undangan
PERSETUJUAN WAJIBlain PAJAK
SENDIRI.

Pasal 21 Ayat (3)


8 Tax Amnesty Merupakan Awal dari
Reformasi Perpajakan yang Lebih
eformasiBesar dan
Kebijakan Komprehensif
Perpajakan
Revisi UU Revisi UU
KUP PPN

Revisi UU Revisi UU
PPh Bea Materai
formasi Administrasi Perpajakan Penegakan
Pembentukan
hukum yang
Badan
lebih efektif
Penerimaan
dan tepat
Pajak (SARA)
Perbaikan sasaran
Perbaikan
teknologi
manajemen
informasi dan
data
komunikasi
Untuk kebijakan pajak lebih komprehensif dan administrasi
perpajakan yang lebih baik
9 TIDAK PERNAH KHILAF BAYAR PAJAK
TIDAK IKUT AMNESTI PAJAK
Pajak 1985-2015 dapat ditagih saat
ditemukan data (s.d. 30 Juni 2019) +
Sanksi KUP

IKUT AMNESTI PAJAK TIDAK


Pajak 1985-2015 dapat ditagih saat
ditemukan data (tidak terbatas
waktu) + Sanksi 200%

IKUT AMNESTI PAJAK


Lega, Nikmati 6 Fasilitas UU
Pengampunan Pajak, &
Mengulangi
Terima
Kasih.
UNGKAP

TEBUS

LEGA

Anda mungkin juga menyukai