Anda di halaman 1dari 69

Bab 3.

Pengenalan Vaksin

Bab 3 1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir sesi, peserta diharapkan
mampu
Memahami jenis-jenis dan sifat vaksin
program imunisasi rutin di Indonesia
Meyebutkan hal-hal yang
menyebabkan kerusakan vaksin
Menjaga kualitas vaksin
Memahami dosis, dan cara
pemberian vaksin
Bab 3 2
PENDAHULUAN
Vaksin : Produk biologis (bakteri,
virus, toxoid) yang dilemahkan /
dimatikan atau rekombinan
menimbulkan kekebalan specifik
secara aktif thd penyakit tertentu.
Jenis jenis vaksin program
imunisasi di Indonesia: BCG, Polio,
Campak, Hepatitis B, DPT/HB, TT, DT

Bab 3 3
Pengenalan Vaksin program
imunisasi
Pengolongan
Dasar asal antigen
a. Bibit penyakit yang dilemahkan (live attenuated)
Virus OPV, campak, yellow faver, Hepatitis B
Bakteri BCG
b. Bibit penyakit dimatikan (inactivated)
Virus IVP
Bakteri Pertusis.

Dulu Dasar penyimpanan


Vaksin Bacterial BCG, DPT, DT, TT
Vaksin Viral OPV, Campak. HB recombinan
Vaksin Bacterial-Viral DPT/HB

Dasar Sensitve suhu.


Sensitif Beku FS (freeze Sensitive) Hept B, , DPT, DT, TT, DPT-HB
Sensitif Panas HS (Heat Sensitive) BCG, OPV, Campak

Bab 3 4
Jenis pelarut

Diluent (pelarut)
4 ml NaCl 0,9 % BCG Paris
1173 P2
1 ml Sauton SSI BCG
Danis strain
5 ml aquabidest steril
Campak
Bab 3 5
peragaan

Bab 3 6
BCG strain Paris no.1173. P2

Bentuk beku-kering.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC, pelarut pada suhu kamar
Kadaluarsa 12 bulan, pelarut 60 bulan.
Indikasi kekebalan aktip terhadap tuberkulosa
Kemasan 1 box isi 10 Amp, pelarut 4 ml NaCl 0,9 % untuk setiap
ampul
Dosis 0,05 ml / dosis pada intrakutan
Pelarut didinginkan pada suhu + 2 s/d + 8 OC minimal 12 jam sebelum

dipakai Bab 3 7
Microbakterium Bovis, Danish Strain
1331

Bentuk beku-kering.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC, pelarut pada suhu kamar
Kadaluarsa 12 bulan, pelarut 60 bulan.
Indikasi kekebalan aktip terhadap tuberkulosa
Kemasan 1 box isi 10 vial, pelarut 1 ml NaCl 0,9 % untuk setiap vial
Dosis 0,05 ml / dosis pada intrakutan
Pelarut didinginkan pada suhu + 2 s/d + 8 OC minimal 12 jam sebelum
dipakai
Setelah dilarut vaksin hanya bertahan 4 jam

Bab 3 8
Diskusi
Belehkah pelarut vaksin BCG strain
Paris digunakan pada vaksin BCG
strain Danish ?
Bolehkan pelarut vaksin campak
digunakan pada vaksin BCG ? Atau
sebaliknya ?

Bab 3 9
DPT / HB.
Bentuk Cairan.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC,
Kadaluarsa 24 bulan

Indikasi kekebalan aktip Difteri, tetanus dan Hept B.


Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 5 dosis (2,5 ml)
Setiap vial ditempelkan VVM.
Dosis 0,5 ml / dosis pada intra maskuler
Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat
digunakan paling lama 4 minggu dengan ketentuan :
Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak
hilang, Tidak terendam air, Sterilitas terjaga, VVM kondisi
A/B
Vaksin dapat rusak pada suhu dibawah 0 OC

Bab 3 10
D T.

Bentuk Cairan.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC,
Kadaluarsa 24 bulan
Indikasi kekebalan aktip Difteri dan tetanus .
Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
Setiap vial ditempelkan VVM.
Dosis 0,5 ml / dosis pada intra maskuler atau Subkutan dalam
Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan
paling lama 4 minggu.dengan ketentuan :
Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang,
Tidak terendam air, Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B
Vaksin dapat rusak pada suhu dibawah 0 OC

Bab 3 11
Bab 3 12
Bab 3 13
T T.

Bentuk Cairan.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC,
Kadaluarsa 24 bulan
Indikasi kekebalan aktip tetanus .
Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
Setiap vial ditempelkan VVM.
Dosis 0,5 ml / dosis pada intra maskuler atau Subkutan dalam
Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan
paling lama 4 minggu.dengan ketentuan :
Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang,
Tidak terendam air, Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B
Vaksin dapat rusak pada suhu dibawah 0 OC

Bab 3 14
Polio.

Bentuk Cairan + pipet (dropper).


Kadaluarsa Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC 6 bln, - 15 s/d 25
OC 2 thn

Indikasi kekebalan aktip terhadap polomyelitis.


Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
Kemasan pipet 1 box isi 10 pipet.
Setiap vial ditempelkan VVM.
Dosis 0,5 ml / dosis pemberian secara Oral
Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling
lama 2 minggu dengan ketentuan :
Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak
terendam air, Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B

Bab 3 15
Diskusi
Apa yang kurang pada kondisi vaksin
polio ini?
Pipet dapat disimpan di freezer ?

Bab 3 16
Campak strain Cam 70

Bentuk beku-kering.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC, pelarut pada suhu kamar
Kadaluarsa 24 bulan, pelarut 60 bulan.
Indikasi kekebalan aktip terhadap penyakit Campak
Kemasan 1 box isi 10 Amp, pelarut 5 ml aquabidest steril
untuk setiap vial
Dosis 0,5 ml / dosis pada subkutan
Pelarut didinginkan pada suhu + 2 s/d + 8 OC minimal 12 jam
sebelum dipakai
Setelah dilarut vaksin hanya bertahan 6 jam atau 8 jam diskusi
Bab 3 17
Hepatitis B PID recombinan.

Bentuk Cairan.
Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC,
Kadaluarsa 26 bulan
Indikasi kekebalan aktip terhadap infeksi virus Hept B
( Transmisi Hep B Perinatal )
Kemasan 1 box isi 100 pough, @ 1 dosis
Setiap vial ditempelkan VVM.
Dosis 0,5 ml / dosis pada Intra Muskuler Anterolateral Paha
Vaksin dapat rusak pada suhu dibawah 0 OC (- 0,5 dalam 30 menit)

Bab 3 18
Penggolongan Vaksin
berdasarkan sensitivitas
terhadap suhu
Gol. vaksin yang Hepatitis B
FS akan rusak
terhadap suhu
Td

DPT-HB-Hib
(Freeze dingin <00C
DT
Sensitive) (beku)
tidak tahan beku TT

Gol. vaksin yang

HS akan rusak
terhadap
paparan panas
BCG

POLIO
(Heat Sensitive) CAMPAK
yang berlebih
tidak tahan panas
(>340C)
Epi cold chain
Masa Simpan Vaksin
VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN
HEP. B 26 bulan
DPT/HB 2 tahun

FS Td +20C s/d +80C 2 tahun


DT 2 tahun
TT 2 tahun
+20C s/d +80C atau
BCG -150C s/d -250C 1 tahun

+20C s/d +80C atau 6 bulan


HS POLIO -150C s/d -250C 2 tahun
CAMPAK +20C s/d +80C atau
-150C s/d -250C 2 tahun

Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 5 tahun
Pelarut Campak

Epi cold chain


Kerusakan Vaksin terhadap
Suhu
VAKSIN SUHU BERTAHAN

FS
Hep. B - 0,50C Max jam

Td, TT, DT - 50C s/d -100C Max 1,5-2 jam


Td 14 hari
Hep. B & TT Beberapa 0C di 30 hari
Polio atas suhu kamar 2 hari

HS Campak & BCG


(<340C)
7 hari

Epi cold chain


Background.
Kerusakan vaksin pada suhu dibawah
0 O C.

Suhu di bawah 0oC (Subzero)

Hep B - 0,5o C Min jam

DPT, TT & - 5C s/d 10oC Min 1,5 2 jam


DT

(Thermostability of Vaccines, WHO, 1998)

Bab 3 22
Bckground.
KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN
RANTAI DINGIN

Stabilitas vaksin di luar rantai dingin,


pada :
Suhu
Polio
< +34 o C
2 hari
DPT 14 hari
Hep B & TT 30 hari
Campak & BCG 7 hari
(Thermostability of Vaccines, WHO, 1998)

Bab 3 23
SEMUA VAKSIN AKAN RUSAK
BILA TERKENA SINAR
MATAHARI LANGSUNG

PEMBEKUAN AKAN
MERUSAK VAKSIN
FS
PASTIKAN PELARUT VAKSIN
TIDAK TERTUKAR ANTARA BCG
DAN CAMPAK

PASTIKAN VAKSIN DAN PELARUTNYA


BERASAL DARI PABRIK YANG SAMA

PELARUT CAMPAK DAN BCG


TIDAK BOLEH BEKU
Penggunaan vaksin yang telah
dibuka di pelayanan statis
VAKSIN MASA PEMAKAIAN
HEP. B (Uniject) Satu dosis
BCG 3 jam
POLIO 2 minggu
DPT 4 minggu
DPT/HB 4 minggu
CAMPAK 6 jam
DT 4 minggu
TT 4 minggu
Tipe-tipe VVM

VVM-30. tahan > 30 hari pada 37C


(High stability vaccines seperti HepB, TT, DT)

VVM-14, tahan > 14 hari pada 37 C


(Medium stability vaccines seperti DPT-HB dan
Campak)

VVM-2, tahan > 2 hari pada 37C


(Least stable vaccines, seperti Polio)
Catatan:
perbedaan tipe VVM hanya dapat diketahui
saat penempelan di pabrik vaksin
Stability of vaccine / vvm modul / WHO ref
Bab 3 27
Pemantau suhu panas
VVM.


x

x
Bab 3 28
PENATAAN VAKSIN
RCW 50 EK
KOMPARTMEN KANAN DAN KIRI SUHU +2C s/d +8C
BAGIAN TENGAH FREEZER

JARAK ANTAR VAKSIN MINIMAN 1- 2 CM ATAU


1 JARI TANGAN
PENATAAN VAKSIN
LE domestik

Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan


PENATAAN VAKSIN

Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan


Vaksin vial monitor

Mana yang boleh digunakan ?

Bab 3 33
(1) Pemantau suhu.

Muller Dial
Bulb. Epi cold chain
Pemantau suhu dingin
Freeze Tag.

Baik Buruk

Bab 3 35
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT/HB
Campak
DT
TT
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT/HB
Campak
DT
TT
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT/HB
Campak
DT
TT
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT/HB
Campak
DT
TT
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT/HB
Campak
DT
TT
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT/HB
Campak
DT
TT
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT/HB
Campak
DT
TT
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT/HB
Campak
DT
TT
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT/HB
Campak
DT
TT
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT/HB
Campak
DT
TT
Latihan
FS HS
Vaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panas
BCG
Hepatitis B
Polio
DPT/HB
Campak
DT
TT
Shake test
Vaksin apa saja yang dapat
dilakukan shake test ?

Bab 3 47
Teknik Uji Kocok
1. Ambil 1 botol / vial vaksin yg
dicurigai telah terpapar suhu beku
2. Tandai dan masukkan ke freezer
agar benar-benar beku selama 24
jam (pembanding)
3. Ambil dan masukkan ke refregerator
(2-8 OC) selama 6 jam, agar suhu
sama dengan botol/vial vaksin yang
dicurigai
Teknik Uji Kocok
4. Ambil keduanya dan kocok scr bersamaan
hingga homogen (campur rata).
5. Letakan di tempat arah cahaya dan amati
10-30 menit
6. Jika endapan pd botol/vial yg dicurigai
timbul lebih cepat / sama dengan botol
pembanding benar-benar telah terpapar
beku (RUSAK)
7. Jika endapan lebih lambat gunakan
segera
Shake test awal

Bab 3 50
10 menit

Bab 3 51
20 menit

Bab 3 52
30 menit

Bab 3
x 53
??

Epi cold chain


Tandan tanda
Kerusakan Vaksin

1.VVM C atau D
2.BCG Tidak Beku Kering
3.Suhu Thermometer tidak
diantara 2 80 C.
4.Berubah warna
5.Pernah Beku

Bab 3 55
Kesimpulan : Vaksin tidak dapat
digunakan
1. Expired date (kadaluarsa) telah
berakhir conoth : July 2013 ?
2. Vaksin dengan VVM yang telah menjadi
C
atau D
3. Vaksin TT, DT, DPT-Hept B, PID Hept B
beku atau pernah beku.
4. Vaksin yang pernah terendam air.
5. Vaksin yang labelnya telah hilang.
6. Vaksin yang kemasannya telah pecah
7. Vaksin yang telah direkonstruksi
(dioplos) seperti BCG, Campak dan
waktunya telah berakhir.

Bab 3 56
Bab 3 57
Bab 3 58
URUTAN PERTIMBANGAN
PEMILIHAN VAKSIN YG AKAN
DIGUNAKAN, PILIH BOTOL /
VIAL :
1. Vaksin bekas (sisa pemakaian
sebelumnya), jk tdk ada ...
2. Vaksin ber-VVM B, jika semua B atau
A ..
3. Vaksin eksp. Date terdekat, jika semua
sama .. (EEFO)
4. Vaksin yang datang terlebih dulu (FIFO)
PENANGANAN LIMBAH
MEDIS
Komponen limbah imunisasi
Medis
Alat suntik bekas
Sisa vaksin
Non medis
Plastik pembungkus alat suntik
Kapas
Dus vaksin
PEMUSNAHAN LIMBAH
MEDIS
Prinsip : tidak menjadi sumber
penularan penyakit dan tidak
menimbulkan pencemaran bagi
lingkungan.
Dibakar dengan incinerator
Pembakaran aman terlindung
Dikubur kedalaman 2-3 meter, dan
diperkirakan hingga minimal 5 tahun
tdk ada penggalian.
PENCATATAN SUHU LE
PAGI dan SORE
DICATAT DI BUKU GRAFIK SUHU
PERHATIKAN HSL PENATAUAN
TINDAK LANJUTI JIKA SUHU TIDAK
SESUAI (DI LUAR 2 80 C)
UPAYA TL AGAR DICATAT DI BAG
BAWAH GRAFIK SUHU
PENCATATAN STOK LOGISTIK
VAKSIN PER JENIS VAKSIN
PELARUT PER JENIS PELARUT
ALAT SUNTIK (ADS) PER UKURAN
SAFETY BOX
Praktek
Penempatan jenis vaksin di
lemari es
1. Rumah Tangga
2. RCW 50 EK
3. ILR (vesfrost)
Praktek
Cara penataan vaksin di
dalam vaccine carrier
Pemilihan botol / vial vaksin
yang akan digunakan
demo
UJI KOCOK VAKSIN
Bab 3 67
Bab 3 68
Bab 3 69

Anda mungkin juga menyukai