Anda di halaman 1dari 6

PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN

KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT

Nama Kelompok 4

Anisa Ayu Novitasari


Maryam Magdalena
DEFINISI
1. Pelayanan Kesehatan
Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo, Pelayanan Kesehatan adalah sebuah
sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan
preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan
sasaran masyarakat.

2. Masa Lanjut Usia


Masa lanjut usia merupakan periode penutup dalam rentang hidup
seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari
periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu
yang penuh dengan manfaat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4
yaitu : Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly)
60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 90 tahun dan usia sangat tua (very
old) diatas 90 tahun.

3. Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental
dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi
serta prosesnya.
Perkembangan Reproduksi Usia Lanjut
1. Wanita
Perubahan Anatomik pada Sistem Genitalia dengan berhentinya produksinya hormo
estrogen, genitalia interna dan eksterna berangsur-angsur mengalami atrofi.

2. Vagina
3. Uterus
4. Ovarium
5. Payudara

2. Pria
Beberapa perubahan yang terjadi pada lansia pria adalah :

6. Produksi testoteron menurun secara bertahap.


7. Kelenjar prostat biasanya membesar.
8. Respon seksual terutama fase penggairahan (desire), menjadi lambat dan ereks
yang sempurna mungkin juga tertunda.
9. Fase orgasme, lebih singkat dengan ejakulasi yang tanpa disadari.
10. Kemampuan ereksi kembali setelah ejakulasi semakin panjang
11. Ereksi pagi hari (morning erection) semakin jarang terjadi.
Upaya Pelayanan Kesehatan Reproduksi terhadap Lansia

Upaya pelayanan kesehatan reproduksi terhadap lansia meliputi azas,


pendekatan, dan jenis pelayanan kesehatan yang diterima.
1. Azas
Menurut WHO (1991) adalah to Add life to the Years that Have Been Added to
life, dengan prinsip kemerdekaan (independence), partisipasi (participation),
perawatan (care), pemenuhan diri (self fulfillment), dan kehormatan (dignity).

Azas yang dianut oleh Departemen Kesehatan RI adalah Add life to the Years,
Add Health to Life, and Add Years to Life, yaitu meningkatkan mutu kehidupan
lanjut usia, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang usia.

2. Pendekatan
Menurut World Health Organization (1982), pendekatan yang digunakan adalah
sebagai berikut :
a) Menikmati hasil pembangunan (sharing the benefits of social development)
b) Masing-masing lansia mempunyai keunikan (individuality of aging persons)
c) Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal (nondependence)
d) Lansia turut memilih kebijakan (choice)
e) Memberikan perawatan di rumah (home care)
f) Pelayanan harus dicapai dengan mudah (accessibility)
g) Mendorong ikatan akrab antar kelompok/ antar generasi (engaging the aging)
h) Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia (mobility)
i) Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya (productivity)
j) Lansia beserta keluarga aktif memelihara kesehatan lansia (self help care and
family care)

3. Jenis
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan, yaitu
promotif, prevention, diagnosa dini dan pengobatan, pembatasan kecacatan,
serta pemulihan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai