Anda di halaman 1dari 44

PERANCANGAN DESAIN FORMULIR GAWAT DARURAT

DI PUSKESMAS DEPOK III SLEMAN


TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya


Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh:
FITRIANA TRI WIDYANINGRUM
1314080

PROGRAM STUDI
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN ( D3 )
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017
ii
HALAMAN PERNYATAAN

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan judul “Perancangan Desain Formulir Gawat Darurat di Puskesmas Depok
III Sleman”.
Usulan penelitian ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan
bantuan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kuswanto Hardjo,dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal A.Yani Yogyakarta;
2. Sis Wuryanto, A.Md.PerKes., SKM., MPH, selaku Ketua Prodi Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta dan selaku dosen pembimbing yang telah membantu
dan meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis untuk dapat menyelesaikan dalam pembuatan usulan penelitian;
3. Sri Utami, S.Si., MPH selaku penguji yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk menguji, mengoreksi, dan memberikan saran serta masukan terhadap
penyusunan karya tulis ilmiah ini;
4. Segenap dosen dan karyawan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang
telah membekali penulis ilmu yang bermanfaat selama dibangku perkuliahan;
5. Toto Suharto, SKM., M.Kes selaku Kepala Puskesmas Depok III;
6. Novi Purwidyaningrum, A.Md selaku koordinator unit rekam medis Puskesmas
Depok III;
7. Rekan-rekan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Kelas B dan Rekan-
rekan Program Studi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Tahun
Akademik 2014/2015;
8. Teristimewa keluarga tercinta yang telah memberikan banyak dukungan baik
dari segi moral dan finansial khusunya kedua orang tua.

iv
Penulis menyadari bahwa hasil usulan penelitian ini masih jauh dari yang
diharapkan. Dalam hal ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dalam menyusun laporan ini sehingga dapat menjadi laporan yang
bermanfaat dan dapat digunakan pada masa yang akan datang.

Yogyakarta, Juli 2017

Fitriana Tri Widyaningrum

v
DAFTAR ISI
KARYA TULIS ILMIAH ..................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... ix
INTISARI .............................................................................................................. x
ABSTRACT .......................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
D. Manfaat ........................................................................................................ 3
E. Keaslian Penelitian ....................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis .......................................................................................... 6
B. Kerangka Teori........................................................................................... 11
C. Kerangka Konsep ....................................................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ........................................................................................ 13
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 13
C. Sumber Data Penelitian .............................................................................. 14
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ................................................. 14
E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 16
F. Metode Pengolahan Data ........................................................................... 16
G. Urutan Teknik Analisis Data ...................................................................... 17
H. Etika Penelitian .......................................................................................... 18
I. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Puskesmas Depok III .................................................... 21
B. Hasil ........................................................................................................... 24
C. Pembahasan ................................................................................................ 35
D. Keterbatasan ............................................................................................... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 44
B. Saran ........................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Observasi di bagian Pendaftaran ...................................... 24


Tabel 4.2 Analisis Desain Formulir Rawat Jalan berdasarkan Aspek Fisik 29
Tabel 4.3 Analisis Desain Formulir Rawat Jalan
berdasarkan Aspek Anatomi ...................................................................... 29
Tabel 4.4 Analisis Desain Formulir Rawat Jalan
berdasarkan Aspek Isi ................................................................................ 31
Tabel 4.5 Analisis Usulan Perancangan Desain Formulir Gawat Darurat
berdasarkan Aspek Fisik ............................................................................ 32
Tabel 4.6 Analisis Usulan Perancangan Desain Formulir Gawat Darurat
berdasarkan Aspek Anatomi ...................................................................... 32
Tabel 4.7 Hasil Analisis Kelengkapan Formulir Rawat Jalan ................... 34

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Teori Penelitian ................................................................ 11


Gambar 2. 2 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 12
Gambar 4. 1 Formulir Rawat Jalan Puskesmas Depok III Tampak Depan...........26
Gambar 4. 2 Formulir Rawat Jalan Puskesmas Depok III Tampak Belakang ...... 27
Gambar 4. 3 Desain Formulir Gawat Darurat Tampak Depan ............................. 36
Gambar 4. 4 Desain Formulir Gawat Darurat Tampak Belakang......................... 37
Gambar 4. 5 Heading Formulir Gawat Darurat .................................................... 39
Gambar 4. 6 Instruction Formulir Gawat Darurat Tampak Depan ....................... 40
Gambar 4. 7 Instruction Formulir Gawat Darurat Tampak Belakang .................. 40

viii
DAFTAR SINGKATAN

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat


UGD : Unit Gawat Darurat
RM : Rekam Medis
Fasyankes : Fasilitas Pelayanan Kesehatan
KTP : Kartu Tanda Penduduk
KK : Kepala Keluarga
SIRS : Sistem Informasi Rumah Sakit
KIA : Kesehatan Ibu Anak
KIB : Kesehatan Ibu Bayi
UKM : Usaha Kesehatan Masyarakat
UKP : Usaha Kesehatan Perorangan

ix
PERANCANGAN DESAIN FORMULIR GAWAT DARURAT
DI PUSKESMAS DEPOK III SLEMAN
TAHUN 2017

Oleh

Fitriana Tri Widyaningrum1, Sis Wuryanto2

INTISARI

Latar Belakang : Data atau informasi dalam rekam kesehatan darurat harus
diperhatikan kelengkapannya. Pasien dengan keadaan gawat darurat
membutuhkan perawatan segera. Pendokumentasian pelayanan yang diberikan
kepada pasien sangatlah penting sebagai sumber data yang nantinya akan diolah
menjadi informasi pelayanan.
Tujuan : Merancang desain formulir rekam medis pasien gawat darurat di
Puskesmas Depok III Sleman.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan model
pendekatan Cross-Sectional. Subjek penelitian adalah petugas rekam medis,
perawat , dokter dan koordinator rekam medis. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi dan wawancara.
Hasil : Hasil dari perancangan desain formulir pasien gawat darurat untuk
kebutuhan item data diperolah dari hasil analisis perbandingan kebutuhan item
perancangan desain formulir gawat darurat dengan dengan desain formulir rawat
jalan yang sudah ada. Hasil prosentase kelengkapan item pada komponen
identifikasi sebesar 53% dan ketidaklengkapan sebesar 47%, sedangkan untuk
komponen laporan yang penting diperoleh hasil kelengkapan item sebesar 23 %
dan ketidaklengkapan sebesar 77%, pada komponen autentikasi kelengkapan item
diperoleh hasil sebesar 33,3% sedangkan untuk item yang tidak lengkap sebesar
66,7%. Kemudian hasil dari perancangan juga menambahkan beberapa item data
dengan mengacu pada Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 pasal 3 ayat 2
tentang isi rekam medis pasien gawat darurat.

Kata Kunci : Perancangan, Desain Formulir, Rekam Medis, Gawat Darurat


1
D3 Perekam Medis & Informasi Kesehatan Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
2
D3 Perekam Medis & Informasi Kesehatan Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta

x
EMERGENCY FORM DESIGNING IN PUSKESMAS DEPOK III
OF SLEMAN IN 2017

Fitriana Tri Widyaningrum1, Sis Wuryanto2

ABSTRACT

Background : Data or information in emergency medical record should get


attention on its completeness. Patients of emergency condition require immediate
care. Care documentation to the patients is so crucial as the data source which
then will be processed into service information.
Objective : To identify Emergency Patient Medical Record Form Designing in
Puskesmas Depok III of Sleman.
Method : This was a qualitative study with cross sectional approach. Subjects in
this study were medical record staff, nurses, doctors, and medical record
coordinator. Data were collected by conducting observations and interviews.
Result : The result of emergency patient form designing proposal, the need of
data item was obtained from the result of comparative analysis between the item
need of emergency form designing and the current outpatient form design. The
result of item completeness percentage in identification component was as many
as 53% and unavailable item was 47%. In the meanwhile, the component of
important report figured out item completeness result as many as 23% and
unavailable item was 77%, the component of item completeness authentification
figured out result as many as 33.3% and unavailable item was 66.7%, the result of
designing also included several items according to Health Minister Decree
No.269/MENKES/PER/III/2008 article 3 verse 2 about the contains of emergency
patient medical record.

Keyword : Designing, Form Design, Medical Record, Emergency.


__________________________________________________________________
1
Medical Record and Health Information D3 Study in Jenderal Achmad Yani
Health School of Yogyakarta
2
Medical Record and Health Information D3 Study in Jenderal Achmad Yani
Health School of Yogyakarta

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Permenkes No. 75 Tahun 2014 Pusat Kesehatan Masyarakat
yang selanjutnya disebut Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama yang bertugas melakukan upaya promotif dan
preventif demi mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Puskesmas merupakan penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang dituju masyarakat dengan menyediakan pelayanan pasien rawat jalan
rawat inap dan rawat darurat, sehingga ketika terdapat pasien gawat darurat
harus segera mendapatkan pelayanan dan penanganan terlebih dahulu, agar
dapat dilakukan pelayanan secara maksimal, maka sarana pelayanan
kesehatan hendaknya menyelenggarakan rekam medis.
Menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Rekam medis dapat berbentuk dokumen dalam media kertas
maupun berbentuk elektronik. Informasi yang terdapat dalam formulir rekam
medis merupakan bukti yang harus disimpan setelah pasien mendapatkan
pelayanan. Desain formulir yang tepat guna dapat menjadikan berkas rekam
medis yang bermutu.
Aspek desain formulir yang baik perlu diterapkan dalam merancang
desain formulir sehingga mendapatkan desain yang bermutu dan dapat
bermanfaat bagi fasilitas pelayanan kesehatan. Penyelenggara pekerjaan
rekam medis seperti yang dijelaskan pada Permenkes nomor 55 tahun 2013
bahwa Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan mempunyai kewenangan merancang struktur isi dan
standar data kesehatan untuk pengolahan informasi kesehatan.

1
2

Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Depok III Sleman yang


dilakukan dengan observasi dan wawancara di bagian rekam medis diperoleh
informasi, bahwa pasien dengan keadaan gawat darurat akan diberikan
pelayanan terlebih dahulu, dan proses pendaftaran dilakukan dengan cara
keluarga atau pengantar pasien mendaftar dibagian pendaftaran. Di
Puskesmas Depok III Sleman hasil pemeriksaan pasien gawat darurat masih
dituliskan dalam formulir rawat jalan karena belum adanya formulir gawat
darurat.
Dalam fasilitas rawat jalan, terdapat unit gawat darurat yang bertugas
untuk menerima pasien yang membutuhkan perawatan segera (emergency)
dan korban kecelakaan (casualty). Penekanan pada UGD adalah menolong
pasien secepatnya demi menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu sering kali
data/informasi dalam rekam kesehatan daruat kurang diperhatikan
kelengkapannya (Hatta, 2013). Pendokumentasian pelayanan yang diberikan
kepada pasien sangatlah penting sebagai sumber data yang nantinya akan
diolah menjadi informasi pelayanan.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis menyusun penelitian ini
dengan judul “Perancangan desain formulir gawat darurat di Puskesmas
Depok III Sleman”.

B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang permasalahan yang ada, maka rumusan
masalah dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah, “Bagaimana desain
formulir rekam medis gawat darurat di Puskesmas Depok III Sleman”.

C. Tujuan
Merancang desain formulir rekam medis pasien gawat darurat di Puskesmas
Depok III Sleman.
3

D. Manfaat
1. Manfaat Praktisi
a. Bagi Peneliti
Dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama di
bangku perkuliahan dan dapat menambah wawasan yang lebih luas
terkait penelitian yang dilakukan.
b. Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Menjadi bahan masukan bagi puskesmas terkait dengan
perancangan desain formulir gawat darurat sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk digunakan dimasa yang akan datang
di Puskesmas Depok III Sleman.
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai kajian dan bahan pertimbangan dalam
mengembangkan pengetahuan khususnya mahasiswa rekam medis.
b. Bagi Peneliti Lain
Dapat mejadi acuan dan referensi bagi peneliti lain yang akan
melakukan penelitian dengan topik yang relevan.

E. Keaslian Penelitian
Perancangan desain formulir gawat darurat di puskesmas belum
pernah dibuat, namun demikian ada beberapa perancangan serupa yang
pernah dilakukan sebelumnya antara lain :
1. Saputra (2014), perancangan dengan judul “Desain Formulir Persetujuan
Pemberian Susu Formula pada Bayi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta”. Perbedaan rancangan yang dilakukan oleh Saputra (2014)
dengan perancangan ini adalah :
a. Objek dalam perancangan Okta (2014) adalah formulir persetujuan
pemberian formula pada bayi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
4

Yogyakarta sedangkan objek dalam perancangan ini adalah formulir


gawat darurat di Puskesmas.
b. Tujuan perancangan formulir persetujuan pemberian susu formula pada
bayi yang dapat dijadikan sebagai bukti persetujuan atau penolakan ibu
atau keluarga bayi terhadap pemberian susu formula pada bayi,
sedangkan tujuan dalam perancangan ini adalah mendesain formulir
gawat darurat.
c. Persamaan rancangan Saputra (2014) dengan perancangan ini adalah
memberikan masukan dan menghasilkan rancangan desain formulir.
2. Fatiarini (2013), perancangan dengan judul “Desain Formulir Ringkasan
Masuk-Keluar Sebagai Pengganti Proses Input Data Dalam Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Unit II”. Perbedaan rancangan Fatiarini (2013) dengan perancangan ini
adalah :
a. Objek dalam perancangan Fatiarini (2013) adalah formulir ringkasan-
masuk keluar sebagai pengganti proses input data dalam SIRS
sedangkan objek dalam perancangan ini adalah formulir gawat darurat
di Puskesmas.
b. Tujuan perancangan formulir ringkasan masuk-keluar sebagi pengganti
proses input data dalam SIRS yang digunakan sebagai sumber
informasi yang lengkap dengan menekankan pada aspek isi, fisik dan
anatomi, sedangkan tujuan dalam perancangan ini adalah mendesain
formulir gawat darurat.
c. Persamaan rancangan Fatiarini (2013) dengan perancangan ini adalah
memberikan masukan dan menghasilkan rancangan desain formulir.
3. Setiawan (2016), perancangan dengan judul “Perancangan Map (Folder)
dan Formulir Rawat Jalan di UPT Puskesmas Wonogiri 1”. Perbedaan
rancangan Setiawan (2016), dengan perancangan ini adalah :
a. Objek dalam perancangan Setiawan (2016) adalah mendesain formulir
rawat jalan, formulir klinik gigi, dan map rekam medis, sedangkan
objek dalam perancangan ini adalah formulir gawat darurat.
5

b. Tujuan perancangan formulir rawat jalan, formulir klinik gigi dan map
rekam medis, sedangkan tujuan dalam perancangan ini adalah
mendesain formulir gawat darurat.
c. Persamaan rancangan Setiawan (2016) dengan perancangan ini adalah
memberikan masukan dan menghasilkan rancangan desain formulir.
21

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Depok III


1. Gambaran Umum Puskesmas Depok III
Puskesmas Depok III Sleman terletak di Kompleks Colombo
Nomor 50 A Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta dengan memiliki
wilayah kerja 1 desa yaitu Caturtunggal, yang terdiri dari 20 padukuhan,
287 RT dan 95 RW. Luas wilayah desa Caturtunggal yaitu 889.7480 Ha.
a. Visi
Visi Puskesmas Depok III yaitu “Menjadikan Puskesmas sebagai
Sumber Inspirasi dan Wadah Masyarakat untuk Mencapai Kehidupan
yang Sehat”.
b. Misi
1) Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan
berkesinambungan.
2) Memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya
kesehatan.
3) Mengembangkan sumber daya layanan yang memadai.
4) Membangun kerjasama lintas program dan sektor yang harmonis.
c. Nilai-Nilai dan Motto Puskesmas Depok III
Nilai-nilai :
1) Profesional
2) Transparan
3) Disiplin dan Tanggung Jawab
4) Kerja Sama
Motto : “CeRIA”
1) Cepat
2) Ramah
3) Inovatif
4) Akurat
22

d. Jenis Pelayanan
1) UKP (Usaha Kesehatan Perorangan)
a) Pemeriksaan Umum terdiri dari : Pengobatan, KIR dokter,
kesehatan calon pengantin, pengobatan TB, pengobatan IMS.
b) Pemeriksaan Gigi dan Mulut, melayani keluhan gigi dan mulut
secara promotif, preventif, kuratif.
c) Pelayanan KIA dan KB, pemeriksaan ibu hamil, imunisasi, KB
(suntik, Pil, IUD,Kondom)
d) Pelayanan Tindakan Medis
e) Pelayanan Laboratorium,Pemeriksaan hematologi, Imunoserologi,
Kimia klinik, Parasitologi
f) Pelayanan keperawatan
g) Pelayanan kefarmasian
h) Pelayanan konsultasi : konsultasi gizi, konsultasi sanitasi, dan
konsultasi psikologi.
2) UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
a) UKM Esensial
UKM Esensial dibagi menjadi beberapa pelayanan
diantaranya sebagai berikut : Pelayanan promosi kesehatan,
Pelayanan kesehatan lingkungan, Pelayanan KIA/KIB, Pelayanan
gizi, Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit,
Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
b) UKM Pembangunan
UKM Pembangunan dibagi menjadi 2 pelayanan yaitu :
Pelayanan kesehatan jiwa, dan Palayanan kesehatan lansia.
2. Gambaran Umum Unit Rekam Medis
Puskesmas Depok III memiliki 5 tenaga perekam medis yang
tugasnya telah ditentukan. Adapun kegiatan yang ada di unit rekam medis
Puskesmas Depok III adalah sebagai berikut :
23

a. Pelaporan
Kegiatan pelaporan yang dilakukan di unit rekam medis adalah
membuat laporan internal dan eksternal. Petugas rekam medis di
Puskesmas Depok III membuat laporan LB 1 yaitu laporan bulanan data
kesakitan, dan membuat laporan LB 4 yaitu laporan bulanan kegiatan di
puskesmas, kemudian juga membuat laporan kesehatan khusus.
b. Filing (Penyimpanan)
Sistem penyimpanan yang diterapkan di Puskesmas Depok III
secara sentralisasi dengan sistem family folder dimana satu nomor
rekam medis dipakai untuk satu keluarga dan dikelompokkan
berdasarakan wilayah. Sistem penomoran di Puskesmas Depok III
terdiri dari sepuluh digit yang berarti dua digit pertama merupakan asal
kecamatan pasien, dua digit kedua merupakan nomor urut desa di
wilayah kerja Puskesmas Depok III, satu digit berikutnya merupakan
nomor urut KK/Kelurahan, empat digit berikutnya merupakan nomor
urut, dan satu digit terakhir merupakan kode Puskesmas Induk. Berkas
yang diambil dari ruang penyimpanan akan didistribusikan ke poliklink.
c. Coding (Pengodean)
Pengodean di Puskesmas Depok III dilakukan oleh petugas
rekam medis yang berada di poli umum, proses pengodean
menggunakan sistem informasi Puskesmas (SIMPUS).
d. Pendaftaran
Petugas rekam medis melakukan pendaftaran pasien baru
maupun pasien lama. Selain melakukan pendaftaran petugas juga
mendistribusikan berkas rekam medis sesuai poliklinik yang dituju.
Pelayanan di Puskesmas Depok III pada hari senin hingga sabtu dengan
jam operasional yang berbeda, yaitu : pada hari senin – kamis jam
pelayanan pendaftaran dimulai pada pukul 07.30 – 12.00, sedangkan
pada hari jumat dimulai pada pukul 07.30 – 10.30, dan untuk hari sabtu
jam pelayanan pendaftaran dimulai pukul 07.30 – 11.00.
24

B. Hasil
1. Pendaftaran Pasien Gawat Darurat
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan petugas
pendaftaran dan koordinator rekam medis, tentang alur pendaftaran pasien
gawat darurat. Berikut kutipan wawancara tersebut :

“Biasanya untuk pasien gawat darurat akan mendapatkan pelayanan


terlebiih dahulu, nanti untuk yang mendaftar bisa keluarga/yang
mengantar pasien. Kalau misal pasien sendiri tidak ada yang mengantar
petugas pendaftaran atau pak satpam yang akan mendaftar pasien tersebut
langsung ke ruang tindakan”
Responden A

“Kalau ada pasien keadaan gawat darurat nanti pak satpam akan
memberitahu petugas pendaftaran, terus pasien tersebut langsung masuk
re ruangan tindakan saja biar cepet dapat pertolongan, nanti yang
mendaftar bisa keluarga atau yang mengantar pasien”
Responden B

Berdasarkan kutipan di atas diperoleh informasi bahwa alur


pendaftaran pasien gawat darurat mulai dari pasien datang kemudian akan
diberikan tindakan atau pelayanan terlebih dahulu kemudian keluarga atau
yang mengantar pasien dapat mendaftarkan pasien di bagian pendaftaran.
Hal tersebut juga senada dengan kutipan dari triangulasi.

“Pasien dengan keadaan darurat akan dilayani terlebih dahulu. Jika ada
pasien gawat darurat biasanya pak satpam akan memberitahu petugas
pendaftaran, nanti pasien langsung masuk ruang tindakan. Apabila ada
keluarga atau yang mengantar pasien maka mendaftarkan pasien terlebih
dahulu, tetapi jika pasien datang sendiri dan dalam kondisi sadar petugas
langsung mendaftar di ruang tindakan”
Triangulasi

Hasil wawancara tersebut juga disertai dengan observasi dibagian


pendaftaran. Adapun hasil observasi sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Observasi di Bagian Pendaftaran
No Aspek yang diamati Ya Tdk Keterangan
1. Apakah terdapat pelayanan  Terdapat pelayanan pasien gawat
pasien gawat darurat ? darurat di bagian pendaftaran
25

2. Penggunaan Formulir di Puskesmas Depok III


Jenis formulir yang digunakan di Puskesmas Depok III sesuai
dengan kebutuhan dari tiap pelayanan yang diberikan. Untuk Poli gigi
menggunakan formulir kartu rawat jalan gigi, kemudian untuk Poli KIA
formulir yang digunakan adalah : kartu status peserta KB dan kartu
anak. Formulir yang digunakan di Poli umum dengan mengguanakan
formulir kartu rawat jalan yang terdiri dari pasien rawat umum, lansia
dan gawat darurat.
Hasil pemeriksaan pasien gawat darurat masih dituliskan pada
formulir rawat jalan, seperti dalam kutipan hasil wawancara sebagai
berikut :
“Selama ini jika ada pasien dengan keadaan gawat darurat hasil
pemeriksaan masih menggunakan formulir rawat jalan dikarenakan
memang belum ada”
Responden B

“Untuk formulir gawat darurat memang belum ada, jadi hasil


pemeriksaan masih digabung sama formulir rawat jalan”
Responden C

“Hasil pemeriksaan pasien dengan keadaan darurat memang masih


digabung menggunakan formulir rawat jalan”
Triangulasi

Desain formulir pasien rawat jalan yang digunakan untuk


menuliskan hasil pemeriksaan pasien gawat darurat di Puskesmas
Depok III Sleman sebagai berikut :
26

Gambar 4. 1 Formulir Rawat Jalan Puskesmas Depok III Tampak Depan


27

Gambar 4. 2 Formulir Rawat Jalan Puskesmas Depok III Tampak


Belakang

Hasil dari wawancara oleh beberapa responden, pemeriksaan


pasien gawat darurat selama ini masih dituliskan di formulir rawat
jalan, pada formulir rawat jalan belum mencakup hal-hal yang
seharusnya terdapat pada formulir gawat darurat dan formulir tersebut
juga dibutuhkan. Hal ini senada dengan kutipan responden :

“Sebenarnya belum mewakili namun karena belum ada kita sementara


pake yang ini”
Responden D
28

Hal serupa juga disampaikan oleh responden C dengan kutipan


sebagai berikut :

“isi formulir untuk pasien umum isinya belum spesifik mb kalau


digunakan untuk mencatat hasil pemeriksaan, jadi kalau ada pasien
dalam keadaan darurat misalnya untuk bagian luka tubuh petugas
memberikan tanda pada luka tersebut harus memberikan stampel
terlebih dahulu ke formulir tersebut, jadi ya memang diperlukan”
Responden C

Pentingnya formulir rekam medis pasien gawat darurat di


Puskesmas Depok III untuk menuliskan hasil pemeriksaan secara
lengkap dan dapat membedakan pasien gawat darurat dan pasien
umum, berikut hasil kutipan wawancara dengan responden :

“eee ya sangat penting lah, karena dari aspek isi dan kegunaannya pun
juga berbeda, untuk formulir rawat jalan belum mencakup
pemeriksaan keadaan gawat darurat. Kalau pasien gawat darurat nanti
hasil pemeriksaannya dan identitas pasien maupun pengantar juga
dicantumin di formulirnya”
Responden A

“Ya penting karena pada formulir gawat darurat isinya juga berbeda
dengan rawat jalan, lebih spesifik, untuk lembar keperawatannya juga
berbeda”
Responden B

3. Analisis Desain Formulir Rekam Medis Rawat Jalan


Formulir yang digunakan pada pasien rawat jalan khususnya
dengan pasien gawat darurat untuk hasil pemeriksaan digabung dengan
formulir rawat jalan. Pada desain formulir rawat jalan di Puskesmas Depok
III sudah terdapat data sosial dan data medis namun masih belum
mencakup seluruh item yang dibutuhkan. Berikut ini hasil analisis desain
formulir rawat jalan yang digunakan di Puskesmas Depok III berdasarkan
aspek fisik, anatomi dan isi :
29

a. Aspek Fisik
Analisis desain formulir rawat jalan yang digunakan di
Puskesmas Depok III berdasarkan aspek fisik sebagai berikut :
Tabel 4.2 Analisis Desain Formulir Rawat Jalan berdasarkan Aspek Fisik
No Prinsip Desain Formulir Ya Tdk Keterangan
1. Bahan Bahan kertas 70
Berbahan kertas dengan berat √ gram
70-80 gram.
2. Bentuk Bentuk portrait
Kertas sesuai dengan kebutuhan. √
3. Ukuran Ukuran F4
Ukuran standar kertas A4 (21 X √
29,7 cm).
4. Warna Berwarna Putih
Warna dasar formulir putih atau √
warna muda lainnya.

b. Aspek Anatomi
Analisis desain formulir rawat jalan yang digunakan di
Puskesmas Depok III berdasarkan aspek anatomi sebagai berikut :
Tabel 4.3 Analisis Desain Formulir Rawat Jalan berdasarkan Aspek
Anatomi
No Komponen Desain Ya Tdk Keterangan
Formulir
1. Heading (Kepala formulir) √ Identitas Puskesmas
a. Logo dan identitas sudah tercantum, tetapi
institusi logo dan alamat, no tlp,
b. Judul formulir email dan fax belum
c. ID formulir tercantum. Judul formulir
sudah dicantumkan yaitu
“Kartu Rawat Jalan”,
kemudian untuk identitas
formulir juga sudah
dituliskan “CM-PDF-16”
yang artinya catatan
medis bagian pendaftaran
nomor 16.
30

Lanjutan Tabel 4.3 Analisis Desain Formulir Rawat Jalan berdasarkan


Aspek Anatomi
No Komponen Desain Ya Tdk Keterangan
Formulir
2. Introduction √ Terdapat introduction
(Pendahuluan) yaitu pada “Kartu Rawat
Jalan” yang sudah
mencakup fungsi dan
tujuan dari formulir
tersebut yaitu untuk
memberikan informasi
data-data dan hasil
pemeriksaan pasien
rawat jalan.
3. Instruction (Intruksi) √ Tidak terdapat intruction
4. Body (Bagian isi) √ Margin kanan dan atas :
a. Margin 2cm sedangkan margin
b. Rules kiri dan bawah : 1cm
c. Cara pengisian Garis pada formulir
tersebut vertikal dan
horizontal.
Cara pengisian dilakukan
dengan cara manual
menggunakan tinta
ballpoint
5. Close (Penutup) √ Autentikasi terdapat pada
isi formulir

c. Aspek isi
Analisis desain formulir rawat jalan di Puskesmas Depok III
berdasarkan aspek isi yang perlu diperhatikan adalah kelengkapan item
yang memuat informasi lengkap. Penggunaan istilah/singkatan/simbol
sebaiknya juga diperhatikan dan mudah dipahami. Isi Formulir Rekam
Medis Rawat Jalan yang digunakan di Puskesmas Depok III antara lain:
31

Tabel 4. 4 Analisis Desain Formulir Rekam Medis Rawat Jalan


berdasarkan Aspek Isi
No Item Isi Formulir Rawat Keterangan
Jalan
Identifikasi
1. Nomor Rekam Medis
2. Nama Nama pasien
3. Nama KK Nama Kepala Keluarga
4. Pekerjaan
5. Alamat
6. TTL Tempat Tanggal Lahir
7. Agama
8. Alamat Tempat Tinggal
9. No. Jaminan Kesehatan
Laporan yang Penting
1. Tanggal
2. Pemeriksaan
3. Diagnosis
4. Pengobatan
5. Terapi
6. Keterangan
Autentikasi
1. Paraf

4. Analisis Usulan Kebutuhan Data Desain Formulir Gawat Darurat


Desain formulir pasien gawat darurat dirancang dengan
memperhatikan item-item yang ada pada Permenkes No.
269/MENKES/PER/III/2008 tentang isi rekam medis pasien gawat darurat.
Sehingga nantinya formulir dapat mempermudah pengguna dalam
merekam dan mengolah data pada formulir tersebut. Data yang
dimasukkan juga mempertimbangkan kebutuhan pengguna formulir. Hal
ini juga disampaikan oleh responden pada saat wawancara.
“dibuat simpel, dapat dipahami, mempermudah pengisiannya, isinya
disesuaikan berdasarkan kebutuhan di puskesmas”
Responden A
32

“harus menyediakan informasi selengkap-lengkapnya, simpel jelas isinya


supaya mempermudah petugas dalam pengisian”
Responden C

Usulan kebutuhan data pada perancangan desain formulir gawat


darurat berdasarkan aspek fisik, aspek anatomi dan aspek isi serta
menambahkan beberapa item berdasarkan Permenkes No.
269/MENKES/PER/III/2008 adalah sebagai berikut :
a. Aspek Fisik
Analisis usulan perancangan desain formulir gawat darurat
berdasarkan aspek fisik sebagai berikut :
Tabel 4. 5 Analisis Usulan Perancangan Desain Formulir Gawat
Darurat berdasarkan Aspek Fisik
No Prinsip Desain Formulir Keterangan
1. Bahan Berbahan kertas dengan
berat 80 gram.
2. Bentuk Bentuk portrait
3. Ukuran Ukuran A4 (21 X 29,7 cm).
4. Warna Berwarna Putih

b. Aspek Anatomi
Analisis desain formulir rawat jalan yang digunakan di
Puskesmas Depok III berdasarkan aspek anatomi sebagai berikut :
Tabel 4.6 Analisis Usulan Perancangan Desain Formulir Gawat Darurat
berdasarkan Aspek Anatomi
No Komponen Desain Keterangan
Formulir
1. Heading (Kepala formulir)
a. Logo dan identitas a. Terdapat Logo dan identitas
institusi puskesmas yaitu terdapat
nama puskesmas dan alamat
puskesmas Depok III
b. Judul formulir b. Rekam Medis Pasien Gawat
Darurat
c. ID formulir c. CM-PDF-16
d. Nomor Halaman d. Terdapat nomor halaman
dibagian tengah
33

Lanjutan Tabel 4.6 Analisis Desain Formulir Rawat Jalan berdasarkan


Aspek Anatomi
No Komponen Desain Keterangan
Formulir
2. Introduction Terdapat introduction yaitu pada
(Pendahuluan) “Rekam Medis Pasien Gawat
Darurat”.
3. Instruction (Intruksi) Terdapat intruction pada bagian
bawah formulir
4. Body (Bagian isi)
a. Margin a. Margin kanan dan atas : 2cm
sedangkan margin kiri dan
bawah : 1cm
b. Rules b. Garis pada formulir tersebut
vertikal dan horizontal.
c. Font c. Jenis huruf yang digunakan
adalah Times New Roman
dengan ukuran 12 point.
d. Cara pengisian dilakukan
d. Cara pengisian dengan cara manual
menggunakan tinta ballpoint
5. Close (Penutup) Autentikasi terdapat pada halaman
ke dua formulir.

c. Aspek isi
Isi atau item pada formulir yang akan digunakan dalam usulan
perancangan desain formulir gawat darurat berdasarkan hasil analisis
formulir rawat jalan dengan menambahkan item berdasarkan
Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008. Adapun isi dari usulan
perancangan desain formulir berdasarkan aspek isi adalah sebagai
berikut :
1) Identifikasi
Identifikasi berisi data non medis yaitu : (Nomor Rekam Medis,
Nama Pasien, Nama Kepala Keluarga, Pekerjaan, Alamat, Tanggal
Lahir, Agama, Alamat Tempat Tinggal, No. Jaminan Kesehatan,
No. KTP, Nomor Telpon, Nama Keluarga Terdekat, Nomor
Telpon, Status, Nama Identitas Pengantar, Nomor KTP, Alamat
dan Nomor Telpon)
34

2) Laporan yang penting


Laporan yang penting berisi data medis diantaranya : Tanggal,
Pemeriksaaan Fisik, Diagnosis, Pengobatan, Terapi, Jenis Kasus,
Nama Petugas, Response Time, Transportasi Waktu Datang, Alergi,
Anamnesa, Tanda Vital, Kondisi Umum, Anatomi Tubuh,
Pemeriksaan Penunjang, Tindakan, Kode ICD-10, External Cause
dan Lokasi Kejadian,
3) Autentikasi
Autentikasi pada usulan perancangan desain formulir gawat darurat
berisi Tanggal, Tanda Tangan dan Nama Terang.
Ceklist analisis perbandingan kebutuhan item usulan
perancangan desain formulir gawat darurat dengan formulir rawat jalan
yang pada saat ini digunakan di Puskesmas Depok III (Terlampir),
dengan hasil analisis kelengkapan pada formulir rawat jalan sebagai
berikut :
Tabel 4. 7 Hasil Analisis Kelengkapan Formulir Rawat Jalan
No Komponen Analisis Prosentase
Ada Tdk Ada
1. Identifikasi 53 % 47 %
2. Laporan Penting 23 % 77 %
3. Autentikasi 33,3% 66,7%

Hasil analisis perhitungan perbandingan usulan kebutuhan item


perancangan desain formulir gawat darurat dengan formulir rawat jalan
yang pada saat ini digunakan di Puskesmas Depok III Sleman, untuk
prosentase ada dan tidak ada diperoleh dari jumlah item keseluruhan
usulan formulir gawat darurat dibagi item formulir rawat jalan di
Puskesmas Depok III. Hasil perhitungan untuk Komponen Analisis
Identifikasi dengan item yang tersedia sebesar 53 % , sedangkan item
yang tidak tersedia sebesar 47 %. Kemudian untuk komponen analisis
tentang Pelaporan yang penting item tersedia sebesar 23 %, sedangkan
item yang tidak tersedia sebesar 77 %. Komponen analisis autentikasi
35

diperoleh hasil dengan item tersedia sebesar 33,3 % dan item tidak
tersedia 66,7 %.
Hasil analisis kebutuhan data formulir rawat jalan Puskesmas
Depok III yang selama ini digunakan untuk menuliskan hasil
pemeriksaan pasien gawat darurat akan menjadi acuan untuk
perancangan desain formulir pasien gawat darurat.

C. Pembahasan
Berdasarkan Permenkes RI No. 55 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam Medis pada Pasal 13 dan 14 menyatakan
bahwa dalam melaksanakan pekerjaanya, perekam medis memiliki
kewenangan yang diantaranya merancang struktur isi dan standar data
kesehatan, untuk pengelolaan informasi kesehatan.
Hasil rancangan dibuat sebagai bahan pertimbangan yang diberikan
kepada pengguna. Rancangan desain formulir gawat darurat yang sudah
dibuat berdasarkan teori yang ada dan dianalisis berdasarkan kebutuhan
penggunannya. Prinsip dalam merancang desain formulir harus
memperhatikan : bahan kertas yang digunakan adalah kertas yang dapat
dipakai dengan baik dan ekonomis, pengguna formulir harus memahami
bahasa yang digunakan di dalam formulir, setiap formulir harus diberikan
judul formulir, memuat petunjuk pengisian formulir, keterangan gambar dan
penggunaan kotak harus jelas dan hemat tempat, penempatan data yang
berhubungan dengan data lainnya harus ditempatkan setelah penempatan data
utama, penggunaan warna yang efektif, memperhatikan margin formulir
(IFHIMA, 2012). Adapun hasil rancangan desain formulir pasien gawat
darurat adalah sebagai berikut :
36

Gambar 4. 3 Desain Formulir Gawat Darurat Tampak Depan


37

Gambar 4. 4 Desain Formulir Gawat Darurat Tampak Belakang


38

1. Program yang digunakan untuk perancangan desain formulir gawat


darurat menggunakan CorelDRAW X5 dan Foxit Reader 5.0
2. Aspek Fisik
Menurut Sudra (2013), aspek fisik dalam komponen
perancangan formulir yang perlu diterapkan yaitu penggunaan kertas
berkualitas yang baik dan tahan lama dan tidak menggunakan kertas
buram. Bahan kertas standar untuk formulir rekam medis berkisar 70-
80 gram. Ukuran standar kertas adalah A4. Lembar formulir
tercantum identitas pasien seperti nama dan nomor rekam medis.
Apabila formulir tersebut bolak-balik maka identitas tersebut
dicantumkan pada halaman sebaliknya.Warna dasar formulir putih
atau warna muda lainnya untuk menjaga nilai kontras antara warna
dasar formulir dengan warna tintanya.
Hasil perancangan desain formulir gawat darurat berdasarkan
aspek fisik sebagai berikut :
a. Bahan : HVS 80 gram
Formulir lebih tahan lama karena kekuatan kertas lebih tebal.
b. Ukuran : A4 (21 x 29,7 cm)
Merupakan ukuran standar formulir dan formulir lebih rapih karena
ukuran tidak melebihi ukuran map rekam medis.
c. Bentuk : Portrait
Merupakan bentuk standar formulir.
d. Warna :Warna dasar putih
Warna yang terdapat pada formulir dapat menjaga keasliannya,
penggunaan satu jenis warna pada body dengan logo dan tulisan
berwarna hitam lebih ekonomis saat dicetak
39

3. Aspek Anatomi
Aspek anatomi terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya
kepala (heading), pendahuluan (introduction), perintah (instruction),
isi (body), dan bagian penutup (close).
a. Heading
Bagian kepala formulir memuat judul formulir, subjudul,
nama institusi fasyankes, logo, nomor kode revisi, nomor halaman,
dan informasi identitas fasyankes tersebut. Heading dapat
ditempatkan pada bagian atas atau sisi kanan formulir. Posisi
heading dapat mempertimbangkan aspek penjilidan, penyimpanan
dan penataan formulir (Sudra, 2013).
Hasil perancangan desain formulir gawat darurat
berdasarkan aspek anatomi pada bagian heading sebagai berikut :

Gambar 4. 5 Heading Formulir Gawat Darurat

Pada perancangan ini heading mencakup judul dan


informasi mengenai formulir. Nama institusi atau identitas pada
formulir tersebut adalah Puskesmas Depok III dilengkapi dengan
alamat Puskesmas. Terdapat halaman 1/2 yang artinya halaman
pertama dari halaman kedua. Logo yang digunakan yaitu logo
kabupaten Sleman dan logo Puskesmas yang masing-masing
terletak dibagian pojok kiri dan pojok kanan. Ukuran font yang
digunakan untuk nama puskesmas adalah 14 point, selain nama
puskesmas 12 point, dan judul formulir 14 poin.
b. Introduction
Keterangan tambahan mengenai formulir sudah
dicantumkan pada bagian heading yang sudah mencakup fungsi
dan tujuan formulir. Terdapat pada tulisan “Rekam Medis Pasien
40

Gawat Darurat” yang artinya tujuan dari formulir tersebut digunkan


untuk pasien gawat darurat.
c. Instruction
Menurut Sudra (2013), instruction berisi penjelasan singkat
cara pengisian. Pada bagian instruksi ini letaknya diatur supaya
jelas sehingga tidak mengganggu pada saat pengisian formulir.
Hasil perancangan desain formulir gawat darurat
berdasarkan aspek anatomi pada bagian instruction sebagai berikut:

Gambar 4. 6 Instruction Formulir Gawat Darurat Tampak Depan

Gambar 4. 7 Instruction Formulir Gawat Darurat Tampak Belakang

Instruction dalam perancangan formulir ini berisi perintah


cara pengisian formulir yang terletak dibagian bawah formulir.
Ditulis dengan huruf Times New Roman dengan ukuran 12 poin.
d. Body
Pada bagian isi merupakan inti dari suatu formulir, dibagian
inilah data kan dituliskan (Sudra, 2013).
Hasil perancangan desain formulir gawat darurat
berdasarkan aspek anatomi pada bagian body sebagai berikut:
1) Margin pada formulir mencakup batas kanan, kiri, atas dan
bawah. Untuk batas kiri desain formulir tampak depan dan
desain formulir tampak belakang pada batas kanan ukuran
dibedakan lebih lebar dibanding sisi lainnya karena pada sisi ini
digunakan untuk membuat lubang yang nantinya akan
digabungkan dengan formulir lainnya. Margin yang digunakan
pada formulir ini dengan margin atas 1,5 cm, bawah 1,5 cm, kiri
1,5 cm dan kanan 2 cm, kemudian margin pada formulir tampak
41

belakang yaitu : Margin atas 1,5 cm, bawah 1,5 cm, kiri 2 cm
dan kanan 1,5 cm.
2) Penggunaan rule/garis pada perancangan formulir ini dengan
menggunakan garis vertikal dan horizontal yang berguna untuk
membatasi ruang pengisian tiap-tiap item yang terdapat
didalamnya.
3) Font yang yang digunakan dalam body adalah Times New
Roman karena merupakan jenis huruf yang standar dipakai
dalam formulir dan mempunyai tingkat keterbacaan tinggi.
Sedangkan ukuran huruf 12 point seelain dirasa telah terbaca
dengan jelas dan dapat memaksimalkan ukuran spasi yang
digunakan untuk menuliskan data.
4) Dalam pencatatan formulir dilakukan manual dengan pencatatan
menggunakan tinta ballpoint.
e. Close
Komponen utama terakhir formulir kertas adalah close
atau penutup. Pada bagian ini tercantum autentifikasi yang berisi
tandatangan, nama terang, keterangan tempat, tanggal dan jam
apabila diperlukan (Sudra, 2013).
Pada perncangan dessain formulir gawat darurat ini,
autentikasi berada di pojok kanan bawah dihalaman kedua yang
berisi keterangan tempat, tanda tangan dan nama lengkap dokter
yang menangani pasien.
4. Aspek Isi
Item-item rekam medis yang terdapat pada formulir ini
mengacu pada Permenkes 269/MENKES/PER/III/2008 dengan
mempertimbangkan kebutuhan data pengguna. Item-item yang ada
diantaranya :
a. Identifikasi
b. Kondisi saat tiba di sarana pelayanan kesehatan
c. Identitas pengantar pasien
42

d. Tanggal dan waktu


e. Hasil anamnesis mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
g. Diagnosis
h. Pengobatan dan tindakan
i. Kondisi saat meninggalkan UGD dan rencana tindaklanjut
j. Nama dan tanda tangan dokter yang memberi pelayanan kesehatan
k. Sarana trasnportasi yang digunakan pasien yang akan dipindahkan
ke sarana pelayanan kesehatan
l. Pelayanan lain yang telah diberikan
Kelengkapan item meliputi : item yang diperlukan tersedia
sesuai jenis formulir, setiap item mengandung informasi yang
lengkap, dan setiap formulir harus memuat : nama rumah sakit, nama
pasien, nomor RM, terminologi, penggunaan kata dan kalimat tidak
ada yang bias kemudian menggunakan istilah simbol yang mudah
dipahami dan menggunakan singkatan yang tetap atau konsisten
(Sudra, 2013).
Hasil perancangan desain formulir gawat darurat berdasarkan
aspek isi adalah sebagai berikut: Identitas Pasien, Identitas Pengantar,
Nama Keluarga Terdekat, Nama Petugas, Response Time,
Transportasi Waktu Datang, Alasan Kedatangan, Jenis Kasus, Alergi,
Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, Tanda Vital, Kondisi Umum,
Pemeriksaan Penunjang, Tindakan, Terapi, Diagnosis, Kode ICD-10,
External Cause, Lokasi Kejadian, Aktivitas, Tindak Lanjut, Kondisi
Akhir Pasien, Catatan Lain, Tanda Terima Resep, Autentikasi.
43

Hasil Rancangan diperlihatkan kepada responden selaku pengguna


formulir, kemudian responden memberikan masukan untuk perbaikan.
Perancang juga membawa sample formulir yang telah dicetak. Adapun hasil
wawancara sebagai berikut :
“sudah tertata kemudian hasil perancangan juga sudah detail isinya”
Responden A

“Hasil rancangan lebih jelas dan lebih lengkap. Identitas pasien maupun
identitas pengantar juga sudah lengkap, kemudian juga isinya menarik”
Responden B

“Udah bagus mba hasil rancangannya, urutannya sudah jelas jadi


pengisiannya jua tidak membingungkan petugas”
Responden C

“ Rancangan sudah terlihat satu urutan, dilihat langsung jelas, terus mudah
dipahami juga”
Responden D

“Desain formuulirnya simple, detail dan berurutan jadi memudahkan


petugas waktu ngisi formulirnya. Sudah cukup memenuhi kebutuhan item
rekam medis gawat darurat juga”
Triangulasi

D. Keterbatasan
Perancangan desain formulir gawat darurat hanya sampai tahap
perwujudan formulir, tidak sampai pada tahap implementasi dikarenakan
tujuan perancangan hanya sampai membuat desain dan memberikan
sampelnya kepada responden untuk diberi masukan kemudian memberikan
hasil akhir desain kepada responden.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di unit rekam medis
Puskesmas Depok III Sleman dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Formulir yang digunakan di Puskesmas Depok II untuk pasien dengan
keadaan gawat darurat masih menggunakan formulir rawat jalan sehingga
masih diperlukan item tambahan sebesar 77%.
2. Berdasarkan teori desain formulir dan kumpulan pendapat dari subjek
penelitian, maka kebutuhan rancangan desain formulir pasien gawat
darurat dengan menggunakan 3 aspek yaitu aspek anatomi, fisik dan isi.
3. Kebutuhan item data diperolah dari hasil analisis desain formulir rawat
jalan yang sudah ada, serta menambahkan beberapa item data dengan
mengacu pada Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 pasal 3 ayat 2
tentang isi rekam medis gawat darurat. Hasil analisis desain formulir
prosentase tertinggi untuk ketidaklengkapan item terdapat pada laporan
yang penting sebesar 77%.

B. Saran
1. Hasil rancangan perlu diujicoba untuk mengetahui efektifitas penggunaan
formulir gawat darurat di Puskesmas Depok III
2. Sebaiknya formulir rekam medis gawat darurat dapat diimplementasikan
untuk mempermudah pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan
pasien gawat darurat.
.

44
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Sebuah Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Hatta, Gemala R. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana


Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

IFHIMA. (2012). Education Module for Health Record Practice-Module 1 The


health Record. International Federation of Health Information
Management Association (Tersedia dalam
https://ifhima/files.wordpress.com/2014/08/module1the-health-record.pdf
Diakses pada tanggal 07 Mei 2017).

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam


Medis. Jakarta: Menteri Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 tentang


Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis. Jakarta: Menteri
Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Menteri Kesehatan.

Moleong, Lexy J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Notoadmojo, Soekidjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sudra, Rano Indradi. (2013). Rekam Medis. Tanggerang Selatan:Universitas


Terbuka.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sujudi, Achmad (2016). Kegawatdaruratan dan Bencana. Jakarta Timur:


Rayyana Komunikasindo.
LAMPIRAN
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
Program Studi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan
Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta
55294, Telp. (0274) 4342000, Fax. (0274) 4342542
Email: Info@stikesayaniyk.ac.id - Website: www.stikesayaniyk.ac.id

PEDOMAN WAWANCARA
A. Karakteristik Informan
1. Responden :
2. Jenis Kelamin :
3. Jabatan :
4. Tanggal :
B. Daftar Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana alur pendafaran pasien gawat darurat ?
2. Apakah sudah ada formulir pasien gawat darurat ?
3. Formulir apakah yang selama ini dipakai untuk pasien gawat darurat ?
4. Apakah terdapat rencana pengadaan desain formulir gawat darurat ?
5. Adakah kebijakan yang mengatur tentang penggunaan formulir gawat
darurat ?
6. Apakah formulir gawat darurat dibutuhkan untuk penulisan hasil
pemeriksaan pasien gawat darurat ?
7. Apa saja kebutuhan data rekam medis gawat darurat ?
8. Bagaimana rancangan formulir gawat darurat sesuai dengan kebutuhan ?

Anda mungkin juga menyukai