Anda di halaman 1dari 30

SISTEM PENGENDALIAN

MANAJEMEN

PENENTUAN HARGA TRANSFER

ANITA TRI WULANDARI GOBEL


NURUL ALIFIA ASRINI
Tujuan
Tujuan Metode
Metode
Penentuan
Penentuan Penentuan
Penentuan
Harga
Harga Harga
Harga
Transfer
Transfer Transfer
Transfer
PENENTUA
N HARGA
TRANSFER

Penentuan
Penentuan Administrasi
Administrasi
Harga Jasa
Harga Jasa Harga
Harga
Korporat
Korporat Transfer
Transfer
Tujuan Penentuan Harga
Transfer
Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing
unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum
antara biaya dan pendapatan perusahaan.
Menghasilkan keputusan yang selaras dengn cita-cita, sistem
harus dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang
meningkatkan laba unit usaha juga akan meningkatkan laba
perusahaan.
Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha
individual.
Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
Prinsip Dasar
Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer
sebaiknya serupa dengan harga yang akan
dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke
konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar.
Situasi Ideal

Orang-
Orang- Atmosfer
Atmosfer Harga
Harga
orang
orangyang
yang yang
yangBaik
Baik Pasar
Pasar
Kompeten
Kompeten
Kebebesan
Kebebesan
Memperole
Memperole Informasi
Informasi Negosiasi
Negosiasi
hhSumber
Sumber Penuh
Penuh
Daya
Daya
Hambatan perolehan
sumberdaya
Idealnya para manajer pembelian bebas untukmengambil
keputusan memperoleh sumber daya, sebaliknya manajer
penjualanbebas untuk menjual produk ke pasar yang paling
menguntungkan. Jika kebijakankorporat membatasi, maka ada
hambatan dalam memperoleh sumber daya padakebijakan
harga transfer

Kelebihan
Kelebihan
dan
dan
Pasar
Pasaryang
yang kekurangan
kekurangan
terbatas
terbatas kapasitas
kapasitas
industri
industri
Pasar yang terbatas

Faktor-faktor
Faktor-faktor pasar
pasar yang
yang
terbatas
terbatas Perusaha
Perusaha Perusaha
Perusaha an
an
an
an
Kapasita
Kapasita melakuk
melakuk
merupak
merupak
ss an
an
an
an
internal
internal investasi
investasi
produsen
produsen yang
yang
tunggal
tunggal besar
besar
Mengetahui harga kompetitif
Harga
Hargapasar
pasar
Ada
Adaharga
harga ditentukan
ditentukan
pasar
pasaryang
yang oleh
oleh
diterbitkan
diterbitkan penawaran
penawaran
pusat
pusatlaba
laba
pembelian
pembelian
Pusat
Pusatlaba
laba membeli
membeli
produksi
produksi produk
produkyang
yang
sejenis
sejenis
Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas
Industri
Pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk ke
pasar bebas dengan kata lain, ia memiliki kapasitas yang
berlebih. Perusahaan mungkin tidak akan mengoptimalkan
labanya jika pusat laba pembelian membeli produk dari
pemasok luar sementara kapasitas produksi di dalam masih
memadai. Sebaliknya, andaikan pusat laba pembelian tidak
dapat memperoleh produk yang diperlukan dari luar sementara
pusat laba penjualan menjual produknya kepada pihak luar.
Situasi tersebut terjadi ketika terdapat kekurangan kapasitas
produksi di dalam industri.
Faktor kelebihan dan kekurangan
kapasitas industri

Pusat laba Pusat laba


Pusat laba Pusat laba
penjualan tidak bisa pembelian tidak Jumlah harga
penjualan tidak bisa pembelian tidak Jumlah harga
menjual produknya memperoleh produk transfer kecil
menjual produknya memperoleh produk transfer kecil
ke pasar bebas yang diperlukan
ke pasar bebas yang diperlukan

pertentangan antara
pertentangan antara unsur-unsur
pusat laba hambatan perolehan unsur-unsur
pusat laba hambatan perolehan penentuan harga
pembelian dengan sumber daya penentuan harga
pembelian dengan sumber daya transfer
penjualan transfer
penjualan
Harga Transfer Berdasarkan Biaya
Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka harga
transfer ditentukan berdasarkan biaya ditambah laba.
Dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga
transfer berdasarkan biaya:
1) Bagaimana menentukan besarnya biaya
2) Bagaimana menghitung markup laba
Dasar Biaya
Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya
aktual tidak boleh digunakan karena faktor
inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat
laba pembelian. Jika biaya standar yang
digunakan, maka dibutuhkan suatu insentif
untuk menerapkan standar yang ketat dan
untuk meningkatkan standar tersebut.
Markup Laba
Dalam menghitung markup laba, terdapat dua
keputusan yang digunakan:
1) Apa dasar markup laba
2) Tingkat laba yang diperbolehkan
Markup Laba
1) Apa dasar markup laba.
Dasar penentuan tingkat laba ini bisa dilakukan
berdasarkan biaya dan dapat dilakukan berdasarkan
return atas investasi. Kesulitannya adalah bila
berdasar biaya tidak memperhitungkan investasi
yang dilakukan. Sebaliknya, jika berdasar investasi,
sulit untuk menentukan besarnya investasi yang
layak diperhitungkan.
Markup Laba
2) Tingkat laba yang diperbolehkan.
Masalah kedua dalam penyusunan laba adalah besarnya
jumlah laba. Persepsi manajemen senior atas kerja keuangan
dari suatu pusat laba akan dipengaruhi oleh laba yang
ditunjukkan oleh pusat laba tersebut. Konsekuensi, jika
mungkin penyisihan laba harus dapat mendekati tingkat
pengambilan yang akan diperoleh seandainya unit usaha
tersebut merupakan perusahaan independen yang menjual
produknya ke konsumen luar.
Biaya Tetap dan Laba Hulu
Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius
dalam perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba yang pada akhirnya menjual
produk ke pihak luar mungkin tidak menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian
hulu yang terkandung didalam harga pembelian internal. Bahkan jika pusat laba
terakhir menyadari adanya biaya tetap dan laba tersebut, pusat laba itu mungkin
enggan untuk mengurangi labanya guna mengoptimalkan laba perusahaan.
Berikut metode-metode yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut:
1) Persetujuan Antarunit Usaha
2) Dua Langkah Penentuan Harga
3) Pembagian Laba
4) Dua Kelompok Harga
Biaya Tetap dan Laba Hulu
1) Persetujuan antarunit usaha
Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal dimana wakil wakil dari unit pembelian
dan penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan harga penjualan ke pihak luar dan
pembagian laba untuk produk produk dengan biaya tetap dan laba bagian hulu yang
signifikan.
2) Dua langkah penentuan harga
Cara lain untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat harga transfer yang meliputi
dua beban.pertama,untuk setiap unit yang terjual pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah
yang sama dengan biaya variabelstandar produksi.kedua,pembebanan biaya
berkala(biasanya setiap bulan )dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya tetap yang
berkaitan dengan pasilitas yang disediakan untuk unit pembelian.salah satu atau kedua
komponen tersebut harus memasukkan margin laba.
Biaya Tetap dan Laba Hulu
3) Pembagian laba
Jika sistem dua penentuan harga tidak dapat dilakukan maka sistem pembagian laba (profit
sharing) dapat digunakan untuk memastikan keselarasan antara kepentingan unit usaha dan
perusahaan. Sistem tersebut beroperasi dengan cara berikut:
1. Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada biaya variabel standar.
2. Setelah produk tersebut dijual, unit-unit usaha membagi kontribusi yang dihasilkan
yang merupakan harga penjualan dikurangi biaya variabel produksi dan pemasaran.
4) Dua kelompok harga
Dalam metode ini pendapatan unit produksi akan dikreditkan pada harga jual ke luar dalam
unit pembelian dibebankan dengan total biaya standar. Selisihnya dibebankan dalam akun
kantor pusat dan dieliminasi ketika laporan keuangan unit usaha dikonsolidasikan. Metode
penentuan harga transfer ini terkadang digunakan ketika ada konflik antara unit pembelian
dan penjualan yang tidak dapat diselesaikan oleh metode yang lain.
PENENTUAN HARGA JASA
KORPORAT
Terdapat dua jenis transfer:
1. Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh
unit penerima
2. Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh
unit usaha
PENGENDALIAN ATAU JUMLAH JASA

BIAYA VARIABEL

BIAYA PENUH

BIAYA PENUH STANDAR


PILIHAN PENGGUNA JASA

Manajemen memutuskan bahwa apakah akan


menggunakan unit jasa sentral atau tidak
KESEDERHANAAN DARI
MEKANISME HARGA

Harga yang dibebankan oleh korporat dengan


metode perhitungan yang dapat dimengerti dan
dipahami oleh manajer unit usaha
Administrasi Harga Transfer
setiap perusahaan atau suatu unit usaha
menegosiasikan harga transfer satu sama lain.
jika suatu kantor pusat mengendalikan penentuan
harga, maka kemampuan manajemen lini untuk
memperbaiki profitabilitas semakin berkurang.
unit bisnis biasanya memiliki informasi yang paling
baik mengenai pasar dan biaya-biaya yang ada.
Arbitase dan Penyelesaian Konflik

arbitase adalah praktik untuk memperoleh


keuntungan dari perbedaan harga yang terjadi
antara dua pasar keuangan.
arbitase dapat dilakukan dalam beberapa
cara, dalam sistem yang formal, kedua pihak
menyerahkan kasus secara tertulis kepada
pihak penengah/pendamai (arbirator).
Cara Penyelesaian Konflik
a. Memaksa (forcing)
b. Membujuk (smoothing)
c. Menawarkan (bargaining)
d. Penyelesaian masalah (problem solving)
Klasifikasi Produk
Luas dan formalitas dari perolehan sumber
daya dan penentuan harga transfer
bergantung pada banyaknya jumlah transfer
dalam perusahaan dan ketersediaan pasar
serta harga pasar.
Semakin besar jumlah transfer dan
ketersediaan harga pasar, maka semakin
formal dan spesifik peraturan yang ada.
Produk perusahaan terbagi ke dalam dua
kelas, yaitu:
1. Kelas I, meliputi seluruh produk dimana
manajemen senior ingin mengendalikan
perolehan sumber daya.
2. Kelas II, meliputi seluruh produk lainnya. Secara
umum produk ini merupakan produk-produk
yang dapat di produksi di luar perusahaan tanpa
adanya gangguan terhadap operasi yang sedang
berjalan.
perolehan sumber daya untuk produk kelas I
dapat diubah hanya dengan izin dari
manajemen pusat, sedangkan pada perolehan
sumber daya kelas II ditentukan oleh unit-unit
usaha yang terlibat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai